Sudah 2 hari tak ada pembicaraan diantara keduanya. Karin masih kesal atas keputusan Devian, dan Devian yang tak ada niatan membujuk atau menjelaskan alasannya membantu Mia.
" Mau kemana Lo?" tanya Karin tatkala Devian bersiap keluar di tengah malam.
" Mencari informasi tentang pimpinan sindikat black."
" Gak boleh! Bahaya tau." Karin merentangkan kedua tangannya di depan pintu.
" Lo gak berhak melarang gue!"
" Gue berhak melarang Lo! Gue istri Lo! Hargai gue Devian, Stop tingkah kekanakan Lo!"
" Seharusnya Lo tau konsekuensi menjadi istri gue! Ingat di hati gue tetap gadis kecil, bukan Lo!" Devian mendorong kasar Karin.
Sikap Devian tak menentu, terkadang baik. Namun berubah sangat kasar jika ada sesuatu yang membuat dirinya kesal.
" Devian!"
" Devian gue ikut!" teriakan Karin sia-sia, Devian telah pergi mengendarai Bugatti Chiron miliknya.
Karin tak ingin terjadi hal buruk kepada Devian, meskipun masih kesal atas keputusan Devian menempati Mia di apartemen.
Karin yakin pasti ada alasannya!
Pada akhirnya, Karin hanya menunggu Devian. Entah kapan Devian akan pulang. Yang jelas Karin menunggu sambil berdoa keselamatan buat Devian.
Pukul 04.00 A.M
Suara langkah kaki, membangunkan Karin yang ketiduran di sofa.
" Devian? Lo gak papa, kan?" Karin memutari tubuh Devian, melihat apakah ada luka.
" Awas Lo! Gue capek!"
Devian berlalu pergi begitu saja, Keinginannya sekarang cuma mengistirahatkan tubuh dan pikirannya.
Gagal lagi mendapatkan informasi. Devian muak dengan permasalahan ini! Ingin rasanya membunuh ibu tirinya itu, tapi permasalahan tidak akan selesai hanya dengan membunuh wanita jahanam.
SIAL!
Umpat Devian.
Sedangkan Karin berusaha sabar dengan sikap kasar Devian.
Disusul-nya langkah Devian.
" Huh! Dengan mudahnya dia tertidur!" meski dongkol, Karin tetap menyelimuti Devian lalu ikut menidurkan diri.
Mungkin tidak seharusnya Karin mengikuti ego.Biarlah gadis sok polos itu, yang terpenting Karin tetap pada tujuan awal.
Menyingkirkan ibu tiri Devian.
Jika itu selesai, maka Karin akan memulai hubungan lebih dekat dengan Devian plus menunjukkan perasaan cintanya.
KEPUTUSAN KARIN.
...*****...
Cahaya matahari pagi mengusik tidur nyenyak Devian.
Hal pertama dilihatnya ketika membuka mata ialah Karin yang tengah tersenyum manis kearahnya.
" Gue udah menyiapkan air hangat sama baju kantor Lo." ucap Karin mendekati Devian.
CUP
Kecupan di kening Devian dari Karin.
" Morning."
Devian tersenyum tipis.
" Gak merajuk lagi Lo?"
" Siapa yang merajuk!" sangkal Karin.
" Ya Lo!" Devian menyibakkan selimut, bersiap-siap menjalani hari seperti biasa.
" Lo kali, tadi malam marah-marah!"
" Sikap gue tergantung Lo! Ingat itu!" Karin menatap punggung Devian yang berjalan memasuki kamar mandi.
" LO BOHONG! LO GAK MELIHAT SIKAP LEMBUT GUE, LO GAK MELIHAT SEBERAPA CINTA GUE. LO BAIK SAMA GUE KARENA GUE BERUSAHA MENJADI WANITA YANG BISA LO ANDALKAN !"
Gumam Karin.
Hari-hari kembali seperti sebelum Karin merajuk karena keputusan Devian yang menempati Mia di apartemen.
Karin fokus dengan tujuan awal.
Saat ini keduanya sedang perjalanan menuju perusahaan DV, Karin menemani Devian bukan sekedar melihat-lihat.
Dia kesana akan membahas tahap selanjutnya menyingkirkan ibu tiri Devian, namun harus menunggu Devian selesai meeting.
...****...
DI TEMPAT LAIN
" Ibu, maafkan Mia! Seharusnya Mia mengerti semua yang ibu suruh untuk kebaikan Mia di masa depan. Hari ini Mia janji, akan berusaha merebut tuan Devian." ucap Mia sambil bersimpuh.
" Ibu senang kamu menurut! Jangan jadi anak durhaka lagi. Pacar tuan Devian itu tidak lebih baik darimu! Anakku ini cantik, pintar pandai masak lagi!"
" Tapi Bu, tuan Devian mengatakan kalau itu istrinya."
