"Bukan istriku yang salah, tapi suamimu yang bodoh ini yang salah,"
Reza mendekap tubuh istrinya begitu erat. Kesalahan itu memang tidak pernah mudah untuk dilupakan. Akan tetapi kini ia benar-benar ingin memperbaikinya. Ia ingat dahulu pernah memiliki perasaan itu. Akan tetapi ia malu mengakuinya, sebab Fania merupakan adik dari sahabatnya sendiri. Takut jika suatu waktu hubungan pertemannya hancur hanya karena ia menyakiti hati adik sahabatnya.
"Mas, Fania harus ke kantor. Setelah mereka ninggalin Fania. Fania harus mandiri,"
"Enggak bisa izin dulu?"
"Enggak bisa Mas. Harus diperbaiki dari awal juga kan, sekarang Fania enggak bisa kerja di perusahaan Mas lagi. Enggak bisa untuk satu ruangan lagi,"
"Hmmm baiklah, nanti Mas bantu kalau ada keperluan. Ngomong aja!" Reza melonggarkan pelukannya dan istrinya bangkit dari tempat tidurnya.
Dengan segera ia menarik lengan istrinya dan bangun. Menyambar bibir Fania ketika bangun dari tidurnya, perempuan itu langsung terkejut dan memejamkan matanya. Reza merasakan tangan mungil itu memukul dadanya. Ia pun melepaskan ciumannya pada istrinya.
"Mas masih pagi tahu."
"Siapa suruh nangis semalam. Ini untuk tangisan yang beberapa malam," Reza melanjutkan aksinya dan menekan tengkuk Fania.
"Sayang, Mas tahu ini bukan waktunya. Tapi aku mau kita perbaiki semua kesalahan itu."
Reza berusaha meyakinkan istrinya kali ini. Perempuan itu hanya mengangguk tanpa berkata apa-apa lagi. Reza hanya tersenyum melihat raut wajah istrinya yang begitu polos.
"Mas, aku mau mandi dulu."
"Ikut, hehehe,"
"Enggak, dasar mesum," ledek istrinya. Justru itu adalah hal yang menyenangkan bagi Reza. menggoda istrinya yang begitu polos.
Sejenak Reza bermain ponselnya di kamar sambil menunggu Fania selesai mandi. Ia tahu bahwa pernikahan adalah hal yang harus dilakukan sekali seumur hidup. Reza sendiri tidak bisa terus berharap pada Nesya. Kini ada perempuan yang sudah resmi menjadi istrinya.
Dengan perasaan dongkol karena sangat lama menunggu. Akhirnya ia nekat masuk ke dalam kamar mandi. Beruntunglah kamar mandi tidak dikunci. Ia pun langsung masuk tanpa permisi.
"Mas ngapain sih?" teriak istrinya yang sedang telanjang dibawah shower, akan tetapi Reza mendekati istrinya yang sudah bertelanjang tersebut.
"Mas mau ikut mandi. Kamu sih mandinya kelamaan,"
Reza ikut mengguyur dirinya dibawah shower tanpa membuka pakaiannya sama sekali. Kini ia dengan leluasa memandangi tubuh istrinya. Namun perempuan itu membelakangi dirinya, Reza mengelus bahu istrinya dengan lembut.
"Nanti kamu akan terbiasa dengan suasana ini. Jangan malu, Mas sudah lihat beberapa hari yang lalu,"
"Mas tapi aku malu. Mas bisa keluar, tunggu diluar sampai aku selesai,"
Reza justru menyentuh perut istrinya dari belakang. Naik dengan sangat lembut sambil menciumi bahu istrinya hingga kedua tangannya mendarat tepat di payudara istrinya dan meremasnya dengan lembut.
Namun sontak tangan Fania menepis tangannya. Reza terus tersenyum sinis, ia terus melakukannya meski penolakan itu. Hingga ia merasakan sendiri ****** payudara istrinya mengeras, itu berarti Fania menikmati permainannya.
