Selamat membaca,,, 😘😘😘
...****************...
“Apa kau menyukainya?” tanya Sean disela c**man mereka, sedangkan wajah Rere sudah merah merona menahan malu.
'Dia sudah mengambil c**man pertamaku, hikss hikss' jerit Rere dalam hati.
“Lihatlah wajahmu, apa kau sungguh menyukainya?” bisik Sean ditelinga Rere, hingga Rere yang merasakan hembusan napas di lehernya, seketika meremang dan merasakan sesuatu yang menggelenyar aneh.
“Tidak tuan,” jawab Rere dengan gugup.
“Baiklah, mulai sekarang kau boleh melakukan apa saja dengan tubuhku ini, aku sungguh sudah sangat berbaik hati padamu,” ucap Sean dengan santai.
'Dasar pria gila, jelas-jelas dia yang sudah menc**mku tadi, dan apa yang dia katakan tadi? Huh dasar pria gila yang mesum,' gerutu Rere dalam hati.
“Tidak tuan,” ucap Rere dengan cepat sambil menggelengkan kepala.
“Apa maksudmu tidak? Apa kau mulai berani sekarang hah?” bentak Sean dengan sorot mata yang tajam, Rere yang melihat kilatan amarah dalam diri Sean, kini nyalinya menciut, seakan tidak punya keberanian lagi.
“Bukan begitu tuan,” ucap Rere dengan gugup, sorot matanya seakan memohon.
“Lalu?” tanya Sean yang masih menatap tajam penuh selidik.
“Saya akan menyentuh tuan setiap hari,” ucap Rere gugup, sambil menundukkan kepalanya, menyembunyikan rona merah diwajahnya akibat menahan malu.
'Akan aku buat kau jatuh cinta kepadaku, dengan begini tidak akan ada seorangpun yang bisa merebut mu dari ku, gadis kecil, meski dengan cara memaksa, akan aku lakukan itu,' batin Sean yang sudah memulai untuk menjerat istri kecilnya itu.
“Apa kau akan menggodaku hah?” tanya Sean penuh selidik dengan senyum smirknya.
“Tidak Tuan,” jawab Rere dengan cepat.
“Baiklah, aku percaya, karena suasana hatiku sedang baik, maka aku akan memenuhi satu keinginanmu hari ini, jadi cepat katakanlah sekarang, sebelum aku berubah pikiran,” ucap Sean yang kini sudah mendekap tubuh mungil istrinya itu.
'Kenapa lagi dengan jantungku, oh tidak, apa aku sudah jatuh hati padanya? Jika benar begitu, berarti aku mencintainya, ini tidak boleh terjadi, aku harus membentengi hatiku dari pria dingin ini, karena aku belum tau pasti alasan dia menikahi ku,' batin Rere yang sibuk dengan
argumennya sendiri.
“Hey, kenapa kau malah melamun, ya sudah, aku batalkan saja,” ucap Sean yang melepaskan dekapannya dan memandangi wajah Rere yang sedang sibuk dalam pikirannya.
“Jangan tuan, saya hanya ingin bertemu sahabat saya tuan,” ucap Rere memohon.
'Sahabat yang mana yang dia maksud, awas saja jika dia bertemu dengan bocah tengil itu lagi,' batin Sean yang sudah menebak nebak dengan siapa Rere akan bertemu.
“Dengan siapa, jika itu seorang pria, maka jangan harap aku mengizinkanmu,” ucap Sean dengan datar untuk menetralisir kan kecurigaannya.
“Dia seorang wanita tuan,” ucap Rere dengan lembut sambil memperhatikan pria yang ada di hadapannya.
'Kenapa cepat sekali berubah, tadi sikapnya sangat manis, pria aneh, pria gila, kau sangat menyebalkan,' batin Rere bingung yang melihat perubahan Sean yang kini kembali menjadi datar.
“Baiklah, tapi kau harus pulang tepat waktu,” ucap Sean yang menatap Rere dengan datar.
“Terima kasih tuan, anda sangat baik sekali,” tanpa sadar kini Rere tengah memeluk Sean karena kegirangan, sedangkan Sean yang
mendapat pelukan mendadak dari Rere, kini tersenyum senang dalam hati, bahkan tanpa Rere sadari sebuah senyuman yang nyata dengan perasaan bahagia.
'Secepatnya kau akan menjadi milikku,' batin Sean dengan senyum smirk nya.
“Maaf,” ucap Rere sambil menunduk karena malu.
......................
Di sebuah restauran di siang hari, tampak seorang wanita yang tengah menunggu kedatangan temannya yang tak kunjung datang.
