Apel Hijau

Angin menyapu wajah putih bersih menatap pemandangan dari jendela mobil yang terbuka. Sedikit melegakan hatinya di tengah beban hidupnya.

Jeny menghela nafasnya, menggengam erat kalung yang selalu dipakainya. Perlahan pintu mobil terbuka, wanita itu melangkah masuk ke dalam sebuah perjamuan yang dihadiri suaminya. Serta Renata yang kini telah menjadi model internasional.

Bergelayut berpasangan dengan Daniel, itulah yang mereka lakukan tanpa memperhatikan Jeny yang duduk diam menjadi bahan cibiran. Dianggap sebagai wanita yang hanya menjadi beban keluarga dan suaminya saja.

Jeny menutup matanya sejenak, menghilangkan semua cibiran. Perlahan berjalan menuju toilet wanita. Bersamaan dengan terdengarnya tepuk tangan para makhluk kalangan kelas atas itu. Dengan kehadiran seorang pemuda di panggung, sebagai perwakilan JH Corporation.

Mata pemuda yang sedikit melirik kepergian Jeny... Apa aku hanya salah lihat, ucap sang pemuda dalam hatinya kembali tersenyum memberikan kata sambutan.

***

Jeny mencuci wajahnya berkali-kali menyemangati dirinya sendiri untuk dapat menghadapi dunia jika dunia tidak berpihak padanya.

Hingga terdengar suara seseorang wanita, dari salah satu bilik toilet.

"Aku merindukanmu..." ucapnya dari dalam salah satu bilik, terdengar bagaikan suara yang dikenal Jeny.

"Aku juga..." Diikuti suara pria yang juga dikenalnya, diiringi suara decapan bibir dari dalam sana.

Jeny menghela nafasnya meninggalkan toilet wanita. Menjijikkan... ucapnya dalam hati, mengetahui yang berada di dalam sana adalah suaminya dan Renata.

Beberapa puluh menit berlalu, Daniel membantu Renata mengenakan pakaiannya setelah kegiatan panas mereka di salah satu bilik toilet wanita.

"Aku akan bercerai dengan Jeny," ucap Daniel berbisik dengan suara sensual.

"Tapi orang tuamu!?" Renata mengenyitkan keningnya.

"Selama bertahun-tahun dia tidak berguna bagi perusahaan kami. Orang tuaku juga menganggap dia menghambur-hamburkan uang yang sebenarnya aku kirim untukmu. Sudah dua tahun aku menikah dengannya, dan Jeny belum hamil juga," Daniel memeluk kekasihnya dalam ruangan sempit itu.

"Kenapa!? Bukannya aku sudah mengijinkanmu tidur dengannya!?" Renata sedikit mendorong tubuh Daniel.

"Aku hanya ingin memiliki anak darimu, aku selalu memakai pengamanan dengannya. Bagiku dia hanya sebagai pel*cur rangkap pelayan saja..." Daniel mengecup sekilas bibir kekasihnya seakan meyakinkan jika hatinya hanya untuk Renata.

"Aku tidak percaya, kalian bersama selama dua tahun. Kamu pasti memiliki sedikit perasaan padanya," ucap Renata diam-diam tersenyum memikirkan rencananya untuk menghancurkan Jeny. Sekaligus mendapatkan keuntungan.

"Jangan begitu, aku bersedia menunggumu selama dua tahun dan..." ucapan Daniel terhenti. Wanita itu berjinjit mencium bibir Daniel agresif.

"Sayang, kamu ingat pemilik JH Corporation kan, orang misterius yang tidak pernah diliput media!? Aku ingin kita menjalin kerjasama dengannya, tapi ini baru rencana...karena..." wanita itu menghentikan kata-katanya nampak ragu.

"Apa rencanamu!?" Daniel mengenyitkan keningnya.

"Ada gosip dia itu orang tua genit. Temanku menjadi pelayan di kamarnya malam ini. Bagaimana kalau kita memanfaatkan Jeny!?" Renata mulai memeluk tubuh Daniel erat.

