"Selamat pagi, Tuan,”
“Hmm,”
'Hanya itu? Ck' batin Sekertaris Roy.
“Kau tidak di bayar untuk mengumpatiku Roy,”
Sekertaris Roy hanya terperangah kaget, ketika Tuannya mampu membaca isi pikirannya.
“Baik tuan,” sambil menunduk.
“Aku ingin kau ke kantor, tapi antarkan aku akan ke tempat gadis ingusan itu dulu,”
“Baik tuan,”
Tak butuh waktu lama, mobil mewah milik Sean sudah terparkir di depan rumah kontrakan Rere, tak ingin membuang waktu, Sekertaris Roy langsung turun dan menjemput Rere, karena Sean tidak ingin menurunkan harga dirinya di depan gadis kecil itu, sedangkan Rere yang sudah dari tadi siap dan menunggu dengan tubuh yang bergetar, bukan tanpa alasan dirinya saat ini cemas, Rere takut membuat kesalahan saat bersama CEO nya sekaligus calon suaminya itu, lebih tepatnya suami galaknya.
Tokk tokk tokk
Ceklek. Pintu terbuka.
“Selamat pagi Nona,” sapa Sekertaris Roy dengan datar.
“Selamat pagi Sekertaris Roy,” jawab Rere dengan senyum ramah.
“Maaf Nona, Tuan muda sudah menunggu anda di dalam mobil,”
'*H*ei, kenapa tidak orangnya langsung yang menjemput, hah aku lupa, dia kan sultan, jadi bebas,' pastinya Rere hanya bisa menggerutu dalam hati.
“Oh baiklah, saya sudah siap sekertaris Roy,”
‘Apakah memang begini penampilannya, bahkan sangat sederhana untuk seorang wanita yang akan menikah dengan orang yang berpengaruh di kota ini,' gumam Sekertaris Roy sambil memperhatikan penampilan Rere dari atas sampai bawah.
“Baiklah, silahkan Nona,”
Sesampainya di dalam mobil, hanya ada keheningan, Sean dengan wajar dinginnya, sedangkan Sekertaris Roy, ah jangan ditanya lagi, pria itu sudah seperti patung hidup saja, hanya menampilkan wajah datarnya.
“Apakah kau ingin mempermalukan ku dengan gaya kampungan mu itu?”
Tanya Sean tiba-tiba, hingga membuat Rere tersentak kaget.
“Eh, tidak tuan, bukan maksud saya seperti itu, saya hanya memiliki pakaian ini yang cukup layak untuk saya pakai, tuan,” jawab Rere panjang lebar.
“Hah, kau bilang apa tadi? Layak? Ck, bahkan pakaian pembantuku jauh lebih baik dari pada yang kau pakai saat ini,” kata-kata Sean yang keluar bagai seribu jarum yang menusuk dada Rere, sangat menyakitkan, tetapi Rere berusaha tetap tegar dan tersenyum ramah menanggapinya.
'Apakah dia menikahi ku hanya ingin menghinaku? Ya ya ya, kau lah Rajanya' gerutu Rere dalam hati.
“Maafkan saya tuan, jika membuat anda malu,” jawab Rere dengan santai.
Hening
Tiba-tiba suasana menjadi canggung, tak ada yang membuka pembicaraan lagi, Rere hanya memperhatikan sekitarnya, tunggu, itukan butik kelas atas yang biasanya di datangi orang-orang besar saja, kenapa Sean membawanya ke sana, dari pada mati penasaran, akhirnya Rere menanyakannya.
“Maaf Tuan, kenapa-“ sebelum Rere menanyakannya, Sean sudah lebih dulu menyela ucapannya.
“Tidak perlu banyak tanya, cepat turun,” titah Sean tanpa melirik sedikit pun.
“Emm, baiklah,” jawab Rere dengan Pasrah.
Sean memang tidak memerintah kan Roy untuk pergi ke butik, tapi dengan instingnya ia mengetahui apa yang tuan mudanya inginkan.
......................
Di suatu tempat, tampak seorang pria paruh baya yang masih tampan dan gagah di usianya yang tidak muda lagi, sedang mendesah frustasi.
Aaaarrrggghhh
teriaknya frustasi.
Prang prang prang. Anggap aja begitu suaranya ya gengs.😂
''Sialan, aku kecolongan, ternyata anak itu masih hidup, bahkan tanpa aku sadari, dia menjadi seorang pengusaha sukses di kota ini,” mengusap wajahnya frustasi.
“Jackk,” teriaknya.
“Saya tuan,” jawab Jack sang asisten ketika sudah menghampiri tuannya.
“Apa kau sudah mendapat kabar terbaru tentang pria itu?” tanya pria itu.
“Saya akan menghubungi mata-mata kita lagi Tuan,” jawab Jack, pasalnya ia sudah berkali-kali menghubungi mata-matanya itu, namun hasilnya nihil, mereka belum memiliki kabar baiknya.
