PILIHAN

7 bulan kemudian.

Reza merasa sangat frustrasi, semenjak menikah dengan Fania. Suatu keinginan istrinya yang belum bisa diberikan oleh Reza adalah menghamili Fania. Ia sendiri merasa dirinya tidak bisa memberikan keturunan untuk Fania. Bahkan beberapa waktu yang lalu mereka memeriksa kesehatan mereka berdua. Semuanya normal. Karena memang Tuhan belum mengizinkan untuk Fania hamil. Mungkin karena kesibukan yang tidak pernah ada hentinya membuat perempuan itu belum juga hamil.

Pagi hari, Reza meraba tempat tidurnya saat ia terbangun. Tidak ada Fania, Reza bangun dari tempat tidurnya dan langsung mengenakan boxer hitam yang tergeletak di lantai. Setelah percintaan panasnya semalam dengan istrinya ia tidak mengenakan pakaiannya lagi. Reza mengernyit saat mendengar Fania muntah-muntah di kamar mandinya. Ia pun segera bangkit melangkah menuju kamar mandi.

"Fan, kamu nggak apa-apa?" suara lembut Reza dari belakang pintu. Sebab pintu kamar mandi ditutup dari dalam oleh Fania.

Setelah beberapa saat menunggu, perempuan itu keluar dan wajahnya begitu terlihat pucat pasi. Ia memegang kedua pipi istrinya dan memperhatikan raut wajah perempuan itu.

"Kamu sakit?"

"Nggak, mual aja, Mas."

Reza terdiam, mungkin inilah waktunya sebab yang ia tahu pembalut Fania masih tertata rapi di lemari kamar mandi yang menggantung.

"Fan, kita coba lagi ya?"

Fania menggeleng, "Aku takut kamu kecewa lagi, Mas." Jawab perempuan itu mantap.

"Kita iseng sayang, kalau memang belum ya nggak apa-apa."

"Tapi kalau belum, kamu jangan kecewa ya, Mas!"

"Iya, sayang. Tapi kita coba ya!"

"Hm,"

Reza menghela napas, ia pun mengambil test pack yang ia beli beberapa waktu yang lalu, ia membeli begitu banyak karena untuk cadangan jika suatu waktu Fania mual-mual lagi. Ini sudah kesekian kalinya Reza memberikan alat itu untuk tes, tetapi hasilnya tetap saja.

Fania melangkah begitu pelan ke toilet. Reza yang menunggu di luar terus berharap. Pasalnya ia sangat menginginkan seorang anak, bahkan begitu pula dengan Fania. Tapi apa yang hendak dikata jika Tuhan belum memberikan, manusia hanya bisa berusaha, selebihnya Tuhan yang menentukan.

Ceklek

Reza langsung menghampiri istrinya.

"Gimana?" tanya Reza antusias karena penuh harap.

Fania menyerahkan alat itu dan Reza melihat hanya ada satu garis.

"Maaf, Mas."

Reza menghela napas panjang, "Nggak apa-apa. Kita coba lagi sayang, jangan khawatir!"

Hari-hari pernikahan mereka pun diwarnai dengan harapan dan doa mereka bersama. Sesuatu yang terasa kurang dalam rumah tangga mereka adalah tidak adanya kehadiran seorang anak di sana.

"Kita mandi yuk! Terus kita ke sarapan. Harus ke kantor bukan?"

"Iya, Mas." Jawab perempuan itu singkat.

Reza mengecup bibir istrinya yang nampak kecewa. Hanya untuk menenangkan, bagaimanapun juga Reza juga sangat kecewa, tetapi ia tidak bisa menampakkan itu semua di depan istrinya.

Beberapa saat setelah mandi dan bersiap diri. Fania lebih dulu keluar untuk menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.

Reza pun ikut keluar setelah menyiapkan beberapa berkas yang hendak dibawa ke kantor. Ia melihat istrinya nampak begitu cantik setiap harinya. Hal yang tidak pernah dibayangkan oleh Reza adalah menikahi sahabatnya sendiri, perempuan yang selama ini ia jaga sepenuh hati.

"Fan, kita bisa ngobrol sebentar?"

Perempuan itu menoleh dan langsung menghadap ke meja makan.

"Mas mau ngomong apa?"

"Kalau, Mas suruh kamu berhenti bekerja bagaimana?"

"Tapi kan aku punya perusahaan, Mas. Bagaimana bisa?"

