NovelToon NovelToon
Kebangkitan Sang Penguasa Ego

Kebangkitan Sang Penguasa Ego

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:283
Nilai: 5
Nama Author: Eagle Ofgod

Kenzo Tanaka — penguasa bisnis raksasa, pria yang menganggap dunia hanyalah papan catur untuk egonya.
Namun pada puncak kejayaannya, langit menjatuhkan vonis: sebuah kecelakaan misterius menghancurkan segalanya.

Ketika membuka mata, Kenzo tak lagi berada di penthouse mewah Tokyo…
melainkan di tubuh seorang anak kecil bernama Kazuki, di sebuah desa miskin yang penuh lumpur dan kesederhanaan.

Dari CEO yang dipuja menjadi bocah tak berdaya — Kenzo harus menghadapi dunia yang sama sekali tak mengenalnya, dunia yang memaksanya belajar arti rendah hati, kehilangan, dan… penebusan.

Apakah ini hukuman Tuhan, atau kesempatan kedua?
Dan bisakah seorang pria yang terbiasa menjadi dewa, belajar menjadi manusia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eagle Ofgod, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10: “Api Inovasi”

...Setelah tim "operasional"nya berangkat ke hutan, Kenzo tidak membuang waktu. Ia kembali ke gubuk Haru dan Midori, meminta izin untuk mengunjungi Kakek Genji. Midori, yang masih sedikit bingung dengan "keseriusan" Kazuki yang tiba-tiba, hanya mengiyakan dengan anggukan kepala....

...Berbekal keyakinan seorang CEO yang hendak mengakuisisi perusahaan, Kenzo berjalan menuju gubuk Kakek Genji. Gubuk itu terletak sedikit terpisah, dan dari sana terdengar suara palu beradu dengan besi. Bau asap dan logam tercium kuat di udara. Kenzo merasa sedikit familiar dengan bau itu; mirip dengan bau bengkel mobil *custom* miliknya dulu, hanya saja ini jauh lebih primitif....

...Ia tiba di depan gubuk Kakek Genji. Seorang pria tua dengan lengan kekar dan wajah keriput sedang membengkokkan sebatang besi di atas sebuah tungku. Percikan api terbang, menerangi wajahnya yang berkeringat....

..."Permisi, Kakek Genji?" panggil Kenzo, suaranya sedikit tenggelam oleh bunyi palu....

...Kakek Genji berhenti bekerja, mengangkat topeng kulitnya yang usang, dan menatap Kenzo dengan mata yang tajam namun ramah. "Oh, Kazuki! Ada apa, Nak? Mau melihat Ayahmu membuat cangkul baru?"...

..."Tidak, Kakek," Kenzo menjelaskan, berjalan mendekat. Ia melihat tumpukan alat-alat pertanian yang sudah jadi dan yang setengah jadi. Semuanya kokoh, meskipun sederhana. "Aku ingin berbicara tentang... alat-alat yang lebih canggih."...

...Kakek Genji tertawa. "Canggih? Apa itu, Nak? Cangkulku sudah cukup canggih untuk membalik tanah."...

..."Bukan cangkul, Kakek," Kenzo menggeleng. "Aku berbicara tentang alat untuk berburu. Untuk melindungi desa. Dan untuk mengolah sumber daya."...

...Kakek Genji menyilangkan tangannya di dada. "Ichiro juga sering datang kepadaku meminta tombak atau mata panah yang lebih kuat. Tapi bahan baku kita terbatas. Besi tidak mudah didapat."...

..."Itu adalah masalah *supply chain* yang harus kita atasi," kata Kenzo. "Tapi sebelum itu, aku ingin tahu apa yang bisa Kakek Genji buat dengan bahan baku yang ada. Misalnya, apakah Kakek bisa membuat jebakan yang lebih kuat? Atau... pisau yang lebih tajam dan tahan lama? Atau bahkan pelindung tubuh dari kulit binatang yang lebih efektif?"...

...Kakek Genji mengangkat alisnya. "Pisau tajam? Aku bisa membuatnya. Tapi butuh waktu. Dan pelindung tubuh dari kulit... aku pernah melihat gambarnya di buku tua, tapi belum pernah mencobanya. Sangat rumit."...

