chapter 15

Selamat membaca,,, 😘😘😘

...****************...

“Selamat datang tuan,” sapa seorang pria yang dari tadi menunggu tamu mereka.

“Hmm,” jawaban yang sangat menjengkelkan bagi siapa saja yang mendengarnya.

'Pria tua ini sangat menjengkelkan sekali, apa gadis pujaan ku itu tidak merasa jengkel saat bersamanya?' tanya Bryan dalam hati dengan kesal.

Ya yang dari tadi menunggu adalah Bryan dan Sekertaris Jay, sedangkan yang di tunggu malah menampilkan wajah yang tak berdosa, yaitu Sean dan sekertaris Roy, dan itu membuat hati Bryan dan sekertaris jay merasa kesal.

“Silahkan duduk tuan,” ucap sekertaris Jay sambil menunduk hormat.

“Sepertinya aku datang sedikit terlambat, atau kau terlalu bersemangat, aku tidak tau alasanmu bersemangat sekali,” ucap Sean dengan senyum penuh arti menatap Bryan.

“Apa maksud anda tuan?” tanya Bryan karena tidak mengerti apa yang Sean ucapkan, sedangkan dua orang sekertaris itu hanya diam berdiri di belakang para bosnya itu.

“Kau terlalu bersemangat untuk perusahaan mu, atau untuk merebut istri orang lain?” tanya Sean dengan senyum mengejek.

Cih!

Bryan berdecak dengan senyum mengejek.

“Apa anda pantas untuk wanita sebaik dia, bahkan semua orang tau, bahwa anda memiliki kekasih, tanpa ada klarifikasi tentang hubungan kalian,” ucap Bryan yang berhasil membuat Sean tersulut emosi.

“Kau tidak perlu ikut campur,” ucap Sean dengan tatapan tajamnya.

“Tentu saja aku akan ikut campur kalau itu akan menyakiti hati Rere, dan saya akan pastikan untuk merebut Rere dari anda,” ucap Bryan dengan tatapan tak kalah tajamnya.

“Jika kau berani melakukan itu, maka perusahaan mu yang akan menanggung akibatnya,” ancam Sean yang diyakininya akan berhasil jika menggunakan cara itu.

“Cih! Kau hanya bisa mengancam saja, jika tuan memang benar mencintainya, maka kita akan bersaing secara sehat,” ucap Bryan yang

membuat Sean tak berkutik, apakah aku mencintainya? Pikir Sean.

'Ternyata tuan Bryan tak kalah cerdas,' batin sekertaris Roy dan sekertaris Jay, memuji cara yang akan Bryan lakukan.

“Baiklah, kali ini kau cukup cerdas juga,” ucap Sean tersenyum sinis.

“Kerja sama kita lanjutkan,” ucap Bryan dengan santai.

“Baiklah, tapi jika kau berbuat di luar kendaliku, maka aku tidak akan segan menghancurkan mu,” ucap Sean dengan segudang ancamannya.

“Deal,” ucap Bryan sambil menyodorkan tangan untuk berjabat.

......................

Setelah melakukan pertemuan yang cukup menguras emosi, kini Sean dan sekertaris sudah ada di depan mansionnya, dengan alasan ingin istirahat, Sekertaris Roy akhirnya mengantarkan Sean pulang, bahkan dulu, dirinya tidak pernah mengeluh cape, apalagi kalau meminta pulang untuk istirahat, sungguh aneh pikir sekertaris Roy.

“Kau kembalilah ke kantor, urus semuanya,” titah Sean pada sekertaris Roy.

“Tapi tuan, hari ini ada pertemuan dengan beberapa klien,” ucap sekertaris Roy.

“Kau gantikan saja, jika pertemuan tidak bisa di gantikan, maka batalkan saja, hari ini aku tidak ingin di ganggu,” ucap Sean tegas tanpa bantahan dan segera masuk meninggalkan sekertaris Roy di depan.

'Hhh, Roy, hari ini kau akan mengalami kelelahan yang luar biasa, apalagi untuk menghadapi beberapa klien yang datang dari luar negeri,' batin sekertaris Roy, yang mengiba pada dirinya sendiri.

......................

Ceklekk

'Kemana dia?' tanya Sean dalam hati sambil mengedarkan pandangannya di dalam kamar tersebut.

Tak lama kemudian pintu kamar mandi terbuka, tampak sosok wanita yang dari Sean cari, dengan gaun panjang selutut dan tangan pendek bermotif bunga, sungguh menggemaskan di pandangan Sean, wajah imutnya yang sangat menarik hati Sean, dan tatapan Sean beralih pada bagian dada wanita tersebut, dengan rambut basah, menambah kesan keseksiannya dimata Sean.

Glekk

'Shitt! Aku harus berendam air dingin,' batin Sean yang merasakan sesuatu menggelenyar ditubuhnya.