"Aku yang kelola, atas nama kamu. Tetap di rumah, kamu nggak boleh capek, sayang. Bukan bermaksud apa-apa ini demi kebaikan kamu," bukan karena ingin melarang, tetapi ia tidak ingin Fania terlalu sibuk bekerja dan melupakan dirinya begitu saja. Fania memang sibuk akhir-akhir ini meski dalam keadaan lelah, perempuan itu tidak pernah menolak kewajibannya sebagai seorang istri untuk melayani suaminya. Tetapi Reza sangat ingin melihat istrinya tetap berada di rumah. Siapa tahu dengan berhentinya Fania, istrinya tersebut bisa segera isi.

"Ya udah. Aku pantau dari rumah gitu?"

"Iya."

"Iya sudah, tapi aku pergi kerja untuk hari ini aja nggak apa-apa kan?"

"Iya, Fan. Ohya nanti malam kita nginep di rumah mama ya?"

"Iya, tapi aku belum siapin barang kita, Mas."

"Nanti pulang cepat dari kantor!"

"Iya udah, Mas. Tapi aku kesepian kalau nggak di kantor, Mas,"

"Bukannya kamu juga punya beberapa kafe? Kelola itu aja, kan waktunya nggak sesibuk di kantor, kamu bisa santai, sayang,"

"Boleh juga, Mas. Tapi kamu jangan terlalu sibuk terus lupa sama aku, Mas,"

"Mas usahain kita nggak akan sibuk sama urusan masing-masing, sayang,"

Reza pun merasa sangat senang, pasalnya Fania menuruti perintahnya. Belum lama lagi, ia akan menghabiskan waktunya untuk mengurusi perusahaan dan ingin sekali segera memiliki keturunan. Reza baru menyadari sikap brengseknya dahulu membuang spermanya pada beberapa rahim perempuan dan tidak ada yang datang menagih pertanggung jawaban. Kini ia baru sadar bahwa menghamili istrinya pun ia belum mampu. Padahal waktu itu dokter mengatakan bahwa spermanya sangat sehat. Hanya belum waktunya.

Beberapa saat setelah sarapan, mereka berangkat bekerja seperti biasanya Reza mengantar sang istri terlebih dahulu ke kantor. Setibanya di kantor, ia langsung merebahkan dirinya ke atas sofa dan mulai berpikir. Beberapa saat kemudian, Aril masuk ke ruangannya.

"Lo kenapa pagi-pagi cemberut?"

"Ya nggak apa-apa. Gue cuman banyak pikiran aja sih,"

"By the way, lo nggak mau ngucapin selamat gitu pada Zaskia, dia hamil, Za."

Reza mengernyitkan dahinya, karena yang ia tahu bahwa perempuan yang bernama Zaskia tersebut baru menikah tiga bulan yang lalu. Kini peremuan itu tengah hamil dan itu membuat Reza tersenyum kecut.

"Lo sendiri belum berhasil bobol Fania?"

"Belu, makanya gue stress, dokter bilang sih normal. Tapi ya gitu, gue nggak bisa juga buat dia bunting, Zaskia hebat juga,"

"Lupa lo? Mereka itu bercinta kan ngeri, suaminya juga ada di gedung ini kan. Sama kayak kita, cuman beda kantor aja, tapi mereka itu kalau jam istirahat main. Lah lo mainnya malam doang, makanya jangan sibuk melulu,"

"Gue udah suruh istri gue berhenti kerja. Dia nurutin apa yang gue mau kok. Dan lagi ya, gue bakalan sering-sering konsultasi ke dokter. Fania itu pengin banget hamil. Sedangkan gue belum bisa ngasih,"

"Ya sabar, Tuhan belum percaya kali kalau lo itu bakalan jadi orang tua. Belum mau nitipin lo buah hati,"

"Lo nggak tahu gimana penginnya gue, Ril. Gini-gini gue kadang ngerasa hampa banget, bahkan ada rasa bosen juga sama istri gue sendiri. Bukannya nggak cinta, tapi gue malu deket sama dia. Tiap malam ngegas melulu minta jatah, tapi belum juga bisa isi,"

"Eh lo yang sabar. Jangan putus asa, seenggaknya lo udah usaha, Za. Ohya lo nggak tahu cewek lo balik lagi ke Jakarta,"

"Cewek?"

