belajar.

tapi sayangnya supir yang akan menemani Dian tak bisa, karena harus mengirim pada tempat lain.

"cak Ghani tunggu, ini yang nagih ikut sekalian, nanti di ajari ya," kata Zola mendorong Dian ke samping Ghani.

Ghani seakan menginggat gadis itu, tapi Ghani tak ingat sedikit pun. pasalnya saat ini rambut Dian di potong pendek.

"halo cak, mohon bimbingannya," kata Dian tersenyum.

"cepat naik, nanti kita kesiangan," jawab Ghani datar.

Dian mendengus kesal, pasalnya Ghani tak ada senyum sedikit pun padanya.

Dian pun duduk di tengah, dan sekarang tangki itu menuju ke pasar Peterongan, Bams bongkar, dan Ghani membantu Dian.

"kamu gak bawa tas?" tanya Ghani.

"tidak cak," jawab Dian mengeleng.

"ya Tuhan!" kata Ghani kesal dan langsung meninggalkan Dian.

Dian pun kaget dan ingin menangis, tapi Dian harus kuat, sedang pelanggan yang di tagih ikut kaget melihat reaksi Ghani.

"kamu orang baru," tanya pelanggan.

Dian mengangguk sambil terus menghitung uang yang di bayarkan, "tacik ini gimana, bisa kabur kalau Ghani bawa anak baru tapi terus marah-marah gitu," kata pelanggan memberikan air minum untuk Dian.

Dian pun mengangguk dan berterima kasih, dia pun menghitung lagi, setelah itu meminta kresek hitam.

saat keluar dari toko, Ghani memberikan tas genggam besar terbuat dari kulit, Dian pun menerimanya dan binggung.

"untuk apa?" tanya Dian.

"kamu bisa menggunakannya untuk membawa uang tagihan, dan jangan di taruh di kresek seperti itu, mengerti," kata Ghani pergi membantu Bams.

Dian terdiam dan air matanya menetes, dia tak tau kenapa, tapi Ghani seakan mengerakkan hatinya.

hanya dengan hal kecil seperti ini, akhirnya Dian terus melihat keduanya yang masih sibuk mengisi drum drum minyak itu.

"Dian kenapa natapnya begitu banget sih," tanya Bams.

"tidak kok, aku hanya baru pertama kali lihat orang kirim minyak, cak Bambang," jawab Dian.

"hei gadis muda, berhenti memanggilku Bambang, panggil Bams oke," jawab Bams sok marah.

"iya-iya maaf ya cak Bams," jawab Dian tersenyum.

Dian pun tertawa, setelah Ghani menyelesaikan semua pekerjaan. mereka pun menuju ke pabrik tahu di desa mbapang.

tangki Ghani berhenti di sebuah warung makan, Ghani pun memesan nasi campur untuk mereka bertiga.

"cak, bisakah nasinya setengah saja," kata Dian.

Ghani pun tetap memesan, seakan tak mendengarkan apa permintaan Dian. sedang Bams pun mengangguk menghibur Dian.

"kalau kamu gak habis biar aku yang habiskan, jangan sedih," kata Bams.

Dian pun mengangguk, Ghani datang dan duduk di depan Dian. Dian pun langsung menunduk takut melihat Ghani.

minuman datang, dua teh panas dan satu es teh untuk ketiganya, "bisakah aku minum teh panas itu?" tanya Dian pada Bams di sampingnya.

Bams pun memberikan teh panas untuk Dian. dan Bams terkejut melihat Ghani dan Dian minum teh itu dengan cara yang mirip.

tak lama nasi mereka datang, ternyata hanya Bams yang nasinya satu porsi, sedang Ghani dan Dian nasinya setengah porsi.

"kenapa lagi?" tanya Bams datar.

"maaf aku tak bisa makan udang," kata Dian.

"makan saja, tak usah banyak permintaan," kata Ghani datar.

saat Dian akan memakannya, malah di tarik oleh Ghani dan menukar dengan miliknya.

"terima kasih," kata Dian.

ketiganya pun makan, Bams tertinggal dari Ghani dan Dian, meski terlihat klemar klemer.

Dian dari kecil di ajari untuk makan dengan cepat karena kedua kakaknya adalah pria, dan dia selalu belajar mandiri.

"Bams, makan cepat. kamu kalah sama Dian," kata Ghani berdiri.

"maaf cak, biar aku yang bayar," kata Dian ingin berdiri.

"tidak perlu, kamu orang baru, besok-besok kalau sudah gajian traktir aku saja, mengerti," kata Ghani pergi membayar.

akhirnya hari itu berakhir, awalnya Dian yang akan di jadikan mandor kini beralih menjadi penagih.

bukan apa, karena tacik mendapatkan telpon dari para pelanggan kalau Dian bersikap sopan.

dan itu menjadi nilai tambah untuk Dian. sudah pukul lima, Dian akan pulang dia menghampiri Zahra.

"Zahra, aku pulang dulu ya, uh... sahabatku aku akan kesepian di jalan," kata Dian memeluk Zahra erat.

"ya Tuhan, gadis ini... cepat pulang, aku bisa pulang sendiri, cepat pulang, hus..." usir Zahra.

"hei anak baru, jangan caper ya sama cak Ghani, dia itu milikku, mengerti," kata Ikha saat melihat Dian.

"siapa yang caper, aku cuma melaksanakan tugas kok," jawab Dian

"sudahlah Ikha, aku pulang dulu ya," kata Zahra mendorong Dian ke parkiran agar cepat pulang

saat Ghani mau mengundurkan tangki untuk memuat minyak, Ikha sudah mendekat ke arah Ghani.

"Ikha, ambil tahu di dalam tangki, dan bahu bersama yang lain ya," kata Ghani.

