1.16

Richo begitu terpesona melihat gaun panjang yang begitu mewah dan elegan berwarna silver . ia jadi membayangkan betapa cantik dan anggun isterinya nanti saat memakai gaun itu.

" tuan apa ada yang kurang dengan gaun ini " tanya pemilik butik saat melihat Richo hanya diam sambil memandangi gaun tersebut.

" oh tidak nona semua sesuai dengan apa yang saya inginkan" jawab Richo tanpa melepas pandanganya kearah gaun yang dipegangnya.

" baiklah kalau begitu saya akan mengirimkan gaun ini ke rumah anda tuan"

"tidak perlu diantar nona karena saya sendiri yang akan membawanya"

"baik tuan , saya akan segera mengemasnya , oh ya tuan jas yang anda pesan juga sudah jadi dan anda bisa mencobanya sekarang"

" mana jasnya"

"ini tuan" kata sang asisten pemilik butik memberikan jas yang dipesan oleh Richo.

Richo pun segera mencoba jasnya di ruang ganti yang tidak jauh dari sana.

setelah mencoba jasnya dan sudah merasa pas ia pun segera keluar dari ruang ganti dan memberikan jas itu kepada pemilik butik untuk di kemas.

" bagaimana tua apa jasnya sudah pas dan cocok atau ada yang kurang tuan " tanya pemilik butik itu.

" semuanya sudah sesuai dengan keinginan saya dan saya akan memberikan bonus untuk anda atas kerja keras anda nona."

" terimakasih tuan, sudah kewajiban saya untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan butik kami . mohon tunggu sebentar tuan kami akan mengemas gaun dan jas anda."

setelah urusan di butik selesai mereka segera meninggalkan butik dan kembali ke rumah karena Richo merasa badannya begitu lelah hari ini dan ingin segera istirahat .

********

Sinta berada didapur bersama dengan bibi Siti mereka sibuk membuat kue kesukaan anak anak dan juga kesukaannya Richo karena Sinta tau jika hari ini Richo akan kembali dari Jepang . maka dari itu Sinta berinisiatif untuk membuat kue kesukaan suaminya .

Ting tong Ting tong Ting tong

tiba tiba bibi Siti dan Sinta mendengar suara bel pintu berbunyi .

" siapa yang bertamu ya bi "

" saya tidak tahu nyonya , biar saya yang akan membukakan pintunya siapa tau tuan yang datang" jawab bibi Siti hendak meninggalkan dapur tapi dengan cepat Sinta mencegahnya .

" jangan bibi biar saya aja yang membukakan pintunya."

"baik nyonya"

Sinta pun keluar dari dapur menuju ruang tamu untuk membuka pintu .

ceklek

setelah pintu terbuka Sinta begitu bahagia karena yang datang memang benar Richo . suami yang beberapa hari ini telah ia rindukan.

"papi..." Sinta langsung memeluk Richo dengan erat

" mami lepaskan papi, malu dilihat Mex !"

" biarin aja biasanya juga papi memeluk mami didepan Mex dan sekarang mami tidak akan melepaskan papi karena mami sangat sangat sangat merindukan papi" Sinta semakin mengeratkan pelukannya.

" mami lepasin papi jangan seperti anak kecil papi ini capek dan butuh istirahat !"

mendengar Richo sedikit meninggikan perkataanya Sinta segera melepaskan pelukannya.

" maaf Pi" ucap Sinta lirih dengan menundukkan kepalanya.

" sudahlah, besok malam papi ada jamuan makan malam dengan rekan bisnis papi di hotel xxx persiapkan diri mami untuk menemani papi dan ini gaun yang harus mami gunakan ."

setelah memberikan paper bag yang berisi gaun Richo pun segera berlalu meninggalkan Sinta karena ia tak tahan melihat kesedihan yang ada di wajah Sinta.

Sinta sekuat tenaga menahan kesedihannya ia mencoba untuk berfikir positif mungkin memang benar jika Richo itu lelah karena habis melakukan perjalanan jauh.

Mex yang masih berdiri didepan pintu meminta izin pada Sinta untuk bertemu dengan Kila .