"Nesya, dia balik lagi. Kayaknya dia bakalan menetap deh. Kontraknya di sana udah habis, itu sih yang gue dengar dari media. Za, ingat ya lo punya istri. Seharusnya lo putusin dia sih, gimana nanti kalau dia balik lagi sama lo. Secara dia itu nggak tahu kalau lo udah nikah. Dan lagi lo jangan genit-genit, dapat perawan padahal lo ngejebol lagi, masa lo maunya sama lubang yang udah gede gitu,"

Reza terbahak mendengar hal itu. "Brengsek lo tahu dari mana?"

"Gue bukannya kurang ajar ya, Za. Maaf nih maaf karena gue nggak tahu waktu itu lo pacaran sama dia, tapi gue pernah tidur sama dia, brengsek. Lo tahu kan dia sering ke kelab, di sana gue nggak pernah niat main. Cuman dia nyosor-nyosor, ya udah gue bawa ke kamar,"

"Sialan lo, terus lo nggak niat lanjutin hubungan?"

"Hubungan apa? Waktu itu cuman satu kali kok, gue juga pakai pengaman. Terus udah gitu dengar gosip lo pacaran sama dia, anjir lo cuman lihat tampang doang. Lihat Nesya dari cantiknya doang, lo nggak mikir calon anak lo kayak gimana nanti. Dicoba sana sini gimana nggak longgar,"

"Brengsek. Berarti gue dapat bekas lo?"

"Bisa dibilang begitu. Tapi yang gue tahu ya, bukan gue yang pertama sih. Karena waktu sama gue juga dia udah gitu, sekali masuk punya gue,"

"Ril, gimanapun juga gue sayang sama dia, mau dia lo pernah pakai. Mau dia tidur sama berapapun cowok juga gue tetap sayang,"

"Fania udah lo jebol brengsek, dia istri sah lo,"

"Gue sayang keduanya,"

"Jangan nyesel di akhir, Za. Lo nggak tahu gimana seriusnya Raka buat ngerebut Fania dari lo. Lepasin Nesya, lo serius sama Fania. Mungkin itu tuh yang buat Tuhan malas ngasih lo anak, lo masih berhubungan sama perempuan gitu. Cantik, model, tapi sayang longgar,"

"Jaga omongan lo, Ril. Apa pun yang lo bilang, gue tetap sayang Nesya,"

"Ya ampun, Za. Gue nggak ngerendahin, itu fakta ya. Jaga Fania, Raka tetap jadi saingan lo sampai kapan pun juga. Ohya, jangan dekatin Nesya lagi, jangan khianati istri lo. Gue tahu lo masih berhubungan sama dia. Secara gue pernah mergok lo teleponan sama dia,"

"Ya udah terserah. Thanks infonya, gue jadi bisa ketemu sama dia. Kangen banget gue,"

"Terserah lo. Semoga lo dapat hidayah, tobat! Istri lo cantik, apalagi yang jamah cuman lo doang. Lo malah nyari perempuan yang dijamah banyak laki-laki."

"Iya apa pun yang lo bilang. Gue tetap kok mau sama dia, sayang gue ke dia nggak berkurang,"

"Za, lo mau main-main lagi?"

"Dia pacar gue,"

"Fania?"

"Dia istri gue, tapi gimanapun juga gue nggak putus sama Nesya, jadi gue bisa dapatin keduanya dong,"

"Semoga aja lo nggak nyesel, Za."

Reza mengangguk dan beranjak dari sofa untuk melanjutkan pekerjaannya yang tertunda. Mendengar kabar bahwa Nesya kembali lagi, membuat Reza bersemangat untuk menemui pujaan hatinya. Meski sudah memiliki istri, tidak menutup kemungkinan Reza tetap bisa bertemu dengan Nesya, karena ia belum memutuskan perempuan itu secara resmi.

Terpopuler

Comments

Diana Diana

Diana Diana

katanya gak mau nyakitin ngelarang fania pacaran tar disakitin taunya dia Uda jdi suaminya kok malah pengen nyakitin?

