Aku memijat kepalaku yang terasa sakit. Penyerangan tengah malam tadi gagal. Kami hanya bisa menahan 150 orang. Sisanya melarikan diri. Akibatnya Evan memerintahkan penyerangan marathon di tempat yang telah ditemukan kemarin dan kami harus menambah personil pencarian untuk antisipasi mereka akan menyembunyikan kekuatan mereka secepatnya.
Aku dan Ahiga telah bekerja dari tengah malam sampai hari terang.
Kami men-set area operasi baru sebanyak 20 tempat. Aku memberikan permintaan resmi ke klan klan terdekat segera pagi-pagi buta. Dalam 3 jam kedepan, personil sudah harus siap di daerah yang kami tuju. Untungnya karena kondisi kami memang sedang siaga, permintaanku langsung dijawab dengan cepat. Tinggal menunggu tambahan kekuatan dari Warewolf di ke 20 daerah itu besok.
Sekarang aku dan Ahita berhenti untuk sarapan di aula utama. Kepalaku sakit dan sangat mengantuk. Mataku sudah merah. Seharusnya aku istirahat tapi Jonathan baru bisa mengantikanku jam satu siang. Aku sudah kurang tidur dua hari kemarin dan malam ini aku sama sekali tidak tidur.
"Kau terlihat kacau ..."
"Aku tahu kepalaku sakit sekali."
"Alexa, kau harus segera istirahat. Aku akan membantu para personil untuk menempatkan pasukan."
Aku hanya menaruh kepalaku di meja dan memijat kepalaku yang sudah sakit dari tadi.
"Tidak bisa, harus ada satu orang pimpinan yang mengawasi, dan breifing utama tidak bisa ditangani personil biasa."
"Kemarilah, hadapkan badanmu kebelakang, aku pijat belakang lehermu, aku tau teknik pijatan yang akan meringankan sakit kepalamu."Ahita memutar badanku, tangannya bergerak lincah di pundak dan belakang leherku. Rasanya enak sekali. Jika ini dilanjutkan aku yakin aku akan tertidur. Aku memejamkan mata menikmati sensasinya.
"Alexa, kau terlihat kacau .... " Evan datang kemeja kami dan dalam lima menit ini dia mengatakan perkataan yang sama.
Alexander menyusul dibelakangnya dengan makanan di tangannya. Matanya melihat Ahita yang sedang memijatku. Tapi ia tidak mengatakan apa apa.
"Alex... kau bisa makan makanan biasa ?" aku keheranan melihat dia membawa makanan ditangannya. Bukannya mereka minum darah?
"Aku masih bisa memproses makanan biasa, walaupun aku harus tetap minum darah."
"Ohh..." jadi dia bisa diajak ke restoran. Aku sedikit tersenyum. Tapi aku kembali menguap dan memegang kepalaku yang sudah sakit dari tadi.
"Tak biasanya kau kolaps karena satu malam tak tidur Alexa." Evan heran dengan keadaanku
"Aku sudah dua malam tak bisa tidur, dan malam ini aku tak tidur sama sekali." Dan ini gara-gara vampire didepanku rutukku dalam hati.
"Aku akan meminta penyihir utama Drake membantu kalian..." Evan mengeluarkan ponselnya.
" Tak apa Evan, tinggal lima jam lagi. Aku harus briefing penambahan area sebentar lagi. Cuma Jonathan yang bisa mengantikan aku karena kami berdua yang tahu . Aku harus kembali lagi. Ada briefing dalam 20 menit."
"Kau yakin bisa melanjutkan" Alexander memandangku dengan kuatir.
"Aku akan baik-baik saja"
Aku berjalan meninggalkan meja mereka. Dan berjalan ke ruang kontrol yang agak jauh di sayap selatan mansion luas ini. Tiba-tiba kepalaku berputar pusing dan berat. Aku mencari pegangan ke dinding selasar.
"Kau kenapa ..." Alexander menangkap lenganku. Kenapa dia disini. Dia menyusulku?
"Aku tak apa ..." Aku berpegangan ke tembok selasar.
"Aku antar kau kekamar. Kau harus segera beristirahat. "
"Ada tiga briefing lagi...aku harus lanjut sebentar lagi."
Alexander melepas lenganku . Aku goyah. Kepalaku berat. Aku harus minum obat dan minta para penyembuh mengurusku.
