Episode 12

               

Akira makin tertawa saat membaca poin-poinnya. “Kau pintar juga! Sosok anak yang cukup berbahaya!” komentar Akira kemudian.

“Berbahaya apanya?! Aku hanya melakukan sesuatu untuk melindungi diri!”

“Baiklah! Aku rasa ini cukup. Seperti yang kau inginkan…” Akira meraih pena lalu menandatanganinya. “Setelah ini, jangan menangis lagi! Meskipun aku suka laki-laki berhati lembut yang mampu menangis, tapi itu bukan dirimu! Dan lagi pula semuanya akan sesuai keinginanmu.” Akira menutup kalimatnya dengan senyum. Sembari menyodorkan surat perjanjian itu ke Daylan.

“Maaf membuatmu…”

“Ah… jangan hanya meminta maaf! Cepat tanda tangani surat itu!”

“Hmm.” –aku berhutang banyak pada gadis ini… meski begitu, apa ia sadar akan apa yang tengah ia lakukan pada dirinya sendiri karena dan untuk diriku? Hhh, dia terlalu baik…- Daylan membatin sembari mambubuhkan tanda tangannya. Keduanya berdiri lalu berjabat tangan.

“Sepakat!!”

*******

03 Oktober 2018

Dekorasi mewah menghiasi aula Horison’s Hotel. Deretan bunga yang ada di setiap penjuru ruangan serta air mancur di puncak pohon es yang terletak di tengah ruangan menambah kemegahan tempat pelaksanaan pernikahan Daylan dan Akira.

Rentetan stand makanan mancanegara serta beberapa makanan khas Indonesia semakin membuat sempurna kesan eksklusif yang ada.

Tamu undangan telah datang memenuhi ruangan. Satu persatu silih berganti memberi ucapan selamat pada Daylan dan Akira.

Akira mengenakan gaun putih berbalur blue diamond dengan pita menjulur sepanjang dua meter di belakangnya. Sepatu kaca terpasang di kedua kaki indahnya. Mahkota perak berhiaskan permata menghiasi kepalanya. Sebuah kalung dan anting berlian turut mempercantiknya.

“Wow… dia benar-benar cantik!” puji para undangan saat melihat Akira.

Ya, sangat cantik hingga membuat hati Daylan yang selama ini terpatri pada Maura sejenak terpesona olehnya. “Cantik juga, cewek ini!” batinnya saat tercekat dengan pandangannya sewaktu Akira memunculkan dirinya.

Tak hanya Akira, Daylan pun tampak lebih tampan dari biasanya. Kemeja putih berbalut jas hitam berlis abu-abu keluaran terbaru dengan saputangan putih berbentuk love yang menyembul dari saku atas jas sebelah kanannya membuatnya nampak makin berkelas dan bersahaja.

Ditambah lagi keduanya berjalan bersamaan dengan senyum bahagia yang tak pernah lepas dari bibir keduanya, semuanya benar-benar menjadikan Daylan dan Akira pasangan pangeran dan  putri  sesungguhnya.

Senyum terus? Bahagia donk?! Ya, iyalah bahagia!!! Malam ini kan bukan pesta pernikahan mereka, dan lebih tepat untuk dikatakan sebagai pesta pembebasaan mereka dari perjodohan atau entah apalah namanya. Yang jelas mereka sudah melakukan semuanya sesuai prosedur. Dan yang penting papa dan mama bahagia, dah gitu aja.

Habis itu? Ya, berjalan sesuai perjanjian lah! So, ya pernikahan ini, nggak ngaruh!

“Day, mana pacar loe? Gak datang kesini?” bisik Akira ke telinga Daylan tiba-tiba.

“Gila, loe! Masa iya gue mau undang pacar gue ke pesta pernikahan gue! Bisa langsung diputusin gue!”  bisik Daylan balik didikuti tawa ringan Akira.

“Oh iya, ya! Bisa langsung mati kaku loe di sini!”

“Day…!” seru seseorang dari pojok ruangan. Daylan menoleh tersenyum sumringah lalu meletakkan gelasnya di baki pelayan yang berlalu-lalang disusul langkah kakinya yang cepat menghampiri sosok itu lalu memeluknya.

“Hey, Re! Gue kira loe gak bakal dateng!” ungkap Daylan dengan wajah senangnya.

“Ya ampun, tega banget sih! Meski loe telat kasih kabar gue dan gue udah ada di Denmark juga, loe kan sahabat gue, masa gue gak dateng ke acara sakral sekali seumur hidup loe. Ya gue harus dateng lah!” Daylan tersenyum.

“Eh, mana istri loe?”

“Tuh!” tunjuk Daylan ke arah Akira dengan dagunya.