2020-07-16

1

Nofita

Nofita

haduh Za tak gantung mari"

2020-06-22

0

Amnda Resti

Amnda Resti

berengsek kmu za

2020-06-20

3

lihat semua
Episodes
1 Persahabatan
2 Kebiasaan
3 Problem
4 Mabuk
5 BERDEBAR
6 KEJADIAN
7 Takut
8 DUKA
9 Calon Istri
10 Maaf
11 Belum ada cinta
12 PELUK
13 Penggoda
14 Harapan
15 Mencintaimu
16 PILIHAN
17 Berakhir
18 KEINGINAN UNTUK HADIR
19 MELINDUNGI
20 KEHILANGAN
21 KESEDIHAN
22 BENCI
23 MENEBUS RINDU
24 BAHAGIAMU BERARTI
25 MENJAGAMU
26 HARUS BAHAGIA
27 HARGA DARI SEBUAH SETIA
28 MASA LALU MENYAKITKAN
29 TIDAK ADA SALAHNYA
30 MENGALAH
31 KELUARGA BAHAGIA
32 MENURUTI
33 JANGAN DIULANGI
34 PERMINTAAN
35 YANG TERBAIK
36 BERTEMU LAGI
37 RINDU UNTUKMU
38 JANGAN EGOIS
39 SELISIH PAHAM
40 Masa lalu yang datang
41 ketidaksengajaan
42 jadilah yang terbaik
43 Kalahkan Ego
44 Gagal
45 Berita Buruk
46 Apa pun Risikonya
47 Kesalahan Masa Lalu yang Menyedihkan
48 Mengakhiri
49 Alasan Lain
50 Memperbaiki
51 Tidak Ada yang Dibandingkan
52 Usaha Sendiri
53 Tidak Ada Salahnya
54 Sifat Yang Berbeda
55 Keterlaluan
56 Kejadian Semalam
57 Tak Terduga
58 Semua Menjauh
59 Benci Itu Tidak Pernah Ada
60 Kasih Sayang Orang Tua
61 Memberi Efek Jera
62 Permintaan Maaf
63 Keinginan
64 Terpana
65 Perdebatan
66 Tak Disengaja
67 Rahasia
68 Cinta Abadi
69 Ketakutan
70 Tumben
71 Berbeda
72 Mabuk
73 Menang Sendiri
74 Perintah Orang Tua
75 Belum Waktunya
76 Lihat Saja
77 Tolong Pergi
78 Dipaksa
79 Terlalu Polos
80 Luka Itu
81 Sama Saja
82 Jaga Dengan Baik
83 Membantah
84 Kebodohan Keano
85 Semua Palsu
86 Doakan Saja
87 Rayuan Manis
88 Alur Permainan
89 Pergi Dengan rasa sakit
90 Pilihan Meninggalkan
91 Kesepakatan
92 Apalagi?
93 Terserah
94 Jangan Diungkit!
95 Melamar
96 Janji Suci
97 Tidak Peduli
98 Menuntaskan
99 Tanggung Jawab
100 Kebohongan Tak Berujung
101 Mendatangi
102 Beri Waktu
103 Menegaskan
104 Kesibukan
105 Pertanggung Jawaban
106 Mengecewakan semua orang
107 Yakin Diterima?
108 Tidak Ada Hubungan Lagi
109 Takut Karma
110 Kehidupan Masa Depan Seperti Apa?
111 Kebutuhan
112 Keberadaannya
113 Pria waktu itu
114 Sekalipun Terpaksa
115 Kutunggu
116 Mencari Jalan Keluar
117 Sehat Selalu
118 Bukan Pemuas Kebahagiaan
119 Memohon
120 Merestui
121 Pengantin Pengganti
122 Tertegun
123 Bukan Manusia
124 Pindah
125 Kunjungan Keano
126 Keakraban
127 Tidur Di Luar
128 Penolakan
129 Pergi Dari Rumah
130 Ingin Hilang Ingatan
131 Sabina Yang Polos
132 Rindu Seorang Perempuan
133 Harapan Satu-satunya
134 Status Yang Sebenarnya
135 Menjijikkan
136 Tak Ada Apa-apa
137 Jangan Katakan Apapun
138 Menyelesaikan masalah
139 Tersipu
140 Takut Menolak
141 Hasrat
142 Bercinta
143 Setidaknya Sudah Berani Jujur
144 Demi Buah Hati
145 Cemburunya suami
146 Merajuk
147 Berjanji
148 Rindu Itu pasti
149 Suami Penyayang
150 Permintaan Mama
151 Tidak Dekat
152 Diterima
153 Dia Bertanggujawab
154 Jaga Dia
155 Dia Terbaik
156 Menjaga Perasaan anak
157 Tentang Jatuh Cinta
158 Kejadian Dulu
159 Sempat Ragu
160 Sebatas Teman
161 Yang Terjadi di Masa lalu
162 Kenapa Cumn aku?
163 Menantang
164 Orang tua dan anak
165 Mencurigai
166 Ikuti semuanya!
167 Janggal
168 Meninggalkan semuanya
169 Jika jujur?
170 Jangan Melampaui Batas!
171 Sang Penggoda Juga
172 Mata-mata
173 Tidak ada Pilihan
174 Anak mantan istri
175 Meninggalkan Kota
176 Kerjasama Yang Baik
177 Pasti Ada Sebab
178 Buka Mata!
179 Mengalah Lebih Baik
180 Mengabaikan
181 Alasan Yang Kuat
182 Sempat Ragu
183 Bukan Pengecut
184 Musuh yang datang
185 Jangan pisahkan Mereka!
186 Di sisinya
187 Tentang Kematian
188 Semua Itu Ada Masanya
189 Kenangan Yang Dulu
190 Demi Cinta
191 Tak Ingin Menyesal
192 Pengecut Yang Sebenarnya
193 Kepergiannya
194 Keegoisan Masa Lalu
195 Menjadi Lebih Baik
196 Jangan Menyia-nyiakan
197 Benar-Benar Pergi
198 Menemani
199 Ada Dendam
200 Direncanakan
201 Dosa Orang Tua
202 Menjemput Kembali
203 Tak Bisa Dipercaya
204 Kebahagiaan Mereka
205 Memohon Kembali
206 Tidak Semua Hal
207 Bahu Terbaik
208 Membutuhkan Cinta
209 Penyelesaian
210 Harus Tetap di Sisinya
211 Berdamai
212 Hadiah
213 Anugerah Tuhan
214 Andai seperti kamu
215 Anak Sendiri
216 Tempat Pulang Terbaik
217 Teman Lama
218 Salah Paham
219 Berpisah Yang sebenarnya
220 Kepercayaan yang mahal
221 Dia Pembunuh
222 JALan Yang Terbaik
223 Ancaman
224 Pernah Menyakitkan
225 Dosa Yang Sama
226 Menghindari
227 Bukan Berarti
228 Sudah Cukup
229 Takut Menyesal
230 Mereka Lebih Tahu
231 Mengapa Harus Dia?
232 Bahagia Sederhana
Episodes

Updated 232 Episodes

1
Persahabatan
2
Kebiasaan
3
Problem
4
Mabuk
5
BERDEBAR
6
KEJADIAN
7
Takut
8
DUKA
9
Calon Istri
10
Maaf
11
Belum ada cinta
12
PELUK
13
Penggoda
14
Harapan
15
Mencintaimu
16
PILIHAN
17
Berakhir
18
KEINGINAN UNTUK HADIR
19
MELINDUNGI
20
KEHILANGAN
21
KESEDIHAN
22
BENCI
23
MENEBUS RINDU
24
BAHAGIAMU BERARTI
25
MENJAGAMU
26
HARUS BAHAGIA
27
HARGA DARI SEBUAH SETIA
28
MASA LALU MENYAKITKAN
29
TIDAK ADA SALAHNYA
30
MENGALAH
31
KELUARGA BAHAGIA
32
MENURUTI
33
JANGAN DIULANGI
34
PERMINTAAN
35
YANG TERBAIK
36
BERTEMU LAGI
37
RINDU UNTUKMU
38
JANGAN EGOIS
39
SELISIH PAHAM
40
Masa lalu yang datang
41
ketidaksengajaan
42
jadilah yang terbaik
43
Kalahkan Ego
44
Gagal
45
Berita Buruk
46
Apa pun Risikonya
47
Kesalahan Masa Lalu yang Menyedihkan
48
Mengakhiri
49
Alasan Lain
50
Memperbaiki
51
Tidak Ada yang Dibandingkan
52
Usaha Sendiri
53
Tidak Ada Salahnya
54
Sifat Yang Berbeda
55
Keterlaluan
56
Kejadian Semalam
57
Tak Terduga
58
Semua Menjauh
59
Benci Itu Tidak Pernah Ada
60
Kasih Sayang Orang Tua
61
Memberi Efek Jera
62
Permintaan Maaf
63
Keinginan
64
Terpana
65
Perdebatan
66
Tak Disengaja
67
Rahasia
68
Cinta Abadi
69
Ketakutan
70
Tumben
71
Berbeda
72
Mabuk
73
Menang Sendiri
74
Perintah Orang Tua
75
Belum Waktunya
76
Lihat Saja
77
Tolong Pergi
78
Dipaksa
79
Terlalu Polos
80
Luka Itu
81
Sama Saja
82
Jaga Dengan Baik
83
Membantah
84
Kebodohan Keano
85
Semua Palsu
86
Doakan Saja
87
Rayuan Manis
88
Alur Permainan
89
Pergi Dengan rasa sakit
90
Pilihan Meninggalkan
91
Kesepakatan
92
Apalagi?
93
Terserah
94
Jangan Diungkit!
95
Melamar
96
Janji Suci
97
Tidak Peduli
98
Menuntaskan
99
Tanggung Jawab
100
Kebohongan Tak Berujung
101
Mendatangi
102
Beri Waktu
103
Menegaskan
104
Kesibukan
105
Pertanggung Jawaban
106
Mengecewakan semua orang
107
Yakin Diterima?
108
Tidak Ada Hubungan Lagi
109
Takut Karma
110
Kehidupan Masa Depan Seperti Apa?
111
Kebutuhan
112
Keberadaannya
113
Pria waktu itu
114
Sekalipun Terpaksa
115
Kutunggu
116
Mencari Jalan Keluar
117
Sehat Selalu
118
Bukan Pemuas Kebahagiaan
119
Memohon
120
Merestui
121
Pengantin Pengganti
122
Tertegun
123
Bukan Manusia
124
Pindah
125
Kunjungan Keano
126
Keakraban
127
Tidur Di Luar
128
Penolakan
129
Pergi Dari Rumah
130
Ingin Hilang Ingatan
131
Sabina Yang Polos
132
Rindu Seorang Perempuan
133
Harapan Satu-satunya
134
Status Yang Sebenarnya
135
Menjijikkan
136
Tak Ada Apa-apa
137
Jangan Katakan Apapun
138
Menyelesaikan masalah
139
Tersipu
140
Takut Menolak
141
Hasrat
142
Bercinta
143
Setidaknya Sudah Berani Jujur
144
Demi Buah Hati
145
Cemburunya suami
146
Merajuk
147
Berjanji
148
Rindu Itu pasti
149
Suami Penyayang
150
Permintaan Mama
151
Tidak Dekat
152
Diterima
153
Dia Bertanggujawab
154
Jaga Dia
155
Dia Terbaik
156
Menjaga Perasaan anak
157
Tentang Jatuh Cinta
158
Kejadian Dulu
159
Sempat Ragu
160
Sebatas Teman
161
Yang Terjadi di Masa lalu
162
Kenapa Cumn aku?
163
Menantang
164
Orang tua dan anak
165
Mencurigai
166
Ikuti semuanya!
167
Janggal
168
Meninggalkan semuanya
169
Jika jujur?
170
Jangan Melampaui Batas!
171
Sang Penggoda Juga
172
Mata-mata
173
Tidak ada Pilihan
174
Anak mantan istri
175
Meninggalkan Kota
176
Kerjasama Yang Baik
177
Pasti Ada Sebab
178
Buka Mata!
179
Mengalah Lebih Baik
180
Mengabaikan
181
Alasan Yang Kuat
182
Sempat Ragu
183
Bukan Pengecut
184
Musuh yang datang
185
Jangan pisahkan Mereka!
186
Di sisinya
187
Tentang Kematian
188
Semua Itu Ada Masanya
189
Kenangan Yang Dulu
190
Demi Cinta
191
Tak Ingin Menyesal
192
Pengecut Yang Sebenarnya
193
Kepergiannya
194
Keegoisan Masa Lalu
195
Menjadi Lebih Baik
196
Jangan Menyia-nyiakan
197
Benar-Benar Pergi
198
Menemani
199
Ada Dendam
200
Direncanakan
201
Dosa Orang Tua
202
Menjemput Kembali
203
Tak Bisa Dipercaya
204
Kebahagiaan Mereka
205
Memohon Kembali
206
Tidak Semua Hal
207
Bahu Terbaik
208
Membutuhkan Cinta
209
Penyelesaian
210
Harus Tetap di Sisinya
211
Berdamai
212
Hadiah
213
Anugerah Tuhan
214
Andai seperti kamu
215
Anak Sendiri
216
Tempat Pulang Terbaik
217
Teman Lama
218
Salah Paham
219
Berpisah Yang sebenarnya
220
Kepercayaan yang mahal
221
Dia Pembunuh
222
JALan Yang Terbaik
223
Ancaman
224
Pernah Menyakitkan
225
Dosa Yang Sama
226
Menghindari
227
Bukan Berarti
228
Sudah Cukup
229
Takut Menyesal
230
Mereka Lebih Tahu
231
Mengapa Harus Dia?
232
Bahagia Sederhana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!