Kebohongan

Flashback on

13 tahun yang lalu...

Ren menghela napasnya dalam-dalam setelah selesai mengikuti ujian. Duduk berdampingan dengan supir majikannya pak Giman dan berhadapan dengan nyonyanya, di dalam sebuah cafetaria yang berada di pusat perbelanjaan.

"Bagaimana ujiannya!?" Dea mengenyitkan keningnya.

"Saya menjawab sebisa saya nyonya..." Ren tersenyum canggung.

"Begini, saya sudah memperingatkanmu untuk keluar dari rumah. Kamu yang sekarang hanya akan menjadi penghalang bagi Jeny," Dea mulai meminum secangkir kopi di hadapannya.

Ren memejamkan matanya sejenak, menghela napasnya,"Saya tidak dapat berpisah dengan nona," ucapnya dengan tangan gemetaran.

"Jika begitu terpaksa aku akan membawamu ke panti asuhan luar daerah, dan mengganti namamu," Dea menghela napasnya.

"Nyonya..." Ren meninggikan intonasi suaranya.

"Kamu yang sekarang hanya akan menjadi penghalang untuk Jeny. Beberapa tahun lagi datanglah jika kamu sudah merasa pantas untuk putriku," Dea masih duduk menikmati minumannya.

"Pak Giman, antar dia!! Ini tiket pesawat dan uang. Sekalian ajak keluarga pak Giman untuk pindah," perintahnya pada sang supir, tidak ingin putrinya menemukan jejak sama sekali.

Ren menghela napasnya tertunduk,"Saya tidak akan muncul kecuali sudah merasa pantas untuk nona. Karena itu tolong jaga nona dengan baik. Jangan biarkan nona menangis dan kesepian. Jika suatu hari nanti nona menyukai seseorang dan menikah, mohon nyonya jangan memandang seseorang dari kekayaannya, carilah yang benar-benar menyayangi nona. Agar saya tidak memiliki penyesalan," tangan remaja itu mengepal, menahan luka di hatinya.

"Ren, ayo..." pak Giman (supir yang mengantar Ren) bangkit menarik tangan remaja itu.

"Mohon jaga nona dengan baik..." ucapnya sebelum berlalu pergi, ditarik oleh sang supir.

Dea tersenyum, merasa kelemahan putrinya untuk menjadi ahli waris telah menghilang. Duduk menyenderkan punggungnya di kursi, menikmati pemandangan orang-orang yang lalu lalang.

***

Tangan seorang remaja meraba kaca jendela pesawat yang akan mengantarkannya ke pulau lain, tempat yang mungkin asing baginya.

Perlahan menyeret kopernya memasuki panti asuhan, dengan nama Farel, nama baru yang disiapkan oleh Dea.

Aku akan berusaha sedikit demi sedikit, tekadnya dalam hati.

Beberapa bulan berlalu, sepasang suami istri yang terlihat berkewarganegaraan asing datang, berkeliling melihat anak-anak disana.

Seorang pria yang tidak dapat berjalan dan seorang wanita yang energik seperti memiliki jiwa muda.

"Kami ingin anak itu!!" Ayana (sang wanita, berkebangsaan Jepang) menunjuk ke arah Ren yang duduk sendirian terisolasi di kamar.

"Maaf, apa tidak sebaiknya mengadopsi yang masih bayi saja!?" pengurus panti asuhan mengenyitkan keningnya.

"Tidak, aku tidak ahli dalam mengurus bayi. Akan lebih menyenangkan mempunyai anak yang sudah besar..." Ayana menjawab.

"Kamu juga suka kan sayang!?" tanyanya pada pria yang duduk di atas kursi roda.

"Tentu saja, aku menyukai semua pilihanmu," jawab Dilen (berkebangsaan Eropa)

***

Ren dengan namanya yang sekarang Farel, hanya dapat menghela napasnya berkali-kali. Tidak menyangka di usianya yang ke 14 tahun masih ada orang yang akan mengadopsinya.

Namun, satu hal yang tidak diketahuinya. Diadopsi adalah sebuah anugerah dan musibah.

"Anak ibu ayo!! Kenapa begitu saja sudah roboh!?" Ayana yang tinggal di Singapura menyemangati Farel yang dibanting berkali-kali di arena pelatihan judo.

Kenapa aku mempunyai ibu sekejam ini... ucapnya dalam hati berusaha untuk bangkit, kembali melanjutkan latih tandingnya.