"Mas udah, nanti aku telat,"
"Kita sarapan dulu sayang," bisik Reza.
"Iya ayok, kita turun,"
"Bukan itu sayang, tapi ini," Reza membalik tubuh Fania hingga menghadap dirinya dan melumat bibir istrinya. Beberapa kali Reza harus bersabar karena Fania belum terbiasa menerima reaksinya. Ia dengan usilnya meremas bokong Fania.
"Ah Mas," Reza menurunkan ciumannya kejenjang leher istrinya.
Reza mematikan shower dan terus mendengar erangan dari bibir Fania. Ia bahkan meninggalkan banyak jejak di leher dan juga payudara Fania.
"Mas?"
"Nanti malam kita lanjut oke, sekarang kita mandi. Bentar Mas mau buka pakaian dulu,"
"Mas aku udah selesai mandi. Mau keluar,"
Reza tersenyum dan memandangi raut wajah istrinya yang sudah merona. Ia tahu bahwa istrinya sedang malu-malu.
"Tunggu di luar,"
Reza menyelesaikan mandinya dan tersenyum dengan apa yang terjadi tadi. Ia sendiri begitu percaya diri bahwa Fania menerimanya kembali. Ia keluar hanya melilitkan handuk dipinggangnya dan langsung duduk di samping Fania di ranjang mereka.
"Nanti pulang cepat ya!"
"Kenapa?"
"Kita lanjutin yang tadi. Kamu pikir enak nahan terus? Itu enggak pernah enak sayang, aku harus benar-benar nahan diri. Enggak mau dong itu jadi hubungan pertama di kamar mandi. Kan enggak lucu," katanya sambil merangkul bahu istrinya.
"Mas itu benar-benar mesum,"
"Enggak apa-apa. Dari dulu Mas pengin lahap kamu hidup-hidup tahu,"
"Mas kanibal,"
"Bukan, maksud Mas. Pengin nyerang kamu sayang. Nanti malam jangan sampai batal lagi. Sakit tahu junior suamimu ini," ia mengarahkan tangan Fania ke miliknya.
"Mas, ih jorok." Fania berlari menuju kamar mandi. Sementara Reza terus tertawa melihat tingkah lucu istrinya pagi ini.
Ia dengan segera mengenakan pakaiannya agar segera berangkat ke kantor. Sementara Fania belum juga keluar dari kamar mandi.
Reza selesai mengenakan pakaiannya dengan rapi. Ia lebih dulu keluar dan menuju meja makan. Bahkan sarapan yang ia buat sudah dingin, itu karena ulahnya yang terlalu iseng di kamar mandi tadi.
Ia dengan hati-hati memanaskan kembali sarapan tadi. Takut kemeja kerjanya kotor.
Istrinya keluar dari kamar dan ia hanya tersenyum melihat istrinya yang cemberut.
"Sayang kamu jangan ikat rambut dong. Memangnya kamu mau suami kamu dianggap buas di ranjang. Terus kamu dibilang kecapean habis ngelayanin aku," godanya sambil mendekati istrinya yang sudah menunggu di meja makan.
"Apa?" Fania melotot.
"Lihat lehermu baik-baik. Kamu lupa sama di kamar mandi tadi. Saat kamu mendesah dan itu yang membuatku ingin segera memasukimu. Sekarang kamu menggodaku lagi dengan jejak-jejak merah dilehermu yang sedang kamu pamerkan saat ini."
Dengan segera istrinya membuka ikat rambut dan membiarkan rambutnya terurai. Reza tersenyum geli melihat keadaan yang tadinya rapi sekarang justru terlihat lucu.
"Aku mencintaimu," bisik Reza, seketika pipi Fania merona.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
Meiliani Pelangi
gombal banget ngomong Cinta
2022-05-16
0
Shellia
gampang banget ngomong cinta
2020-07-15
1
Reva Zahra
jadi was was tau!!! gimana kalo Nesya dateng balik gimana sikap si reza nya yach
2020-04-22
4