chapter 4

...****************...

selamat membaca,,, 😘

'Maafkan aku Mega, aku tidak bermaksud berbohong, tapi lain kali aku akan menceritakan semuanya,’ batin Rere.

“Re, ko kamu melamun?” tanya Mega yang melihat Rere tampak murung.

“Eh, enggak ko, mungkin aku belum sepenuhnya pulih,” elak Rere pada Mega.

“Kalau begitu ayo kita ke rumah sakit saja,” ajak Mega pada Rere.

“Aku tidak apa-apa ko, lebih baik kita cepat bekerja sebelum pak presdir datang,”

“Hemm, baiklah, come on,”

......................

Sementara itu, di sebuah ruangan tampak seorang pria yang fokus bekerja dengan matanya yang lurus menatap berkas yang menumpuk.

Ceklek, pintu tebuka.

“Tuan,” panggil Sekertaris Roy pada Sean.

Sean hanya melirik sekilas pria kaku itu.

“Semua rencana Tuan muda berjalan dengan lancar,” jelas Roy panjang lebar.

“Hmm,” jawab Sean.

‘Hei jawaban macam apa itu Tuan muda, sungguh jika orang lain yang menghadapi mu, maka saya yakin mereka tidak akan memahami mu Tuan muda Sean yang terhormat,’ batin Sekertaris Roy.

“Apa ada yang bisa saya bantu Tuan muda,” tanya Sekertaris Roy pada Sean.

“Panggilkan gadis itu sekarang,” jawab Sean yang masih fokus menatap berkas yang ada di hadapannya.

“Baik Tuan muda,” Sekertaris Roy segera mengundurkan diri dari ruangan Sean.

......................

Di suatu ruangan, tampak seorang gadis yang tengah serius dengan pekerjaan.

“Nona Rere Margaretha, anda di panggil pak presdir di ruangannya,” ucap wanita cantik sang sekertaris Sean yang lain - Lexa.

“Saya Nona,” tanya Rere meyakinkan.

“Benar Nona, sebaiknya anda cepat bergegas sebelum pak presdir marah,” ucap Lexa.

“Baik Nona,” jawab Rere ramah, kemudian sang sekertaris pun meninggalkan ruangan tersebut.

......................

Setelah sampai di lantai 30, tempat di mana sang CEO singgah dan lantai terakhir, Rere mulai merasakan sesak yang teramat, ketakutan mulai menjalar di tubuhnya, keringat dingin mulai bercucuran.

Hhaah, Rere menghela napas panjang.

'*K*amu pasti bisa menghadapi monster itu, kamu harus bisa Re,’ lirih Rere menyemangati dirinya sendiri.

Ttokk tokk tokk

“Masuk,” suara seorang pria yang ada di dalam ruangan tersebut.

Ceklekk, pintu terbuka.

Rere mengedari pandangannya ketika sudah berada di dalam ruangan yang sangat luas itu, pandangannya berhenti pada seorang pria yang

berdiri bagai pengawal pribadi, dan menjatuhkan pandangannya pada sosok pria yang sedang duduk tak bergeming dan masih fokus pada sesuatu yang ada di tangannya.

“Apakah kau akan tetap berdiri di situ sepanjang hari,” akhirnya Sean memecah keheningan.

“Eh,” Rere tersentak kaget dan langsung duduk di hadapan Sean.

“Aku ingin kita merahasiakan pernikahan kita dari siapa pun, kecuali keluargamu,” kata-kata tajam Sean yang keluar.

Deg

Rere merasakan sesak di dadanya, kata-kata Sean bagai hujaman seribu jarum, sakit, itu yang Rere rasakan.

“Jangan pernah berharap lebih pada pernikahan kita, karena dalam waktu satu tahun, aku akan menceraikan mu,”

Rere masih terdiam menundukkan kepalanya, tak berani menatap seseorang yang telah membuat air matanya siap meluncur.

'Apakah aku hanya pelampiasannya saja, ah aku lupa, aku di nikahi oleh monster ini untuk membayar hutang ku,' batin Rere, sambil tersenyum kecut.