Plak...

Tangan Farel di pukul menggunakan penggaris. "Ingat, ini seharusnya di subtitusikan ke sini. Hasilnya ditambah dengan ini," jelas Dilen, mengajari putranya. Profesi Dilen adalah seorang dosen di sebuah universitas. Saat malam hari tumpukan buku akan menjadi makanan bagi Farel.

"A...ayah untuk pertama kalinya aku lelah belajar. Ini pelajaran untuk mahasiswa, aku masi junior high school (SMP)," Farel menatap tumpukan buku berbahasa asing serta management dan bisnis yang masih terlalu awam untuk dimengertinya.

"Ayah adalah seorang dosen, tentunya ayah tau mana anak yang bodoh dan berpura-pura bodoh. Lihat hasil tes IQ mu!! Seharusnya pelajaran seperti ini saja tidak sulit kan!?" tanyanya sembari menunjukkan hasil tes IQ Ren dengan hasil 187.

Hidup dengan nona, mengayuh sepeda setiap hari, tanpa perlu banyak belajar. Hanya mengajari nona dengan penuh cinta ternyata lebih baik... ucapnya dalam hati mengamati tumpukan baku yang harus dipelajarinya.

Bertahun-tahun berlalu, Farel kini telah berusia 18 tahun. Sudah menginjak bangku kuliah bukan untuk mencari gelar S1, namun tengah mencari gelar S2. Siapa lagi yang mengajari jika bukan ayah angkatnya Dilen.

Tubuhnya sekarang lebih tinggi, terlihat lebih terawat dari pada empat tahun yang lalu. Pemuda rupawan itu juga sekarang sudah jarang menggunakan kacamata, sesekali menggunakannya hanya untuk mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan komputer.

Hari ini Farel berlutut di hadapan kedua orang tua angkat nya. Menyerahkan sebuah proposal, dengan keringat dingin mengalir di pelipisnya.

"Kamu yakin!? Sudah memeriksa dari laboratorium dan tempat bahan bakunya!?" Dilen mengenyitkan keningnya, membaca sebuah map kuning di hadapannya.

"Sudah, bahan baku juga berasal langsung dari petani. Aku meneliti sendiri, tidak mengandalkan petugas lab. Jadi persentase kesalahan sangat minim," jawabnya.

"Berapa!?" Ayana menghela napasnya.

Farel mengangkat wajahnya tersenyum seakan memiliki harapan,"Seratus ribu dolar (1,5 miliar rupiah) pembagian keuntungan 50%, 50%..."

"Ayah kira kamu akan mengikuti jejak ayah menjadi dosen," Dilen terlihat kecewa.

"Ayah maaf..." Farel menunduk.

"Dunia bisnis, berbeda dengan akademis. Jika di dunia akademis asal kamu pintar akan berhasil. Namun, di dunia bisnis teman dapat menjadi musuh. Keberuntungan dan ketepatan pengambilan strategi di butuhkan. Kamu juga harus pintar memilih orang untuk dipercayai," ucap Dilen memberi nasehat.

"Aku tau, aku akan berusaha..." Farel menghela napasnya.

"Tapi seratus ribu dolar untuk memulai sebuah usaha!?" Dilen mengenyitkan keningnya ragu. Menatap ke arah istrinya.

"Memangnya kenapa!?" Farel tidak mengerti.

"Ibu investasikan satu juta dolar, bagaimana!?" Ayana mengenyitkan keningnya.

"Tidak, lebih baik memulai dari nol, anggap aku adalah seorang pengusaha muda yang baru mengajukan proposal. Ibu tidak mungkin berinvestasi satu juta dolar pada pengusaha baru kan!?" tanyanya penuh senyuman.

***

7 tahun berlalu...

Perusahaan yang dibangun Farel dari nol, sudah berkembang cukup pesat. Bahkan mengalahkan perusahaan yang dimiliki almarhum kakek Jeny. Perusahaan yang seharusnya dipimpin Jeny, namun diambil alih oleh Dea. Dengan alasan Jeny yang sebenarnya sudah cukup umur dan pendidikan belum mampu.

Dengan langkah cepat Farel yang menggunakan pakaian santai. Sebuah sweater putih dan celana jeans, lengkap dengan ear phone yang menggantung di lehernya berjalan dari area kedatangan penumpang sebuah bandara, menarik kopernya diikuti asisten kepercayaannya Tomy.

