Bukan Boneka Biasa

Waktu berlalu dengan sangat cepat...

Bulan kembali beristirahat di gantikan dengan cerahnya matahari pada pagi hari.

Setelah pertarungan menegangkan di alam Ghaib tadi malam suasana kembali seperti biasanya.

Beberapa orang berlalu lalang melewati jalan Pantura lama namun tidak ada satu orang pun yang berminat melirik Bangunan Kuno yang berada di pinggir jalan.

Atmo terlihat duduk di meja konternya dengan ekspresi murung dan di tekuk, "Sialan! Kenapa dari kemarin sama sekali tidak ada pelanggan?" Tanya Atmo dalam hatinya.

Atmo kemudian menatap jalan yang berada di depan toko bonekanya. Jalanan di situ terlihat sepi hanya beberapa orang saja yang lewat, seperti orang orang yang hendak berangkat kerja dan para pemuda pemudi yang joging.

"Hmmm...." gumam Atmo dengan pelan, "aku harus jalan jalan setidaknya agar aku tidak merasa bosan." Ucapnya.

Atmo kemudian keluar mengunci pintu utama toko bonekanya dan pergi begitu saja.

Atmo berjalan dengan santai menyusuri jalan Pantura lama, walaupun cara jalannya terlihat santai namun dari tatapan matanya dan ekspresinya menunjukan bahwa dia sedang sangat malas melakukan kegiatan.

Atmo terus berjalan hingga akhirnya dia berhenti ketika dia berada di pinggiran sebuah alas atau hutan. Alas yang berada di depan Atmo adalah Alas Roban.

Atmo kemudian menyipitkan matanya menatap jalan berbelok yang berada di depannya, sebuah jalan berbelok yang aspalnya terlihat bolong bolong dan di penuhi dengan batu kerikil.

"Hmm... pantas saja di berita berita sering terjadi kecelakaan di jalan dekat Alas Roban... ternyata jalannya seperti ini." Ucap Atmo dalam hatinya.

"Namun mengapa orang orang mengaitkannya dengan hal hal mistis? Seperti ada hantu yang sengaja membuat pengendara celaka dan sebagainya? Sudah jelas jelas bahwa mereka celaka karena jalanan di berlubang dan sangat jelek." Batin Atmo dengan heran.

Wus...

Tiba tiba sebuah truk bermuatan pasir melesat dari belakang Atmo, truk tersebut terlihat berjalan dengan pelan seolah menghindari kejadian yang tidak di inginkan.

Memang di jalanan dekat Alas Roban ini sangat terkenal sering sekali terjadi kecelakaan, konon menurut cerita warga setempat terdapat Arwah seorang ibu yang menyimpan dendam karena di hianati oleh suaminya.

Konon ibu tersebut meninggal karena di bunuh oleh teman teman suaminya dan suaminya itu sendiri, kemudian mayatnya di buang di alas Roban.

Hingga sejak hari kematian itu sering terjadilah kecelakaan tunggal, menurut korban mereka kecelakaan karena merasa mata mereka ada yang menutupi.

Dan anehnya lagi kebanyakan korban yang kecelakaan adalah orang orang yang memiliki selingkuhan entah itu wanita ataupun pria.

Siapapun memiliki selingkuhan pasti akan kecelakaan jika lewat di jalanan ini, itulah cerita menurut masyrakat setempat.

Tuuuuuuttttt!!!!

"Numpang lewat mbah." Lirih sopir tersebut kemudian membunyikan klakson yang cukup keras, sebagai tanda penghormatan.

Atmo yang berada tepat di samping truk tersebut mengedutkan matanya, "mbah? Asem masa masih muda gini di panggil mbah..." Batin Atmo yang ternyata mendengar lirihan sopir tersebut.

"Hmm...." Atmo bergumam pelan, "tapi kenapa sopir tadi tiba tiba membunyikan klakson ya?" Tanya Atmo dengan bingung.

Wus...

Kembali sebuah mobil sedan lewat di pinggir Atmo.

Tuuuuttt!!!!

Sama seperti truk yang bermuatan pasir tersebut, mobil sedan itu juga membunyikan klakson ketika melewati jalanan ini.

Atmo termenung, dia menjadi sedikit penasaran mengapa setiap pengendara yang lewat di sini pasti membunyikan klakson.