" maaf nyonya bolehkah saya bertemu dengan nona Kila "

" silahkan dia tadi ada di taman belakang bersama anak anak"

" baik nyonya terimakasih"

" ya" jawab Sinta tidak bersemangat.

" nyonya jangan bersedih yakinlah semua pasti baik baik saja " ucap Mex sambil tersenyum

Sinta hanya diam tak menjawab ucapan Mex ia memilih meninggalkan tempat itu dan menyusul Richo yang sudah terlebih dulu masuk ke kamarnya sedangkan Mex berjalan kearah pintu belakang untuk menemui Kila yang ada di taman belakang.

sesampainya ditaman belakang Mex melihat Kila dan anak anak sedang bersantai disebuah gazebo dekat taman dan ia pun segera menghampiri mereka.

" hallo sayang boleh kah paman bergabung dengan kalian" Mex

" memangnya paman tidak ada kerjaan " tanya Zec sinis

" tugas paman sudah selesai tuan muda" mex

" memang apa tugasnya paman ?" tanya Zec polos.

" mengantar papi kalian pulang" Mex

" papi cudah Puyang" tanya Zoe dengan mata yang berbinar.

" sudah tuan muda" mex

" lalu dimana papi sekarang" Zec

" papi kalian ada dikamar bersama mami" Mex

" baik lah Zec akan kesana menemui papi " Zec

" Zoe guga " Zoe

" itut papi" kata Zil

" Tante kami menemui papi dulu ya" Zec

" ya kalian boleh masuk dan menemui papi tapi ingat kalian jangan berlari nanti jatuh " Kila

" baik Tante" ucap Zec

" Zec kamu harus menggandeng tangan adikmu biar tidak terjatuh." kila

" baik Tante Zec akan menjaga adek adek " Zec

Zec pun turun dari Gazebo diikuti oleh kedua adiknya. ia merentangkan kedua tangannya untuk digandeng oleh Zoe dan Zil kemudian mereka berjalan beriringan masuk kedalam rumah.

" anak itu benar benar dewasa padahal usianya baru 5 tahun" ucap Mex sambil duduk di samping Kila .

" mungkin keadaan yang membuatnya menjadi dewasa sebelum waktunya , kadang aku kasian pada anak itu ." ucap Kila masih terus menatap Zec, Zoe dan Zil yang masuk kedalam rumah.

" kenapa?" tanya Mex mengernyitkan keningnya

" karena Zec anak yang kurang kasih sayang walaupun ia punya orang tua yang lengkap. dia diusianya yang masih kecil ia harus rela berbagi kasih sayang dengan kedua adiknya bahkan saat teman temanya diantar ke sekolah oleh ibunya ia hanya bisa melihatnya dan tak bisa merasakan diantar sekolah oleh ibunya. " jelas Kila panjang lebar.

" mangkanya kamu sebagai pengasuhnya harus lebih memperhatikannya "

" tidak perlu disuruh aku memang sudah menyayanginya bahkan aku juga menyayangi kedua adiknya."

" tapi kamu tidak menyayangi bapaknya kan" canda Mex sambil tertawa.

" om tampan jangan membuat gosip yang tidak tidak nanti kalau nyonya mendengarnya urusan jadi runyam." ucap Kila mendelikkan matanya kearah Mex ."

" sorry aku hanya bercanda , oh iya nih untuk mu" Mex menyerahkan 3 paper bag pada Kila.

" apa ini om isinya"

" kamu bisa lihat sendiri isinya apa"

" boleh Kila membukanya ?"

" itukan memang untuk mu jadi kamu bebas membukanya"

" ah jadi penasaran "

" kalau penasaran ya dibuka dong "

Kila akhirnya membuka satu persatu paper bag yang diberi oleh Mex ia begitu terpesona melihat gaun yang diberi oleh Mex .

" om tampan makasih ya gaun sepatu dan tasnya bagus banget Kila suka banget ini pasti mahal banget " ucap Kila tersenyum lebar tapi seketika senyumannya itu menghilang saat ia mengingat kalau ia takkan mungkin menggunakan gaun itu .

bersambung.......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!