"Kau jelas tak bisa melanjutkan ... jangan membantah tubuhmu sendiri!" Alexander kali ini memegang lenganku lagi sambil menopang badanku. Tubuhnya dekat sekali. Aku bahkan bisa mencium aroma musk lembut dari parfumnya.
"Bisakah kau membantuku ke ruang penyembuhan. Di belokan sebelah kiri."
Alexander memandangku. Aku setengah tak menyadari apa yang terjadi, tiba-tiba dia sudah membopongku dan berjalan ke selasar perawatan. Sementara aku berteriak kaget.
"Alex ... turunkan aku." Aku memberontak , dan memukul dadanya dengan reflek, aku takut jatuh , dengan erat aku berpegangan ke lehernya.
"Diamlah dan buat ini lebih mudah!" dia sedikit mengerutu disamping telingaku. Aku melemas. Nafasnya menyapu pipiku. Aku melihat wajahnya, pandangannya lurus ke depan.
"Kenapa kau bisa disini, bukannya kau tadi di aula?"
"Aku hanya kebetulan lewat dan melihatmu." jawaban yang meragukan, tapi sekarang aku sama sekali tak perduli karena kepalaku terlalu sakit.
Aku diam berpegangan. Kepalaku yang berat kusenderkan didekat lehernya, brewoknya yang baru dicukur, mengesek keningku, nyaman sekali rasanya punya senderan seperti ini. Adegan ini dengan cepat memompa darahku. Dan berkali-kali lipat lebih efektif dari kopi yang kuminum. Wangi parfum maskulinnya menyerbu indra penciumanku.
Untunglah selasar ini sepi sehingga aku harus dilihat orang lain. Dia mendorong pintu bangsal perawatan dengan badannya dengan mudah , seorang dokter yang sedang berjaga langsung menghampiri.
"Alexa, kenapa kau!" Dokter Seina, dokter penyihir seumuran denganku langsung menghampiri dengan kuatir. " Baringkan dia disini." dia memberi instruksi kepada Alexander.
"Seina, aku kelelahan tiga malam tidak tidur. Kepalaku berat. Tapi aku perlu bertahan 5 jam lagi. Ada yang harus kuselesaikan. Bisakah kau membantuku."
"Kau selalu memforsir dirimu Alexa!" Dia segera memegang kepalaku. Aliran energi penyembuh langsung membuatku rileks perlahan. Dalam 5 menit sakit kepalaku menghilang.
"Kau bisa melanjutkan. Aku akan memberikan suntikan vitamin. Sebelum kau tidur minumlah ini. Pastikan kau tidak melanggar lima jammu. Atau segera kau akan kolaps lagi." Seina mempersiapkan suntikan dan segera aku merasakan sensasi sakit menyengat dilenganku.
Aku segera turun dari bed pasien itu. "Terima kasih Seina, aku harus segera pergi." aku melihat jam, tinggal lima menit aku harus sampai ke ruang kontrol.
"Alexander , terima kasih. Aku pergi dulu, ada briefing dalam 5 menit." Aku segera berjalan cepat kembali ke ruang kontrol. Setengah berlari keluar dari bangsal mengejar waktu persiapan briefing.
Seina mengeleng-gelengkan kepalanya melihatku. "Jam satu pastikan kau istirahat!" aku mendengar Seina berteriak sebelum aku menghilang dibalik pintu.
Aku segera berlari sampai ke ruang kontrol. Timku sudah mempersiapkan materi briefing, dan tim pencari terhubung online sesaat kemudian.
Jam 11 siang, setengah dari kekuatan warewolf tiba di London, Ahita dan aku segera mengatur penempatan mereka ke 10 lokasi baru. Lima jam ternyata berlalu dengan cepat, Jonathan muncul jam 1 membawa satu gelas besar kopi dan makan siangnya.
Aku segera memberi tau apa saja yang sudah kukerjakan. Jam empat sore akan ada penambahan kekuatan warewolf lagi. Penyihir utama senior kami Drake dan beberapa orang timnya datang membantu. Aku menghela napas lega. Tinggal monitoring dan penambahan kekuatan.
"Alexa, kau melanggar 5 jam mu!" Seina dengan baju putih dokternya, ia muncul didepanku. Dibelakang Alexander terlihat mengawasi, aku menatapnya tak percaya. Alexander yang membawanya?
