Perlahan Tapi Pasti

FLASHBACK ON

Semenjak Angel memperkenalkan Devian. Karin sudah curiga! Karin bisa melihat sikap manis Devian hanya pada Angel. Awalnya ia tidak mempermasalahkan. Namun, hubungan Angel dan Fernan mulai membaik. Ia tidak tega, membiarkan seseorang menghancurkan hubungan sahabatnya.

Kecurigaan Karin bertambah besar, saat pertemuan mereka di mall. Dimana Karin tidak sengaja menabrak Devian. Sangat terlihat Devian sosok lelaki kasar, kejam, dan licik.

Dari sanalah Karin mulai mencari tau tentang Devian. Karin yang memang berasal dari keluarga kaya, tidak susah baginya mencari tau informasi detail tentang Devian. Ya, walaupun ada kendala dikarenakan Devian pengusaha muda nomor 1 di negara ini yang memiliki aset berlimpah.

keberhasilan Devian mencapai gelar pengusaha no 1 bukan hanya karena ia meneruskan perusahaan keluarga. Tapi, juga karena Devian berhasil membangun perusahaan DV di USA.

Untung Karin memiliki kenalan yang sangat handal di bidang hacker. Ia rela memberikan butik terkenalnya sebagai jaminan.

Dalam waktu 2 bulan, Karin berhasil mendapatkan informasi detail tentang Devian. Karin terkejut, Devian pernah bertemu Angel di waktu kecil. Disaat itulah Karin mengerti bahwa Devian ingin memiliki Angel! Gadis kecilnya.

Karin memikirkan berbagai cara melindungi hubungan Angel dan Devian. Ternyata keberuntungan berpihak padanya, Karin tidak menyangka bahwa seseorang pria paruh baya yang ia tolong dari kecelakaan ialah papa Devian.

Di informasi, Karin sempat baca kalau ibu kandung Devian telah meninggal saat ia dilahirkan. Ia diasuh oleh ibu tirinya Namun, Devian membenci ibu tirinya yang pura-pura baik jika berada di dekat papanya.

Ibu tiri yang gila harta! Devian ingin sekali mengusir ibu tirinya. Tapi, sang papa mengancam akan memberikan tahta penerus kekayaan keluarga pada adik tirinya.

Adik yang bahkan tidak ada hubungan darah sedikitpun dari ayahnya, karena adik tirinya ialah anak kandung dari mantan suami ibu tirinya yang telah meninggal.

Karin memanfaatkan kesempatan itu, berpura-pura mengagumi ibu tiri Devian. Hanya butuh beberapa bulan, ia berhasil mendapatkan hati ibu tiri Devian. Dengan mengatakan, jika ia menikahi Devian maka separuh harta Devian akan Karin berikan untuk ibu tirinya.

Satu hal penting dari informasi yang Karin dapatkan ialah, papa Devian mudah sekali menuruti perkataan ibu tiri Devian. Itu makanya Karin mendekati ibu tiri Devian agar menyuruh papa Devian menikahi dirinya.

Karin juga tau alasan papa Devian tidak memberikan sedikitpun harta untuk adik tiri Devian, dikarenakan perusahaan dulunya milik keluarga ibu kandung Devian.

Maka hanya Devian penerus keluarga! Devian juga tidak akan membiarkan peninggalan ibu kandungnya jatuh pada adik tirinya, meski ia sudah memiliki perusahaan.

Semua rencana Karin berhasil! Ia sudah mengambil hati kedua orang tua Devian. Papa Devian memaksa Devian untuk menikahinya! Devian terpaksa menerima , takut tahta penerus keluarganya jatuh kepada adik tirinya. Devian membenci itu!

FLASHBACK OFF

Sinar pagi menerangi kamar sepasang kekasih. Tampak mengganggu mereka yang sedang tertidur Dengan lelapnya.

" Karin! Woi bangun!" Devian melemparkan bantal guling ke Karin yang tertidur.

" Aish! Ganggu aja Lo!"

" Ngapain Lo tidur disini? Udah gue bilang Lo harus tidur di sofa!"

" Gak mau gue! Kita udah menikah, jadi harus berbagi tempat tidur!" jawab Karin sambil mengikat rambutnya asal.

" Buatkan gue bubur!" Karin tidak membalas, namun Devian tau buburnya nanti pasti telah siap. Dengan langkah gontai Devian berjalan menuju kamar mandi. Rasa pusing masih ia rasakan.

BEBERAPA JAM KEMUDIAN

Mereka telah selesai membersihkan diri, benar tebakan Devian. Karin telah memasakkan bubur untuknya.

" Lo gak kerja?"

" Weekend bego!"

" Oh iya baru ingat bego!" balas Karin.

" Pergi main yuk! Kemana gitu." ajak Karin.

" Malas." Devian meninggalkan Karin di meja makan, menyisakan bubur yang baru sedikit ia makan.

