Episode 19

                                                        

 

Daylan mendengus. “Kau pikir aku takut?” tantangnya. “Harusnya kau berpikir lebih jernih, siapa yang seharusnya lebih takut?! Dan sekarang kebaikanku sudah benar-benar habis, jadi, jika kau tetap nekat tidur di sampingku, lihat saja apa yang akan terjadi!” Daylan menutupkan selimut hingga atas kepalanya.

Akira menelan ludah. “Benar juga, jika sampai terjadi sesuatu, tentunya yang paling dirugikan adalah aku.” Batin Akira sambil berlalu menuju sofa di kamar Daylan. Ia duduk perlahan lalu memandang ujung ruangan. Sepertinya alat peredam suara itu berfungsi dengan baik. Setidaknya mama dan papa tidak mendengar apa yang baru saja terjadi. Semoga saja!

 

Akira mendesah, “Huuufft, sepertinya malam ini aku benar-benar harus tidur di atas sofa! Jika dipikir-pikir sebenarnya Daylan sudah terlalu banyak mengalah untuk menjalani ikatan bodoh ini, jadi sebaiknya aku juga harus belajar mengalah dan sedikit berkorban untuk tujuan kami masing-masing, kan? Hhh, baiklah! Akira mulai membaringkan tubuhnya di sofa dengan menelungkup ke samping kanannya lalu berusaha memejamkan kedua matanya.

22.30

Tiga puluh menit telah berlalu. Daylan membuka bed cover yang menutup wajahnya dan langsung memandang ke arah sofa. “Apa dia sudah tidur?” tanyanya dalam hati sembari bangkit dari posisinya untuk duduk. Sejenak Daylan kembali memandangnya kemudian beranjak menghampirinya dengan bed cover di tangannya. “Aku sangat jahat, bukan? Aku bahkan tak bisa mengalah untukmu dan membiarkanmu tidur di sofa seperti ini. Maaf!” ungkap Daylan yang kemudian menyelimuti Akira dengan bed cover di tangannya. “Pasti sangat dingin, ya…? Aku bahkan tidak bisa berbuat baik padamu setelah menyanggupinya dengan lidahku di hadapan papamu. Karena itu, jangan pernah menyukaiku! Keputusan untuk yang seperti ini adalah yang terbaik. Meski mungkin akan sedikit melelahkan dan menyakitkan, tapi aku rasa, tanpa perasaan seperti ini bisa mengurangi luka yang akan ku goreskan padamu,

benar kan? Hhh… aku benar-benar egois! Kau pasti lelah, istirahatlah!” Daylan memutar badannya dan kembali menuju tempat tidur untuk benar-benar mengistirahatkan badan, pikiran, serta batinnya yang benar-benar lelah.

*******

Brak. Akira menghempaskan kepala dan setengah anggota badannya ke meja kantin. “Lama-lama memikirkan bed cover itu aku bisa gila!” jerit Akira dalam hati.

“Sepertinya sedang sangat stress, apa aku mengganggu?” Tanya suatu suara yang tiba-tiba muncul. Akira mengangkat kepalanya.

“Daniel?!” Akira kembali menelungkupkan wajahnya.

“Ada apa? Kau kelihatan berpikir keras dan terkejut saat melihatku, apa ada sesuatu yang terjadi padamu?”

“Entahlah…” jawab Akira tanpa mengangkat wajahnya. “Kau sudah selesai makan?” lanjutnya kemudian.

“Aku tidak makan. Hanya memesan secangkir mocca yang juga belum datang.”

“Jadi kau belum makan siang?” Akira mengangkat kepala dan badannya menghadap Daniel.

“Ya, tadi aku sedikit sibuk.”

“Apa? Sudah sesore ini dan kau belum makan? Kalau begitu segera pesan makanan dan makan sekarang!”

“Aku tidak mau makan di sini. Mmm, bagaimana jika kau menemaniku makan di luar? Aku akan membawamu ke tempat yang punya makanan sangat-sangat enak. Bagaimana?”

“Sore ini, ya…?” Akira berpikir sejenak.

“Sudahlah! Jangan berpikir terlalu lama, kau butuh refreshing!” sahut Daniel setengah memaksa sembari berdiri lalu menyahut lengan Akira dan mengajaknya beranjak. Akira tak sempat menolak.

“Hey, apa yang kau lakukan?! Aku belum mengiyakannya, kan?!”

“Apa aku perlu menunggu selama itu untuk mendengar jawaban iyamu?”

“Hah? Tentu sa..” Daniel menghentikan langkahnya menghadap Akira dan seketika memutus ucapan Akira. “Kenapa?” Tanya Akira kemudian tak mengerti. Telapak tangan Daniel menyentuh kening Akira. Daniel lalu menekannya pelan. Akira mengangguk paksa.

“Satu anggukkan sudah cukup untuk menggantikan kata ‘iya’, kan?” ujar Daniel kemudian dengan senyum mengembang di kedua ujung bibirnya.

“Apa…?” Daniel tak lagi menggubris Akira. Ia hanya meneruskan langkahnya bersama Akira dalam tuntunan tangannya.