“Wah, cantik juga!” Revan turut terpesona akan penampilan Akira. “Payah loe, Day! Gayanya aja bilang nggak mau, tahu cantik diembat juga, kan. So, gimana nasib si LDR[1] loe?”

“Ssst! Jangan kasih tahu dia, ya! Gue belum bilang.”

“What’s?!”

“Ssst, jangan keras-keras!”

“Gila, loe Day! Dia bakalan lebih terluka kalau tahu itu dari orang lain lho.”

“Day…!” panggil Akira lembut dari belakang Daylan. Daylan menoleh.

“Ya. Kenapa?”

“Dad mau bicara habis pesta.”

“Oh, iya… Eh, ngomong-ngomong, Ra, kenalin ini sahabat gue Revan!”

Revan mengulurkan tangannya. Akira meraihnya lembut. “Revan.”

“Akira.”

“Wah, selamet ya! Moga bahagia! Jangan lupa, dijagain tuh Daylannya! Jangan ketipu sama wajah cakep dan kelakuan sok baiknya…!”

“Eits, apaan sih loe!” tangan Daylan menepuk bahu Revan.

“Sorry, just kidding!”

“Beneran juga gak papa!” sahut Akira masih dalam tawanya.

“Ya udah, Bro, nikmati aja apa yang ada! Anggep aja khusus buat loe, tamu special gue yang datang jauh-jauh dari Denmark!”

“Ok, thanks Bro! Happy wedding!”ucap Revan yang langsung beranjak ke stand makanan.

“Thanks dah dateng, Re!”

“Yoi, Bro!”

*******

23.00 WIB

Tak terasa akhirnya berakhir juga. Para tamu undangan telah beranjak pulang  meninggalkan kemegahan pesta ini. Horas! Semuanya berjalan sempurna lebih dari rencana. Terutama acting Daylan dan Akira, kalau ada sutradara yang tahu mungkin bakal langsung dikontrak dan kalau ada casting mungkin juga bisa langsung lolos jadi peran utama. Ck.

Tuan Horison menghampiri Daylan yang tengah berdiri menunggunya di balkon sembari menatap kota dan langit malam. Sejenak mengajak Daylan berbicara sebelum meninggalkannya bersama Akira di kamar hotel yang telah dipersiapkan untuk mereka.

“Day…” panggil Tuan Horison membuat Daylan mengalihkan pandangannya ke arah mertuanya itu.

“Ya, P-pa.” sahut Daylan terbata karena masih belajar untuk membiasakan dirinya.

“Akira itu anak perempuan Papa satu-satunya. Dia dulu masih begitu kecil dan menggemaskan, tapi sekarang dia beranjak dewasa dan banyak berubah dalam waktu yang terasa sangat singkat bagiku ini. Dia tidak pernah

menyusahkan Papa, selalu menurut, dan tidak manja. Dia sangat suka membaca dan belajar sehingga tidak tahu begitu banyak tentang kehidupan dunia luar dan pergaulan, mungkin dia tahu banyak dari buku dan berusaha menerapkannya, tapi, kita semua tahu, menerapkan sesuatu dari buku dalam kenyataan tak selalu mudah. Dan mungkin dia baru mulai belajar saat dia menjalani kuliahnya di Australia beberapa tahun lalu, dia semakin baik dalam mengekspresikan perasaan dan keinginannya.  Tapi, bagaimanapun, dia masih butuh banyak bimbingan. Dan aku sendiri sebenarnya merasa sangat bersalah memaksanya menikah  begitu saja. Tapi, itu wasiat ayahku, Akira adalah satu-satunya cucu perempuannya sehingga aku tidak punya pilihan lain. Tapi, terlepas dari semua itu, aku yakin kau adalah laki-laki yang baik. Aku percaya padamu. Aku titipkan Akira padamu. Tolong jaga dia baik-baik!” Tuan Horison menepuk bahu Daylan lalu beranjak meninggalkannya untuk pulang.

 

[1]

Long distance relationship (hubungan (romantis/cinta) jarak jauh)

________________

Terima kasih telah mampir dan membaca novel ini. Tolong like, vote, comment dan share ya. See you in next episode ^_^

Author don't own the picture.... Just hope you will be happier by it. it was taken from pinterest:)

Oh ya, terima kasih banyak untuk para pembaca yang sudah memberikan dukugannya. In sya Allah cerita kesayangan kita ini sebentar lagi akan dikontrak dan bila lulus proses kelanjutan kontrak kita akan bisa lebih sering update. So, buat teman-teman, tolong untuk terus berikan dukungan berupa like, comment, vote, share, & favorite untuk Couple in Love ini ya ^_^

Love you,

Yurizhia Ninawa

Terpopuler

Comments

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

akira dewasa bgt sich

2020-05-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!