"Anda mau melamar tapi memakai pakaian seperti ini!? Apa tidak sebaiknya ganti baju dulu!?" Tomy menghela napasnya, menatap jenuh pada tuannya yang hanya membicarakan satu wanita dalam hidupnya.

"Tidak, terlambat satu detik saja Jeny mungkin akan dilamar seseorang," Farel tetap melangkah, setegah berlari menunggu taksi beberapa saat.

Mobil taksi mulai melaju membelah padatnya jalan perkotaan, wajah putih bersih, rambut hitamnya tertiup semilir angin, dengan penuh senyuman menatap ke arah luar jendela mobil yang melaju.

Gerbang besar, kediaman Jony (ayah tiri Jeny terlihat). Dengan penuh semangat, Ren menarik kopernya, diikuti Tomy yang menghela napasnya berkali-kali.

Seorang pelayan di rumah itu mengantarkan mereka menuju ruang tamu. Mata Ren menelisik mengamati foto-foto dari kekasih masa kecilnya, kini telah tumbuh menjadi gadis dewasa yang cantik.

"Maaf, kalian siapa!?" Dea mengenyitkan keningnya menatap dua pemuda yang duduk di atas sofa.

"Nyonya saya Ren. Sesuai janji, jika saya merasa sudah pantas untuk nona, saya akan datang..." jawabnya.

Dea mengamati penampilan Ren dari atas hingga bawah. Memandang remeh pada anak itu. Apalagi, Daniel sudah menyetujui perjodohannya dengan Jeny, hanya saat itu belum melaksanakan pernikahan saja, tentunya Dea tidak akan membiarkan Daniel yang cukup disegani di kalangan pebisnis, batal menjadi calon menantunya.

"Kamu punya rumah!?" Dea mulai duduk, mengenyitkan keningnya.

"Punya..." Ren mengangguk.

"Mobil!?" tanya wanita paruh baya itu lagi.

"Ada..." jawabnya.

"Begini Jeny terbiasa hidup berkecukupan. Rumah tua di desa yang paling hanya memiliki mobil pick up, Jeny tidak akan senang menempatinya," Dea menghela napasnya.

Tomy membulatkan matanya terkejut, Rumah tua di desa!? Tuan bahkan mempunyai beberapa hotel serta villa di luar negeri. Dan mobil pickup!? Tuanku berinvestasi di beberapa show room, dan perusahaan yang memproduksi mobil mewah... Orang ini sudah gila...

"Ijinkan saya berbicara dengan nona, saya akan meyakinkannya jika saya dapat membahagiakannya," Farel (nama Ren sekarang) menghela napasnya mencoba untuk bersabar, enggan menjelaskan.

Dia tidak boleh bertemu Jeny... Dea mulai tersenyum, menyiapkan kebohongan demi mengusir pemuda yang menurutnya tidak menguntungkan baginya.

"Maaf, Jeny sudah menikah beberapa bulan yang lalu," Dea berucap penuh senyuman.

Ren terdiam sejenak menenangkan diri kemudian memaksakan diri untuk tersenyum,"Saya ingin memberi selamat kepada nona, bolehkah saya bertemu sekali saja dengannya!?"

"Jeny tinggal di Australia, bersama dengan suaminya. Mereka bertemu dan menikah disana, Jeny sudah bahagia bersama suaminya," dustanya.

"Begitu ya!?" Ren mengeluarkan sebuah kotak hitam kecil dari kopernya."Ini, untuk nona, jika nona kembali tolong katakan, saya mendoakan kebahagiaannya," ucapnya, meletakkan sebuah kotak hitam di atas meja kemudian berlalu pergi.

"Nyonya...saya permisi..." Ren melangkah keluar, menarik kopernya diikuti Tomy.

Beberapa saat pemuda itu keluar, Dea melirik kotak yang berada di atas meja, kemudian membukanya. Terlihat sebuah kalung berlian dengan lambang matahari.

"Ini berlian asli!?" Dea menatap pintu depan rumahnya yang mulai tertutup dengan curiga.

"Apa anak itu sekarang menjadi perampok!?" wanita paruh baya itu mengenyitkan keningnya, kemudian mulai memakai kalung yang seharusnya diperuntukkan untuk Jeny.

"Terserahlah, kalung ini lumayan bagus juga..." ucapnya menyimpan untuk dirinya sendiri.