“Apa kau memperkerjakan orang-orang bodoh untuk ku Jack?” geramnya pada Jack.
Tring.
Notifikasi masuk pada ponsel Jack.
Jack yang mendengar suara notifikasi bagai mendapat angin segar, semoga pesan ini membawa kabar baik pikirnya.
pesan
Bodyguard:
Tuan, dia akan menikah di akhir pekan, dengan wanita yang bekerja di perusahaannya yang sangat cantik, kalau tuan melihatnya, pasti tuan
menyukainya, hee😁
Begitulah isi pesan dari bodyguardnya itu.
Jack yang membaca ada kabar baik langsung sumringah dan menampilkan deretan gigi putihnya, sedangkan tuannya yang melihat jack tengah tersenyum seperti itu semakin geram karena asistennya mulai berani padanya.
“Apa kau sudah bosan hidup Jack?” geram pria itu.
“Eh, maaf Tuan,” jack sampai tersentak kaget.
“Apa maksudmu,” tanyanya penuh selidik pada Jack.
“Saya mempunyai kabar baik untuk tuan mengenai pria itu,” jawab Jack penuh keyakinan.
“Hmm, kapan?” tanyanya sudah mulai santai.
“Akhir pekan besok tuan,”
Pria yang mendengar kabar itu, merasa mendapat angin segar dan tersenyum penuh arti.
'Kita lihat sampai mana dia akan bertahan, permainan akan semakin menarik,' seringainya.
......................
Seorang gadis cantik keluar dengan gaya yang lebih anggun dan glamor, membuat siapa saja yang melihatnya pasti tidak akan berkedip.
“Anda cantik sekali Nona, pasti Tuan muda tidak akan berpaling ke lain hati lagi,” ucap Jessy sang manajer butik itu, karena ia yang turun tangan langsung sebagai tanda rasa hormat pada pemilik butik itu, ya , Sean lah pemilik butik itu.
Untuk kata 'ke lain hati lagi' karena ia tahu bahwa kekasih yang paling di cintai tuannya itu adalah seorang model terkenal yang cantik dan seksi, yang terlihat lebih anggun dan dewasa, tidak seperti gadis yang ada di hadapannya itu, yang terlihat masih remaja dengan gayanya yang sederhana dan pakaian lusuhnya, akan tetapi kecantikannya sangat terlihat meskipun tidak memakai make up.
“Hmm, terima kasih Nona,” jawab Rere sambil tersenyum ramah.
“Eh, Nona, jangan memanggil saya seperti itu, panggil saja Jessy,” jawab Jessy dengan gugup, dirinya tidak mau mengambil resiko kemarahan Tuannya itu karena sudah dipanggil bagaikan nyonya , apalagi kalau sampai calon istri dari Tuannya yang mengucapkan kata itu, bisa tamatlah riwayat ku pikir Jessy.
“Baiklah, Jessy,” jawab Rere pasrah karena melihat wanita yang ada di depannya itu gugup.
“Kalau begitu mari saya antar menemui Tuan muda Nona,”
'*H*eh kenapa semua orang memanggilnya Tuan muda, jelas-jelas dia sudah tua, kenapa tidak tidak Tuan tua saja, bahkan pria itu lebih pantas menjadi paman ku, di banding menjadi suamiku,' gerutu Rere yang tak habis pikir
dengan orang-orang di sekitarnya.
“Tuan muda, bagaimana,” Jessy mengaggetkan Sean yang tengah bermain ponsel miliknya.
Sean yang merasa dipanggil langsung mendongak dan dan melihat kearah sumber suara.
'Cantik,' gumamnya.
“Apa Tuan?” Rere yang merasa Sean mengatakan sesuatu yang kurang jelas langsung bertanya, karena tidak mau melakukan kesalahan.
“Tidak ada, kau biasa saja,” elak Sean.
Jessy yang mengetahui itu hanya tersenyum tanpa semua orang sadari, Jessy tau kalau tuan mudanya itu tengah memuji calon istrinya, karena rasa gengsinya yang tinggi malah sungkan untuk mengungkapkannya.
“Kalau begitu biar saya ganti lagi tuan,” ucap Jessy yang sekalian ingin menggoda tuan mudanya itu.
“Tidak perlu,” sergah Sean cepat.
“Kenapa Tuan, bukannya tuan ingin nona muda terlihat sangat cantik,”
...****************...
Follow IG Author @aran_diah
Hatur nuhun sadayana
Luv u all my readers😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Irma Kirana
awas tuan nanti kamu yang baper 🤣🙈
2022-11-22
1
Aprilia Amanda
ini yg bunuh orang tua nya sean ya?
2022-05-27
1
Ray
Gengsi gak mau mengakui kalo Rere cantik😡🙏Dasar pria arogant.
Semangat up Outhor🙏👍😘
2022-05-16
1