NovelToon NovelToon
Aku, Bukan Antagonis

Aku, Bukan Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nadia

Tiga tahun pernikahan tanpa cinta dari suaminya, Valeria akhirnya menyerah dan memutuskan untuk meninggalkan Zelan. Laki-laki yang sebelumnya ia cintai dengan sepenuh hati.

Cinta yang bertepuk sebelah tangan, pengorbanan yang di anggap seperti angin lalu, membuatnya lelah lahir batin.

Di mata Zelan, Valeria hanya sosok wanita jahat dan kejam, sosok yang dia anggap sebagai perebut kebahagiaan nya dengan wanita yang dicintainya.

Namun ada sebuah fakta yang tidak di ketahui oleh Zelan di balik pernikahan nya dengan Valeria. Wanita yang dia anggap sebagai antagonis itu, ternyata adalah orang yang paling banyak berkorban untuk hidup nya.

"Peran ku sebagai istrimu telah usai Zelan, aku pergi, satu hal yang harus kau ketahui. Aku, bukan orang jahat."

Bagaimana reaksi Zelan setelah mengetahui kebenaran tentang Valeria dan bagaimana kehidupanya setelah di tinggal sang istri? Ayo baca kisah nya di sini ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab #10

Seharian penuh, Valeria di kurung di dalam gudang itu, tampa di beri makan dan minum, tubuhnya yang lemah semalaman tak bisa tidur di tempat jorok seperti itu, di tambah lagi nyamuk-nyamuk yang begitu banyak.

"Hahaha, Zelan kau benar-benar membalas nya?terima kasih banyak, tetapi ini masih tidak sebanding dengan apa yang dia lakukan padaku kan? Bagaimana kalau biarkan dia satu hari lagi di dalam sana?" ucap Karina sambil menonton dari cctv yang di pasang di tempat tersebut.

Sementara itu Zelan merasakan ada sesuatu yang aneh dalam dirinya setelah melihat rekaman cctv tersebut, dadanya terasa sakit dan detak jantung nya seringkali tak karuan.

"Zelan, kenapa kau diam saja? Kau setuju kan untuk menambah satu hari lagi?" tanya Karina.

"Tidak bisa, maksud ku Maya pasti akan curiga, aku rasa hukuman nya sudah cukup, nanti malam aku akan meminta mereka untuk mengantar Valeria kembali ke apartemen," jelas Zelan yang kemudian mematikan layar ponsel tersebut, ada rasa tidak sanggup di dirinya untuk melihat hal itu terlalu lama.

"Tapi kenapa? Kau tidak tega?" tanya Karina terlihat kesal karena kemauan nya kali ini tidak di turuti.

"Bukan begitu, aku hanya tidak ingin Maya tau kalau aku menyuruh orang untuk menyekap Valeria, apa kau ingin aku di laporkan ke polisi?" jelas Zelan.

"Tentu saja tidak, baiklah kalau begitu lepaskan saja," ungkap Karina mengalah.

Malam harinya ...

Valeria di bawa kedua orang itu kembali ke apartemen, mereka meninggalkan nya di depan pintu dan buru-buru pergi dari sana.

"Akhirnya aku kembali, waktuku hanya tersisa besok, setelah itu aku akan benar-benar pergi meninggalkan tempat ini," lirih Valeria. Entah terbuat dari apa hati seorang Valeria sehingga mampu menahan cobaan yang sedemikian rupa, dia terlihat tenang dan tersenyum setelah melihat kembali apartemen tersebut.

Ia masuk ke dalam apartemen itu dan segera membersihkan diri di dalam kamar mandi.

Satu jam kemudian,

Valeria telah usai membersihkan tubuhnya, dia memakai piama dan naik ke tempat tidur.

Tidak ada apapun yang dia khawatir kan lagi, dia hanya lelah dan ingin segera beristirahat, dia bahkan tidak merasa lapar meskipun tidak makan selama itu, setelah pulang ia hanya meneguk beberapa gelas air putih saja untuk mengisi kekosongan perut nya.

Tepat pukul sebelas malam, di saat Valeria sudah tertidur pulas, Zelan pun kembali, dia masuk ke kamar itu dan melihat Valeria yang sudah tertidur pulas di sana.

"Ada apa dengan wanita ini? Kenapa dia terlihat sangat santai? Biasanya dia sangat cerewet apalagi dalam situasi seperti ini, apa dia tau aku yang meminta orang-orang itu untuk menculik nya? Tidak, tidak mungkin, dia hanya wanita bodoh yang hatinya buta akan ambisinya sendiri," batin Zelan saat menatap Valeria yang kini tertidur pulas.

Keesokan harinya ...

Valeria berdiri di depan jendela sambil melihat suasana kota yang pagi itu lumayan ramai, kendaraan mulai beradu klakson beraktivitas seperti biasanya.

"Hari terkahir," ujar nya dengan senyum tipis itu, senyuman yang terlihat sangat lembut menyimpan arti yang sangat dalam.

Ia menyilang angka di kalender kecil nya dan segera mengembalikan benda itu ke atas meja.

Beberapa menit kemudian ...

Valeria dan Zelan kini duduk berhadapan di kursi meja makan di ruang makan apartemen.

Perubahan Valeria semakin terlihat di mata Zelan, namun dia sama sekali tidak mencurigai hal tersebut, dia berfikir ini hanya bentuk dari rasa bersalah Valeria kepada nya.

"Kenapa kau tidak memakan sarapannya?" lirih Valeria.

"Aku makan," jawab Zelan singkat yang kemudian menikmati nasi goreng buatan Valeria seperti biasanya.

"Malam ini bisa pulang lebih awal?" ungkap Valeria lagi.