..."Jika aku bisa menemukan 'desain' yang lebih baik, apakah Kakek bisa mewujudkannya?" tanya Kenzo. "Dengan keahlian Kakek dalam menempa besi, dan pengetahuanku tentang desain yang efisien, kita bisa menciptakan produk yang jauh lebih unggul dari yang ada sekarang."...

..."Desain yang efisien?" Kakek Genji tertawa lagi. "Kau ini bicara apa, Nak? Desain itu ya desain. Tidak ada yang lebih efisien atau tidak. Yang penting kuat."...

...Kenzo menghela napas. Ini adalah hambatan komunikasi yang serius. Dia tidak bisa menjelaskan tentang material engineering atau aerodynamic design. Dia harus menyederhanakannya....

..."Begini, Kakek," Kenzo mencoba. "Jika cangkulmu punya pegangan yang lebih pas di tangan, dan bilahnya sedikit lebih melengkung, apakah itu akan membuatmu lebih mudah bekerja?"...

...Kakek Genji berpikir sejenak. "Mungkin. Bisa jadi begitu. Tapi sudah begini saja dari dulu."...

..."Nah, itulah yang aku maksud dengan 'desain yang efisien'," kata Kenzo. "Kita akan meningkatkan apa yang sudah ada. Mengoptimalkan. Aku punya gambaran di kepalaku tentang bagaimana membuat tombak yang lebih seimbang, panah yang lebih cepat, atau jebakan yang lebih sulit dideteksi."...

...Kakek Genji menatap Kenzo. Ada sesuatu dalam mata anak itu yang membuatnya tertarik. Sebuah ide baru yang, entah kenapa, terdengar masuk akal....

..."Kau punya gambaran itu di kepalamu?" Kakek Genji bertanya. "Apa yang membuatmu berpikir itu akan lebih baik?"...

..."Pengalaman, Kakek," jawab Kenzo. "Aku tahu bagaimana musuh berpikir. Dan aku tahu bagaimana membuat alat yang paling efektif untuk menghadapinya." Kenzo tidak bisa mengatakan dia pernah bermain ribuan jam *video game* dan melihat berbagai senjata fantasi....

..."Baiklah, Kazuki," kata Kakek Genji, sebuah senyum tipis mengembang di bibirnya. "Tunjukkan padaku 'gambaran' itu. Jika kau bisa meyakinkanku, aku akan mencobanya. Tapi ingat, besi itu mahal. Aku tidak akan menyia-nyiakannya untuk mainan anak-anak."...

..."Itu adalah investasi, Kakek Genji, bukan mainan," Kenzo menjawab, ekspresinya serius. "Dan aku jamin, investasi ini akan menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda bagi kita semua."...

...Kenzo tahu dia sudah mendapatkan perhatian Kakek Genji. Langkah kedua dalam membangun *supply chain* mereka berhasil. Kini, dia punya tim operasional yang dipimpin Ichiro, dan tim manufaktur yang dipimpin Kakek Genji. Kerajaannya mulai terbentuk....

...Kakek Genji menatap Kenzo, menunggu. Di tangannya, ia memegang sebatang besi panas yang baru saja dikeluarkan dari tungku, siap ditempa. Kenzo menyadari, ini adalah kesempatan pertamanya untuk membuktikan bahwa "kekuatan otak" yang ia gembar-gemborkan benar-benar bernilai....

..."Baik, Kakek Genji," kata Kenzo, ia mengambil ranting arang dan selembar kulit yang tadi ia gunakan untuk peta. "Kita mulai dari sesuatu yang paling fundamental untuk Ichiro-san dan timnya: tombak."...

...Kenzo mulai menggambar, berusaha mengingat desain-desain tombak dari buku-buku sejarah, *game*, dan film-film fantasi yang pernah ia tonton. Ia bukan seniman, tapi ia mencoba yang terbaik untuk menjelaskan konsepnya....

..."Kebanyakan tombak di sini memiliki bilah yang lebar dan berat," Kenzo menjelaskan, menggambar bilah tombak konvensional. "Itu bagus untuk hantaman keras, tapi sulit untuk menembus kulit tebal atau bergerak cepat."...

