Delapan Belas - Menyebalkan!

"Lala, kenalin nih anak Tate," Tante Vivi menyikut Fadly yang hanya diam saja melihatku. Pasti dia tidak menyangka akan bertemu aku di sini. Dengan agak ragu, aku mengulurkan tanganku padanya. Dan ajaib! Seorang Fadly yang sombong itu, tersenyum padaku.

"Hi.. Fadly," katanya sambil mengulurkan tangannya.

"Lala," kataku. Sumpah aku nggak nyangka bakal ketemu Fadly di sini bahkan mendapat senyumnya yang kuakui menang manis banget.

Dasar ibu-ibu, setelah melihat aku dan Fadly saling berkenalan, mereka meninggalkan kami. Seperti layaknya di film-film, kalau kedua orang tua sengaja memperkenalkan kedua anak mereka pasti punya niat yang klise banget. PERJODOHAN! Huahaha... Aku akan tertawa terbahak-bahak jika pikiranku itu benar.

"Kamu anak baru? Di kelas berapa?"

WHAATT??? Di kelas berapa? What? Apa aku nggak salah dengar? Fadly bilang apa? Jadi... jadi... dia nggak ingat aku? Jadi... aku benar-benar invisible buat dia? Ya ampun... Ckckckck... Apa Yola begitu hebat sehingga cewek itu begitu menguasai pikirannya? 

"IPA III," Jawabku pendek.

"Jadi kamu sekelas sama Yola?" Yeah, akhirnya nama itu terucap juga.

"Sebangku malah," jawabku cuek. Aku menunggu reaksinya. Apa dia masih ingat pernah melengos padaku karena aku tulalit saat dia menanyakan Yola.

"Sebangku?" katanya setengah terkejut. Aku mengangguk. Kemudian aku melihat dia tersenyum misterius. Sialan! Apa lagi yang dipikirkannya.

"Oh ya, aku lupa. Nama kamu siapa?"

Detik ini juga aku ingin menonjok mukanya yang cakep itu. Dasar cowok tulalit. ****! Egois! Menyebalkan! Aku memaki dalam hati. Sumpah aku tersinggung banget.

"Lala," kataku judes.

"Ups... sorry... sorry..." katanya dengan wajah menyesal.

"Kok bisa sih aku nggak tahu kalau ada anak baru. Cakep lagi," kembali dia berkata dengan senyum playboy-nya. Fiuuhh... pengen banget aku dorong dia biar terjebur ke kolam renang.

"Selamat datang di Semarang, Lala. Sudah keliling Semarang belum? Kapan-kapan, jalan-jalan, yuk."

Tunggu! Sepertinya aku pernah mendengar kata-kata seperti itu. Oh iya, Junot. Junot pernah mengatakan seperti itu dan saat itu aku terbang dibuatnya.

Fadly menatapku dengan masih memberikan senyuman itu. Hoahh... kenapa aku mesti terlibat dengan dua cowok yang punya hubungan erat dengan Yola. Sepertinya ada rantai yang menghubungkan aku dengan Yola. Dua cowok yang suka padanya secara tidak sengaja masuk juga dalam kehidupanku. Huft... Menyebalkan sekali.

***

"Gimana, La?" A'am menatapku dengan wajah yang tidak sabar. Aku tersenyum lebar.

"Sudah setengah jalan, Am. Pokoknya kamu harus jadi editorku."'

"Beres, bos!" jawab A'am sambil memberi hormat padaku. Aku tersenyum puas.

Novel yang aku tulis dan akan aku ikutkan dalam lomba menulis novel remaja sudah lima puluh persen rampung. Sejauh ini aku cukup puas dengan hasil kerjaku. Dalam seminggu aku bisa menyelesaikan enam puluh halaman dan itu adalah sebuah prestasi baru buatku. Katanya sih orang yang lagi patah hati bisa membawa dua kemungkinan. Pertama, Hidupnya akan hancur. Kedua, malah lebih kreatif lagi dalam berkarya. Dan sekarang, ide itu mengalir terus kayak sungai.

Tapi, aku merasa kehilangan Trian karena sudah lama sekali dia tidak menghubungiku. Bahkan dia nggak pernah Ol juga. Kemana sih tuh anak? Agak-agak misterius juga.

Sementara itu, Gigi masih terus menelponku dan menanyakan perkembanganku. Dia cerita kalau sekarang lagi tergila-gila dengan Cristian Prasetyo, model yang sekarang jadi pemeran utama film Paris Love Story. Film yang baru-baru ini rilis di bioskop.

"Aduhh, La... lo mesti nonton nih pilem. Asli, lo nggak bakal nyesel. Lo tahu nggak yang namanya Cristian Prasetyo? Sumpahh... bikin gue sesek napas. Apalagi pas dia mau nyium si itu... aduh siapa sih pemeran ceweknya... Pokoknya, lo harus nonton! Nggak boleh nggak. Nanti kita akan bahas yang namanya Cristia Prasetyo itu, Okey..."

Aku hanya tersenyum mendengar Gigi antusias banget dengan Cristian itu. Dasar Gigi! Sukanya memang terbawa trend, kemaren waktu Twiligth, dia tergila-gila sama Edward Cullen, dan sekarang dia tergila-gila degan Cristian Prasetyo.

.

.

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!