Gue Istrinya

Sial

Umpat Devian karena mendadak hujan deras.

Devian melirik kanan kiri tatkala lampu merah menghentikan perjalanan pulangnya sehabis membeli pembalut.

Mia?

Devian memastikan penglihatannya ketika melihat gadis sok polos tapi penggoda berjalan di trotoar sambil menangis.

Tak peduli hujan deras membasahi tubuhnya.

Entah kenapa Devian kasihan melihat wanita tengah malam berjalan sendirian disaat hujan deras.

Dengan segera Devian menepikan mobilnya, mengambil payung lalu berlari mengejar Mia.

" Woi!"

Mia menoleh ke Devian dengan raut wajah terkejut.

" Ayo ikut gue!" Mia tambah terkejut, Devian menarik tangannya untuk memasuki mobil.

" Mau kemana Lo? Biar gue antar."

" Sa--- saya tidak tau tuan."

Devian mengerutkan keningnya.

Gadis ini sedang ada masalah?

" Rumah Lo?"

" Turunkan saja saya disini tuan."

" Kenapa? Lo diusir dari rumah?" tebak Devian asal.

Tanpa diduga Mia mengangguk, membenarkan ucapan Devian.

" Mau kemana Lo sekarang?"

Mia hanya diam! Dia sendiri saja bingung arah tujuannya.

" CK! Tinggallah di apartemen gue sementara." Devian sebenarnya tidak rela membiarkan seorang gadis tinggal di apartemennya.

Apartemen yang ia tempati jika bosan berada di rumah, bahkan Karin selalu ia marahi jika ikut tinggal di apartemen.

Tapi, Karin yang notabenenya keras kepala. Tak peduli bentakan Devian, dia tetap meletakkan peralatan mandi, baju, dan lainnya.

Persiapan jika Devian menginap di apartemen sebulan atau seminggu, Karin gak repot memikirkan pakaiannya.

" Terima kasih tuan."

" Jangan panggil tuan, jika gue gak makai baju formal!"

Setelahnya tak ada pembicaraan yang terjadi selama menuju apartemen.

Mia diam-diam mengulum senyum, tak pernah terbayangkan bisa berbicara berdua dengan Devian.

Jiwa ingin memiliki Devian seakan bangkit.

...🌹 APARTEMEN DEVIAN🌹...

" Bersihkan badan Lo, terus pakai baju yang ada di lemari." Devian mengantarkan Mia ke kamar yang biasa Karin tempati.

Setelah memberi taukan kata sandi apartemen lalu baju Karin, Devian pun melangkah ke dapur.

Dering telepon menghentikan Devian yang tengah minum.

" Halo. "

" Devian ! Lama banged Lo beli pembalut. Jangan-jangan Lo lagi goda tukang kasirnya, ya ? Awas aja benar, gue cincang Lo ! "

" Sebentar lagi gue pulang ! "

Devian menutup panggilan secara sepihak.

Mengusap telinganya.

Kasihan pendengarannya jika tidak menutup telepon dengan segera, percayalah suara Karin sangat menyakiti pendengaran.

Sedangkan Mia, selesai mandi dan menggunakan baju Karin.

Tak henti-hentinya memandang dirinya di cermin.

" Gue cantik menggunakan baju ini! Memang betul kalimat, kita bakalan cantik kalau kaya." Mia berputar-putar melihat gaun yang dirinya kenakan.

" Pantas pacarnya tuan Devian lebih cantik pada diriku. Jika dia miskin pasti jelek! Tuan Devian gak akan mau dengannya! Apalagi sikap kasarnya itu."

Gumam Mia menjelekkan Karin.

" Gue pulang! Tinggallah disini sampai masalah Lo selesai." ucap Devian memasuki kamar Mia berada.

Devian tak tau apa masalahnya, tapi dia bisa menebak gadis penggoda itu sedang ada masalah.

" Tunggu!"

" Jangan tinggalkan saya sendiri. Saya takut!"

" Gue gak bisa!"

Tanpa Mia ketahui, Devian benci diatur!

" Biasakanlah diri Lo tinggal sendiri!" Setelah itu Devian benar-benar meninggalkan Mia.

Mia berdecak sebal!

Padahal dirinya sudah cantik.

Kenapa Devian tak melirik dirinya?

Alasan takut pun, tak menggoyahkan Devian menetap disini bersamanya.

" GUE HARUS PIKIRKAN CARA LAIN!"

Tekad Mia.

...*****...

" Ini Pembalut Lo!" Devian melempar semua jenis pembalut asal.

" Lama! Udah gue pinjam 1 sama bibi!"

" Terus kenapa Lo merengek minta gue belikan?"

" Karena pembalut gue habis! Salah Lo lama belinya, jadi gue berinisiatif meminta ke bibi." jelas Karin.

" Eh? Baju Lo basah?"

Karin mendekati Devian, memegang lengan baju Devian yang lumayan basah.

" Bukannya ada payung di mobil?"

" Hmm! Gue tadi pakai payung berdua sama Mia."

" Huh?"

" Apartemen ditempati Mia sekarang." terang Devian.

" Mia? Gadis sok polos itu?"

Devian berdehem mengiyakan ucapan Karin.