"Magsudnya...!?" Daniel mengenyitkan keningnya.

"Buktikanlah jika kamu tidak menyukainya," jawab Renata.

***

Untuk pertama kalinya, Daniel terlihat iba melihat wajah istrinya yang tidak sadarkan diri, setelah dipaksanya menenggak minuman keras.

Seorang wanita yang mungkin terlihat menyayanginya sepenuh hati dua tahun belakangan ini. "Haruskah aku mengantarnya ke kamar pria tua itu malam ini!? Hanya untuk membuktikan keraguan Renata!?" gumamnya menatap wajah Jeny yang tertidur tenang tidak sadarkan diri di salah satu kamar hotel yang disewanya.

Hingga sebuah notifikasi pesan masuk ke handphonenya. 'Sayang, temanku sudah membawa anggur dengan obat di dalamnya. Kamu hanya perlu berpura-pura lewat beberapa belas menit lagi, pengawal yang aku bayar akan menghentikanmu,'

'Baik, aku mencintaimu,' jemari tangan Daniel mengetik dengan gemetaran, kembali menatap wajah Jeny yang tidak sadarkan diri. "Kenapa rasanya sakit!?" Daniel memukul-mukul dadanya yang terasa sesak membayangkan Jeny yang akan tidur dengan pria lain.

Namun, hatinya bagaikan telah buta, dengan ragu menjalankan rencananya. Melangkah keluar kamar, berpura-pura melintasi beberapa pengawal dan orang yang terlihat panik itu.

Seperti rencana Renata salah seorang pengawal mencegat Daniel."Maaf, apa anda memiliki kenalan seorang wanita yang tidak memiliki riwayat penyakit apapun!? Orang yang bisa kami bayar!?" tanyanya.

"Percuma aku menghubungi dokter!! Dasar dokter sialan!!" Seorang pemuda mengumpat mendorong keluar, seorang pria paruh baya.

"Maaf, tapi dosis dari sisa minumannya terlalu tinggi. Jika tidak melakukannya maka akan..." Dokter itu berucap.

"Diam!!" Tomy, asisten pemilik asli JH Corporation membentak.

"Maaf, ada masalah apa!?" Daniel berpura-pura tidak mengetahui apapun.

"Sebaiknya tutup mulutmu!!" Tomy hendak kembali menutup pintu kamar yang dijaga ketat itu.

"Tunggu tuan, pengawal anda menanyakan tentang wanita yang tidak memiliki riwayat penyakit dan dapat dibayar. Saya memilikinya..." Daniel menghentikan pintu yang hendak tertutup itu.

"Apa permintaanmu!?" Tomy mengenyitkan keningnya.

"Kerja sama tentang tender pengadaan alat-alat elektronik," jawabnya.

"Baik, bicara denganku di tempat lain dan berikan wanita murahan itu pada pengawal," Tomy menghela nafasnya menatap pria di hadapannya.

***

Daniel menghirup napasnya dalam-dalam,"Maaf..." ucapnya pada Jeny yang tidak sadarkan diri. Kata-kata yang baru pertama kali diucapkannya pada wanita yang telah disakitinya selama dua tahun terakhir. Wanita yang memperhatikan bahkan cara makan dan pakaiannya.

Memberikan Jeny hanya untuk sebuah proyek yang bernilai beberapa puluh miliar adalah sebuah lelucon baginya, mungkin nilai Jeny lebih besar dan mengakar dihatinya dari pada seorang Renata.

"Aku hanya mencintai Renata..." ucapnya meyakinkan dirinya sendiri yang nampak ragu dengan kata-katanya.

Dua orang pengawal telah menunggunya di depan kamar. Perlahan Daniel membuka pintu, menunjuk pada Jeny yang tengah tertidur karena mabuk.

Daniel mengepalkan tangannya, menatap wajah teduh Jeny yang dibawa menuju kamar terbesar di hotel tempat perjamuan tersebut.

Aku tidak akan menyesal, aku tidak akan menyesal... Aku hanya mencintai Renata... ucapnya dalam hati.

