Episode 13

                                                          

“Akira itu anak perempuan Papa satu-satunya. Dia dulu masih begitu kecil dan menggemaskan, tapi sekarang dia beranjak dewasa dan banyak berubah dalam waktu yang terasa sangat singkat bagiku ini. Dia tidak pernah menyusahkan Papa, selalu menurut, dan tidak manja. Dia sangat suka membaca dan belajar sehingga tidak tahu begitu banyak tentang kehidupan dunia luar dan pergaulan, mungkin dia tahu banyak dari buku dan berusaha menerapkannya, tapi, kita semua tahu, menerapkan sesuatu dari buku dalam kenyataan tak selalu mudah. Dan mungkin dia baru mulai belajar saat dia menjalani kuliahnya di Australia beberapa tahun lalu, dia semakin baik dalam mengekspresikan perasaan dan keinginannya.  Tapi, bagaimanapun, dia masih butuh banyak bimbingan. Dan aku sendiri sebenarnya merasa sangat bersalah memaksanya menikah  begitu saja. Tapi, itu wasiat ayahku, Akira adalah satu-satunya cucu perempuannya sehingga aku tidak punya pilihan lain. Tapi, terlepas dari semua itu, aku yakin kau adalah laki-laki yang baik. Aku percaya padamu. Aku titipkan Akira padamu. Tolong jaga dia baik-baik!” Tuan Horison menepuk bahu Daylan lalu beranjak meninggalkannya untuk pulang.

“Ya, Pa.” jawab Daylan pelan. Merinding juga mendengar kalimat-kalimat terakhir Tuan Horison. Bibirnya menjawab ‘ya’ namun, hatinya berulang-ulang mengucapkan maaf karena ia tidak bisa menyanggupinya.

Daylan melangkah gontai ke kamar pengantin yang telah disiapkan untuknya dan Akira. Bukan karena mabuk. Tapi, karena perkataan ayah mertuanya terus menari-nari di kepalanya. “Maaf, aku benar-benar nggak bisa!” teriak batinnya berulang-ulang.

Cklek. Suara pintu dibuka terdengar jelas di telinga Akira. Matanya seketika membulat pankik berpikir keras apa yang harus ia lakukan sembari celingukan dengan dua tangan di kepalanya yang kian menampakkan kebingungannya. Cling. Sebuah ide telah muncul . Ia segara  merebahkan diri di tempat tidur dan pura-pura tidur. Malu, donk kalau ketahuan nungguin Daylan! Salah-salah dia bisa ke GR-an, pikir Akira.

Daylan berhenti sejenak. Ia menatap seluruh kamar lalu mengarahkan pandangannya ke arah sosok di atas tempat tidur. Ia mendesah. “Bahkan cewek ini  tertidur gitu aja sebelum sempat melepas pernak-pernik di rambut dan gaunnya. Apa dia capek banget ya?” Daylan membatin. Tangannya bergerak membuka dan melepas jasnya. Kakinya lalu bergerak mendekat ke arah ranjang. Dibenarkannya tidur Akira yang kini telah menjadi istri sahnya

terlepas dari perjanjian bodoh yang dibuat keduanya. Daylan lalu meraih selimut dan menariknya hingga menutup tubuh Akira sampai lehernya. Ia lalu tersenyum tipis dengan setetes air mata yang turut jatuh dari kelopak matanya. Kakinya kemudian membawanya melangkah menjauh dari ranjang ke arah sofa. Ya, sesuai perjanjian. Jadi malam ini gue harus tidur di sofa, batin Daylan.

******

Sebulan telah berlalu dari pesta pernikahan mewah nan megah Daylan dan Akira. Keduanya kini tinggal di sebuah apartemen di dekat Insadong, Seoul, Korea Selatan. Tentunya setelah berjuang memohon izin untuk melanjutkan S2 mereka dan sekaligus alasan bohong yang paling masuk akal dan memiliki peluang besar untuk di terima. Ya,

bulan madu.

Keduanya memutuskan untuk tinggal di Insadong sembari menunggu apply beasiswa khusus mereka yang akan diumumkan hari ini. Selain itu, Daylan juga akan menjalani latihan langsung untuk memimpin cabang perusahaannya yang ada di Busan dan Seoul.

Sejauh ini, keduanya cukup akur dengan jalan mereka masing-masing. Apartemen yang mereka tinggali memiliki dua kamar. Satu untuk Akira dan satu untuk Daylan. Untuk awal-awal ini mereka lebih sering makan diluar. Ya, karena kemampuan masak Akira yang masih payah.

“Hey, malam ini kita mau makan dimana?” Akira bertanya sembari duduk di hadapan Daylan yang tengah mengetik sesuatu di laptopnya.

“Kau tidak salah menanyakannya pada suamimu? Harusnya sebagai istri kau kan yang masak?” jawab Daylan enteng tanpa mengalihkan pandangan dan jemarinya dari laptop.

“Hisss, kau menyebalkan! Aku tak akan menanyakannya pada suamiku nanti, tapi kita ini kan…”

“Heeh, kau sudah ada rencana untuk menikah lagi?” kali ini Daylan menolehkan pandangannya pada Akira dengan senyum meledeknya.

