Episode 16

              

Daylan tercekat. “Sial, aku kalah tersekak seperti ini…” ia membatin kemudian.

“Baiklah, maafkan aku… kapan Mama akan datang?”

“Mmm, berdasarkan jadwal, besok sore Mama akan tiba di Incheon.”

“Baiklah, aku akan jemput Mama di sana. Jangan lupa telpon saat sudah sampai!”

“Hmm, pasti. Mama sayang, Daylan…”

“Hmm, aku tahu. Aku juga sayang Mama…”

KLIK. Sambungan diputus oleh Nyonya Marendra sembari membatin. “Dia tak pernah berubah. Selalu seperti ini. Bagaimana bisa dia sudah menikah secepat ini dan sikapnya yang masih seperti itu…”

Daylan berbalik dengan langkah gegasnya ke arah meja makan. “Kabar buruk!” ucap Daylan dengan dua telapak tangan menekan meja.

“Kenapa?” respon Akira santai sambil terus melanjutkan makannya.

“Mama dan papa akan ke sini besok.”

“Hmmm.” Akira mengehem santai belum begitu menangkap ucapan Daylan. “Kesini, ya… hmm… Mama dan papamu akan ke sini besok?!” Akira tercekat sadar baru mengheboh di depan Daylan.

“ Kau benar-benar tak mendengarkan dengan baik, ya…”

“Mama memintaku untuk menjemputnya di bandara besok sore.”

“Lalu?”

“Lalu apalagi?! Tentu saja kau harus membereskan rumah dan memasak untuknya! Aku ada jam masuk full besok, jadi kerjakan semuanya dengan baik sendiri, mengerti?”

“Apa yang kau katakan, hah?! Besok masih hari keduaku masuk kuliah, aku juga full sampe sore.”

“”Hhh..kau benar-benar tidak mengerti hal seperti ini, ya?”

“Apa maksudmu?”

“Sebagai istri yang baik harusnya kau mengambil cuti untuk menyambut kedatangan mertuamu.”

“Hhhh…Apa yang kau bicarakan? Mertua?! Jangan bercanda! Apa bahkan mereka berdua adalah mertuaku saat anak mereka bukan benar-benar suamiku? Tentunya anak kandungnya lebih pantas untuk mengambil cuti untuk menyambut orang tuanya.”

Dahi Daylan mengernyit. “Sial, kenapa dia memutar balik kata-kataku!” batinya. “Baiklah, supaya adil, kita tetap kuliah dan segera pulang setelah selesai. Kau beres-beres rumah dan aku akan masak. Bagaimana?”

“Baiklah, aku setuju!” Akira tersenyum puas setuju.

*******

Daylan menjatuhkan badannya ke atas tempat tidur usai membeli bahan kebutuhan untuk memasak nanti sore sebagai sambutan untuk kedatangan orang tuanya. “Huufft…akhirnya, aku bisa istirahat sebentar sebelum kuliah…” batinnya di pagi yang mulai nampak indah.

“Saranghe…saranghea…” handphone Daylan berdering. Daylan merogoh saku baju musim dinginnya lalu meraih handphone-nya. Matanya melihat nomor tanpa nama di layar handphone-nya. “Siapa di pagi-pagi begini…? Ah, tunggu, ini bukan kode nomor Korea. Juga bukan Indonesia… lalu, siapa… Ah, aku hanya harus mengangkatnya untuk tahu, kan?”

“Set…” jari Daylan mengarahkan gambar telpon masuk ke menerima panggilan.

“Hello…! Who is there?”[1]

“Hey, bodoh, apa yang sedang kau lakukan…?” sahut suara dari sebrang yang terdengar muak.

Suara yang sangat Daylan kenal dengan gaya bicaranya itu membuat Daylan tertawa sejenak sebelum menjawab. “Hey, Revan, kau tak perlu bercanda dengan acting menye…”

“Berhenti basa-basi dan jawab pertanyaanku, bodoh!”

Daylan tersentak. Apa yang sebenarnya terjadi pada sahabat baiknya di pagi-pagi begini hingga membuatnya seperti ini? .“Hey, Re… kau tidak perlu marah seperti itu. Aku sedang tidak melakukan apapun sekarang, kau tidak perlu khawatir!”

“Kau benar-benar gila! Bagaimana bisa kau bilang kau sedang tak melakukan apapun dengan mudahnya…?”

Daylan semakin tersentak dan mulai terpancing marah. “Hey, Re, jika kau hanya akan berkata omong kosong menyebalkan ini, aku akan menutup telpon…”

“Hhh… kau bahkan tampak tenang sekali dengan kegilaanmu itu…”

“Aku akan mematikannya dalam hitungan ke tiga. Katakan yang mau kau katakan sampai saat itu! Satu… dua…”

“Apa yang kau lakukan di Korea…?”

“Mmm, kau tidak tahu? Tentu saja…aku melanjutkan kuliahku… apa lagi?”

“Kuliah kau bilang?! Apa kau tak salah mengatakannya? Apa kau pikir aku terlalu bodoh untuk enangkap apa yang sedang kau lakukan?!”