“Apa kau berniat menggodaku?” tanya Sean dengan suara beratnya membuat Rere merinding, memeluk Rere dari belakang dan membuat Rere terkejut, karena Rere dari tadi tidak menyadari kehadiran Sean, dirinya

hanya sibuk dengan hairdryer ditangannya di depan cermin.

“Tuan, apa yang anda lakukan, kapan anda berada di sini?” tanya Rere bergetar ketakutan dan berusaha melepaskan tangan kekar Sean yang memeluknya dengan sangat erat.

“Apa kau tidak mau dipeluk oleh suamimu?” tanya Sean kesal dan melepaskan pelukannya, menatap Rere dengan sinis.

“Bukan begitu tuan,” jawab Rere dengan gugup dan menunduk.

“Sudahlah, kau membuat hariku sangat buruk,” ucap Sean sambil berlalu meninggalkan Rere menuju kamar mandi untuk menuntaskan urusannya.

'Justru dirinya yang membuat hidupku jadi sangat buruk,' batin Rere kesal karna disalahkan.

......................

Satu jam telah berlalu, Sean pun belum menunjukan batang hidungnya, dan itu membuat Rere jadi kesal, pasalnya ia akan pergi keluar untuk menemui sahabatnya Mega, dan Rere akan meminta izin terlebih dahulu.

Ceklekk

Akhirnya orang yang ditunggu pun baru muncul dari balik pintu, hanya dengan menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya, dengan tubuh sixpeknya ditambah rambut yang basah, membuat Rere melihat tak berkedip.

Glekk

'Astaga, apa yang dia lakukan di kamar mandi hingga selama itu, dan apa ini, kenapa dia sangat seksi, dan menodai mataku, sudah berapa kali dia menodai mataku yang suci ini,' batin Rere merutuki dirinya yang menikmati

pemandangan yang menurutnya sudah menodainya.

“Air liurmu hampir tumpah, jadi tutup mulutmu, aku tau kau terpesona olehku,” ucap Sean yang mengagetkan Rere, sedangkan Rere langsung

menutup mulutnya yang menganga dan memalingkan wajahnya yang merah merona menahan malu.

'Sial, dia memergoki diriku yang tengah memperhatikannya,' gerutu Rere yang dalam hati.

“Emm tidak tuan, mari saya bantu pakaikan pakaian anda,” ucap Rere yang mengalihkan topik pembicaraan.

“Wah, sepertinya dirimu sudah tidak sabar ingin menyentuhku, maka aku sangat berbaik hati padamu, jadi sentuhlah jika kau mau,” ucap Sean dengan santai, sedangkan wajah Rere kini tengah memerah seperti kepiting rebus.

“Tidak tuan, terima kasih atas kebaikan anda,” ucap Rere yang enggan untuk melihat wajah Sean karena menahan malu.

“Apa kau berani melawanku sekarang hah?” tanya Sean kesal dan hampir mode on.

'Aku tidak mau menyentuhnya, kenapa tuan malah membalikan keadaan, bilang saja kalau tuan ingin aku sentuh,' batin Rere yang tak habis pikir pada suaminya itu.

“Kenapa kau malah melamun, aku bilang, kau boleh menyentuhku sesukamu,” bukan sebuah tawaran, melainkan sebuah perintah, Rere

mengernyit bingung.

'Lalu aku harus bagaimana, dimana aku harus menyentuhmu tuan muda Sean yang terhormat?' batin Rere kesal dan masih tak bergeming.

“Cium aku di sini,” menunjukan dada bidangnya.

Rere masih diam tak bergeming, dan ragu-ragu.

“Aku tidak suka mengulangi ucapanku,” ucap Sean yang sudah siap mode on marah.

Ccuuup

Sean tersenyum senang dalam hati, bagaimana pun,ia akan membuat istrinya jatuh cinta padanya, meski harus dengan memaksanya, sedangkan wajah Rere sudah seperti kepiting rebus.

'Puas,' batin Rere yang sangat kesal.

“Wah sepertinya kau memang menyukainya, apa kau tidak mau berterima kasih padaku yang baik hati ini?” tanya Sean yang dari tersenyum senang.

“Terima kasih tuan, saya sungguh sangat menyukainya,” ucap Rere sambil menunduk.

'Siapa yang menginginkan ini semua, sepertinya diriku ini sudah pintar berakting sekarang, lihatlah sekarang diriku menjilat ucapanku sendiri,' batin Rere yang merutuki dirinya sendiri.

“Baiklah, karna kau menyukainya, kau aku izinkan melakukan itu setiap hari, kau sungguh beruntung, karna aku berbaik hati padamu,” ucap Sean tanpa merasa malu sedikitpun.

'Gila,' batin Rere yang merespon ucapan Sean.

......................

