chapter 10

Selamat membaca,,, 😘

...****************...

'Ada apa dengan jantungku, apa aku punya riwayat penyakit jantung, aku harus segera memeriksa jantungku,' batin Sean.

'Apa dia malaikat maut, kenapa sangat menakutkan sekali.' Batin Rere.

“Apa kau akan terus menatapku seperti itu?” tanya Sean.

“Em, maafkan saya tuan, saya tidak bermaksud demikian, saya ketiduran,” jawab Rere sambil menunduk.

“Apa begitu caramu melayani suami?” tanya Sean memicingkan matanya.

“Em, tidak tuan, tolong ampuni saya,” jawab Rere ketakutan.

“Aku ingin mandi,” ucap Sean.

'Lalu aku harus apa tuan,' tanya Rere dalam hati.

“Hei, apa kau tidak mendengarku?, cepat siapkan airnya,” bentak Sean.

“Eh, baik tuan,” ucap Rere sambil menunduk lalu segera pergi menyiapkan air.

“Dasar, tidak berguna,” ucap Sean kala memandang gadis yang kini menjadi istrinya itu pergi.

“Tuan, airnya sudah saya siapkan, saya akan menyiapkan pakaian ganti anda,” ucap Rere kala sudah selesai dengan urusannya.

“Hmm,” sambil berlalu menuju kamar mandi.

“Apa aku akan bertahan dengannya selama setahun ini, tapi aku akan mencoba untuk tetap bertahan selayaknya seorang gadis penebus hutang, dan tidak akan memberikan hatiku ini,” gumam Rere.

Hhoooaammm

“Aku sangat mengantuk, apa dia masih lama,” tanya Rere pada dirinya sendiri.

Ceklekk

Pintu terbuka.

Glekk

Rere menelan salivanya kasar, ketika melihat pemandangan yang sangat indah, tubuh kekar dan gagah, ditambah roti sobek yang menggoda, sungguh pemandangan yang baru pertama kali Rere saksikan, hanya berbalut handuk yang melilit dipinggangnya, membuat Rere semakin risih, rasa kantuk yang melanda kini berubah menjadi segar.

“Apa kau mulai mengagumiku?” tanya Sean dengan senyum smirknya.

“Eh, maafkan saya tuan,” jawab Rere sambil menunduk, menyembunyikan rona merah di pipinya.

“Mana pakaianku?” tanya Sean dengan datar.

'Apa dia tidak melihatnya, itu disampingmu tuan,' gerutu Rere dalam hati yang tidak habis pikir pada suaminya itu.

“Apa kau mau aku masuk angin dengan bertelanjang seperti ini, cepat pakaikan bajuku,” titah Sean.

“Baik tuan,” sambil menghampiri Sean dan memakaikan baju suaminya itu, sampai pipinya terasa panas dan memerah karena menahan malu.

Sean yang melihat pipi istrinya itu memerah, semakin ingin menggodanya, tanpa ia sadari sebuah senyuman terukir dibibirnya.

“Kenapa pipimu merah, apa kau menahan sesuatu?” tanya Sean yang menggoda istrinya.

“Eh, tidak tuan, mungkin saya hanya sedikit tidak enak badan saja,” jawab Rere yang semakin memerah.

“Benarkah?” tanya Sean penuh selidik.

“Sudah selesai tuan,” ucap Rere mengalihkan pembicaraan dan segera melangkah pergi dari hadapan Sean.

Namun sayang, langkahnya terhenti ketika Sean meraih tangan mungil milik Rere, dan menariknya dalam dekapannya.

Degg

Degg

Degg

'Ada apa dengan jantungku, pria ini membuatku seakan jantungan,' gumam Rere dalam hati.

“Kau belum menjawab pertanyaanku,” ucap Sean dengan suara beratnya dan mendekatkan wajahnya, sehingga deru napas aroma mint begitu pekat di indra penciuman Rere.

“Pertanyaan yang mana tuan,” tanya Rere memalingkan wajahnya yang memerah.

“Sudahlah aku ingin istirahat, cepat matikan lampunya,” sambil melepaskan dekapannya.

“Baik tuan,” ucap Rere sambil berlalu mematikan lampu dan bergegas merebahkan tubuhnya di atas sofa.

......................

Di pagi yang cerah, tampak sepasang suami istri yang masih terelap dalam tidurnya, seakan tidak mau pergi dari alam mimpinya, sinar mentari yang mencoba menelusup masuk ke kamar tersebut seolah tak mengusik penghuninya, hingga suara yang berasal dari luar berhasil membangunkan dua insan tersebut.

Tokk tokk tokk

Hhooaaammm

Rere menggeliat dan mengerjapkan matanya berulang.

“Tuan muda, nona muda, sarapan sudah saya siapkan di bawah,” ucap seseorang di balik pintu, yang tak lain adalah pak Sam.

“Astaga, aku kesiangan, sampai aku tidak membangunkan tuan Sean,” ucap Rere yang tersentak kaget dan lansung mendudukan tubuhnya.