Atmo langsung mengambil ponselnya dan bertanya kepada Mbah Google, tentang mengapa setiap pengendara selalu membunyikan klakson ketika melewati jalanan di alas Roban.

Dari situlah Atmo melihat portal berita yang menyediakan berita tentang pembunuhan yang mayatnya di buang di Alas Roban.

"Dua ribu dua puluh satu? Kejadiannya ternyata 4 tahun yang lalu." Batin Atmo.

"Jadi kebanyakan pengendara di sini membunyikan klakson karena mereka percaya dengan mitos yang tersebar, bahwa ada Arwah ibu penuh dendam yang mencelakakan siapapun yang lewat jalan membawa selingkuhan atau tanpa membunyikan klakson.." Ucap Atmo setelah membaca berita tersebut.

Atmo kemudian mengangkat bahunya dengan cuek, "namanya juga mitos, aku cukup hormati saja apa yang mereka percaya." Ucap Atmo kemudian melanjutkan jalannya.

Tuuuuuuutttt!!!!

Siapa sangka ketika Atmo berjalan melewati jalanan itu Atmo menirukan klakson dengan suara mulutnya.

Apa yang tidak di ketahui oleh Atmo pada saat ini, dari balik pohon terlihat seorang wanita dengan penampilan yang sangat menyeramkan.

Wajahnya terlihat mengelupas seolah di siram oleh air keras, gaun putihnya ternilai dengan banyaknya bercak darah, rambutnya awut awutan dan yang paling mengerikan wanita tersebut membawa sebilah parang di tangan kanannya.

Manik matanya yang hitam menatap Atmo dengan tajam, seolah menerawang Atmo.

Dia adalah Sulastri seorang arwah ibu penuh dendam yang menjadi ikon di alas Roban.

Sulastri berusaha menerawang Atmo, ia berusaha mengetahui apakah Atmo memiliki selingkuhan atau tidak.

Awalnya Sulastri hanya melihat masa lalu Atmo yang terlihat samar samar. Namun tiba tiba Sulastri melebarkan matanya ketika dia tiba tiba berpindah tempat entah di mana.

Tanah yang berada di bawah kaki Sulastri tiba tiba berubah menjadi lautan darah, tidak hanya itu langit di atasnya juga kini berubah menjadi merah dan awan awan terlihat berwarna hitam legam.

Bresss!!

Tidak lama kemudian sapuan ombak merah pekat tiba tiba datang dan langsung menghanyutkan tubuh Sulastri dari tempat ia melayang.

Sulastri terlihat mencoba melayang namun sayang sekali entah menatap dia tidak bisa melayang pada saat ini.

Sulastri yang dalam wujud Arwah tersebut terlihat mencoba menggapai permukaan air layaknya seperti orang tenggelam.

Hingga akhirnya ombak tersebut berhenti membawa Sulatstri, Dengan cepat Sulastri berusaha melayang.

"A... apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa tiba tiba aku berada di tempat antah berantah seperti ini?" Tanya Sulastri dalam hatinya.

Ia melirik kesana kemari dan hanya terdapat bukit bukit menjulang tinggi di sekelilingnya, tidak ada siapapun di sini.

"Menatap bisa seperti ini? A-- aku hanya mencoba menerawang manusia biasa saja!" Ucap Sulastri detik berikutnya Sulastri melebarkan matanya.

Entah datang dari mana tiba tiba tempat ilusi ini di penuhi dengan wujud wujud sosok dan monster yang sangat mengerikan.

Sulastri sama sekali tidak mengenali ribuan sosok sosok mengerikan yang mengelilinginya, namun ada satu hal yang kini Sulatstri tahu.

Ribuan sosok menyeramkan ini adalah Khodam milik pemuda dekil yang dia terawang sebelum ini.

Kini hanya ada penyesalan di dalam hati Sulastri anda saja dia tidak mencoba menerawang pemuda itu, mungkin dia tidak akan berakhir seperti ini.

Bergh!

Tiba tiba tangan hitam raksasa penuh sisik mencengkeram tubuh Sulatstri dan membawanya ke udara.

Tangan tersebut ternyata miliki siluman serigala namun anehnya tubuh siluman serigala itu seperti manusia dan terdapat sisik sisik hitam aneh di tubuhnya seperti sisik aligator.