***

Ren terdiam menatap ke arah jendela dalam mobil taksi yang mulai melaju. Tidak terlihat ekspresi sedih sedikitpun di wajahnya.

Tuanku memang sangat tegar, benar-benar pria sejati. Tidak menangis sedikitpun, demi kebahagiaan satu-satunya wanita di hidupnya, terdiam dalam keikhlasan... Tomy menatap bangga pada tuannya, namun itu hanya sementara.

"Tomy!! dia sudah menikah..." Ren mulai mengeluarkan air matanya.

Aku menarik kata-kataku... Tomy berucap dalam hatinya mengenyitkan keningnya jenuh.

"Kita akan ke Australia!! Pesankan aku tiket!!" ucapnya sembari menangis.

"Tuan, dia sudah bahagia, jadi biarkan saja, jangan menyusulnya. Terimalah takdir anda menjadi perjaka abadi," Tomy menenangkan tuannya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

DISINI TOMY BLM NIKAH SAMA FREA NIHH.. PAS BOS NYA KOMA, BRU DIA NIKAH SAMA FREA KRN PULANG KE INDONESIA..

2024-01-23

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

TERNYATA REN SMPT BRTEMU SI DEA BNGSAT..

2024-01-23

1

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

KYKNYA OTHOR KOHAPU MNYUKAI OLAHRAGA JUDO, SAMA DGNKU YG MNYUKAI JUDO, GULAT, SUBMITSION, DN BOXING SERTA PENCAK SILAT.. YG BENAR2 KU TEKUNI JUDO DN BOXING . KNP AKU MNYUKAI BOXING, KRN PUKULAN TRKERAS ADALAH PARA PETINJU, DN TDK ADA PETARUNG BELADIRI LAIN YG BSA KLAHKN PETINJU DGN BRTARUNG IKUTI ATURAN TINJU, MASTER IP MAN AHLI WIN CHUNG, GURUNYA BRUCE LEE HAMPIR KO MLAWAN PETINJU, MASTER HONG MLH TEWAS DIRING MLAWAN PETINJU.. CONNOR MCGREGOR PETARUNG UFC SUDH MRASAKN DI KO OLEH PETINJU SI FLOYD MYWEATHER JR.
SI BOYKA JUGA SDH PRNH MRASAKN KO DN KAKINYA DIPATAHKN OLEH PETINJU GEORGE ICEMAN CHAMBER... DN DETEKTIF ASAL INGGRIS SHELOCK HOLMES ADALH JUGA PETINJU HANDAL MSKI TDK TURUN K PRO..

