Ghani sedang berkendara tanpa ada tujuan, dia pun berhenti di sebuah tempat warung milik temannya.
saat sampai teman Ghani saja binggung, "eh.. ada Ghani datang, ada apa bos?" tanya Wawan.
"lagi pusing," jawab Ghani sekilas.
"mau mutih apa campuran nih, biar lepas pusing nya?" tanya Wawan tertawa, karena dia tau Ghani sudah tak minum minuman keras lagi.
"putih, aku tak suka oplosan," jawab Ghani.
Wawan terperangah mendengar permintaan dari Ghani, pasalnya temannya itu sudah hampir tiga tahun tidak minum.
Wawan pun meminta seseorang mengambilkan minuman yang Ghani minta, dan Ghani pun langsung meminumnya.
Wawan bahkan tak menyangka akan melihat Ghani yang dulu, bahkan Ghani terus menenggak minuman tuwak itu.
"wes bos, kamu sudah mabok," kata Wawan.
"tunggu, biar aku sampai tidur, agar bisa melupakan semuanya," kata Ghani.
Wawan pun tidak mengerti dengan apa yang terjadi pada Ghani, yang dia tau, Ghani masih pengantin baru.
Ghani pun mabuk berat, Wawan pun mengantar Ghani pulang, karena tak mungkin Ghani pulang sendiri dalam kondisinya.
sesampainya di rumah, Ghani langsung masuk kedalam kamar nya, Bu Kholis terkejut melihat keadaan dari putranya itu.
Ghani pun langsung tidur tengkurap di kasur miliknya, Bu Kholis pun berterima kasih pada Wawan.
Ghani melempar bantal yang selama ini dia gunakan dan selimut juga, kedua barang itu pemberian Nia.
malam pun terlewati begitu saja. keesokan harinya, Nia berangkat seperti tidak ada yang terjadi.
sedang Ghani memilih meliburkan diri, Ghani yang penasaran pun mengambil gunting dan merobek bantal yang dia gunakan.
dia terperanjat kaget karena di dalam bantal itu ada bungkusan kain putih, saat Ghani membuka kain itu, ternyata ada foto dirinya, dan juga sebuah kalimat Arab.
tak hanya itu, ada juga rambut miliknya dan juga sebuah kayu kecil, Ghani pun langsung membawanya keluar dan membakarnya.
Ghani pun memeriksa selimut, ternyata itupun sama, di sebelah pojok selimut itu ada sebuah bungkusan kecil.
Ghani pun langsung membawa selimut untuk di bakar juga, Ghani pun baru sadar jika dia memang terkena guna-guna.
"aku tak bisa menjalani hidup seperti ini, aku harus menanyakan pada Nia, dan mencari kehidupan yang lebih baik untuk kami," kata Ghani.
sore hari, Ghani pun pulang ke rumah mertuanya, tapi kenapa rumah begitu sepi.
Ghani pun langsung masuk karena memang memiliki kunci duplikat, tapi Ghani merasa begitu terluka.
saat masuk ke rumah dia mendapatkan Nia sedang bercumbu dengan pria lain, "mulai hari ini aku menceraikan mu!" teriak Ghani saat itu.
"tunggu mas, aku bisa menjelaskan semuanya, ini tak seperti yang kamu pikirkan," kata Nia memohon.
"tidak seperti yang di pikirkan, apa maksudmu aku bodoh dan buta, cukup Nia, bahkan kami mulai menghianati diriku dari kita baru menjadi suami istri, aku tak Sudi punya istri menjijikkan seperti mu," kata Ghani.
Nia mencoba membaca semua ajian pengasih tapi Ghani bahkan tak terpengaruh, Nia pun hanya bisa merutuki kebodohan dirinya.
Ghani langsung menuju ke rumahnya, bahkan tak pernah menoleh kebelakang lagi, Ghani hancur.
semua mimpinya membina rumah tangga pun hancur berantakan, bahkan gadis yang di kiranya baik ternyata seorang penghianat.
Ghani pun memilih menutup diri dan hatinya, dia tak membutuhkan seorang wanita di hidupnya, karena dia tak ingin tersakiti lagi.
Ghani memutuskan untuk menyelesaikan urusan rumah tangganya sendiri, bahkan Ghani pun datang ke pengadilan agama sendiri.
Ghani terlihat begitu terpuruk, Yani hanya bisa menguatkan sahabatnya itu. Yani bahkan tak percaya jika semua terjadi pada orang sebaik Ghani.
Ghani pun mendaftar untuk pengajuan gugatan cerai talak, bahkan yang menerima aduan Ghani binggung.
karena Ghani mengatakan jika baru seminggu menikah dan ingin bercerai, karena alasan ketidak cocokan.
awalnya alasan Ghani di tolak dan di mohon untuk memikirkan ulang, tapi Ghani ngotot karena masalah tidak bisa di bicarakan lagi.
akhirnya pegawai pengadilan pun mengabulkan permintaan Ghani untuk mendaftar kan perceraian.
kini Ghani menunggu untuk menjalani perlengkapan berkas, karena Ghani sumpek di ruang tunggu.
Ghani pun memilih keluar, dan menunggu di warung yang ada di sana, Dian yang memang sedang bertugas juga ada di warung itu.
"buk, minta es teh lima ya, oh ya di kirim ke ruang administrasi ya," kata Dian. sambil memakan permen miliknya.
melihat sosok Ghani yang begitu sedih, Dian pun menawarkan permen di depan Ghani.
"biar gak sedih lagi, lagi pula pria harus kuat dan tangguh kan, pasti akan ada yang terbaik nantinya," kata Dian tersenyum.
setelah Ghani menerima permen itu, Dian pun berlari menuju ke ruang administrasi karena tugasnya masih banyak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩIra BEST❤BESTIE☪️𝐙⃝🦜
keputusanmu tepat Ghani dg menceraikan si Nia, dasar wanita ular...
2021-08-24
1
Anna wati
dasar jalang sinia
2021-06-04
0
eza
wah sampw kyk gitu ya guna"nya
2021-06-03
0