" Jangan percaya nak! Mungkin saja dia menyuruh mengatakan itu, karena malu sudah menjual tubuhnya pada tuan Devian. Dia hanya modal cantik!"
Mia lumayan membenarkan ucapan ibunya, mengingat tuan Devian mengatakan Karin sebagai istrinya karena disuruh.
" Baiklah Mia akan merebut tuan Devian bagaimanapun caranya! "
" Bagus! Ini baru anak ibu. Ingat ini Mia, jika benar dia Istrinya tuan Devian. Jangan pernah berhenti dengan rencana awalmu! Dia tidak cocok menjadi istri tuan Devian. Lihatlah dia cuma modal tampang!"
Hasutan ibu Mia berhasil mengarahkan anaknya ke arah yang sesat.
...****...
" Bagaimana kalau gue sama sekretaris Juna fokus ke ibu tiri Lo? Dan Lo fokus mencari tau siapa bos sindikat black?" usul Karin.
Kini mereka bertiga sedang membahas tahap selanjutnya menyingkirkan ibu tiri Devian. Wanita yang ternyata sangat berbahaya.
" Nona Karin benar tuan! Jika hanya anda sendiri yang mencari setiap malam di tempat yang luas ini, tidak akan ada hasilnya."
Devian memikirkan perkataan sekretaris Juna.
Memang benar, apalagi Devian seorang Presdir. Waktunya tidak hanya membongkar kebusukan ibu tirinya, Devian juga harus mengelola perusahaan.
" Baiklah! Tapi kalian jangan gegabah, jika masih sayang nyawa!"
Karin segera menganggukkan kepalanya, senang karena dirinya bisa menjaga Devian.
Tak perlu lagi berdiam diri di rumah, menunggu Devian pulang berharap dalam keadaan baik-baik saja.
" Kalau gitu, gue pergi dulu menjumpai ibu tiri Lo!"
" Lo mau mati?"
" Tenang aja gue masih bisa berhati-hati! Jangan lupakan perkataan Lo! Kalau ingin mengalahkan musuh maka dekati perlahan musuh-mu."
Karin mengedipkan sebelah matanya, setelahnya pergi begitu saja.
" Anda tidak khawatir tuan?"
" Biarkan saja, sudah ada pengawal yang diam-diam mengawasinya."
Sekretaris Juna akhirnya mengalihkan pembicaraan ke topik perusahaan.
🌹MALL G🌹
" Halo ibu! Sudah lama tidak berjumpa."
Ya. Karin memasang wajah munafik.
Ingin sekali Karin mencakar wajah wanita yang telah membuat hidup suaminya terasa hampa.
" Ternyata masih ingat kamu!" juteknya.
" Tentu Karin ingat dong Bu. Ibu mertua ku tersayang. Ada apa ibu ngajak ketemu?" tanya Karin agar pertemuan segera berakhir.
" Sudah lama ibu mengajak bertemu, kenapa kamu baru balas Sekarang!"
" Maaf ibu, Karin sibuk mengurus pelakor baru."
" Hmm! Gimana? Kamu sudah mendapatkan harta Devian? Kita harus secepatnya mengambil, karena papa nya sudah memberikan perusahaan keluarga ke Devian."
" Bukankah bagus ibu?" Karin mencoba memancing emosi ibu tiri Devian.
" Tidak! Seharusnya anakku yang mendapat semua hartanya! Dan kamu pasti sudah bekerjasama dengannya, bukan? Huh! Capek sekali menunjukkan wajah baik dan pura-pura sayang dengan menantu pengkhianat ini!"
Ibu tiri Devian menunjukkan sifat asli tatkala kesal Karin memancing emosinya.
" Kukira saat datang kau akan menunjukkan sifat asli! Kenapa? Terkejut,ya? Waktu melihat dirimu bersenang-senang dengan anak bodoh itu, aku sudah menebak kau pasti sudah mengetahui betapa jahatnya diriku."
" Wah! Ternyata ibu tiri ku sudah mengetahuinya! Berarti aku tidak perlu baik padamu!" Karin menghadapi dengan keadaan tenang, meski ibu tirinya menunjukkan perubahan sikap.
" Berani sekali kau bermain-main denganku! Lihatlah penyesalan dan penderitaan mu akan tiba menantuku tersayang!" ucap smirk ibu tiri Devian.
" Aku tidak menyesal lebih memihak suamiku! daripada memihak wanita yang telah membunuh ibu kandung suamiku!" Karin menatap sinis ke arah ibu tiri Devian, tak ada rasa takut sedikitpun.
Sekalipun dirinya mati karena ulah wanita licik dihadapannya, Karin tak masalah.
Yang penting wanita dihadapannya ia buat menderita terlebih dahulu! Pembalasan atas kematian ibu kandung Devian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Ida Ulfiana
ibu gendeng
2023-09-20
0
Findi Putri
setengah2 :(((,plis kak yang full dong kalau update. aku akan selalu mendukung karya update barumu ini hehehehe
2021-08-07
2