“Kau jangan percaya diri aku akan menyentuh mu, bahkan kau sangat jauh dari tipe ku, dan buang jauh-jauh pemikiran mu itu, kau tak lebih hanya seorang pelayan pribadiku,” sambil menatap sinis.

Rere pun mendongak untuk melihat seorang pria yang merendahkannya, meskipun air matanya telah lolos meluncur.

“Tuan tidak perlu Khawatir, saya akan selalu mengingat semua yang Tuan katakan,” ucap Rere dengan tegas.

“Kau harus ingat, semua perintahku mutlak dan tidak bisa dibantah,”

“Baik Tuan, tapi apa saya masih boleh untuk bekerja?” tanya Rere ragu.

“Lakukan apa sesuka hatimu, asalkan tidak mengganggu kenyamanan ku,”

“Terima kasih Tuan, jika tidak ada yang dibicarakan lagi, saya permisi,” ucap Rere yang langsung bergegas pergi meninggalkan ruangan Sean.

Setelah kepergian Rere di ruangan Sean.

“Apa kau melihatnya Roy?” tanya Sean pada sang asisten.

“Saya melihatnya Tuan,” jawab Sekertaris Roy.

“Sepertinya aku memiliki mainan baru yang tidak membosankan Roy,”

“Apa anda menyukai Nona Rere Tuan?” tanya Sekertaris Roy pada Sean.

“Mana mungkin aku menyukai gadis ingusan sepertinya Roy, jauh sekali dengan kekasihku,” elak Sean.

“Saya harap anda tidak menyesalinya Tuan,”

“Sudahlah Roy, kembali ke tempatmu bekerja,”

“Baik Tuan,” ucap Sekertaris Roy sambil membungkuk hormat dan bergegas pergi meninggalkan Sean.

Hari pun sudah sore, semua karyawan bersiap untuk pulang, kecuali yang ditugaskan untuk lembur.

“Re, kamu pulang bareng aku aja ya?” pinta Mega.

“Enggak deh, aku naik bus aja, lagian juga ini masih sore,” tolak Rere.

“Hemm, baiklah, kalau begitu aku duluan ya,”

Rere hanya mengangguk tanda sebuah jawaban iya, setelah kepergian Mega, Rere pun melangkahkan kakinya menuju lobby, karena merasa terburu-buru, Rere menyusuri jalan menuju halte bus, tapi na'as, bus yang

ditunggu-tunggu tak kunjung datang, hingga ia memilih berjalan kaki untuk pulang, karena tak memungkinkan untuk memesan taxi.

Tiinnn tinnn tiinn

Rere tersentak kaget dan menoleh ke belakang, karena ada sebuah mobil mewah yang berhenti di belakangnya, entah siapa, Rere pun tidak tau dan tidak peduli.

'Jalan kan masih luas, kenapa harus berisik, memangnya ini jalan nenek moyangnya apa?' gerutu Rere sambil melangkah kan kakinya.

''Apa kau sudah mulai berani mengumpat ku di belakangku?”

Degg

Jantung Rere berdegup kencang seketika, Karena mendengar suara yang tidak asing baginya, Rere pun menoleh ke arah sumber suara tersebut.

“Emm, tidak Tuan, mana saya berani mengumpat Tuan di belakang tuan,” dengan suara yang gugup.

“Apa kau ingin tidur di jalan karena berjalan kaki?”

“Eh, tidak Tuan,” jawab Rere sambil menunduk.

“Cepat naik, aku tidak punya banyak waktu,”

“Baik Tuan,”

Di dalam mobil hanya ada keheningan, bahkan terasa mencekam, Rere yang merasa tidak nyaman duduk di samping bosnya, bahkan wajahnya terlihat gugup, tapi tidak dengan Sean, yang merasa gemas dengan tingkah gadis kecil yang berada di sampingnya.

“Ehm, besok kau akan cuti untuk mempersiapkan diri, karena lusa adalah hari pernikahan kita, dan aku tidak mau kau sakit dan merepotkan ku,”

‘Apa aku tidak salah dengar, kenapa sekarang Tuan muda jadi lebih banyak bicara, semoga ini awal yang baik untuk tuan muda,' batin Sekertaris Roy.