“Hey, apa yang salah denganmu? Lagipula apa yang sedang ku lakukan?! Aku ke sini…”

“Kau kesana untuk menemuinya, kan? Ah, bukan. Lebih tepatnya untuk bersamanya…”

“Revan…”

“Dan kau membawa Akira ke sana bersamamu dengan otak bodoh dan egoismu itu…! Apa yang kau pikir sedang kau lakukan?!”

“Oh, itu… i-itu…”

“Ada apa dengan itu?! Kau belum memberitahu Maura bahwa kau sudah menikah, bukan? Dan kau datang ke sana tanpa merasa berdosa dengan membawa Akira yang juga pasti tidak kau beritahu jika kau memilih Korea karena ada wanita lain yang kau cintai di sana…”

“Revan…cu..”

“ Apa kau gila melakukannya seterang itu?! Kembalikan kesadaranmu! Bangun Daylan! Kau tidak mungkin menjadi yang terbaik bagi keduanya! Bahkan jika kau berniat menyembunyikannya agar keduanya tak terluka, akan ada masa dimana mereka menemukannya…dan kau justru akan melukai keduanya dengan kebohonganmu….”

“Tapi, aku…”

“Aku benci mengatakan ini padamu, tapi, aku sangat tidak suka caramu memperlakukan wanita kali ini…”

“Hey Revan, tunggu…aku…”

“Jangan memintaku untuk mendengar alasan lain! Aku cukup tahu dan mengenalmu!”

“Hmm, baiklah… aku tak akan memberikan alasan…”

“Dengar Daylan, wanita adalah makhluk yang sensitif. Mereka tidak suka laki-laki yang berteriak dengan terang bahwa dia akan menjadi yang terbaik dan membuat dua wanita bahagia karenanya dengan jalan tak benar seperti yang kau lakukan. Kau justru akan melukai keduanya cepat atau lambat… karena kau juga tahu, sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga… kau sebaiknya berhenti… Sekarang terserah padamu. Aku hanya mengingatkanmu, berhenti sebelum hal yang lebih buruk terjadi, sebelum ada yang terluka lebih dalam…”

“Hey, Revan…maaf, tapi bisakah kau tak memberitahu pada Maura atau Akira tentang ini? Aku akan menyelesaikannya sendiri…”

“Kau pikir aku ini apa? Aku tak akan melakukan hal yang bodoh untuk mempersulit sahabatku melakukan sesuatu yang benar. Aku hanya tak ingin kau berbuat kesalahan besar dan menyesalinya seumur hidupmu nanti…”

“Hmmm, terima kasih…”

“Baiklah, kau harus ingiat, hidup ini adalah pilihan. Maka harus menentukan pilihanmu sekarang dan menyelesaikannya sebaik mungkin. Aku sangat tidak menyarankan kau menundanya barang sehari. Karena kalian tinggal di satu kota dengan kemungkinan bertemu di universitas atau tempat umum lainnya bagi Akira dan Maura yang sangat besar juga akan memperbesar kemungkinan mereka mengetahuinya sebelum kau sempat menjelaskannya.”

“Ya. Aku akan memikirkannya…”

“Baiklah, sampai jumpa…” Klik. Sambungan diputus.

Tangan kanan Daylan terkulai lemas bersama hanphone yang kemudian ia biarkan terlepas dari tangannya yang telah menyentuh kasurnya. “Hhhh, aku benar-benar buruk…. Apa yang harus kulakukan sekarang? Aku belum siap memberitahu Akira… dan aku jelas tak mau kehilangan Maura… Aish!” Daylan berbicara pada dirinya sendiri.

******

17.00

Daylan dan Akira bergegas turun dari mobil dan masuk ke dalam apartemen mereka. Sesuai kesepakatan, Daylan menuju dapur dan Akira menyisiri tiap ruangan untuk dibereskan. Suasana terasa sedikit gaduh dengan suara alat-alat yang mereka gunakan.

Daylan memotong, mengiris dan menghaluskan bahan-bahan yang diperlukannya. Tangannya sigap mengaduk dan memasukkan bahan-bahan bergantian dan sesekali mondar-mandir mengambil mangkuk, sendok, dan peralatan lain yang ia butuhkan. Semerbak aroma masakannya memenuhi ruangan, menggoda setiap yang menciumnya. Daylan mengambil sedikit kuah masakannya lalu menuangkannya di atas telapak tangannya dan mencicipinya. Completed!!

_____________

[1] Hallo, siapa disana?

Thanks my beloved readers. Please support Author by like, comment, vote, share, & favorite for notification update. See you next time on the next episode ^_^

Author don't own the picture.... Just hope you will be happier by it. it was taken from pinterest:)

Oh ya, terima kasih banyak untuk para pembaca yang sudah memberikan dukugannya. In sya Allah cerita kesayangan kita ini sebentar lagi akan dikontrak dan bila lulus proses kelanjutan kontrak kita akan bisa lebih sering update. So, buat teman-teman, tolong untuk terus berikan dukungan berupa like, comment, vote, share, & favorite untuk Couple in Love ini ya ^_^

Love you,

Yurizhia Ninawa

Terpopuler

Comments

Yeni Puspitasari

Yeni Puspitasari

10 jempol tuk tevan!!!!

2020-08-20

1

Yeni Puspitasari

Yeni Puspitasari

10 jempol tuk tevan!!!!

2020-08-20

1

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

tiba" akira ktmu sama maura wuiiihhh seru tuch

2020-05-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!