***

Tubuh wanita yang tengah tertidur, diletakkan seorang pengawal pada tempat tidur berukuran king size.

"Tuan, maaf tidak ada cara lain..." Tomy menunduk memberi hormat pada seseorang yang berendam di dalam air yang dipenuhi es batu.

"Keluarlah..." ucap orang itu menggertakan giginya, berusaha menahan diri.

Tomy sesegera keluar, melihat sekilas seorang wanita yang terbaring di tempat tidur dengan rambut yang menutupi wajahnya.

Orang yang berada di dalam bathtub segera keluar, meraih jubah mandinya berusaha berjalan sesekali berpegangan, menuju ke tempat tidur.

Perlahan mendekati wanita itu, wanita yang mulai sedikit membuka matanya.

"Aroma apel hijau..." ucapnya meracau, merasakan aroma aneh. Aroma yang cukup dikenalnya.

Pemuda itu, membelai rambut Jeny. "Mungkin ini imajinasiku karena meminum terlalu banyak anggur dan obat sialan itu!! Tapi aku tidak ingin imajinasi ini berakhir," ucapnya mengecup bibir Jeny.

Perlahan membelai tubuh wanita itu, menarik tali jubah mandi yang dipakainya. Melemparkan gaun wanita yang berhasil di tanggalkannya. Entah kenapa, Jeny hanya dapat terdiam, mencium aroma nyaman yang 13 tahun ini dirindukannya.

Perlakuan yang pelan dan lembut, memperlakukannya secara hati-hati. Membelai lembut penuh kasih sayang setiap jengkal tubuh Jeny dengan tangan dingin dan bibirnya.

Pakaian mereka teronggok di lantai, dibiarkan begitu saja. Menjalani nafsu seakan melupakan segalanya.

***

Pagi mulai menjelang, Jeny membuka matanya menatap ke arah jendela. Ren, sekarang aku sama menjijikkannya dengan Daniel. ucapnya dalam hati, menitikkan air matanya. Mengamati seorang pemuda tidur dengan posisi tengkurap, berbalut selimut yang sama dengannya.

Jeny perlahan bangkit, berusaha tegar memakai kembali pakaiannya. Berjalan keluar dari kamar, wajahnya menunduk, menahan rasa malunya dalam hati.

***

Beberapa jam berlalu, seorang pemuda terdiam di balkon hotel. Mengamati area sekitar hotel berbintang lima itu. Menghela napasnya berkali-kali.

"Akhirnya aku tidak perjaka lagi..." ucapnya tertunduk kecewa, mengacak acak rambutnya frustasi, meminum kembali sekaleng soft drink di tangannya.

"Tuan..." Tomy menunduk memberi hormat.

"Apa!?" pemuda itu mengenyitkan keningnya, menatap ke arah langit.

"Bagaimana rasanya!?" Tomy tertawa kecil menggoda tuannya.

"Menurutmu!?" sang pemuda membentak kesal, kemudian menghela napasnya berusaha untuk tetap tenang,"Selidiki, wanita itu beberapa bulan lagi, dia hamil atau tidak. Jika hamil aku akan menikahinya," ucapnya.

"Hamil!? Bukannya aku sudah meletakkan dua kotak penuh alat pengaman di atas meja!?" Tomy mengenyitkan keningnya.

"Alat pengaman!? Magsudnya!?" sang pemuda mengenyitkan keningnya tidak mengerti.

"Maaf tuan, aku lupa anda adalah biksu di gunung yang hanya memuja seorang gadis bernama Jeny bagaikan dewi anda," Tomy menahan tawanya.

Ren menghela napasnya, kemudian tersenyum,"Andai saja aku bisa berhasil lebih awal, mungkin Jeny belum menikah dan tinggal di Australia dengan suaminya,"

"Sudahlah mungkin belum jodoh, mungkin saja anda ditakdirkan melajang seperti saya..." Tomy menjawab enteng.

"Omong ngomong kerjasama proyek di..." ucapan Tomy terpotong.

