Aku merasa saat ini mulutku sedang digantungi hanger karena daritadi bibirku sepertinya ingin tersenyum terus. Aku melihat A'am masuk dengan terburu buru. Dia hanya tersenyum padaku sekilas kemudian menuju bangkunya. Kenapa ya si A'am? Tapi aku tidak mau terlalu memikirkannya. Aku masih mau menikmati rasa bahagia ini.
"Ngomong-ngomong kamu kenal Ganis?" tanya Yola tiba-tiba.
"Oh... ng.. Nggak. Aku nggak kenal."
"Oooh..." jawabnya pendek sambil memberi senyum yang tipis seperti biasa, dan aku masih tetap tidak tahu apa artinya.
Drrt... Drrtt... aku merasakan hapeku bergetar. Aku mengintip ke dalam tasku dan melihat ada sebuah pesan whats up dari A'am. Ngapain si anak itu pakai whats up segala. Aku menoleh ke belakang, ke arah bangkunya. Dan kulihat A'am tersenyum penuh arti. Aku segera membuka pesannya.
"Temani aku ke Ultah Ganis ya."
Hah? A'am juga mau ke sana? Aduh, gimana nih? Aku sudah terlanjur meng-iya-kan ajakan Junot. Apa yang harus aku bilang ya? Kalau disuruh memilih, aku pasti memilih pergi dengan Junot. Aku tentu tidak akan melewatkan kesempatan ini. Tapi bagaimana dengan A'am? Dia kan baik banget.
"Ntar istirahat aja."
Aku akhirnya membalas pesannya begitu. Kemudian aku menoleh kebangku A'am dan melihat cowok itu mengangguk meng-iya-kan.
Aku jadi tidak konsentrasi saat pelajaran sudah dimulai. Aku bingung apa yang akan kubilang pada A'am nanti. Aku harap dia bisa ngerti kalau aku lebih memilih pergi sama Junot. Paling tidak aku punya alasan kuat. Junot mengajakku duluan.
***
"Gimana, La? Maukah kau pergi dengan kakanda A'am?" tanya A'am dengan wajah konyolnya itu. Aku jadi bingung apa yang kukatakan dulu.
"Ng... Am, kalau misalnya ada yang udah ngajak aku duluan gimana?" tanyaku hati-hati.
"Hah? Emang udah ada yang ngajak kamu. Weh... adikku ini laris benar rupanya, " goda A'am. Fiuuhh... aku sedikit lega. Ternyata reaksi A'am tidak seperti yang kukira.
"Emang siapa sih? Kalau kakak A'am boleh tahu?"
"Emmm... Junot." Senyum A'am tiba tiba menghilang setelah mendengar nama itu. Wajahnya jadi aneh. Emang ada apa? Apa aku salah nyebut nama?
"Am... kamu kenapa?"
"Oh... Jadi Junot yang ngajak kamu? Junot basket?"
"Emang ada Junot yang lain?" tanyaku bodoh.
"Emm... yaudah deh kalau gitu. Nggak papa." A'am berkata dengan tidak bersemangat.
"Tapi nanti kamu pergi dengan siapa?" tanyaku hati hati.
"Gampanglah itu. Aku bisa pergi dengan anak-anak." Kemudian A'am keluar tanpa peduli padaku. Aneh memang! Apa A'am cemburu? Tapi kenapa saat aku nyebut nama A'am wajahnya langsung berubah? Kalau dia cemburu, saat aku bilang sudah ada yang mengajakku pasti wajahnya sudah berubah. Tapi... ini aneh. Ada apa sih?
Tidak lama kemudian, cowok itu berbalik lagi.
"Mau ke kantin nggak? Nyusul anak-anak." Aku mengangguk, kemudian menyusul langkahnya. A'am sudah kembali seperti semula. Aku jadi bingung dan penasaran kenapa tadi dia bersikap seperti itu? Bukannya dia dan Junot berteman baik. Dia pasti punya alasan tersendiri.
Di kantin, gosip mulai menyebar. Tentu saja tentang 'lamaran' Junot padaku. Kini, beberapa pasang mata melihat ke arahku. Dan tak henti-hentinya Heina, Pipin, Fika dan Ika menggodaku. Kembali lagi A'am berubah aneh. Dia tidak menanggapi godaan-godaan itu.
"Kayaknya ada yang cemburu nih." Aryo melirik A'am yang sibuk mengecapi baksonya.
"Cemburu gundulmu!" hardik A'am. Aku hanya diam. Dalam situasi seperti ini aku merasa tidak nyaman. Biasanya A'am yang membuatku nyaman. Tapi sekarang, sikapnya bikin aku jadi nggak enak hati.
Saat bel pulang berbunyi, aku memilih untuk pergi diam-diam tanpa sepengetahuan A'am. Lebih baik aku pulang cepat dan memikirkan baju apa yang akan kupakai nanti malam.
"Lala! Tunggu!" Aku melihat Yola berlari ke arahku.
"Ng... kamu benar mau pergi sama Junot?"
"Iya."
"Emang A'am nggak cemburu?"
"Aku sama A'am cuma temen jadi itu nggak jadi masalah."
Yola terdiam sesaat. Aku menunggu apa lagi yang ingin dia katakan. Tapi cewek itu masih terdiam.
"Ng.. La. Kalau nggak ada lagi aku mau pergi," pamitku.
"Eh... tunggu." Yola menarik tanganku.
"Ng... nggak deh... nggak jadi." Yola mengurungkan niatnya. Kenapa hari ini Junot membuat semua orang jadi aneh. Kalau Yola aneh karena cemburu, tapi kalau A'am?
"Lala? Apa kamu yakin? Kamu nggak bakal nyesel kan?" Aku menoleh ke Yola dan tidak mengerti apa maksud omongannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments