Calon Istri

 

 

 

 

 

 

Beberapa hari setelah menggantungkan kalimat kepada Kevin. Reza pulang ke rumahnya. Ia tidak ke apartemen. Sebab Fania beberapa hari ini tinggal di rumahnya. Mengingat bahwa tidak ada lagi yang di miliki oleh perempuan itu selain dirinya. Kedua orang tua mereka begitu dekat hingga membuat Reza juga selalu dekat dengan Fania. Namun, tidak melibatkan perasaan.

 

 

"Fania mana ma?"

 

 

"Di kamar sama adik kamu. Reza mama boleh bilang sesuatu?"

 

 

Deg

 

 

Jantung Reza terasa mencelos keluar, sebab ia takut jika apa yang dilihat oleh adiknya kini menjadi sebuah pelaporan untuk dirinya.

 

 

"A-apa ma?"

 

 

"Ngapain kamu yang gugup, mama yang justru gugup mau bilang ini. Karena ini amanat."

 

 

Reza mengela napas lega.

 

 

"Oke ma, apapun itu Reza akan jalanin. Karena seperti yang mama bilang, itu amanat," Reza menekankan pada kalimat amanat.

 

 

"Nikahi Fania."

 

 

Reza mendengar ucapan itu sudah benar-benar terasa jantungnya sudah keluar. Ia benar-benar tidak bisa lagi mencerna dengan baik apa yang dikatakan oleh sang mama.

 

 

"Reza, mama enggak suka kamu puasin diri kamu sebelum kamu menikah. Reza, mama sudah tahu apa yang kalian lakukan malam waktu kalian pulang dari rumah ini. Shita sudah cerita semuanya. Jujur perempuan yang mama setuju menjalin hubungan sama kamu kini sudah mama blacklist dari mantu idaman mama. Reza, apa yang kamu cari dari kenikmatan sesaat? Bukannya kamu bisa dapatin yang jauh lebih nikmat ketika kamu menikah?"

 

 

Benar-benar kali ini Reza lemas. Apa yang ia takutnya justru dibahas oleh mama. Shita menceritakan hal itu kepada mamanya.

 

 

"Iya ma, Reza turutin apa kata mama. Tapi Reza enggak jamin soal perasaan untuk Fania ma."

 

 

"Terserah, kalian akan tinggal di rumah yang sudah disiapkan oleh papa. Sebelum meninggal, kami sudah bicarakan ini Reza. Jadi apapun alasannya kamu enggak bisa nolak, hal ini sudah diketahui oleh Fania dan dia sendiri mengatakan iya, maka dari itu kamu enggak boleh nolak. Toh kamu sendiri yang bilang itu amanat,"

 

 

"Iya ma, Reza turutin deh. Ya ampun ma, gimana ceritanya sih? Jujur Reza enggak ada perasaan apa-apa sama Fania," jelas Reza.

 

 

"Oh jadi kalau nikmatin tubuh perempuan-perempuan yang kamu bawa ke apartemen kamu harus punya peraaan dulu?"

 

 

Skakmat

 

 

Reza tak bergeming, dari mana mamanya tahu bahwa selama ini ia seriingkali membawa perempuan ke apartemennya? Mengingat bahwa sama sekali mama tidak pernah berkunjung ke apartemennya. Kecuali, Shita.

 

 

"Ma udah deh. Reza kan udah setuju sama permintaan mama,"

 

 

"Atau mama bilang aja ya ke papa, kalau anaknya nolak akan dibuang." Ancam mama.

 

 

"Reza nolak, apartemen, mobil, segala fasilitas akan papa cabut," sambung papa dari belakang.

 

 

Reza turun dari sofa layaknya anak kecil yang merengek menggerak-gerakkan kakinya.

 

 

"Iya pa, Reza udah nurut malah diancam. Reza segera nikahin Fania, eh kalau bisa minggu depan,"

 

 

"Bagus, anak yang berbakti," papa meletikkan jarinya.

 

 

"Serius? Berarti nikah marathon? Mama harus persiapkan segalanya. Ya udah, mama hubungi teman-teman mama dulu, kamu libur kerja seminggu ini. Bantu mama siapain semuanya,"

 

 

Reza tak percaya bahwa ia berkata akan menikah seminggu lagi. Ia menjambak rambutnya.

 

 

"Kamu sih, padahal mama sama papa itu mau nikahkan kalian dua bulan lagi,"

 

 

"Haaah? Papa kok enggak bilang sih?" Reza frustrasi.

 

 

Ia meninggalkan papa seorang diri yang tertawa meledeknya dan ketika beranjak pergi. Di seberang sana, mama sibuk menelepon entah dengan siapa. Reza dengan langkah yang begitu lunglai melangkahi satu persatu anak tangga.

 

 

"Nesya gimana?" gumamnya. Ia lagi-lagi tidak bisa berpikir jernih. Tapi, ia sendiri juga tidak yakin bahwa Fania tidak mungkin memiliki perasaan lebih padanya.

 

 

Ia melangkahkan kakinya menuju kamar perempuan itu yang tengah asyik bersama dengan adiknya.

 

 

"Kalian sibuk?"

 

 

Sontak keduanya menoleh ke arah Reza. Shita yang mendengar hal itu langsung bangkit dari tempat tidur.

 

 

"Kalian ngobrol gih, Shita balik ke kamar."

 

 

Reza mengangguk. Ketika Shita mendekat, "Ingat, jangan di awh awh kak Fania, belum waktunya." Ledek Shita.

 

 

Pletak,

 

 

"Awh, kakak sakit tahu, aku bilangin ke mama," Shita mengaduh ketika jidatnya dijitak oleh Reza.

 

 

"Za, lo kok tega banget sama adik sendiri?"

 

 

"Biarin, ini anak mulutnya kayak ember. Sekalian mau gue jahit mulutnya."

 

 

"Kakak" rengek Shita.

 

 

"Apa? Mau lagi? Ngomong lagi sama mama sana kakak enggak takut!"

 

 

Fania bangkit dari tempat tidurnya.

 

 

"Za, udah dong. Kasihan tahu,"

 

 

"Enggak usah belain adik kayak Shita, mulutnya tuh enggak ada rem kalau ngomong," kali ini Reza benar-benar kesal dengan adiknya yang membocorkan rahasia tentang dirinya bersama dengan Nesya waktu di apartemen.

 

 

"Terserah." Shita pergi dari kamar tersebut dan menggerutu ketika menuruni anak tangga.

 

 

Mereka hanya berdua di kamar sekarang. Lampu ia matikan.

 

 

"Lho, kok dimatiin?"

 

 

"Fan gue mau serius ngomong,"

 

 

"Ngomong aja. Tapi bentar sejak kapan lo serius ngomong sama gue?"

 

 

Mereka duduk di bawah ranjang yang bersandar. Keduanya saling membelakangi, Fania duduk diseberang ranjang begitu pun dengan Reza.

 

 

"Fan, lo mau sampai kapan begini. Lo udah enggak punya siapa-siapa. Gue enggak jamin bisa jagain lo,"

 

 

"Lo sendiri mau sampai kapan hura-hura seperti ini tanpa tujuan hidup yang jelas?"

 

 

"Nanti kalau ada yang serius sama gue. Lo sendiri kapan mau nentuin masa depan lo. Nyari suami kek!"

 

 

"Gue masih gini-gini aja, Za. Gue nunggu suami yaitu orang yang tepat bisa bertanggung jawab sama gue dan ada waktu buat keluarga."

 

 

"Kalau seandainya lo udah nikah, terus suami lo punya masa lalu yang buruk gimana?"

 

 

"Gue terima. Karena bukan kuasa kita untuk menghakimi masa lalu orang lain. Setiap orang punya masa lalu yang buruk. Mereka punya potensi untuk jadi lebih baik lagi. Hidup itu bukan dari dilihat dari masa lalunya, akan tetapi dilihat dari masa yang sekarang ketika ia berusaha untuk menjadi lebih baik lagi ."

 

 

Reza menatap perempuan yang berdiri dibelakangnya. Di usia yang sudah terbilang dewasa dia justru lebih sering senang-senang dengan beberapa perempuan. Kecuali perempuan yang sedang bersamanya kini. Bukan munafik, ia hanya ingin menjaga adik almarhum sahabatnya itu. Untuk jatuh cinta, rasanya dia tidak akan pernah jatuh cinta pada perempuan itu. Sebab ia akan merasa bahwa Semesta tidak adil.

 

 

"Fan, gue enggak bisa sembunyiin ini dari lo, gue sering main sama perempuan. Sering nikmatin perempuan hanya semalam. Lo tahu kan masa lalu gue? Dan, lo pasti tahu tentang perjodohan ini kan? Kenapa lo itu nerima ini semua sedangkan gue buruk, Fania,"

 

 

"Za, lo udah tahu?"

 

 

"Udah. Maka dari itu gue ngomong gini ke lo. Tapi Fan, gue belum ada perasaan apa-apa sama lo, intinya gue mau coba. Gue ngerasa semesta itu enggak adil kalau kita nikah. Lo perempuan baik-baik. Sedangkan gue laki-laki bejat begini."

 

 

Reza tertunduk dan malu. Yakin bahwa Fania belum pernah dijamah oleh laki-laki manapun seperti dirinya yang selalu menjamah perempuan berbeda-berbeda dengan kelakuannya yang selalu One Night Stand selama ini. Tidak lagi setelah kedatangan Nesya sebab perempuan itu selalu memenuhi kebutuhan libidonya.

 

 

"Za, maaf gue hancurin hidup lo karena nerima perjodohan ini. Setelah menikah, enggak apa-apa kok lo masih jalin hubungan sama Nesya, gue cuman mau nurutin apa yang dikatakan orang tua gue, itu aja,"

 

 

"Fan, kita menikah seminggu lagi. Maaf aku percepat. Tapi sebelum itu kita latihan untuk terbiasa, kita memang terbiasa tapi selama ini kita hanya sahabat. Kamu mulai sekarang panggil aku Mas Reza. Soal aku sama Nesya kamu jangan khawatir. Aku akan bilang ke dia,"

 

 

Reza merasa geli. Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa ia sendiri merasa ada yang aneh dari panggilan itu. Dan lagi panggilan 'lo' sudah tidak berlaku lagi.

 

 

"Za? Kenapa buru-buru?"

 

 

"Karena aku akan belajar untuk menyayangi istriku,"

 

 

"Za, maaf,"

 

 

"Fania enggak salah, ini demi orang tua kita berdua. Fania harus belajar ya buat turutin kata Mas dari sekarang," Reza tersenyum. Berat rasanya ia mengatakan hal itu keapda Fania. Tetapi, mau tidak mau ia harus belajar melupakan masa lalunya dan hura-hura.

 

 

"Baik, Mas Reza."

 

 

Reza tersenyum mendengar ucapan itu ia pun bangkit dari duduknya dan keluar dari kamar perempuan itu.

 

 

"Selamat tidur,"

 

 

Mama melihat raut wajah Reza yang tersenyum ketika keluar dari kamar Fania. Mama pun ikut tersenyum melihat raut wajah anaknya dari kejauhan. Tidak salah pilih, mama pun kembali lagi ke ruang tamu menemui Shita dan juga suaminya.

 

 

"Shita, kakak kamu akan menikah seminggu lagi. Jadi jangan sampai kamu cerita hal yang tidak-tidak kepada Fania."

 

 

Shita menolah. Mulutnya ember tetapi tidak pernah mengatakan hal itu kepada Fania. Ia juga sudah tahu tentang perjodohan itu.

 

 

"Ma, walaupun Shita ember. Shita enggak akan cerita,"

 

 

Mama tersenyum.

 

 

"Bentar lagi papa punya cucu, yuhuuuu," papa joget-joget mengingat betapa lancangnya Reza mengatakan ingin menikah seminggu lagi.

 

 

 

 

Terpopuler

Comments

Meiliani Pelangi

Meiliani Pelangi

semangat upnya thor!

2022-05-16

0

Anita Sampel

Anita Sampel

asyikk

2019-10-12

1

Fadilah Choirusofa

Fadilah Choirusofa

🤣🤣🤣🤣 ada yg kesenengan mau dapet cucu...padahal khan masih lama Eyang Kunggg

2019-08-09

6

lihat semua
Episodes
1 Persahabatan
2 Kebiasaan
3 Problem
4 Mabuk
5 BERDEBAR
6 KEJADIAN
7 Takut
8 DUKA
9 Calon Istri
10 Maaf
11 Belum ada cinta
12 PELUK
13 Penggoda
14 Harapan
15 Mencintaimu
16 PILIHAN
17 Berakhir
18 KEINGINAN UNTUK HADIR
19 MELINDUNGI
20 KEHILANGAN
21 KESEDIHAN
22 BENCI
23 MENEBUS RINDU
24 BAHAGIAMU BERARTI
25 MENJAGAMU
26 HARUS BAHAGIA
27 HARGA DARI SEBUAH SETIA
28 MASA LALU MENYAKITKAN
29 TIDAK ADA SALAHNYA
30 MENGALAH
31 KELUARGA BAHAGIA
32 MENURUTI
33 JANGAN DIULANGI
34 PERMINTAAN
35 YANG TERBAIK
36 BERTEMU LAGI
37 RINDU UNTUKMU
38 JANGAN EGOIS
39 SELISIH PAHAM
40 Masa lalu yang datang
41 ketidaksengajaan
42 jadilah yang terbaik
43 Kalahkan Ego
44 Gagal
45 Berita Buruk
46 Apa pun Risikonya
47 Kesalahan Masa Lalu yang Menyedihkan
48 Mengakhiri
49 Alasan Lain
50 Memperbaiki
51 Tidak Ada yang Dibandingkan
52 Usaha Sendiri
53 Tidak Ada Salahnya
54 Sifat Yang Berbeda
55 Keterlaluan
56 Kejadian Semalam
57 Tak Terduga
58 Semua Menjauh
59 Benci Itu Tidak Pernah Ada
60 Kasih Sayang Orang Tua
61 Memberi Efek Jera
62 Permintaan Maaf
63 Keinginan
64 Terpana
65 Perdebatan
66 Tak Disengaja
67 Rahasia
68 Cinta Abadi
69 Ketakutan
70 Tumben
71 Berbeda
72 Mabuk
73 Menang Sendiri
74 Perintah Orang Tua
75 Belum Waktunya
76 Lihat Saja
77 Tolong Pergi
78 Dipaksa
79 Terlalu Polos
80 Luka Itu
81 Sama Saja
82 Jaga Dengan Baik
83 Membantah
84 Kebodohan Keano
85 Semua Palsu
86 Doakan Saja
87 Rayuan Manis
88 Alur Permainan
89 Pergi Dengan rasa sakit
90 Pilihan Meninggalkan
91 Kesepakatan
92 Apalagi?
93 Terserah
94 Jangan Diungkit!
95 Melamar
96 Janji Suci
97 Tidak Peduli
98 Menuntaskan
99 Tanggung Jawab
100 Kebohongan Tak Berujung
101 Mendatangi
102 Beri Waktu
103 Menegaskan
104 Kesibukan
105 Pertanggung Jawaban
106 Mengecewakan semua orang
107 Yakin Diterima?
108 Tidak Ada Hubungan Lagi
109 Takut Karma
110 Kehidupan Masa Depan Seperti Apa?
111 Kebutuhan
112 Keberadaannya
113 Pria waktu itu
114 Sekalipun Terpaksa
115 Kutunggu
116 Mencari Jalan Keluar
117 Sehat Selalu
118 Bukan Pemuas Kebahagiaan
119 Memohon
120 Merestui
121 Pengantin Pengganti
122 Tertegun
123 Bukan Manusia
124 Pindah
125 Kunjungan Keano
126 Keakraban
127 Tidur Di Luar
128 Penolakan
129 Pergi Dari Rumah
130 Ingin Hilang Ingatan
131 Sabina Yang Polos
132 Rindu Seorang Perempuan
133 Harapan Satu-satunya
134 Status Yang Sebenarnya
135 Menjijikkan
136 Tak Ada Apa-apa
137 Jangan Katakan Apapun
138 Menyelesaikan masalah
139 Tersipu
140 Takut Menolak
141 Hasrat
142 Bercinta
143 Setidaknya Sudah Berani Jujur
144 Demi Buah Hati
145 Cemburunya suami
146 Merajuk
147 Berjanji
148 Rindu Itu pasti
149 Suami Penyayang
150 Permintaan Mama
151 Tidak Dekat
152 Diterima
153 Dia Bertanggujawab
154 Jaga Dia
155 Dia Terbaik
156 Menjaga Perasaan anak
157 Tentang Jatuh Cinta
158 Kejadian Dulu
159 Sempat Ragu
160 Sebatas Teman
161 Yang Terjadi di Masa lalu
162 Kenapa Cumn aku?
163 Menantang
164 Orang tua dan anak
165 Mencurigai
166 Ikuti semuanya!
167 Janggal
168 Meninggalkan semuanya
169 Jika jujur?
170 Jangan Melampaui Batas!
171 Sang Penggoda Juga
172 Mata-mata
173 Tidak ada Pilihan
174 Anak mantan istri
175 Meninggalkan Kota
176 Kerjasama Yang Baik
177 Pasti Ada Sebab
178 Buka Mata!
179 Mengalah Lebih Baik
180 Mengabaikan
181 Alasan Yang Kuat
182 Sempat Ragu
183 Bukan Pengecut
184 Musuh yang datang
185 Jangan pisahkan Mereka!
186 Di sisinya
187 Tentang Kematian
188 Semua Itu Ada Masanya
189 Kenangan Yang Dulu
190 Demi Cinta
191 Tak Ingin Menyesal
192 Pengecut Yang Sebenarnya
193 Kepergiannya
194 Keegoisan Masa Lalu
195 Menjadi Lebih Baik
196 Jangan Menyia-nyiakan
197 Benar-Benar Pergi
198 Menemani
199 Ada Dendam
200 Direncanakan
201 Dosa Orang Tua
202 Menjemput Kembali
203 Tak Bisa Dipercaya
204 Kebahagiaan Mereka
205 Memohon Kembali
206 Tidak Semua Hal
207 Bahu Terbaik
208 Membutuhkan Cinta
209 Penyelesaian
210 Harus Tetap di Sisinya
211 Berdamai
212 Hadiah
213 Anugerah Tuhan
214 Andai seperti kamu
215 Anak Sendiri
216 Tempat Pulang Terbaik
217 Teman Lama
218 Salah Paham
219 Berpisah Yang sebenarnya
220 Kepercayaan yang mahal
221 Dia Pembunuh
222 JALan Yang Terbaik
223 Ancaman
224 Pernah Menyakitkan
225 Dosa Yang Sama
226 Menghindari
227 Bukan Berarti
228 Sudah Cukup
229 Takut Menyesal
230 Mereka Lebih Tahu
231 Mengapa Harus Dia?
232 Bahagia Sederhana
Episodes

Updated 232 Episodes

1
Persahabatan
2
Kebiasaan
3
Problem
4
Mabuk
5
BERDEBAR
6
KEJADIAN
7
Takut
8
DUKA
9
Calon Istri
10
Maaf
11
Belum ada cinta
12
PELUK
13
Penggoda
14
Harapan
15
Mencintaimu
16
PILIHAN
17
Berakhir
18
KEINGINAN UNTUK HADIR
19
MELINDUNGI
20
KEHILANGAN
21
KESEDIHAN
22
BENCI
23
MENEBUS RINDU
24
BAHAGIAMU BERARTI
25
MENJAGAMU
26
HARUS BAHAGIA
27
HARGA DARI SEBUAH SETIA
28
MASA LALU MENYAKITKAN
29
TIDAK ADA SALAHNYA
30
MENGALAH
31
KELUARGA BAHAGIA
32
MENURUTI
33
JANGAN DIULANGI
34
PERMINTAAN
35
YANG TERBAIK
36
BERTEMU LAGI
37
RINDU UNTUKMU
38
JANGAN EGOIS
39
SELISIH PAHAM
40
Masa lalu yang datang
41
ketidaksengajaan
42
jadilah yang terbaik
43
Kalahkan Ego
44
Gagal
45
Berita Buruk
46
Apa pun Risikonya
47
Kesalahan Masa Lalu yang Menyedihkan
48
Mengakhiri
49
Alasan Lain
50
Memperbaiki
51
Tidak Ada yang Dibandingkan
52
Usaha Sendiri
53
Tidak Ada Salahnya
54
Sifat Yang Berbeda
55
Keterlaluan
56
Kejadian Semalam
57
Tak Terduga
58
Semua Menjauh
59
Benci Itu Tidak Pernah Ada
60
Kasih Sayang Orang Tua
61
Memberi Efek Jera
62
Permintaan Maaf
63
Keinginan
64
Terpana
65
Perdebatan
66
Tak Disengaja
67
Rahasia
68
Cinta Abadi
69
Ketakutan
70
Tumben
71
Berbeda
72
Mabuk
73
Menang Sendiri
74
Perintah Orang Tua
75
Belum Waktunya
76
Lihat Saja
77
Tolong Pergi
78
Dipaksa
79
Terlalu Polos
80
Luka Itu
81
Sama Saja
82
Jaga Dengan Baik
83
Membantah
84
Kebodohan Keano
85
Semua Palsu
86
Doakan Saja
87
Rayuan Manis
88
Alur Permainan
89
Pergi Dengan rasa sakit
90
Pilihan Meninggalkan
91
Kesepakatan
92
Apalagi?
93
Terserah
94
Jangan Diungkit!
95
Melamar
96
Janji Suci
97
Tidak Peduli
98
Menuntaskan
99
Tanggung Jawab
100
Kebohongan Tak Berujung
101
Mendatangi
102
Beri Waktu
103
Menegaskan
104
Kesibukan
105
Pertanggung Jawaban
106
Mengecewakan semua orang
107
Yakin Diterima?
108
Tidak Ada Hubungan Lagi
109
Takut Karma
110
Kehidupan Masa Depan Seperti Apa?
111
Kebutuhan
112
Keberadaannya
113
Pria waktu itu
114
Sekalipun Terpaksa
115
Kutunggu
116
Mencari Jalan Keluar
117
Sehat Selalu
118
Bukan Pemuas Kebahagiaan
119
Memohon
120
Merestui
121
Pengantin Pengganti
122
Tertegun
123
Bukan Manusia
124
Pindah
125
Kunjungan Keano
126
Keakraban
127
Tidur Di Luar
128
Penolakan
129
Pergi Dari Rumah
130
Ingin Hilang Ingatan
131
Sabina Yang Polos
132
Rindu Seorang Perempuan
133
Harapan Satu-satunya
134
Status Yang Sebenarnya
135
Menjijikkan
136
Tak Ada Apa-apa
137
Jangan Katakan Apapun
138
Menyelesaikan masalah
139
Tersipu
140
Takut Menolak
141
Hasrat
142
Bercinta
143
Setidaknya Sudah Berani Jujur
144
Demi Buah Hati
145
Cemburunya suami
146
Merajuk
147
Berjanji
148
Rindu Itu pasti
149
Suami Penyayang
150
Permintaan Mama
151
Tidak Dekat
152
Diterima
153
Dia Bertanggujawab
154
Jaga Dia
155
Dia Terbaik
156
Menjaga Perasaan anak
157
Tentang Jatuh Cinta
158
Kejadian Dulu
159
Sempat Ragu
160
Sebatas Teman
161
Yang Terjadi di Masa lalu
162
Kenapa Cumn aku?
163
Menantang
164
Orang tua dan anak
165
Mencurigai
166
Ikuti semuanya!
167
Janggal
168
Meninggalkan semuanya
169
Jika jujur?
170
Jangan Melampaui Batas!
171
Sang Penggoda Juga
172
Mata-mata
173
Tidak ada Pilihan
174
Anak mantan istri
175
Meninggalkan Kota
176
Kerjasama Yang Baik
177
Pasti Ada Sebab
178
Buka Mata!
179
Mengalah Lebih Baik
180
Mengabaikan
181
Alasan Yang Kuat
182
Sempat Ragu
183
Bukan Pengecut
184
Musuh yang datang
185
Jangan pisahkan Mereka!
186
Di sisinya
187
Tentang Kematian
188
Semua Itu Ada Masanya
189
Kenangan Yang Dulu
190
Demi Cinta
191
Tak Ingin Menyesal
192
Pengecut Yang Sebenarnya
193
Kepergiannya
194
Keegoisan Masa Lalu
195
Menjadi Lebih Baik
196
Jangan Menyia-nyiakan
197
Benar-Benar Pergi
198
Menemani
199
Ada Dendam
200
Direncanakan
201
Dosa Orang Tua
202
Menjemput Kembali
203
Tak Bisa Dipercaya
204
Kebahagiaan Mereka
205
Memohon Kembali
206
Tidak Semua Hal
207
Bahu Terbaik
208
Membutuhkan Cinta
209
Penyelesaian
210
Harus Tetap di Sisinya
211
Berdamai
212
Hadiah
213
Anugerah Tuhan
214
Andai seperti kamu
215
Anak Sendiri
216
Tempat Pulang Terbaik
217
Teman Lama
218
Salah Paham
219
Berpisah Yang sebenarnya
220
Kepercayaan yang mahal
221
Dia Pembunuh
222
JALan Yang Terbaik
223
Ancaman
224
Pernah Menyakitkan
225
Dosa Yang Sama
226
Menghindari
227
Bukan Berarti
228
Sudah Cukup
229
Takut Menyesal
230
Mereka Lebih Tahu
231
Mengapa Harus Dia?
232
Bahagia Sederhana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!