"Ada apa?" kata Zelan tampa menatap Valeria.

"Temani aku, rayakan ulang tahun," lirih Valeria lagi.

Ia menganggap hal ini sebagai kebersamaan terkahir dan tanda perpisahan mereka berdua.

"Sudah setua itu, masih merayakan ulang tahun, apa kau tidak punya pekerjaan lain yang lebih bagus?" ungkap Zelan merasa kesal.

"Kali ini saja, terkahir," lanjut Valeria. Seolah memohon.

Ya, tepat pada malam ini, adalah malam di mana bertambah nya usia Valeria, dua puluh lima tahun.

"Lihat nanti saja," jawab Zelan.

Setelah menghabiskan sarapannya Zelan pun berdiri dan hendak berangkat ke kantor.

"Tunggu, bisakah aku minta cap jarimu?" Valeria ikut berdiri dan mengambil dokumen yang sedari tadi dia siapkan.

"Untuk apa lagi?" jawab Zelan.

"Bolehkah?" lanjut Valeria sambil tersenyum tipis.

"Cepat, aku tidak punya banyak waktu," ucap Zelan yang kemudian menyodorkan jari telunjuk nya.

Valeria pun segera mengambil tinta merah yang dia siapkan di meja, mengecap jari telunjuk Zelan di sana dan kemudian di atas kertas dokumen yang dia pegang.

Sedangkan saat proses itu terjadi, Zelan malah sibuk membalas pesan Karina di ponselnya dengan satu tangan.

"Zelan, bahkan di saat-saat terakhir hubungan kita, kau tidak bersedia menoleh untuk melihat," batin Valeria.

"Dengan ini, kita sudah resmi bercerai," batin Valeria lagi. Dia menutup dokumen yang sudah dia siapkan beberapa hari lalu yang kini telah sah setelah mendapatkan tanda tangan dari Zelan.

"Sudah selesai," katanya.

Mendengar itu, tampa berpamitan Zelan segera melangkah pergi dari hadapan Valeria.

Sesi perceraian seperti ini author terinsipirasi dari sebuah drama, jadi jangan bilang ini tidak sah ya, karena dalam cerita ini semuanya beragama nonis (Salam interaksi) jadi mereka itu tidak pakai talak agar cepat dan simpel seperti ini saja ya sayang-sayangku. Terima kasih atas pengertiannya.

"Hanya malam ini, hanya tersisa satu malam ini saja, kalau bisa aku ingin mendengar detak jantung kakakku lagi sebelum aku pergi," lirih Valeria.

Malam harinya ...

Malam ini jadi malam terkahir Valeria di apartemen Zelan.

Di sebuah meja kecil di sudut ruangan, terlihat sebuah kue ulang tahun kecil yang di hiasi beberapa lilin di atasnya, dua piring kecil dan dua gelas minuman.

Valeria duduk di sana, meskipun ia tau kemungkinan besar Zelan tidak akan kembali dia tetap menunggu. Sementara jam sudah menunjukkan pukul 11:55

"Lima menit lagi," lirih Valeria sambil menatap lilin-lilin yang meredup.

Sementara itu di sisi lain,

Karina yang tau kalau malam itu adalah malam ulang tahun Valeria segera mencari akal untuk membuat Zelan tidak pergi dari villa nya.

"Perut mu masih sakit?" tanya Zelan dengan wajah khawatir.

Ya sejak pulang dari kantor Zelan langsung meluncur ke villa Karina karena menerima pesan dari Karina yang mengadu kalau perutnya sedang sakit.

"Masih," lirih Karina dengan wajah pucat yang di buat-buat.

Zelan beberapa kali melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan nya, rasanya dia ingin segera pulang namun Karina yang dalam keadaan seperti ini tidak mungkin dia tinggalkan.

****

1
@pry😛
rskn... enk..
Jumi Saddah
ini zelan blom sdar apa klo iya sm vale udh pisah,,,biar ortu nya deh yg kasih thu,,
Retno Isma
kyaknya umurnya perlu direvisi si kak. agak ketuaan ya 🤭
@pry😛
aq klo bc zelan aq skp.... lbh sk ke vale sm aksa
@pry😛
next
@pry😛
sa gntg jgn gila ya... klo sk nikhin... jgn pcrn... aq gk sk pcrn..
aku
wkwkwkwk kamu ketahuaaaannn /Facepalm//Facepalm/
aku
abu nawas jg aksa ni 😁
👑𝙉𝙖𝙙𝙞𝙖𝙠𝙞𝙢🍒: ah iya , kamu bener kak kalau gak abu Nawas ya nuaiman 🤣🤣🤣
total 1 replies
@pry😛
nikh kn ma... jgn ksh kendor
@pry😛: adat jawa🤣🤣🤣
total 2 replies
@pry😛
visual ny mn
@pry😛: ok kk.... tp byk author yg pkai ft di stiap bab lho kk
total 2 replies
@pry😛
mimpi nyet🤣
@pry😛
hy anjig... jgn kaget kau ya
@pry😛: ap kk.... kesel aq🤣🤣🤣🤣 kn hbs tu nnt dy dktin z
total 2 replies
@pry😛
mt kau
@pry😛
mirip bgt... aq bc zelan aq skip... ku tgg hncr dy
@pry😛
kk bikin cerai org tu ya... gk s7 aq sm mokondo tu
@pry😛
next.....🤣🤣🤣aksa mepet trs
@pry😛
jdh mu vale🤣🤣🤣
@pry😛
jdh ku❤
@pry😛
next
Kartini
berharap Leon masih hidup dan bisa bertemu dan berkumpul dengan ortunya dan zelan menyesal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!