"Tapi, wanita semalam seperti Jeny!?" Ren menghela napasnya, menatap langit, masih memikirkan nona muda, sekaligus kekasih kecilnya.

"Iya mungkin orang itu seperti Jeny, tapi omong ngomong tender kerjasama..." untuk kedua kalinya ucapan Tomy tentang pekerjaan terpotong.

"Bahkan baunya mirip dengan Jeny..." Ren membali meminum seteguk sodanya.

Budak cinta ini, jika dia bukan bos ku aku ingin menghajarnya dan mencuci bersih otaknya dengan mesin cuci yang paling mahal, agar kata Jeny hilang dari otaknya... Tomy bergumam dalam hatinya.

"Benar tuan, bahkan pelayan rumah anda seperti Jeny, pengawal di luar seperti Jeny, wajah saya juga seperti Jeny, seluruh keluarga saya adalah Jeny!!" Tomy membentak kesal telah jenuh dengan kata Jeny.

Ren menyemburkan air soda di mulutnya,"Kamu menghina nonaku!?"

"Tidak, nona Jeny aslinya pasti sangat cantik," Tomy mengalihkan pandangannya, mengeluarkan keringat dingin.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

JENY KN PKE KALUNG HADIAH DARI LO, SAAT LO SETUBUHI APA TK LIAT KALUNG DI LEHER JENY..

2024-01-23

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

NAHH, BNRKN SI REN YG NNTI BRBH NAMA JADI FAREL

2024-01-23

1

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

CURIGA SI FAREL ITU SI REN YG MSH HIDUP.. PSTI INI REN..

