Cerita ini hanya fiktif semata, hanya karangan belaka dari penulis, mohon maaf jika ada ke samaan nama & tempat.
Kisah seorang anak manusia yang mempunyai kelebihan dari anak-anak yang lain yang berjuang bertahan hidup setelah kematian yang tragis kedua orang tua nya yang menjadikan nya seorang penguasa dunia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira Sakti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PELAJARAN UNTUK ISA AND THE BADBOY GENG
Isa, sebagai ketua geng Badboy, merasa tersinggung atas perlakuan Gerhana yang dianggap tidak menghormatinya. Ia dan anggotanya berencana memberi Gerhana pelajaran agar kapok.
Isa adalah anak seorang pengusaha terkenal yang termasuk dalam lima pengusaha sukses di Sumatera. Orang tuanya selalu memanjakannya, terutama ayahnya, Bram Wijaya.
Bagi Bram Wijaya, kebahagiaan anaknya adalah yang utama. Ia tidak mempermasalahkan uang asalkan Isa senang. Bahkan, sekolah tempat Gerhana dan Lyra bersekolah adalah sekolah yang mendapat donasi utama dari Bram Wijaya. Dengan kekayaannya, Bram Wijaya mudah mengendalikan sesuatu sesuai keinginannya.
Isa berangkat ke sekolah dengan motor sport keluaran terbaru, hadiah dari ayahnya. Bersama keempat temannya, Ucil, Nico, Boby, dan Jery, anggota geng Badboy, mereka menuju sekolah.
Keempat teman Isa juga bukan anak sembarangan. Mereka anak orang kaya, tetapi kekayaan orang tua mereka masih di bawah Bram Wijaya.
Sesuai rencana, mereka ingin memberi pelajaran kepada Gerhana. Mereka menyiapkan jebakan di perpustakaan sekolah karena Gerhana sering datang ke sana untuk membaca buku. Selain rajin, Gerhana juga pandai di kelas. Isa dan teman-temannya menyiapkan ember berisi cat di atas pintu perpustakaan. Saat pintu dibuka, ember cat akan tumpah dan mengenai orang yang membuka pintu.
Namun, ada satu hal yang tidak diketahui Isa dan gengnya, yaitu Gerhana bukanlah anak sembarangan. Ia memiliki ilmu kanuragan yang diturunkan oleh kakek petapa sakti, gurunya.
Saat yang mereka tunggu tiba. Gerhana datang ke perpustakaan sendirian karena teman-temannya, Toni, Rio, Anca, dan Leo, sedang di kantin, sedangkan Lyra, adik angkatnya, sedang di kantor kepala sekolah.
Begitu Gerhana membuka pintu perpustakaan, mereka merasa senang karena akan melihat Gerhana terkena jebakan mereka, mandi air cat. Namun, apa yang mereka harapkan tidak terjadi.
Begitu Gerhana membuka pintu perpustakaan, air cat di ember tertahan dengan sendirinya, seolah-olah tertahan oleh sebuah kekuatan atau membeku.
Setelah pintu perpustakaan dibuka dan ditutup kembali, Gerhana dengan santai melangkah menuju tempat buku yang ingin dibacanya.
Karena penasaran dan tidak percaya, Isa mencoba membuka pintu perpustakaan itu sendiri. Begitu Isa membuka pintu, ember cat menumpahkan cat dan langsung mengguyur tubuhnya dari ujung kepala sampai seluruh badan. Kejadian itu membuat heboh seluruh pengunjung perpustakaan, termasuk Gerhana. Gerhana melirik ke arah Isa sambil tersenyum tipis.
Teman-teman Isa (Ucil, Nico, Boby, dan Jery) pun terkejut melihat kondisi Isa yang basah kuyup oleh cat.
Dengan muka memerah sambil menahan malu, Isa bergegas pergi meninggalkan perpustakaan menuju kamar mandi, diikuti teman-temannya. Sesampainya di kamar mandi, Isa menyuruh Ucil membeli seragam sekolah baru di kantin sekolah.
Setelah selesai berganti pakaian, Isa keluar dari kamar mandi dengan wajah merah, malu, sekaligus marah terhadap Gerhana karena rencananya untuk membuat Gerhana malu di depan umum malah berbalik ke dirinya.
Tidak berhenti di situ, Isa kembali menyusun rencana baru untuk memberi pelajaran kepada Gerhana. Kali ini, Isa berniat membuat malu Gerhana di dalam kelas dengan memotong kursi tempat duduk Gerhana, sehingga saat Gerhana duduk, ia akan langsung jatuh ke lantai. Isa menugaskan Jery untuk memotong salah satu kaki kursi yang akan diduduki Gerhana. Jery langsung bergerak masuk ke dalam kelas Gerhana untuk melakukan tugas tersebut.
Setelah selesai, Jery melaporkannya kepada Isa yang mengangguk sambil tersenyum puas. Ia yakin rencananya kali ini pasti berhasil.
Namun, sekali lagi rencana Isa dan gengnya gagal. Kaki kursi yang telah dipotong Jery tidak berhasil membuat Gerhana jatuh dari kursi tersebut, walaupun kondisi kursi itu sudah tidak seimbang.
Karena Gerhana sudah terbiasa menyeimbangkan tubuhnya dalam kondisi apa pun, atau lebih tepatnya, Gerhana bisa mengatur beban tubuhnya sendiri menyesuaikan kondisi yang ada.
Dalam ilmu kanuragan, hal ini disebut ilmu meringankan tubuh. Meskipun berat tubuh Anda mencapai 100 kg, bila Anda menggunakan teknik ilmu meringankan tubuh, maka berat tubuh Anda sama sekali tidak seperti 100 kg. Maka dari itu, saat Gerhana duduk di kursi yang salah satu kakinya sudah dipotong atau tidak seimbang, Gerhana tidak akan jatuh karena beban dari tubuh Gerhana sama sekali tidak berpengaruh terhadap kursi tersebut.
Setelah melihat Gerhana duduk dengan tenang di atas kursi yang sudah dipotong salah satu kakinya oleh Jery dan tidak terjadi apa-apa, Isa dan gengnya hanya bisa melongo dan tidak percaya sama sekali kalau Gerhana tidak jatuh dari kursi tersebut.