" Mau kemana Lo? Habiskan buburnya! Kalau gak dihabiskan gue gak mau buat lagi!" ancam Karin. Seperti inilah percakapan mereka. Karin akan tegas jika sudah berhadapan dengan Devian. Karena menjadi wanita lembut tidak akan berpengaruh apa-apa bagi Devian. Mungkin dirinya akan dibentak jika menampilkan sisi lemahnya di hadapan Devian.

" Kenyang!"

...*****...

Di rumah yang mereka tinggali ada 2 pembantu dan satu orang sopir. Sopir dikhususkan untuk Karin. Itu permintaan papa Devian. Karin terpaksa menurut, agar ia bisa meminta tinggal di rumah yang tidak terlalu besar.

Pekerjaan Karin yang hanya memasak dan menyiapkan segala keperluan Devian, membuat ia jenuh seharian. Semua pekerjaan rumah sudah dikerjakan oleh pembantunya.

Terkadang Karin pergi keluar untuk bertemu Angel atau datang ke Perusahaan Devian. Meski Devian selalu mengusirnya.

" Devian pergi jalan-jalan, yuk!" sekali lagi Karin mengajak Devian yang kini tengah berbaring sambil memejamkan matanya.

" Ngak! Gue pusing!" ujar Devian jujur.

" Salah Lo sendiri! Mabuk tiap hari. Gue heran kenapa Lo gak sakit-sakitan ya? Kan Lo mabuk tiap hari."

" Lo nyumpahi gue?"

" Mungkin." jawab Karin acuh, lalu menuju meja rias. Riasan yang Karin aplikasikan ke wajah sangat natural. Selesai dengan aktivitasnya, Karin melihat tampilan dirinya.

Hoodie putih oversize dipadupadankan dengan rok hitam, ditambah tas kecil memberi kesan imut pada Karin. Tampilan sederhana namun enak dipandang.

" Wow imut banged gue!"

" Mau kemana Lo?" tanya Devian yang masih setia berbaring di tempat tidur.

" mencari lelaki tampan, buat kesehatan mata!" balas Karin asal.

" Gue juga tampan, babi!"

" Pede Lo! Gue pergi ya." pamit Karin pada Devian.

" Tunggu! Gue ikut! Suntuk dirumah." Devian segera menyambar salah satu kunci mobilnya, lalu menarik tangan Karin kasar.

" Sakit tangan gue!" Karin menghempaskan tangannya agar pegangan Devian terlepas.

" Biar Lo gak kabur! Nyusahin tau!" Devian merangkul pundak Karin, karena Karin menyembunyikan tangannya saat ia tau Devian akan memegangnya kembali.

KEBUN STRAWBERRY

" Kalau tau Lo kesini, gak bakalan mau gue pergi! Mana pala gue pusing!" sesal Devian, mengekori Karin yang sibuk memetik dan memakan buah strawberry.

" Jadi, Lo ngira gue kemana?" Karin mendongakkan kepalanya ke atas melihat Devian yang setia berdiri. Padahal ia dengan santainya duduk sambil memetik buah strawberry.

" Gak tau gue! Niat gue sengaja biar Lo ke ganggu. Eh malah gue muak disini." Karin tersenyum miring, mendengar perkataan Devian.

" Alasan! Jangan-jangan Lo baper lagi sama gue?"

" Ngak jelas Lo!" Devian menjitak kepala Karin.

" Duduk sini! Lo gak mau strawberry? Biar lebih manis dan cerah hidup Lo. Kusam amat!"

" Hidup gue kusam karena Lo!"

" Justru gue memberikan warna ke hidup Lo!"

" Iya warna abu-abu!" Karin yang kesal mendengar jawaban Devian, meletakkan strawberry yang sudah ia remuk ke wajah Devian.

" Sial!

" Pakai tuh, masker! Biar terang seperti lampu jalan wajah Lo!" tawa Karin pecah melihat wajah kesal Devian. Merasa sebentar lagi tanda bahaya, ia segera bangkit dan berlari. Namun, Devian dengan sigap menyandung kaki Karin.

" Aww!" ringis Karin ketika terjatuh. Devian dengan cepat menjambak rambut Karin, lalu membalas kelakuan Karin tadi.

" Rasain Lo!" tawa Devian puas.

" Lepas Devian! Sakit tau!"

" Itu makanya jangan mulai duluan!" Devian bangkit sambil mengulurkan tangannya pada Karin.

" Cepat! Cuci muka jelek lo!" Karin menerima uluran tangan Devian. Satu hal yang tidak bisa dipahami oleh Karin tentang Devian, yaitu sifat Devian yang bisa berubah kapan saja.

Selesai membersihkan muka masing-masing, Devian datang membawa p3k. Ia mengobati lutut Karin yang sedikit lecet. Karin kira, Devian ke mobil meninggalkan dirinya. Ternyata Devian mengambil kotak p3k. Sudah lihat kan? Sikap Devian tidak bisa ditebak. Tapi, Karin tau Devian sebenarnya baik. Hanya harus dikikis sifat jahatnya sedikit demi sedikit.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!