2024-01-23

2

lihat semua
Episodes
1 Terkait
2 Ren-ku
3 Hadiah Terakhir bagian 1
4 Hadiah Terakhir bagian 2
5 Nyonya Rumah bagian 1
6 Nyonya Rumah bagian 2
7 Bertahan
8 Apel Hijau
9 Kebohongan
10 Menyerah
11 Meninggalkan
12 Asinan
13 Terlalu Banyak Menonton Drama
14 Kekasih Masa Kecil
15 Tikus
16 Teori Pengalihan Isu
17 Ayah Yang Menyeramkan
18 Wajah Yang Berbeda
19 Menyimpan Perasaan
20 Door Prize
21 Jalan Buntu
22 Saingan Farel
23 Kakek Tua Mesum Pemilik JH Corporation
24 Tikus Mati
25 Menyayangi Seluruh Anggota Tubuh
26 Pilihan
27 Kesempurnaan
28 Kejujuran
29 Nyonya Dea
30 Strawberry
31 Hati Yang Sedikit Terbuka
32 Kecurigaan
33 Bersembunyi
34 Mantan Pelakor
35 Lebih Baik Tidak Tahu
36 Kamarku
37 Istri Yang Terlalu Baik (Ana)
38 Istri Yang Terlalu Baik (Ana) Bagian 2
39 Istri Yang Terlalu Baik (Ana) Bagian 3
40 Bapak Rumah Tangga
41 Kue Bolu
42 Teori
43 Bayaran
44 Seribu Candi
45 Tuan Muda Manja
46 Kakak Ipar
47 Peterpan in Neverland
48 Penculikan
49 Maaf
50 Mengetahui Perasaan Jeny Bagian 1
51 Mengetahui Perasaan Jeny Bagian 2
52 Salah Paham
53 Ibu
54 Kenangan
55 Makanan Kesukaan
56 Matahari
57 Halte
58 Cucu menantu
59 Tes DNA
60 Seorang Budak
61 Arti Sebuah Keluarga
62 Pangeran Yang Dilupakan
63 Cara Yang Sama
64 Terjerat Ilusi
65 Dalam Diam
66 Rasa Lapar Ditengah Malam
67 Melati Yang Hangus
68 Pesan
69 Perampokan
70 Menyerah
71 Syailendra
72 Rasa Iri
73 Ingin Viral
74 Perebut Suami Orang
75 Pancake Pisang
76 Karamel
77 Pesawat Remote Control
78 Persiapan
79 Hadiah Dari Doraemon
80 Psikopat
81 Anggur Seri Langka
82 Pemeriksaan Kesehatan
83 Cinta Tulus Pada Renata
84 Tidak Pelit
85 Suster Cantik
86 Pertahanan Diri
87 Nyawaku
88 Tidak Mampu Mencintai (love for psycopath)
89 Boneka Kayu (love for psycopath)
90 Anak Yang Malang
91 Ayah dan Anak
92 Kincir Ria
93 Nonaku
94 Penderitaan Yang Indah
95 Rantai
96 Foto Kenangan
97 Foto Kenangan Bagian 2
98 Takut Kehilangan Kendali
99 Pion
100 Takoyaki
101 Antagonis
102 Rencana Kencan
103 Ingin Membunuhku?
104 Melindungi Tersangka
105 Alasan Aku Mencintaimu
106 Tipe Tomy
107 250 Juta Dolar?
108 Firasat
109 Salju Terakhir
110 Seharusnya Mempercayaimu
111 Tipeku Wanita Yang Lembut
112 Menyerahkan Tubuh?
113 Bulan Madu Ala Tomy
114 Berikan Aku Pekerjaan
115 Dicintai Dua Pria
116 Pacar Rahasia
117 Merindukanmu
118 Anak Ke Dua
119 Masih Dipinjam Orang
120 Rusa Dan Kelinci
121 Tomy Itu Pintar Dan Lucu
122 Samurai
123 Pesawat Kertas
124 Mata Yang Menjagaku
125 Wanita Lembut (Little Tomy)
126 Seribu Bangau (Little Tomy)
127 Surat Cinta (Secret of Tomy)
128 Farel (Secret of Tomy)
129 Peninggalan
130 Dua Istri Cukup
131 Pacar Tomy?
132 Saling Mengawasi
133 Kapten Tomy
134 Kemiripan
135 Bridal Style
136 Sebuah Mimpi
137 Saudara (Brother)
138 Pengampunan
139 Istri Firaun
140 Jangan Bermimpi!!
141 Mencari Seekor Naga, Untuk Mengalahkan Pangeran
142 Anaconda
143 Tidak Apa-apa
144 Saat Hati Ini Akan Menyerah
145 Singkong
146 Jagung Bakar
147 Kekuatan Uang
148 Arogansi
149 Menyertai Kematian
150 Hujan Yang Jatuh Saat Cuaca Cerah
151 Karena Farel
152 Jin Aladin
153 Keegoisan Seorang Anak
154 Bonus Chapter 1
155 Bonus Chapter 2
156 Bonus Chapter 3
157 Bonus Chapter 4
158 Bonus Chapter 5
159 Bonus Chapter 6
160 Bonus Chapter 7
161 Bonus Chapter 8
162 Bonus Chapter 9
163 Bonus Chapter 10
164 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Terkait