Clek. Bunyi auto locked disusul nyala mesin mobil mengawali perjalannan Daniel dan Akira. “Kemana kita akan pergi?” Tanya Akira lagi.

“Pantas saja kau diterima di sini, kau sangat banyak bertanya! Tapi, sayang, aku sedang tidak mood menjawab pertanyaanmu sekarang. Kau lihat saja sendiri nanti kemana kita akan pergi!”

Akira mendesah. Tangannya merogoh handphone dalam tasnya. Jemarinya menyusun huruf-huruf di atas keypad menjadi suatu kalimat. “Day, nanti gak usah jemput aku. Aku ada acara, mungkin pulang malem, bilang papa & mama, ya…!” send to Daylan –terkirim.

“Dret…drett..” handphone Daylan bergetar. Sms masuk. Daylan meraih lalu membukanya. Matanya melebar membaca pesan dari Akira. Ia segera membalas.

“Eh, Ra, gak bisa! Aku juga mau ada acara penting, so otomatis aku pulang malem. Dan kamu harus pulang SEKARANG!!!” terkirim.

Sial! Batin Akira kesal. Cowok ini egois banget sih! Baru juga aku baper [1] mikirin satu kebaikannya, dia dah mulai kambuh lagi nyebelinnya…! Emang gak bisa apa ngomong lebih sopan biar gak terlalu kelihatan egoisnya, minta tolong gitu, kek! Lagian kenapa gue yang harus ngalah? Toh, itu juga orag tua dia, peduli amat! Dan kalau dipikir-pikir… ini first date-ku bareng Daniel! Jelas ini lebih penting! Ya, walaupun tanpa sengaja dan tanpa rencana. Tapi, masa iya gue mau batalin Cuma gara-gara Daylan. Dan ngapain coba gue mikirin si Daylan yang dah punya cewek itu di first date gue…? Eh, dia belum jadi pacar resmiku sih… tapi, gak papa deh aku anggep ini yang pertama…. Tapi, ngomong-ngomong Daylan ada acara apa, sih? Lagian, acara penting apaan sih sampe segitunya? Paling juga cuma main-main. Secara, cowok kayak Daylan, mau ngapain lagi coba? So, terserah kamu Day, tapi sorry, kali ini aku gak akan ngalah!

******

Sii…iitt. Mobil Daylan menepi di depan gerbang kampus. Daylan lalu mengambil handphonenya gegas dan menulis sebuah pesan.

To Akira: Ra, buruan keluar! Aku dah di depan kampus!

To Daylan : Sorry Day, aku gak bisa! Jadi, silakan aja kamu tunggu sampai larut, aku gak akan dateng! –Akira tersenyum mengingat lalu mengcopy dan mengembalikan kata-kata Daylan padanya saat ia minta jemput di hari pertamanya masuk kuliah lalu mengirimnya.

Brak. Tangan Daylan menggebrak stir. “Sial!” umpatnya jengkel sesaat setelah membaca sms balasan dari Akira. Tangannya membalas sms itu cepat.

To Akira :

Ra, loe sabar sebentar kenapa, sih?! Kali ini gue bener-bener ada acara yang gak bisa diganggu gugat! Acara gue lima belas menit lagi dimulai, jadi gue minta tolong, pulang! Gue gak akan nungu!

To Daylan :

Dasar cowok egois! Emangnya loe pikir acara gue gak penting, so gua bisa batalin seenaknya gitu?! Lagian apa sih acara penting loe sampe bisa lebih penting dari orang tua loe? Mereka itu bukan orang tua gue, Day. So, seharusnya loe yang lebih perhatian sama mereka. Dan kalau loe tetep gak bisa tinggalin acara loe juga, biar adil kita sama-sama pulang larut aja. Tunggu gue di tempat biasa! Nanti kita jelasin, kalo loe gak berani jelasin sendiri. Dah, enough[2]  gue capek!

Daylan mendecak kesal. Cewek ini emang pinter ngomong, ya! Dasar nyebelin! Daylan segera memutar stirnya ke arah tujuannya. Well, up to you![3]

********

[1] Bawa perasaan

[2] Cukup

[3] Ok, terserah kamu!

_____________

Thanks my beloved readers. Please support Author by like, comment, vote, share, & favorite for notification update. See you next time on the next episode ^_^

Author don't own the picture.... Just hope you will be happier by it. it was taken from pinterest:)

Follow me on instagram : Nabila ubaidah

Oh ya, terima kasih banyak untuk para pembaca yang sudah memberikan dukugannya. In sya Allah cerita kesayangan kita ini sebentar lagi akan dikontrak dan bila lulus proses kelanjutan kontrak kita akan bisa lebih sering update. So, buat teman-teman, tolong untuk terus berikan dukungan berupa like, comment, vote, share, & favorite untuk Couple in Love ini ya ^_^

Love you,

Yurizhia Ninawa

 

 

 

 

Terpopuler

Comments

Allessha Nayyaka

Allessha Nayyaka

keren Banget

2020-07-22

1

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

bagus akira jgn mau dimanfaatkan trs

2020-05-27

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!