Akira sejenak tersentak dan sedikit gugup bereaksi. “ T-tentu saja aku ada planning... lagi pula kau juga tidak serius, kau juga masih punya pacar yang akan kau nikahi, kan?”

“Mmmm, jadi  dengan kata lain, jika aku serius kau mau tetap bersamaku seumur hidupmu?”

Akira terbengong menatap Daylan dengan tanyanya yang semakin tak ia mengerti arahnya. “Sudahlah, membicarakan sesuatu denganmu tak akan pernah ada hasilnya…” Akira beranjak.

“Oh, ya… tunggu sebentar!”

“Apa lagi?”

“Sebelum kau pergi, sebaiknya kau baca ini!” Daylan menghadapkan laptopnya ke Akira.

To : Akira Horison

Dear Student,

Congratulation! Your application was success.You are accepted in Biology

Faculty and you could begin the new semester by tomorrow, Thank You.[1]

Senyum tulus Akira mengembang sembari menatap Daylan. “Aku lolos! Bagaimana denganmu?”

“Wah, kau sepertinya meremehkanku ya…”

“Aku tidak meremehkanmu, aku bertanya bagaimana denganmu karena….”

“Aku lolos.” Potong Daylan cepat.  "Ngomong-ngomong, setelah nanti makan di luar sebaiknya kita membeli persiapan untuk kuliah besok.” Sambung Daylan kemudian.

“Hmm.”

******

Fajar mulai menyemburat dari ufuk timur dengan kabut tipis yang masih menyelimuti kota. Kembali memberi kesempatan berbeda untuk mengawali hari dengan harapan yang berbeda. Hari ini adalah hari pertama Daylan dan Akira masuk kuliah di Seoul University. Sebuah mobil terhenti di depan gerbang besar universitas.

“Inget, jangan bawa-bawa gue atau sebut-sebut gue di depan orang-orang! Anggep aja kita nggak kenal! Dan satu lagi, besok setelah mobil loe bener, bawa mobil loe sendiri dan jangan numpang lagi, Ok?!” Pesan Daylan panjang lebar sebelum Akira turun dari mobil.

Akira mendesah panjang. “Ya.” Jawabnya manyun sambil membuka pintu mobil. “Uh, cowok ini ternyata pelit juga, ya! Cuma gitu doank aja, apa susahnya, sih?! Emangnya gue seburuk apa sih sampe dia segitunya gak mau ada sangkut paut ma gue ?! Dasar nyebelin! ” gerutu Akira dalam hati.

“Hati-hati lho, nyasar, loe kan nggak tahu jalan!!” ledek Daylan sembari menyembulkan kepalanya ke luar jendela mobil lalu melaju cepat meninggalkan Akira dengan senyum puasnya.

Mata Akira membulat kesal. “Ih, sempet-sempetnya! Dasar cowok gila!” umpat Akira kemudian.

Akira menarik napas panjang lalu kembali menghembuskannya perlahan. Ia mulai melangkahkan kakinya memasuki wilayah universitas yang begitu luas. “Huufft. Capek juga jalan sejauh ini!” keluhnya dalam hati. Ia menghamburkan pandangannya dari ujung barat ke ujung timur untuk rehat sejenak. Tangannya merogoh handphone yang ada dalam sakunya.

“Cpret… cpret….” Akira mengembil dua foto untuk kenang-kenangan. Satu foto dirinya dan satu foto

pemandangan universitas.  Ia mengecek fotonya. Jarinya tertahan di layar sejenak. Foto kedua yang ia ambil sejenak menyita perhatiannya. Ya, karena tak sengaja terfoto sosok seseorang yang tengah berdiri tenang di sana. Jemarinya membesarkan gambar sosok itu. Visualnya segera terangkat dan terarah ke tempat sosok itu berdiri. Seorang pria berjaket baby blue mengkilat dengan tas punggung biru dongker terpasang di kedua bahunya serta blue earphone metalik yang melingkar di telinga dan kepalanya dengan celana jeans dan sepatu biru senada yang begitu match dengan gaya dan bajunya membuatnya tampak sangat keren.

 

________________

[1] Selamat! Aplikasi Anda sukses. Anda di terima di Fakultas Biologi dan Anda bisa memulai semester baru mulai besok. Terima kasih!

Thanks my beloved readers. Please support Author by like, comment, vote, share, & favorite for notification update. See you next time on the next episode ^_^

Author don't own the picture.... Just hope you will be happier by it. it was taken from pinterest:)

Oh ya, terima kasih banyak untuk para pembaca yang sudah memberikan dukugannya. In sya Allah cerita kesayangan kita ini sebentar lagi akan dikontrak dan bila lulus proses kelanjutan kontrak kita akan bisa lebih sering update. So, buat teman-teman, tolong untuk terus berikan dukungan berupa like, comment, vote, share, &

favorite untuk Couple in Love ini ya ^_^

Love you,

Yurizhia Ninawa

Terpopuler

Comments

milnau

milnau

keren 😍😍ceritanya bagus. Semangat thor nulisnya. Btw aku pendatang baru nih. Aku butuh masukan, kritik dan sarannya. untuk novelku "Gigi". Ditunggu ya kedatangannya. Makasih

2020-08-02

1

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

apa cwok itu daniel?

2020-05-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!