“Baik pak Sam, sekarang kau boleh pergi,” ucap Rere berteriak.

“Apa kau pikir kamarku ini hutan, apa begitu caramu membangunkan suamimu?” tanya Sean dengan suara seraknya khas bangun tidur, yang terdengar seksi di telinga Rere.

Glekk

Rere menelan salivanya kasar.

'Kenapa terdengar sangat seksi, tapi lihatlah, wajahnya sudah sangat menyeramkan,' batin Rere kesal.

“Kenapa kau malah menatapku seperti itu, apa kau berusaha menggodaku?” tanya Sean penuh selidik.

“Eh, tidak tuan, maafkan saya, tadi pak Sam memanggil untuk segera turun dan sarapan,” ucap Rere sambil berkilah.

Cih ! Sean berdecak.

“Alasan,” Sean tersenyum sinis.

“Tidak tuan, kalau begitu saya siapkan air untuk mandi,” sambil berlalu meninggalkan Sean, sebelum pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan padanya.

'Ck, aku rasa mainanku tidak akan membosankan, aku akan sering melihat

wajahnya yang memerah karena menahan malu,' gumam Sean tersenyum sambil membayangkan wajah Rere.

“Tuan, airnya sudah siap,” ucap Rere sambil menunduk, karena tidak berani melihat langsung wajah pria tampan yang ada di hadapannya tersebut.

“Hmm,” sambil beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi.

......................

Di meja makan, tampak seorang pria yang abru datang untuk menjemput tuannya.

“Pak Sam, apa tuan muda, dan nona muda belum turun?” tanya sekertaris Roy pada pak Sam.

“Belum sekertaris Roy, sebaiknya anda menunggu di meja makan saja,” saran pak Sam pada sekertaris Roy.

“Baiklah,” pergi menuju meja makan.

“Selamat pagi tuan muda, nona muda,” sapa sekertaris Roy dan pak Sam, ketika melihat sepasang pengantin yang baru turun dari kamarnya.

“Hmm” jawab Sean.

“Selamat pagi pak Sam, selamat pagi sekertaris Roy,” sapa Rere dengan tersenyum ramah.

Sepasang suami istri itupun menikmati sarapan mereka dalam keheningan, sekertaris Roy yang setia menunggu tuannya tersebut menikmati sarapan, tanpa ikut dengan sepasang suami istri itu, namun, di tengah keheningan, terjadi keributan di luar.

“Maaf tuan muda, nona Liona memaksa masuk, dan membuat keributan di luar sana,” lapor pak Sam, menghampiri tuannya tersebut.

“Hmm, biarkan dia masuk,” ucap Sean tanpa melirik.

“Baik tuan muda,” ucap pak Sam menunduk hormat dan berlalu meninggalkan meja makan.

“Hai kakak ipar, upss, apa aku mengganggu,” ucap Liona yang sudah ada di meja makan, dan melirik Rere tidak suka.

'Siapa gadis cantik ini, apa hubungannya dengan tuan Sean, sepertinya dia tidak suka padaku, cukup sudah aku diam selama ini, jika dia menggangguku, aku tidak akan diam saja dan tidak akan terlihat lemah,' batin Rere yang menebak nebak gadis yang ada dihadapannya.

“Ada apa?” tanya Sean tanpa basa basi.

“Aku hanya merindukanmu kak, apa itu salah?” tanya Liona santai dan melirik ke arah Rere dengan tatapan tidak suka.

“Jaga sikap anda nona, saya bisa mengeluarkan anda sekarang juga,” ucap sekertaris dengan tatapan tajamnya.

“Hai sekertaris Roy, sayangnya aku tidak ada urusan denganmu, apa kau lupa siapa aku?” tanya Liona dengan senyuman mengejek.

Hhaahh

Sekertaris Roy mendengus kesal.

Sedangkan Rere hanya diam saja dan menikmati makanannya sambil mencerna kejadian yang ada di hadapannya ini.

“Jangan membuang waktuku, aku tidak punya banyak waktu,” ucap Sean dengan datar tanpa menoleh.

“Aku hanya ingin memberikan selamat atas pernikahan kakak iparku, dan memastikan asal usul istri kakak ipar bagaimana kualitasnya, apakah sebaik kakak ku?” ucap Liona yang sedari tadi memperhatikan Rere yang sangat berbeda dengan tipe suaminya itu.

“Cukup nona Liona, anda sudah keterlaluan, sebaiknya anda keluar,” ucap Roy geram dengan kelakuan Liona.

“Tidak sekertaris Roy, yang di katakan nona ini memang benar, aku hanya seorang gadis miskin yang sedang bermimpi menjadi cinderella, jadi aku cukup sadar diri,” ucap Rere menengahi, dia cukup mengerti apa yang

sebenarnya terjadi.