" Gue gak terima!" teriak Karin.

" Gue gak peduli!"

" Sejak kapan Lo sok baik sama cewek, huh? Bukannya mereka hanya mainan buat Lo?"

Karin tak bisa mengendalikan emosinya.

Usaha membuat luluh hati Devian saja belum dimulai, malah pengganggu hubungan mereka sudah beraksi duluan.

" Gue mainin kalau si perempuan yang mulai duluan! Gak usah nilai gue cuma menggunakan penglihatan Lo!" Devian ikut membentak Karin.

Biasanya Karin tipe wanita bodo amat, makanya Devian sedikit betah berada di dekat Karin.

" Dan urusan Mia, Lo gak usah ikut campur! Gue lebih tau apa yang benar di lakukan." Devian menghempaskan pintu kamar, meninggalkan Karin yang berusaha menutupi wajah kecewa, sedih, dan amarah.

" JADI LO MAIN LICIK YA, GADIS SOK POLOS? OKE GUE IKUTI !"

...****...

Pagi harinya, keheningan masih tercipta diantara keduanya.

Bahkan selesai makan, Devian tak lagi berpamitan pada Karin. Berlalu pergi begitu saja.

Hanya sekretaris Juna yang menunduk hormat pada Karin, yang juga dibalas senyuman.

Sesudahnya mobil Devian pun pergi meninggalkan halaman.

Sekitaran 30 menit, Karin meninggalkan rumah.

" Pak, kita ke apartemen." pinta Karin pada sang sopir.

Sesampainya di apartemen, Karin segera memasukkan kata sandi agar pintu terbuka tanpa menunggu orang yang berada di dalam membukakan.

" Devian?" tebak Mia yang sedang memotong sayuran.

" Huh? Devian? Sejak kapan Lo panggil cuma pakai nama?"

Mia terkejut, pikirnya Karin tidak akan tau bahwa dia tinggal di apartemen milik Devian.

" What the hell! Siapa suruh Lo pakai baju gue!" teriak Karin.

" Devian! Kenapa Lo? Iri gue lebih cantik daripada Lo?" sombong Mia.

" CK! lepas baju gue sekarang! Gue gak mau baju gue dipakai oleh manusia seperti Lo!" Karin menarik baju yang dikenakan Mia.

" Ngapain sih Lo! Lagian Devian juga yang belikan!"

Jadilah tarik-menarik diantara mereka.

" Enak banged mulut Lo ngomong Devian yang belikan!" Karin semakin murka.

" Mana sikap sok ramah Lo, HUH? Jijik gue lihat sikap Lo yang hampir mirip jalang! Pergi Lo dari apartemen ini!"

" Lo siapanya tuan Devian? Bukankah Lo juga jalang-nya tuan Devian?" hina Mia.

" Gue istrinya bangsat! Jaga ucapan Lo!" Tak ada yang mau mengalah, entah siapa yang akan melerai perkelahian mereka.

Mia yang tenaganya tidak sekuat Karin, akhirnya berbuat licik.

Diambilnya pisau lipat yang tadi digunakan untuk memotong sayuran.

" Rasakan kulit mulus Lo!" Karin tak menyangka Mia menggunakan pisau.

Sekuat tenaga Karin menahan pisau yang akan mengenai dirinya. Karin memutarbalikkan pisau yang semula di pegang Mia berpindah ke pegangannya.

" Gila Lo!" Karin melemparkan pisau lipat sembarangan.

Sampai suara teriakan menghentikan perkelahian mereka.

" KARIN!"

Keduanya menoleh ke arah pintu, terdapat Devian yang menatap tajam.

Seperti DEJA VU, dimana Devian kembali menyelesaikan perkelahian mereka.

" Ayo pulang!" Devian menarik Karin.

" Gak mau sebelum Lo usir dia!"

" Jangan keras kepala!"

" Kalau gitu, katakan gue istri Lo! Biar dia gak berani bilang gue jalang!"

" Dia istri gue! Dan untuk Lo, jangan ladeni lagi jika istri gue marah. Biarkan saja jika gak ingin terluka. Tinggallah disini Sampai masalah Lo selesai."

Karin ingin protes, namun Devian terlebih dahulu menariknya keluar apartemen.

Sedangkan Mia menggenggam tangannya kuat, lagi dan lagi Devian membela Karin!

Padahal sudah terlihat lemah.

Mia tidak akan menyerah sampai Devian menjadi miliknya.

.

.

.

.

.

.

SLOW UPDATE YA:)

SEBENTAR LAGI KONFLIK NIH, GAK BERAT KOK😘

SEE YOU

Terpopuler

Comments

Atikah'na Anggit

Atikah'na Anggit

kedek yaa dengan sikap nya Devian... lama2 mending tinggalin aja Devian

2025-02-27

1

Ida Ulfiana

Ida Ulfiana

aku kasian sm karin dia terlalu tangguh davian gak pernah menghargai karin

2023-09-20

1

Findi Putri

Findi Putri

ya ampun Karin kmu adalah wanita yang kuat,, ada saatnya kmu rapuh dan menyerah tapi aku berdoa semoga kamu kuat slalu .. amin🤲🤲

2021-07-29

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!