2024-01-23

1

lihat semua
Episodes
1 Terkait
2 Ren-ku
3 Hadiah Terakhir bagian 1
4 Hadiah Terakhir bagian 2
5 Nyonya Rumah bagian 1
6 Nyonya Rumah bagian 2
7 Bertahan
8 Apel Hijau
9 Kebohongan
10 Menyerah
11 Meninggalkan
12 Asinan
13 Terlalu Banyak Menonton Drama
14 Kekasih Masa Kecil
15 Tikus
16 Teori Pengalihan Isu
17 Ayah Yang Menyeramkan
18 Wajah Yang Berbeda
19 Menyimpan Perasaan
20 Door Prize
21 Jalan Buntu
22 Saingan Farel
23 Kakek Tua Mesum Pemilik JH Corporation
24 Tikus Mati
25 Menyayangi Seluruh Anggota Tubuh
26 Pilihan
27 Kesempurnaan
28 Kejujuran
29 Nyonya Dea
30 Strawberry
31 Hati Yang Sedikit Terbuka
32 Kecurigaan
33 Bersembunyi
34 Mantan Pelakor
35 Lebih Baik Tidak Tahu
36 Kamarku
37 Istri Yang Terlalu Baik (Ana)
38 Istri Yang Terlalu Baik (Ana) Bagian 2
39 Istri Yang Terlalu Baik (Ana) Bagian 3
40 Bapak Rumah Tangga
41 Kue Bolu
42 Teori
43 Bayaran
44 Seribu Candi
45 Tuan Muda Manja
46 Kakak Ipar
47 Peterpan in Neverland
48 Penculikan
49 Maaf
50 Mengetahui Perasaan Jeny Bagian 1
51 Mengetahui Perasaan Jeny Bagian 2
52 Salah Paham
53 Ibu
54 Kenangan
55 Makanan Kesukaan
56 Matahari
57 Halte
58 Cucu menantu
59 Tes DNA
60 Seorang Budak
61 Arti Sebuah Keluarga
62 Pangeran Yang Dilupakan
63 Cara Yang Sama
64 Terjerat Ilusi
65 Dalam Diam
66 Rasa Lapar Ditengah Malam
67 Melati Yang Hangus
68 Pesan
69 Perampokan
70 Menyerah
71 Syailendra
72 Rasa Iri
73 Ingin Viral
74 Perebut Suami Orang
75 Pancake Pisang
76 Karamel
77 Pesawat Remote Control
78 Persiapan
79 Hadiah Dari Doraemon
80 Psikopat
81 Anggur Seri Langka
82 Pemeriksaan Kesehatan
83 Cinta Tulus Pada Renata
84 Tidak Pelit
85 Suster Cantik
86 Pertahanan Diri
87 Nyawaku
88 Tidak Mampu Mencintai (love for psycopath)
89 Boneka Kayu (love for psycopath)
90 Anak Yang Malang
91 Ayah dan Anak
92 Kincir Ria
93 Nonaku
94 Penderitaan Yang Indah
95 Rantai
96 Foto Kenangan
97 Foto Kenangan Bagian 2
98 Takut Kehilangan Kendali
99 Pion
100 Takoyaki
101 Antagonis
102 Rencana Kencan
103 Ingin Membunuhku?
104 Melindungi Tersangka
105 Alasan Aku Mencintaimu
106 Tipe Tomy
107 250 Juta Dolar?
108 Firasat
109 Salju Terakhir
110 Seharusnya Mempercayaimu
111 Tipeku Wanita Yang Lembut
112 Menyerahkan Tubuh?
113 Bulan Madu Ala Tomy
114 Berikan Aku Pekerjaan
115 Dicintai Dua Pria
116 Pacar Rahasia
117 Merindukanmu
118 Anak Ke Dua
119 Masih Dipinjam Orang
120 Rusa Dan Kelinci
121 Tomy Itu Pintar Dan Lucu
122 Samurai
123 Pesawat Kertas
124 Mata Yang Menjagaku
125 Wanita Lembut (Little Tomy)
126 Seribu Bangau (Little Tomy)
127 Surat Cinta (Secret of Tomy)
128 Farel (Secret of Tomy)
129 Peninggalan
130 Dua Istri Cukup
131 Pacar Tomy?
132 Saling Mengawasi
133 Kapten Tomy
134 Kemiripan
135 Bridal Style
136 Sebuah Mimpi
137 Saudara (Brother)
138 Pengampunan
139 Istri Firaun
140 Jangan Bermimpi!!
141 Mencari Seekor Naga, Untuk Mengalahkan Pangeran
142 Anaconda
143 Tidak Apa-apa
144 Saat Hati Ini Akan Menyerah
145 Singkong
146 Jagung Bakar
147 Kekuatan Uang
148 Arogansi
149 Menyertai Kematian
150 Hujan Yang Jatuh Saat Cuaca Cerah
151 Karena Farel
152 Jin Aladin
153 Keegoisan Seorang Anak
154 Bonus Chapter 1
155 Bonus Chapter 2
156 Bonus Chapter 3
157 Bonus Chapter 4
158 Bonus Chapter 5
159 Bonus Chapter 6
160 Bonus Chapter 7
161 Bonus Chapter 8
162 Bonus Chapter 9
163 Bonus Chapter 10
164 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Terkait