Sean yang mendengar istrinya merendah seperti itu sangat marah, bahkan wajahnya memerah menahan amarah, bahkan jika wanita yang ada di hadapannya ini bukan adik dari wanita yang di cintainya itu, ia akan menyeretnya keluar tanpa ampun, tapi mengingat wanita yang ia cintai, Sean akhirnya menahan amarah tersebut.

“Cukup, kau istri Sean Agipratama, istri dari pengusaha yang berpengaruh di kota bahkan negara ini, tidak pantas merendah seperti itu,” ucap Sean tegas.

Rere hanya diam menanggapi apa yang di ucapkan oleh Sean.

“Apa kau dengar,” tanya Sean penuh penekanan.

“Aku dengar suamiku,” ucap Rere dengan lantang.

'Apa aku sedang menjilat ludahku sendiri?' tanya Rere dalam hati.

“Yang dikatakan kakak ipar memang benar,oh ya, kenalkan aku Liona,” ucap Liona sambil mengulurkan tangannya.

“Hai Liona, aku Rere,” ucap Rere yang menerima uluran tangan Liona sambil tersenyum ramah.

“Roy, ayo kita berangkat,” sambil berdiri lalu pergi meninggalkan meja makan.

Rere yang melihat suaminya pergi pun ikut beranjak dari kursinya untuk mengejar suaminya dan mengantarkan sampai depan pintu.

......................

Di sisi lain pria paruh baya yang selama ini mengintai gerak gerik Sean tengah menjalankan misinya.

...****************...

Follow IG Author @aran_diah

Hatur nuhun sadayana

Luv u all my readers 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Lienda nasution

Lienda nasution

mirip dengan cerita "terpaksa menikahi tuan muda"

2023-04-26

0

Ray

Ray

Penasaran kelanjutan ceritanya Outhor, sampe Sean jadi bucin sama Rere🙏😘
Crazy up💪👍🙏😘

2022-05-16

1

Silma Silma

Silma Silma

makin seru😂

2022-05-09

1

lihat semua
Episodes
1 chapter 1
2 chapter 2
3 chapter 3
4 chapter 4
5 chapter 5
6 chapter 6
7 chapter 7
8 chapter 8
9 chapter 9
10 chapter 10
11 chapter 11
12 chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chapter 16
17 chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 chapter 20
21 chapter 21
22 chapter 22
23 chapter 23
24 chapter 24
25 chapter 25
26 chapter 26
27 chapter 27
28 chapter 28
29 chapter 29
30 chapter 30
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 pengumuman
39 chapter 38
40 chapter 39
41 chapter 40
42 chapter 41
43 chapter 42
44 chapter 43
45 chapter 44
46 chapter 45
47 chapter 46
48 chapter 47
49 perubahan tokoh visual
50 chapter 48
51 chapter 49
52 chapter 50
53 chapter 51
54 chapter 52
55 chapter 53
56 chapter 54
57 chapter 55
58 chapter 56
59 chapter 57
60 chapter 58
61 chapter 59
62 chapter 60
63 chapter 61
64 chapter 62
65 chapter 63
66 chapter 64
67 chapter 65
68 chapter 66
69 chapter 67 end
70 Terima kasih
71 Bonchap
72 promosi novel baru
73 Leave Me Please Hubby
74 Baca deskripsi dulu!
75 Visual
76 Giveaway MPH
77 Pengumuman GA MPH
78 Jerat Dendam Sang Mafia
79 Promosi Cerita
80 Terjerat Cinta Sang Pelakor
81 My Obsession Husband. Dll
82 Promosi
Episodes

Updated 82 Episodes

1
chapter 1
2
chapter 2
3
chapter 3
4
chapter 4
5
chapter 5
6
chapter 6
7
chapter 7
8
chapter 8
9
chapter 9
10
chapter 10
11
chapter 11
12
chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chapter 16
17
chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
chapter 20
21
chapter 21
22
chapter 22
23
chapter 23
24
chapter 24
25
chapter 25
26
chapter 26
27
chapter 27
28
chapter 28
29
chapter 29
30
chapter 30
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
pengumuman
39
chapter 38
40
chapter 39
41
chapter 40
42
chapter 41
43
chapter 42
44
chapter 43
45
chapter 44
46
chapter 45
47
chapter 46
48
chapter 47
49
perubahan tokoh visual
50
chapter 48
51
chapter 49
52
chapter 50
53
chapter 51
54
chapter 52
55
chapter 53
56
chapter 54
57
chapter 55
58
chapter 56
59
chapter 57
60
chapter 58
61
chapter 59
62
chapter 60
63
chapter 61
64
chapter 62
65
chapter 63
66
chapter 64
67
chapter 65
68
chapter 66
69
chapter 67 end
70
Terima kasih
71
Bonchap
72
promosi novel baru
73
Leave Me Please Hubby
74
Baca deskripsi dulu!
75
Visual
76
Giveaway MPH
77
Pengumuman GA MPH
78
Jerat Dendam Sang Mafia
79
Promosi Cerita
80
Terjerat Cinta Sang Pelakor
81
My Obsession Husband. Dll
82
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!