“Baik Tuan,”

Di tengah keheningan, suara ponsel berdering memecah keheningan.

“Halo Re,” suara seorang pria di sebrang sana.

...****************...

Follow IG Author @aran_diah

Hatur nuhun sadayana

Luv u all my readers😘😘😘

Terpopuler

Comments

Jocelyna Olivia

Jocelyna Olivia

kayak pernah baca novel ini dengan kisah yg sama tapi beda judul,apa cm perasaan aja ya, tapi mirip banget😅😅

2022-08-24

0

Ray

Ray

AQ sumpahin biar si Sean jatuh cinta sama Rere😡 semangat crazy up Thor🙏

2022-05-16

1

@♕🍾⃝𝙾ͩʟᷞıͧvᷠεͣᵉᶜw⃠❣️

@♕🍾⃝𝙾ͩʟᷞıͧvᷠεͣᵉᶜw⃠❣️

siapa yg tlp tuh

2022-05-07

1

lihat semua
Episodes
1 chapter 1
2 chapter 2
3 chapter 3
4 chapter 4
5 chapter 5
6 chapter 6
7 chapter 7
8 chapter 8
9 chapter 9
10 chapter 10
11 chapter 11
12 chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chapter 16
17 chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 chapter 20
21 chapter 21
22 chapter 22
23 chapter 23
24 chapter 24
25 chapter 25
26 chapter 26
27 chapter 27
28 chapter 28
29 chapter 29
30 chapter 30
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 pengumuman
39 chapter 38
40 chapter 39
41 chapter 40
42 chapter 41
43 chapter 42
44 chapter 43
45 chapter 44
46 chapter 45
47 chapter 46
48 chapter 47
49 perubahan tokoh visual
50 chapter 48
51 chapter 49
52 chapter 50
53 chapter 51
54 chapter 52
55 chapter 53
56 chapter 54
57 chapter 55
58 chapter 56
59 chapter 57
60 chapter 58
61 chapter 59
62 chapter 60
63 chapter 61
64 chapter 62
65 chapter 63
66 chapter 64
67 chapter 65
68 chapter 66
69 chapter 67 end
70 Terima kasih
71 Bonchap
72 promosi novel baru
73 Leave Me Please Hubby
74 Baca deskripsi dulu!
75 Visual
76 Giveaway MPH
77 Pengumuman GA MPH
78 Jerat Dendam Sang Mafia
79 Promosi Cerita
80 Terjerat Cinta Sang Pelakor
81 My Obsession Husband. Dll
82 Promosi
Episodes

Updated 82 Episodes

1
chapter 1
2
chapter 2
3
chapter 3
4
chapter 4
5
chapter 5
6
chapter 6
7
chapter 7
8
chapter 8
9
chapter 9
10
chapter 10
11
chapter 11
12
chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chapter 16
17
chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
chapter 20
21
chapter 21
22
chapter 22
23
chapter 23
24
chapter 24
25
chapter 25
26
chapter 26
27
chapter 27
28
chapter 28
29
chapter 29
30
chapter 30
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
pengumuman
39
chapter 38
40
chapter 39
41
chapter 40
42
chapter 41
43
chapter 42
44
chapter 43
45
chapter 44
46
chapter 45
47
chapter 46
48
chapter 47
49
perubahan tokoh visual
50
chapter 48
51
chapter 49
52
chapter 50
53
chapter 51
54
chapter 52
55
chapter 53
56
chapter 54
57
chapter 55
58
chapter 56
59
chapter 57
60
chapter 58
61
chapter 59
62
chapter 60
63
chapter 61
64
chapter 62
65
chapter 63
66
chapter 64
67
chapter 65
68
chapter 66
69
chapter 67 end
70
Terima kasih
71
Bonchap
72
promosi novel baru
73
Leave Me Please Hubby
74
Baca deskripsi dulu!
75
Visual
76
Giveaway MPH
77
Pengumuman GA MPH
78
Jerat Dendam Sang Mafia
79
Promosi Cerita
80
Terjerat Cinta Sang Pelakor
81
My Obsession Husband. Dll
82
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!