2
Ren-ku
3
Hadiah Terakhir bagian 1
4
Hadiah Terakhir bagian 2
5
Nyonya Rumah bagian 1
6
Nyonya Rumah bagian 2
7
Bertahan
8
Apel Hijau
9
Kebohongan
10
Menyerah
11
Meninggalkan
12
Asinan
13
Terlalu Banyak Menonton Drama
14
Kekasih Masa Kecil
15
Tikus
16
Teori Pengalihan Isu
17
Ayah Yang Menyeramkan
18
Wajah Yang Berbeda
19
Menyimpan Perasaan
20
Door Prize
21
Jalan Buntu
22
Saingan Farel
23
Kakek Tua Mesum Pemilik JH Corporation
24
Tikus Mati
25
Menyayangi Seluruh Anggota Tubuh
26
Pilihan
27
Kesempurnaan
28
Kejujuran
29
Nyonya Dea
30
Strawberry
31
Hati Yang Sedikit Terbuka
32
Kecurigaan
33
Bersembunyi
34
Mantan Pelakor
35
Lebih Baik Tidak Tahu
36
Kamarku
37
Istri Yang Terlalu Baik (Ana)
38
Istri Yang Terlalu Baik (Ana) Bagian 2
39
Istri Yang Terlalu Baik (Ana) Bagian 3
40
Bapak Rumah Tangga
41
Kue Bolu
42
Teori
43
Bayaran
44
Seribu Candi
45
Tuan Muda Manja
46
Kakak Ipar
47
Peterpan in Neverland
48
Penculikan
49
Maaf
50
Mengetahui Perasaan Jeny Bagian 1
51
Mengetahui Perasaan Jeny Bagian 2
52
Salah Paham
53
Ibu
54
Kenangan
55
Makanan Kesukaan
56
Matahari
57
Halte
58
Cucu menantu
59
Tes DNA
60
Seorang Budak
61
Arti Sebuah Keluarga
62
Pangeran Yang Dilupakan
63
Cara Yang Sama
64
Terjerat Ilusi
65
Dalam Diam
66
Rasa Lapar Ditengah Malam
67
Melati Yang Hangus
68
Pesan
69
Perampokan
70
Menyerah
71
Syailendra
72
Rasa Iri
73
Ingin Viral
74
Perebut Suami Orang
75
Pancake Pisang
76
Karamel
77
Pesawat Remote Control
78
Persiapan
79
Hadiah Dari Doraemon
80
Psikopat
81
Anggur Seri Langka
82
Pemeriksaan Kesehatan
83
Cinta Tulus Pada Renata
84
Tidak Pelit
85
Suster Cantik
86
Pertahanan Diri
87
Nyawaku
88
Tidak Mampu Mencintai (love for psycopath)
89
Boneka Kayu (love for psycopath)
90
Anak Yang Malang
91
Ayah dan Anak
92
Kincir Ria
93
Nonaku
94
Penderitaan Yang Indah
95
Rantai
96
Foto Kenangan
97
Foto Kenangan Bagian 2
98
Takut Kehilangan Kendali
99
Pion
100
Takoyaki
101
Antagonis
102
Rencana Kencan
103
Ingin Membunuhku?
104
Melindungi Tersangka
105
Alasan Aku Mencintaimu
106
Tipe Tomy
107
250 Juta Dolar?
108
Firasat
109
Salju Terakhir
110
Seharusnya Mempercayaimu
111
Tipeku Wanita Yang Lembut
112
Menyerahkan Tubuh?
113
Bulan Madu Ala Tomy
114
Berikan Aku Pekerjaan
115
Dicintai Dua Pria
116
Pacar Rahasia
117
Merindukanmu
118
Anak Ke Dua
119
Masih Dipinjam Orang
120
Rusa Dan Kelinci
121
Tomy Itu Pintar Dan Lucu
122
Samurai
123
Pesawat Kertas
124
Mata Yang Menjagaku
125
Wanita Lembut (Little Tomy)
126
Seribu Bangau (Little Tomy)
127
Surat Cinta (Secret of Tomy)
128
Farel (Secret of Tomy)
129
Peninggalan
130
Dua Istri Cukup
131
Pacar Tomy?
132
Saling Mengawasi
133
Kapten Tomy
134
Kemiripan
135
Bridal Style
136
Sebuah Mimpi
137
Saudara (Brother)
138
Pengampunan
139
Istri Firaun
140
Jangan Bermimpi!!
141
Mencari Seekor Naga, Untuk Mengalahkan Pangeran
142
Anaconda
143
Tidak Apa-apa
144
Saat Hati Ini Akan Menyerah
145
Singkong
146
Jagung Bakar
147
Kekuatan Uang
148
Arogansi
149
Menyertai Kematian
150
Hujan Yang Jatuh Saat Cuaca Cerah
151
Karena Farel
152
Jin Aladin
153
Keegoisan Seorang Anak
154
Bonus Chapter 1
155
Bonus Chapter 2
156
Bonus Chapter 3
157
Bonus Chapter 4
158
Bonus Chapter 5
159
Bonus Chapter 6
160
Bonus Chapter 7
161
Bonus Chapter 8
162
Bonus Chapter 9
163
Bonus Chapter 10
164
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!