...Kemudian, ia menggambar desain bilah tombak baru. Bilah yang lebih ramping, lebih panjang, dengan ujung yang sangat runcing, dan sedikit lekukan di sisinya untuk mengurangi hambatan udara. "Bagaimana jika bilahnya seperti ini? Lebih panjang, lebih sempit, dan lebih aerodinamis. Ini akan memungkinkan penetrasi yang lebih dalam dan lebih cepat."...

...Kakek Genji mengerutkan kening, mengamati gambar itu. "Bilah sempit? Itu akan mudah patah."...

..."Jika ditempa dengan benar, dengan material yang tepat, tidak akan," Kenzo membantah. "Dan yang terpenting, ini akan lebih ringan. Artinya, pemburu bisa lebih cepat mengayun, lebih akurat melempar, dan tidak mudah lelah. Ini meningkatkan 'efisiensi' mereka di lapangan."...

..."Efisiensi..." Kakek Genji menggumamkan kata itu lagi....

..."Lalu, untuk gagang tombak," Kenzo melanjutkan, "alih-alih kayu biasa, bagaimana jika kita menggunakan kayu yang lebih keras tapi ringan? Dan bagaimana jika kita menambahkan lapisan kulit kasar di bagian pegangan untuk cengkeraman yang lebih baik? Ini adalah 'ergonomi' dasar."...

...Kakek Genji mengangkat bilah tombak yang sudah setengah jadi. "Bilah yang lebih tipis ini memang akan membutuhkan ketelitian lebih saat menempa. Tapi gagasan tentang cengkeraman yang lebih baik... itu masuk akal." Ia mulai menatap bilah di tangannya dengan cara yang berbeda....

..."Dan tidak hanya itu," Kenzo menambahkan, semangatnya tak terbendung. "Untuk jebakan, kita bisa membuat mekanisme yang lebih kompleks. Bukan hanya lubang tertutup dahan. Tapi jebakan yang menggunakan tekanan, atau bahkan umpan yang lebih efektif. Untuk pisau, kita bisa membuat pisau kecil yang sangat tajam, ringan, dan mudah disembunyikan. Ideal untuk pekerjaan presisi atau situasi darurat."...

...Kakek Genji mulai terlihat tertarik. Matanya yang tua berbinar. "Jebakan tekanan? Pisau kecil yang sangat tajam? Kedengarannya seperti cerita-cerita para petualang hebat dari kota."...

..."Kita akan membuat cerita-cerita itu menjadi kenyataan di sini, Kakek Genji," kata Kenzo tegas. "Ichiro-san dan timnya akan membutuhkan alat terbaik. Dan Kakek Genji adalah satu-satunya orang di desa ini yang bisa menciptakannya. Ini adalah 'investasi' pada masa depan keamanan dan kesejahteraan kita."...

..."Jadi, kau ingin aku mengubah semua cara kerjaku?" tanya Kakek Genji, masih sedikit ragu....

..."Tidak sepenuhnya," Kenzo menanggapi. "Kita akan bereksperimen. Kita akan membuat 'prototipe'. Jika berhasil, kita akan memproduksi secara massal. Jika tidak, kita belajar dari kesalahan dan mencoba lagi. Ini adalah 'inovasi' berkelanjutan."...

...Kakek Genji mengangguk perlahan. Sebuah senyum perlahan muncul di wajahnya. "Baiklah, Kazuki. Kau sudah berhasil membuat orang tua ini penasaran. Tunjukkan padaku 'prototipe' tombakmu. Aku akan menempanya."...

...Kenzo tersenyum puas. Dia tidak hanya mendapatkan "supplier" material, tetapi juga seorang "mitra R&D" potensial. Langkah demi langkah, dengan setiap ide yang ia tanamkan, roda ekonomi dan kekuasaan Kenzo Tanaka di dunia ini mulai berputar....

...Ia mengambil sebatang arang, dan dengan detail yang lebih presisi, mulai menggambar desain tombak yang paling optimal di kulit binatang. Pikiran Kenzo sudah melayang jauh ke depan, memikirkan bagaimana cara mendapatkan bijih besi yang lebih baik, bagaimana cara membuat tungku yang lebih panas, bagaimana cara memasarkan "Produk Kakek Genji & Tanaka" ke desa-desa lain....

...​...

1
Scar
Asyik nih!
Lah_
Menggugah perasaan
Vicki-ying
Aku tak sabar menantikan kelanjutannya, semangat thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!