2
Ren-ku
3
Hadiah Terakhir bagian 1
4
Hadiah Terakhir bagian 2
5
Nyonya Rumah bagian 1
6
Nyonya Rumah bagian 2
7
Bertahan
8
Apel Hijau
9
Kebohongan
10
Menyerah
11
Meninggalkan
12
Asinan
13
Terlalu Banyak Menonton Drama
14
Kekasih Masa Kecil
15
Tikus
16
Teori Pengalihan Isu
17
Ayah Yang Menyeramkan
18
Wajah Yang Berbeda
19
Menyimpan Perasaan
20
Door Prize
21
Jalan Buntu
22
Saingan Farel
23
Kakek Tua Mesum Pemilik JH Corporation
24
Tikus Mati
25
Menyayangi Seluruh Anggota Tubuh
26
Pilihan
27
Kesempurnaan
28
Kejujuran
29
Nyonya Dea
30
Strawberry
31
Hati Yang Sedikit Terbuka
32
Kecurigaan
33
Bersembunyi
34
Mantan Pelakor
35
Lebih Baik Tidak Tahu
36
Kamarku
37
Istri Yang Terlalu Baik (Ana)
38
Istri Yang Terlalu Baik (Ana) Bagian 2
39
Istri Yang Terlalu Baik (Ana) Bagian 3
40
Bapak Rumah Tangga
41
Kue Bolu
42
Teori
43
Bayaran
44
Seribu Candi
45
Tuan Muda Manja
46
Kakak Ipar
47
Peterpan in Neverland
48
Penculikan
49
Maaf
50
Mengetahui Perasaan Jeny Bagian 1
51
Mengetahui Perasaan Jeny Bagian 2
52
Salah Paham
53
Ibu
54
Kenangan
55
Makanan Kesukaan
56
Matahari
57
Halte
58
Cucu menantu
59
Tes DNA
60
Seorang Budak
61
Arti Sebuah Keluarga
62
Pangeran Yang Dilupakan
63
Cara Yang Sama
64
Terjerat Ilusi
65
Dalam Diam
66
Rasa Lapar Ditengah Malam
67
Melati Yang Hangus
68
Pesan
69
Perampokan
70
Menyerah
71
Syailendra
72
Rasa Iri
73
Ingin Viral
74
Perebut Suami Orang
75
Pancake Pisang
76
Karamel
77
Pesawat Remote Control
78
Persiapan
79
Hadiah Dari Doraemon
80
Psikopat
81
Anggur Seri Langka
82
Pemeriksaan Kesehatan
83
Cinta Tulus Pada Renata
84
Tidak Pelit
85
Suster Cantik
86
Pertahanan Diri
87
Nyawaku
88
Tidak Mampu Mencintai (love for psycopath)
89
Boneka Kayu (love for psycopath)
90
Anak Yang Malang
91
Ayah dan Anak
92
Kincir Ria
93
Nonaku
94
Penderitaan Yang Indah
95
Rantai
96
Foto Kenangan
97
Foto Kenangan Bagian 2
98
Takut Kehilangan Kendali
99
Pion
100
Takoyaki
101
Antagonis
102
Rencana Kencan
103
Ingin Membunuhku?
104
Melindungi Tersangka
105
Alasan Aku Mencintaimu
106
Tipe Tomy
107
250 Juta Dolar?
108
Firasat
109
Salju Terakhir
110
Seharusnya Mempercayaimu
111
Tipeku Wanita Yang Lembut
112
Menyerahkan Tubuh?
113
Bulan Madu Ala Tomy
114
Berikan Aku Pekerjaan
115
Dicintai Dua Pria
116
Pacar Rahasia
117
Merindukanmu
118
Anak Ke Dua
119
Masih Dipinjam Orang
120
Rusa Dan Kelinci
121
Tomy Itu Pintar Dan Lucu
122
Samurai
123
Pesawat Kertas
124
Mata Yang Menjagaku
125
Wanita Lembut (Little Tomy)
126
Seribu Bangau (Little Tomy)
127
Surat Cinta (Secret of Tomy)
128
Farel (Secret of Tomy)
129
Peninggalan
130
Dua Istri Cukup
131
Pacar Tomy?
132
Saling Mengawasi
133
Kapten Tomy
134
Kemiripan
135
Bridal Style
136
Sebuah Mimpi
137
Saudara (Brother)
138
Pengampunan
139
Istri Firaun
140
Jangan Bermimpi!!
141
Mencari Seekor Naga, Untuk Mengalahkan Pangeran
142
Anaconda
143
Tidak Apa-apa
144
Saat Hati Ini Akan Menyerah
145
Singkong
146
Jagung Bakar
147
Kekuatan Uang
148
Arogansi
149
Menyertai Kematian
150
Hujan Yang Jatuh Saat Cuaca Cerah
151
Karena Farel
152
Jin Aladin
153
Keegoisan Seorang Anak
154
Bonus Chapter 1
155
Bonus Chapter 2
156
Bonus Chapter 3
157
Bonus Chapter 4
158
Bonus Chapter 5
159
Bonus Chapter 6
160
Bonus Chapter 7
161
Bonus Chapter 8
162
Bonus Chapter 9
163
Bonus Chapter 10
164
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!