"terima kasih cak," kata Ikha dengan senyum manis.

Ghani pun mengangguk dan menunggu tangki di jok, sedang Bams tertawa melihat ekspresi dari Ikha.

"ciye... cinta bertepuk sebelah tangan, ciye," goda Bams

"mau taruhan gak,kalau aku bisa menjadi kekasih cak Ghani," kata Ikha.

"oke, kalau kamu jadi kekasihnya dan kalau sampai menikah, aku akan memberikan hadiah motor metic untukmu," kata Bams.

"oke deal, aku pegang janjimu," kata Ikha yang sudah mengambil jumlah yang harus di isi ke dalam tangki.

"aku gak yakin Cok, soalnya kamu bukan tipe cak Ghani," gumam Bams tertawa.

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩᗩGEᑎᑕY🍀☪️ɪʀᴀՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜

🍭ͪ ͩᗩGEᑎᑕY🍀☪️ɪʀᴀՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜

terima kasih sdh up thor

2021-08-29

1

Nurazizah Imran

Nurazizah Imran

lanjut

2021-07-02

0

Topik Hidayat

Topik Hidayat

lanjut thor

2021-07-02

0

lihat semua
Episodes
1 awal kisah..
2 gadis lemah.
3 permintaan yang mengejutkan.
4 kebahagiaan keluarga.
5 pernikahan ini?
6 murka Ghani
7 apa ini selesai..
8 pelipur lara.
9 aku juga manusia
10 semua berakhir sudah.
11 melanjutkan
12 gadis bandel
13 dua pengawal kejam
14 belajar.
15 hidup ini.
16 ternyata semua gadis sama
17 apa salahku
18 jangan sedih
19 haruskah?
20 tunggu sebentar...
21 lamaran ini sungguhan.
22 pasangan..
23 tragedi
24 berikan yang terbaik.
25 tamu istimewa.
26 sembuh..
27 teges gawe
28 pembalasan.
29 pernikahan..
30 tertunda.
31 mau besok saja.
32 masalah pertama.
33 kesiangan.
34 di tinggal..
35 pengangguran
36 marah
37 maaf..
38 kamu kenapa?
39 ada yang salah
40 aku bertahan.
41 tolong tinggalkan aku..
42 aku bodoh..
43 aku hanya manusia.
44 pilihlah...
45 ketakutan ku nyata
46 kebenarannya..
47 berpisah
48 terima kasih.
49 pembukaan cafe.
50 pernikahan Huda atau perjodohan.
51 pernikahan Huda atau perjodohan 2
52 pernikahan Huda atau perjodohan 3
53 aku kuat kok
54 aku dan kisah kita.
55 keinginan bapak
56 Aku Ikut Bahagia
57 Menikahlah Nak...
58 Kalian Sudah Menikah
59 Luka Ghani.
60 pasangan bahagia itu pasti.
61 Berhenti Menggodaku.
62 Malam Pertama Gagal Lagi.
63 Kembali Beraktivitas
64 Menginap
65 penyesalan itu terlambat.
66 menantu idaman
67 perbedaan besar.
68 membahas jamu perempuan.
69 kurang ajar
70 masih sedih
71 Terlalu Nakal Dan Berbahaya.
72 berusaha ikhtiar.
73 akhirnya belok juga
74 kemarahan seorang Japar.
75 Gimbul mama sudah hadir.
76 iri hati.
77 kebahagiaan Japar dan Dian
78 kenekatan Ghani.
79 akhir cerita cinta kita.
Episodes

Updated 79 Episodes

1
awal kisah..
2
gadis lemah.
3
permintaan yang mengejutkan.
4
kebahagiaan keluarga.
5
pernikahan ini?
6
murka Ghani
7
apa ini selesai..
8
pelipur lara.
9
aku juga manusia
10
semua berakhir sudah.
11
melanjutkan
12
gadis bandel
13
dua pengawal kejam
14
belajar.
15
hidup ini.
16
ternyata semua gadis sama
17
apa salahku
18
jangan sedih
19
haruskah?
20
tunggu sebentar...
21
lamaran ini sungguhan.
22
pasangan..
23
tragedi
24
berikan yang terbaik.
25
tamu istimewa.
26
sembuh..
27
teges gawe
28
pembalasan.
29
pernikahan..
30
tertunda.
31
mau besok saja.
32
masalah pertama.
33
kesiangan.
34
di tinggal..
35
pengangguran
36
marah
37
maaf..
38
kamu kenapa?
39
ada yang salah
40
aku bertahan.
41
tolong tinggalkan aku..
42
aku bodoh..
43
aku hanya manusia.
44
pilihlah...
45
ketakutan ku nyata
46
kebenarannya..
47
berpisah
48
terima kasih.
49
pembukaan cafe.
50
pernikahan Huda atau perjodohan.
51
pernikahan Huda atau perjodohan 2
52
pernikahan Huda atau perjodohan 3
53
aku kuat kok
54
aku dan kisah kita.
55
keinginan bapak
56
Aku Ikut Bahagia
57
Menikahlah Nak...
58
Kalian Sudah Menikah
59
Luka Ghani.
60
pasangan bahagia itu pasti.
61
Berhenti Menggodaku.
62
Malam Pertama Gagal Lagi.
63
Kembali Beraktivitas
64
Menginap
65
penyesalan itu terlambat.
66
menantu idaman
67
perbedaan besar.
68
membahas jamu perempuan.
69
kurang ajar
70
masih sedih
71
Terlalu Nakal Dan Berbahaya.
72
berusaha ikhtiar.
73
akhirnya belok juga
74
kemarahan seorang Japar.
75
Gimbul mama sudah hadir.
76
iri hati.
77
kebahagiaan Japar dan Dian
78
kenekatan Ghani.
79
akhir cerita cinta kita.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!