"Kau terlihat cantik." aku mengerling dan tersanjung saat Alexander yang berdiri di depan pintu kamarku menyatakan pujiannya. Penata riasku baru selesai mendandaniku, dan aku sudah memakai gaun biru yang kubeli bersama Joanne, rambutku digelung tinggi keatas untuk menampakkan leher jenjangku.
Alexander menberi tanda kepada penata riasku untuk meninggalkan kamar.
Ia menutup pintu kamar dan melangkah mendekatiku. Aku berdebar menatapnya dari pantulan kaca meja rias. Dia terlihat gagah dan membuatku menahan napas. Aku belum pernah melihatnya memakai jas three piece yang tampaknya begitu pas di tubuhnya.
"Bolehkah aku menciummu." dia langsung memeluk pinggangku dan menarik tubuhku mendekat ke tubuhnya. Bibirnya bermain di tengkukku dan menyasar leherku. Aku seperti tersengat listrik, tanpa sadar aku memejamkan mata menikmati sentuhan intimnya.
"Tidak, nanti dandananku rusak." aku menaruh tanganku di depan bibirnya. Gerakannya terhenti. Tapi sebelah alisnya naik dengan ekspresi kejam. Dia membalik tubuhku dengan cepat.
" Kau berbohong ...lipstickmu tidak luntur... " dan ternyata dia memang pria berpengalaman dengan wanita sekaligus dengan efek make-upnya, aku membenci kenyataan ini tapi harus berdamai dengannya.
Tangannya bergerak menurunkan tanganku yang menghalanginya dan yang lain menengadahkan daguku, dalam sekejab bibirnya menemukan bibirku.
Ciuman yang awalnya lembut berubah menjadi lumatan panas, caranya menciumku yang seakan memilikiku seutuhnya. Menyesap dan membelit lidahku seakan aku adalah makanan pembuka baginya. Napasku langsung memburu dan kakiku lemas sehingga ia mendorongku bersandar ke dinding kamar.
"Alex ..." aku mendorongnya karena tak mau lipstikku berantakan. Bagaimanapun ini perkenalan pertamaku di klan vampire. Make up ku yang sudah sempurna bisa terlihat kacau.
"Kau tau, aku sekarang menyesal sudah berjanji tak akan menyentuhmu... " Alexander tak perduli dan menciumku kembali, kali ini dengan melarikan tangannya menyusuri punggung dan pinggangku, tangannya berakhir dengan remasan nakal dipinggulku. Dengan tiba-tiba menekankan bagian bawah dirinya ke tubuhku, sementara tangannya terus meremasku dengan kuat. Aku mendesah dan bergerak gelisah ketika sesuatu darinya menekan bagian tubuh bawahku, menarikku ke pusaran gairah primitif yang menggoda. Dan ciumannya kembali menyentuh titik sensitif di leherku.
Sekujur tubuhku meremang mendamba dan bibirku mendesah menyebut namanya. Aku kadang takut pada kepandaiannya membuatku menginginkan sentuhannya dan terkejut bagaimana tubuhku juga bereaksi sama menanggapi gairahnya.
Aku harus menghentikan ini sebelum akal sehatku hilang. Aku mendorongnya lebih kuat untuk melepaskan diri, dan bergerak menjauh dari jangkauan lengannya.
"Alex, kau sudah berjanji" kata-kataku membuatnya berhenti dan menghela napas frustasi, namun kali ini dia tak maju lebih jauh. Dia melepasku, dengan tak rela tentu saja.
Aku tersenyum kaku dan harus berjuang menenangkan diriku sendiri. Sementara Alexander terlihat sedikit kesal.
"Baiklah.... Mari kita turun, kau akan berkenalan dengan keluarga kami, Lord Valerie dan Madam Joanne akan segera memperkenalkanmu ." dia tersenyum tipis padaku setelah kembali berhasil mengendalikan dirinya.
Baiklah , kali ini seluruh anggota klan diundang ke perjamuan keluarga untuk memperkenalkan aku diantara keluarga Ostrander. Tanganku dingin, bagaimanapun aku mungkin adalah satu-satunya manusia disini, walaupun Joanne sudah seperti sahabat bagiku, atau Alexander yang juga bersikap seperti pelindung bagiku. Mungkin jika aku diperbolehkan membawa pedang sebagai bagian dari busanaku aku akan melakukannya dengan senang hati.
"Tanganmu dingin sekali. " Alexander mengengam tanganku dan menciumnya.
" Aku hanya gugup." aku tersenyum menutupi ketakutanku.
"Kau akan baik-baik saja. Kau setelah pengumuman ini akan dikenal sebagai anggota keluarga utama. Tak ada yang berani menyakiti sesama anggota keluarga apalagi keluarga utama jika mereka tak mau menerima hukuman berat. Dan bukankah sudah kuberitahu kami tak mengigit sembarangan... hanya aku yang diberikan izin mengigitmu. " sekarang dia membuat ekspresi menyeringai lucu yang membuatku tertawa.
"Baiklah, aku akan baik-baik saja... " aku akhirnya tertawa untuk menyemangati diriku sendiri.
"That's my girl... shall we " sekarang dia memberikan lengannya untuk kugandeng. Aku mengamit lengannya dan kami berjalan melangkah mengikutinya keluar dari kamar.
Kemarin kencan pertama kami, berlangsung manis dan bisa dikatakan normal. Berjalan - jalan, ngobrol, makan, dan nonton bersama. Sangat aneh melakukan semua hal hal normal itu bersama Alex.