“Kemana sih Rere, katanya bentar lagi nyampe, bisa jamuran aku disini,” gerutu Mega, sahabat Rere yang kesal menunggu, tapi tak kunjung datang.
Tak lama kemudian datang seorang wanita cantik, dengan dress selutut bermotif bunga, sangat cocok untuk gadis remaja yang seusianya,bahkan banyak para pengunjung yang memperhatikan gadis remaja itu.
'Wah cantik sekali gadis itu, andai saja aku bisa memilikinya,'
'Gadis secantik dia tidak mungkin jomblo, aku yakin itu,'
'Nanti aku akan melamarnya,'
Begitulah kira-kira gumam para pengunjung yang melihatnya, dan itu kebanyakan para pria yang tampan-tampan dan jauh lebih muda dari
suaminya, Rere lah yang datang sambutan berupa pujian.
“Hai, aku di sini,” ucap Mega yang melihat sosok yang dari di tunggunya, tapi Rere malah celingukan mencari orang yang dituju.
“Maaf, aku terlambat,” ucap Rere yang merasa bersalah pada sahabatnya itu.
“Iya gapapa kok, emang tadi kemana aja?” tanya Mega yang penasaran apa yang membuat sahabatnya ini bisa terlambat, padahal biasanya, dirinyalah yang biasa terlambat.
“Aku harus izin sama suamiku,” ucap Rere singkat.
“Astaga, aku sampai lupa, bahwa sahabatku ini ternyata sudah menikah, pasti tuan Sean sangat mencintaimu, sampai tuan Sean sangat posesif sekali padamu,” ucap mega yang membayangkan bahagia menjadi Rere yang sangat di cintai oleh suaminya, pikir Mega, sedangkan Rere yang mendengar itu, sontak terkejut dengan penuturan dari sahabatnya itu.
“Uhukk uhukk,” Rere terbatuk-batuk saat mendengar penuturan dari sahabatnya itu.
“Kamu kenapa Re? Apa kamu lagi sakit?” tanya Mega panik, pasalnya mereka belum memesan makanan ataupun minuman.
“Aku gak papa kok,” jawab Rere meyakinkan sahabatnya itu.
“Ya sudah, mari kita pesan makanan, aku laper setelah menunggu ibu presdir ini,” ucap Mega yang menggoda sahabatnya itu, sedangkan Rere hanya memutar bola matanya malas.
“Aku seperti biasa ya,” pesan Rere pada Mega, agar menu makanannya sama seperti biasa.
“Oke,” jawab Mega singkat.
Setelah mereka makan, Mega pun menceritakan kegiatannya di kantor tanpa Rere, wanita itu memang hanya dengan Rere, begitupun dengan Rere yang hanya dekat dengan Mega di kantor.
“Re, apa kau tau, di kantor ada sekertaris baru?” tanya Mega.
“Tidak, aku tidak tau,” jawab Rere sambil menggelengkan kepalanya.
“Apa suamimu tidak memberi tahumu?” tanya Mega yang jiwa kepo nya mulai meronta-ronta.
"Aku tidak peduli itu," batin Rere.
“Mungkin suamiku belum memberi tahu saja,” jawab Rere sambil tersenyum.
“Ya, pasti suamimu itu sangat mencintaimu,” ucap Mega sambil terkekeh.
'Dia menikahi ku agar aku bisa membayar hutangku,' batin Rere yang merasa kesal.
“Baiklah, ayo kita pulang, aku takut suamimu itu akan marah dan memecat ku, jika aku membawa istrinya pergi sampai malam, sekarang sudah sore,” ucap Mega.
“Astaga, kau benar, pasti suamiku akan mencari ku jika tidak ada di mansion di saat hari mulai gelap, aku duluan,” ucap Rere terburu-buru sambil meninggalkan Mega.
“Dasar, aku yang ngajak dia malah yang pergi duluan,” gerutu Mega saat Rere pergi meninggalkannya.
......................
Ceklekk
*To be continue*
Terima kasih,,,
...****************...
Tekan favorit agar dapat notifikasi jika sudah up,,, 😘
Jangan lupa sedekah dengan like, vote, hadiah dan komen tentang ceritanya,,🤗
Follow IG Author @aran_diah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Yatima badrul
perasan Sean mcm dia je yang handsome
2022-10-28
1
Ray
Selalu semangat crazy up Outhor🙏😘
2022-05-16
0
@♕🍾⃝𝙾ͩʟᷞıͧvᷠεͣᵉᶜw⃠❣️
modus paman sean
2022-05-07
1