Setelah makan malam selesai, mereka pun kembali ke kamar mereka, dengan berbagai drama mereka lakukan, cinta yang yang Rere inginkan dalam hidupnya, malah membuat dirinya terjerat cinta sang tuan muda hingga mulai mencekiknya, perlahan tapi pasti, Rere mulai terbiasa dengan drama yang suaminya lakukan, kali ini Rere akan meminta izin dari

suaminya untuk keluar.

“Tuan, bolehkah saya pergi?” tanya Rere yang sedang memijat kaki suaminya, dengan alasan Rere lah yang ingin menyentuhnya.

Sean yang mendengar itu langsung mencekal pergelangan tangan Rere dan menariknya dalam dekapannya.

“Apa kau mulai berani sekarang hah, apa karena aku terlalu baik padamu?” tanya Sean dengan sorot mata yang tajam.

“Tidak tuan, mana mungkin saya berani melawan tuan, saya hanya ing-”

jawab Rere gugup.

Sebelum Rere melanjutkan ucapannya, Sean lebih dulu m*nci*m bibirnya dengan rakus, bahkan dengan posisi Rere sudah di balik, menjadi di bawah kungkungan Sean, menjadi lebih memudahkan Sean menjalankan

aksinya.

*To be continue*

Terima kasih,,,😘

...****************...

Tekan favorite agar dapat notifikasi jika sudah up,,, 😘

Jangan lupa sedekah dengan like, vote, hadiah dan komen tentang ceritanya,,😘

Follow IG Author @aran_diah

Terpopuler

Comments

Jocelyna Olivia

Jocelyna Olivia

ini kok mirip tuan saga sama daniah ya

2022-08-28

1

Ray

Ray

Akhirnya gak kuat juga ya Sean liat Rere🙏😘Crazy up Outhor🙏😘👍

2022-05-16

1

Dini Agustini

Dini Agustini

dialognya agak sama dgn .....

2022-05-12

0

lihat semua
Episodes
1 chapter 1
2 chapter 2
3 chapter 3
4 chapter 4
5 chapter 5
6 chapter 6
7 chapter 7
8 chapter 8
9 chapter 9
10 chapter 10
11 chapter 11
12 chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chapter 16
17 chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 chapter 20
21 chapter 21
22 chapter 22
23 chapter 23
24 chapter 24
25 chapter 25
26 chapter 26
27 chapter 27
28 chapter 28
29 chapter 29
30 chapter 30
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 pengumuman
39 chapter 38
40 chapter 39
41 chapter 40
42 chapter 41
43 chapter 42
44 chapter 43
45 chapter 44
46 chapter 45
47 chapter 46
48 chapter 47
49 perubahan tokoh visual
50 chapter 48
51 chapter 49
52 chapter 50
53 chapter 51
54 chapter 52
55 chapter 53
56 chapter 54
57 chapter 55
58 chapter 56
59 chapter 57
60 chapter 58
61 chapter 59
62 chapter 60
63 chapter 61
64 chapter 62
65 chapter 63
66 chapter 64
67 chapter 65
68 chapter 66
69 chapter 67 end
70 Terima kasih
71 Bonchap
72 promosi novel baru
73 Leave Me Please Hubby
74 Baca deskripsi dulu!
75 Visual
76 Giveaway MPH
77 Pengumuman GA MPH
78 Jerat Dendam Sang Mafia
79 Promosi Cerita
80 Terjerat Cinta Sang Pelakor
81 My Obsession Husband. Dll
82 Promosi
Episodes

Updated 82 Episodes

1
chapter 1
2
chapter 2
3
chapter 3
4
chapter 4
5
chapter 5
6
chapter 6
7
chapter 7
8
chapter 8
9
chapter 9
10
chapter 10
11
chapter 11
12
chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chapter 16
17
chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
chapter 20
21
chapter 21
22
chapter 22
23
chapter 23
24
chapter 24
25
chapter 25
26
chapter 26
27
chapter 27
28
chapter 28
29
chapter 29
30
chapter 30
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
pengumuman
39
chapter 38
40
chapter 39
41
chapter 40
42
chapter 41
43
chapter 42
44
chapter 43
45
chapter 44
46
chapter 45
47
chapter 46
48
chapter 47
49
perubahan tokoh visual
50
chapter 48
51
chapter 49
52
chapter 50
53
chapter 51
54
chapter 52
55
chapter 53
56
chapter 54
57
chapter 55
58
chapter 56
59
chapter 57
60
chapter 58
61
chapter 59
62
chapter 60
63
chapter 61
64
chapter 62
65
chapter 63
66
chapter 64
67
chapter 65
68
chapter 66
69
chapter 67 end
70
Terima kasih
71
Bonchap
72
promosi novel baru
73
Leave Me Please Hubby
74
Baca deskripsi dulu!
75
Visual
76
Giveaway MPH
77
Pengumuman GA MPH
78
Jerat Dendam Sang Mafia
79
Promosi Cerita
80
Terjerat Cinta Sang Pelakor
81
My Obsession Husband. Dll
82
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!