Alexander sedikit membuka diri, ia bercerita tentang kota kelahirannya di sebuah desa kecil di Polandia bernama Kielce. Sebuah desa yang terletak di tengah Polandia, di apit pengunungan Świętokrzyskie Mountains di samping hulu sungai Silnica. Masa kecil yang bahagia bersama keluarganya, walaupun mereka hanya keluarga petani dan peternak biasa.
Juga masa-masa dia menjalani kuliah di Oxford. Kami adalah alumni yang sama, dia mengambil ekonomi dan kemudian terjun sepenuhnya di dunia bisnis klan , aku mengambil math dan direkrut masuk ke karier militer di special tactical force. Ayah memintaku mengundurkan diri karena perang melawan kekuatan gelap ini dari unit militer beberapa bulan lalu dan fokus mengawasi di Pusat Operasi kami London.
" Pantas tak ada yang berani mendekatimu. Kau gabungan mengerikan antara otot, otak dan kekuasaan." aku hanya tertawa mendengarnya. Mungkin memang benar apa yang dikatakannya. Yang berani mendekatiku hanya klan Pollux dan klan Harada, aku pernah menjalin hubungan dengan anggota klan itu, walaupun akhirnya kandas.
Aku tak bertanya terlalu banyak, kupikir Alexander akan bercerita lebih banyak jika dia percaya padaku nanti. Hanya membiarkannya mengalir apa adanya. Tanpa bertanya detail pribadi, dan hasilnya pembicaraan kami mengalir lancar dan penuh tawa, sesuatu yang kuharapkan dari sebuah hubungan normal.
Dan kemarin bahkan dia bersikap manis, tak mengeluarkan rayuan panasnya. Mengantarku tidur dengan hanya ucapan selamat tidur. Rasanya menyenangkan ketika semuanya berjalan lancar tanpa perasaaan menaiki roller coaster yang menyebabkanmu tak bisa tidur.
Hari ini aku dijemput Joanne ke Mansion Ostrander untuk makan siang bersama. Dia bahkan memanggil make up artist langganannya untuk membantuku berdandan. Sementara Alex dari pagi sudah berangkat ke kantornya.
Joanne mewanti wanti agar aku tak terprovokasi oleh siapapun. Dan tetap menjaga agar diriku tenang bila ada hal yang berhubungan dengan Alexander. Entahlah, aku kadang tak yakin dengan diriku sendiri.
Di dalam dunia Alexander siapapun yang dia inginkan bisa menjadi pasangan sexnya. Dia adalah yang tertinggi setelah Lord Valerie. Lord Valerie dan Joanne adalah pasangan darah abadi. Artinya mereka berdua sudah terikat satu sama lain. Tanpa persetujuan pasangannya mereka tidak bisa mempunyai pasangan sex lainnya, hampir serupa dengan perjanjian pernikahan manusia. Lord Valerie mempunyai beberapa pasangan sex mungkin semacam selir, yang disetujui oleh Joanne. Namun bagi Alexander dia tidak terikat oleh siapapun sebelumnya. Dan itu berarti kehadiranku akan membuat beberapa pasangannya dimasa lalu terusik. Walaupun tak ada yang berani menghadapiku secara langsung, tapi aku akan menghadapi peperangan sesama wanita lewat sindiran atau mungkin provokasi bahasa tubuh.
Kami bergabung dengan Lord Valerie dan Joanne dan turun ke Aula Utama yang sudah dimana sebuah meja-meja perjamuan besar sudah dipersiapkan.
Lord Valerie dan Joanna sudah menunggu. Joanna ikut memakai baju pesta panjang berwarna merah. Sepertinya dia mendukungku dengan memakai gaun panjang yang tak jauh berbeda, sehingga aku tak merasa sendiri.
Kami menuruni tangga balkon besar di aula perjamuan berempat. Rasanya seperti dirimu adalah royal family. Raja dan Putra Mahkota memasuki ruang perjamuan. Aku tegang, aku memasang senyum tipis diwajahku. Alexander menaruh tangannya di atas tanganku yang mengandengnya. Ia bersikap gentleman untuk menyokongku.
Lord Valerie dan Joanne berdiri di balkon tangga terakhir. Dia meminta sampanye dari para pelayan. Dan mendentingkan gelasnya untuk meminta perhatian para tamu undangan sebelum berbicara. Ratusan pasang mata tertuju pada kami.
"Saudara-saudaraku Ostrander sekalian. Terima kasih sudah hadir dalam acara malam ini. Malam ini aku ingin memperkenalkan anggota keluarga baru istimewa di tengah kita. Nona Alexa Aegis. Seorang putri utama, dari klan Aegis Penyihir Cahaya. Nona Alexa Aegis dan Alexander Ostrander akan segera menikah. Dan klan kita akan bertambah kuat dengan kehadiran Alexa Aegis sebagai keluarga baru kita dimasa depan."
Lord Valerie mengangkat gelasnya
" Untuk Nona Alexa Aegis."Seluruh tamu mengangkat gelasnya untukku sebagai penghormatan
"Untuk Nona Alexa Aegis." aku tersenyum kaku saat seluruh ruangan bergema membalas perkataan Lord Valerie.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 312 Episodes
Comments
💖 sweet love 🌺
sampe sini udah mulai nyaman bacanya..
2024-12-11
0
❤ $he ¥ ❤
😍😍😍😍😍
2021-09-30
0
Nacita
daebakkkkkkk😮
2021-09-13
0