NovelToon NovelToon
Nikah Sat Set

Nikah Sat Set

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Time Travel / Berbaikan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:288
Nilai: 5
Nama Author: Alrumi

Berawal dari pertemuan tak terduga, Misel seorang gadis desa yang tak pernah berharap menikah di usia muda. Namun, tak di duga ia kini menikah di usia muda. Hal yang tak pernah ia pikirkan sekarang ia duduk di acara pernikahan nya sendiri dengan seorang pria yang baru ia kenal 5 hari yang lalu.

Penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Yuk mampir untuk mengetahui seperti apa kelanjutan ceritanya? Bagaimana misel bertemu dan persiapan apa yang ia siapkan untuk pernikahannya ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alrumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesempatan

"Iya kak, sama-sama. Tapi, aku tak benar-benar menghapus nya loh." ucap Resa yang iseng.

Terlihat saat ini mata Misel mulai menunjukkan permusuhan dan benar saja Misel pun langsung meledak dengan amarahnya.

"APA KAMU BILANG, BELUM KAMU HAPUS, HAH?" ucap Misel penuh penekanan dan nada tinggi.

"Hehehe... aku bercanda saja kak. Udah aku hapus kok fotonya. Kagetnya aku, sampai mau copot jantung ku karena mendengar suara kakak ini." ucap Resa yang langsung mengelus-elus jantungnya.

"Lagian siapa suruh jawab kaya gitu. Kena omelan kan dari aku." ucap Misel yang tak merasa bersalah sedikit pun.

"Hm... aku nyerah kak, aku yang salah sudah iseng pada mu." ucap Resa mengakui kesalahannya.

"Baguslah kamu sadar diri." ucap Misel yang kemudian langsung diam.

"Maaf kak, aku tak akan mengulanginya lagi. Maaf kan aku yang sudah membuatmu marah seperti ini." ucap Resa begitu merasa sangat bersalah atas tindakannya beberapa saat yang lalu.

Hening tak ada sedikit pun reaksi dari Misel, baik gerak tubuh atau pun suara. Yang bisa Resa rasakan hanyalah keheningan.

Bertambahlah rasa bersalahnya itu saat ini. Apalagi melihat Misel yang tak sedikit pun merespon.

Ingin sekali rasanya Resa memutar waktu, ia tak akan melakukan hal iseng ini terhadap Misel, jika ia tau hasil akhir nya akan seperti ini.

Karena jawaban yang diabaikan dan di diamkan adalah sesuatu yang menyakitkan melebihi mendengar omelan yang berkepanjangan.

Selain itu, ia tak jelas dan tak bisa mengetahui apa sebenarnya yang sedang Misel pikirkan sehingga sampai tak menjawab ucapan permintaan maaf darinya.

Pikiran - pikiran negatif pun tak luput Resa rasakan saat ini. Melihat reaksi Misel yang tak bergeming untuk melirik dirinya sedikit pun.

"Tamatlah sudah riwayat ku, aku pantas mendapatkan ini karena sering iseng sama kakak. Tapi, kenapa ini terasa menyesakkan dada. Jika saja waktu bisa di putar lagi. Aku tak akan berani mengisengkan dirimu kak. Cobalah melirik diri ku ini walau sedikit, itu sangat berarti untuk ku." isi hati yang dirasakan Resa saat ini. Di saat Misel mengabaikan permintaan maaf darinya.

Sekitar lebih dari lima menit lamanya terjadi keheningan. Akhirnya Misel mengeluarkan suaranya kembali.

"Sudah malam, lebih baik kamu pulang lah." ucap Misel tiba-tiba.

"Tapi kak, aku ingin mengetahui jawaban mu terlebih dahulu. Apakah kamu memaafkan ku." ucap Resa memastikan rasa bersalah dan gelisah nya ia saat ini.

"Besok aku kasih tau jawab nya, lebih baik sekarang kamu pulang. Aku lelah pengen sendiri dan istirahat." ucap misel tak memberi kepastian.

Dengan berat hati Resa pun menjawab ucapan Misel.

"Baiklah, aku pulang kak. Semoga besok kamu memaafkan aku. Selamat istirahat dan sekali lagi maaf, telah membuatmu marah." ucap Resa menyetujui ucapan Misel.

Setelah berucap seperti itu, Resa pun pergi meninggalkan Misel. Ketika Resa sudah berada di dekat pintu. Tiba-tiba Misel memanggil nya.

"Tunggu, kamu yakin mau pulang?" ucap Misel memastikan.

"Sebenarnya aku ingin menginap disini. Tapi, karena aku sudah membuat mu marah dan kamu meminta ku untuk pulang. Aku tak bisa membantah lagi. Jadi, aku akan pulang." ucap Resa menjawab Misel.

"Jika seperti itu, kenapa kamu tak tetap disini saja?" ucap Misel yang seketika membuat bimbang Resa.

"Maksud mu apa kak? bukannya tadi kamu yang minta aku pulang. Kenapa sekarang kamu seolah memberikan aku kesempatan untuk tetap di sini." ucap Resa.

"Ya, maksud ku sudah jelas. Kamu bisa tetap di sini jika kamu masih ingin tetap di sini." ucap Misel.

"Itu artinya, aku bisa menginap disini dan kakak sudah memaafkan ku." ucap Resa menyimpulkan sendiri perkataan Misel.

"Hm... iya." ucap Misel.

Dengan rasa senang yang tak bisa diartikan dengan kata-kata lagi. Kini Resa mulai berlari, seketika ia pun langsung memeluk Misel saat ia telah berada di hadapan Misel.

"Ah... terimakasih banyak kak, aku senang sekali kakak bisa memaafkan aku. Aku berjanji tak akan melakukan hal itu lagi. Aku benaraan berjanji kak." ucap Misel setelah ia berada dalam pelukkan itu.

Misal yang merasa pengap karena pelukan Resa yang begitu erat pun mulai bersuara lagi.

"Hey... aku sulit bernafas, lepaskan lah pelukkan mu ini." ucap Misel.

"Ya ampun kak, maafkan aku terlalu bersemangat memelukmu sampai kamu kesulitan bernafas." ucap Resa yang telah melepas pelukkannya dari tubuh Misel.

"Hmm... jangan di ulangi lagi." ucap Misel.

"Ah... iya kak, aku tak akan mengulangi nya lagi. Apa kamu baik-baik saja?" ucap Resa memastikan keadaan Misel.

"Sudah cukup lebih baik dari setelah kamu melepas pelukannya." ucap Misel berkata jujur.

"Syukurlah kak, aku senang." ucap Resa.

"Sudah malam, ayo kita tidur." ucap Misel yang langsung melangkah kan kakinya menuju kamar miliknya.

Tak lama setelah itu, Resa pun menyusul Misel untuk pergi ke kamar Misel. Karena malam ini ia akan menginap di rumah Misel.

Ketika mereka berdua telah sampai di kamar. Resa yang penasaran pun mulai bertanya.

"Kak, ibu sama ayah kakak kok nggak ada. Sedari pagi aku tak melihat mereka sampai malam ini pun juga sama. Mereka kemana kak?" ucap Resa yang penasaran.

"Ibu sama ayah ku lagi pergi. Mereka pulang besok." ucap Misel menjawab pertanyaan Resa.

"Oh pantas saja sedari pagi aku tak melihatnya." ucap Resa.

"Kamu sudah memberitahu ibu sama ayah mu belum? jangan sampai mereka khawatir tentang kamu." ucap Misel mengingatkan Resa.

"Sudah sedari tadi kak, aku memberitahu ibu sama ayah. Kalau aku akan menginap malam ini di rumah mu. Jadi mereka tak akan mengkhawatirkan aku." ucap Resa.

"Pantas saja kamu terlihat tenang seperti ini. Ternyata sudah persiapan sedari tadi meminta izin untuk menginap." ucap Misel.

"Hehehe... iya kak." ucap Resa.

"Ini ambilah selimut ini. Aku tak mau jika nanti saat aku tidur. Selimut ku telah berpindah." ucap Misel memberikan sebuah selimut pada Resa.

Di terimalah segera selimut itu dari tangan Misel. Sehingga saat ini selimut itu pun telah berpindah ke tangannya.

"Terimakasih kak." ucap Resa.

"Hm... sama-sama." ucap Misel.

Setelah itu, Misel pun mulai merebahkan tubuhnya di tempat tidur disusul oleh Resa yang merebahkan juga tubuhnya.

Tak ada percakapan lagi diantara mereka berdua. Karena saat ini mereka sedang terlelap.

Ya, begitu lah mereka. Jika sudah mengantuk baru saja merebahkan tubuh, mereka pasti sudah langsung terlelap. Tanpa adanya drama susah tidur dan sebagainya.

Kini mereka berdua pun sudah larut ke dalam mimpi mereka masing-masing dan yang terdengar hanyalah dengkuran halus yang saling bergantian keluar dari mereka berdua saat terlelap.

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!