"Guys, gadis ini hampir kolaps 6 jam yang lalu, bisakah dia dibebas tugaskan sekarang?" Seina berkacak pinggang menatapku.
"Tentu saja! Kami tinggal monitoring. Alexa pergi dari ruangan ini sekarang! Aku dan senior Drake bisa menangani ini . Kau bisa ambil alih jam 2 pagi nanti. Kau sudah terlihat kacau, matamu merah sekali! " Jonathan memberiku istirahat hampir 12 jam.
Seina menarik lenganku. "Sekarang Alexa!"
"Baiklah - baiklah." aku memang sudah mengantuk sekali. Aku menguap " Aku akan muncul jam 2 Jonathan. "
"Pergilah." Jonathan mengusirku
Aku menatap Alexander yang pergi saat aku berjalan keluar ia tampaknya kembali ke ruang kontrol divisi penyerangan.
"Alexander yang menyuruhku kesini. Siapa dia ? Pacarmu ? Aku belum pernah melihatnya. Dia tampan walaupun sedikit pendiam." Jantungku berdebar aneh, benarkah dia menghawatirkanku? Ternyata dibalik sikapnya yang kaku itu, dia juga bisa memperhatikan orang lain. Atau dia hanya menjaga kepentingannya, karena menyadari aku kemungkinan aku adalah calon istrinya.
"Hahaha, Seina. Dia vampire bukan anggota klan. Kau memang cepat tanggap kalau soal pria ganteng."
" Ohhh ...sayang sekali." Seina terlihat kecewa." Lurus ke kamarmu sana, jangan mampir kemana mana lagi. Ingat minum obat yang kuberikan padamu."
"Thanks Seina,..." Mataku sudah kembali berat. Aku hanya ingin mandi air panas dan bergelung dibawah selimut sekarang.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Aku bangun hampir jam dua malam dengan kesadaran penuh. Dan segera bersiap dengan baju sweater gelap legiun untuk mengantikan Jonathan.
Aku melihat update sistem operasi .Legiun penyerang sedang melaksanakan operasi penyerangan di empat tempat berbeda. Sementara Jonathan sudah pergi beristirahat, senior Drake mengantikannya sejak jam 11 malam tadi.
Kesibukan luar biasa di bagian penyerangan. Kulihat banyak anggota klan Pollux datang membantu. Mereka adalah klan dengan pengalaman terbaik untuk menangani operasi militer seperti ini diantara 66 klan. Selain itu ada klan Harada Jepang, Wang di China yang memiliki banyak petarung tangguh.
Aku masuk sebentar ke ruangan kontrol, Evan, Alexander dan beberapa senior Klan Pollux berdiri di depan layar besar, dengan headset mengawasi jalannya operasi. Sementara kamera lainnya menampilkan pandangan dari kamera darat legiun.
Aku meninggalkan mereka, nampaknya mereka sibuk sekali.
Aku menghampiri senior Drake di ruang kontrol pengintaian yang sedang mengawasi monitor bersama timnya. Paman ini memberiku update operasi pencarian sejak siang, rupanya empat tempat lagi telah ditemukan.
Kami akan menarik tenaga yang sudah selesai ke lokasi target baru lagi. Bantuan warewolf sangat bisa diandalkan. Pencarian maju dengan pesat hanya dalam beberapa jam. Aku langsung sibuk menentukan lokasi baru. Sementara senior Drake masih membantu mengawasi operasi beserta tim yang bertugas dalam shift itu.
Di beberapa lokasi target kami sudah meluncurkan drone militer untuk mengambil gambar. Gambar-gambar itu baru dikirimkan dari operator drone.
Apa ini! Aneh tempat itu terlihat sepi, tidak ada aktivitas terlihat. Jangan-jangan mereka sudah benar sudah menyembunyikan kekuatan dan meninggalkan markas! Ini gawat! Aku segera berlari keruangan Evan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 312 Episodes
Comments
insos
🥰🥰🥰
2024-05-18
0
Mai Christie
apa hanya aku yg kembali kesni di thn 2023 ni..
ini yg ke 4x ny ak baca novel ni
saking seru nya..
2023-09-20
3
SAYA MALAS RISET
Baru baca 4 bab, udah capek yah. Keknya harus ngumpulin mood dulu.
2021-10-26
1