NovelToon NovelToon
Gabby

Gabby

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Persaingan Mafia
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nasella putri

Gabriella Alexia Santoro. Seorang gadis cantik yang begitu dingin dan cuek. Kedatangan nya ke sekolah baru, membuat siapa saja terpesona. Termasuk dengan most wanted yang terkenal sangat cuek dan galak. Samudra Tri Alaska. Ketua geng motor Alaska yang berdarah dingin. Kebiasaan nya mengirim orang-orang ke rumah sakit sudah senter terdengar di seluruh penjuru kota. Namun aksinya itu tidak pernah sampai membuatnya di tangkap oleh polisi. Karena ayahnya yang seorang komandan militer. Namun, kedatangan Gabby si gadis super cuek dan dingin membuat nya berubah. Pesona Gabby mampu meluluhkan hati keras Samudra



Guys!! Ini novel pertama ku disini, bantu support yaaa🤗
Kalo ada kesalahan mohon koreksi, biar aku bisa belajar dari kesalahan dan memperbaiki nya😘
Happy reading guys....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nasella putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemarahan sang kakak

“Oper oper! Kesini-kesini!”

Srett!!

“Argh!”

Priitt!!!

“Ya! ya! ya! Oper oper!”

Srett!!

Bruk!!

“Akh!”

Pritt!!

“Oper! Oper!”

Bruk!!

Priittt!!!

“Woi! A*jing! Yang bener lah kalo main!”

“Bro, santai bro. Kita bisa omongin ini baik-baik”

Gani berusaha melindungi Gian yang saat ini sedang menjadi sasaran emosi dari teman sekelasnya bernama Noel.

“Halah! Gaada baik-baik! Lo punya dendam apa sama gue, huh?!” Sentak Noel dengan dada naik turun.

Priitt!!!

“Noel! Hentikan itu!”

Noel mengeraskan rahangnya saat melihat sang guru olahraga yang terlihat begitu menyebalkan di matanya itu.

“Minggir lo a*jing!” Desis Noel pada Gani yang terus menyembunyikan Gian di belakang tubuhnya.

“Payah lo! Masa lo jadiin kembaran lo tameng? Banci lo? Huh?” Sahut kembaran Noel bernama Noah.

Mendengar perkataan Noah, membuat Gian begitu tersinggung. Dengan kuat Gian pun menggeser tubuh Gani dan menatap mata Noel dengan tajam.

“Kita selesaiin ini berdua!” Desis Gian.

“Gian lo jangan gila Gian!”

Gani yang hendak menghampiri Gian di tahan oleh Noah seraya menyeringai lebar pada Gani yang membuat nya merasa jijik.

“Good boy” Ucap Noel pada Gian dengan seringaian menyebalkan nya.

BUGH!!

Sedetik kemudian Noel melayangkan bogem mentah nya di pipi mulus Gian.

Lapangan pun seketika ricuh. Sang guru olahraga bahkan kewalahan untuk menghentikan pertengkaran antara kedua muridnya.

“Haha!! Ayo el!”

Noah, sang kembaran, malah terlihat asik menonton sang kembaran yang sedang memukuli Gian dengan begitu membabi buta.

BUGH!! BUGH!! BUGH!!

Noel terus meninju wajah Gian yang ia tindih di bawahnya. Hingga bebe saat kemudian, Noel tidak menyadari sekitar nya yang sudah hening. Dan tiba-tiba saja tubuhnya pun terpelanting karena pukulan yang begitu keras dari punggungnya.

BUGH!!

Noah bahkan melongo melihat nya.

Noel meringis kesakitan seraya hendak melihat siapa yang sudah memukulnya dari belakang. Namun, yang ia dapati adalah gadis yang tadi pagi bersiteru dengan kakak sepupunya.

Gabby, gadis itu menatap tajam Noel dengan tongkat kayu yang ia genggam erat di tangan nya entah ia mendapatkan nya dari mana.

Namun aksi nya tadi benar-benar membuat siapa saja melotot tidak percaya. Bahkan, teman-temannya yang mengintip di atas melalui jendela di buat terkesiap oleh aksi gadis tersebut.

“Jangan pernah, lo sentuh adik gue!” Desis Gabby yang hendak bersiap kembali memukul Noel.

Namun gerakannya terhenti karena Gian yang tiba-tiba saja berdiri di depan nya.

“Kak! Jangan! Kak! I-ini Gian. Ini Gian. Gian gapapa, Gian baik-baik aja. Ini Gian kak...”

Gian berusaha menyadarkan sang kakak sepupu dari amarahnya.

“Gian gapapa. Buang kayu itu ya kak?”

Gian berusaha mengambil tongkat kayu yang masih Gabby genggam erat. Namun sedetik kemudian, Gabby sendiri yang membuangnya.

Selanjutnya, Gabby pun menarik lengan Gian dan menyeret nya pergi.

Gani yang masih di tahan oleh Noah menghempaskan tangan Noah dengan kasar. Pemuda itu masih melongo dengan aksi Gabby. Dan tanpa kata, Gani pun berlari mengikuti sang kakak dan kembaran nya entah kemana.

.

.

.

“Sstt!! Akh!!”

Gian meringis saat luka-luka nya bersentuhan dengan kapas yang di baluri obat merah. Laki-laki itu terlihat berantakan saat ini.

Gani yang menemani sang kembaran berdiri seraya bersidekap dada di samping brangkar Gian. Sementara Gabby, gadis itu pergi begitu saja setelah mengantar Gian ke dalam UKS.

Dan setelah beberapa saat sang dokter mengobati Gian, ia pun pergi untuk mengambil beberapa obat di ruangan nya.

“Lo sih! Udah bagus gue cegah, malah nantangin dia” Ujar Gani dengan kesal.

“Ya gue pikir kak Gabby gaakan liat” Balas Gian dengan penuh penyesalan.

“Udah tau kita satu sekolah sama kak Gabby dan yang lainnya, harus hati-hati kalo mau ngelakuin sesuatu” Ujar Gani.

“Iya iya, gue jadiin ini pembelajaran” Balas Gian dengan wajah yang terlihat begitu sengsara.

“Kakek ga boleh tau tentang ini. Bisa-bisa nanti kakek malah ngurung kak Gabby di rumah. Kek yang di lakuin paman sama bibi waktu itu” Ujar Gian penuh harap.

“Gue gaakan bilang ke kakek kok” Balas Gian.

“Tapi gimana kalo gue yang bilang?”

Keduanya menoleh ke ambang pintu dan terkejut saat melihat keberadaan Gabriel dan Gabrian yang kini menatap mereka dengan tajam.

Keduanya pun gelagapan dengan ketakutan yang terlihat begitu kentara.

“Ngapain lo nantangin bocah tadi? Lo tau ga? Lapangan sepak bola itu keliatan dari dalam kelas kak Gabby! Dan lo malah ribut di tempat itu?” Gabriel menatap Gian yang sudah penuh dengan luka lebam di wajahnya dengan tidak percaya.

“G-gue minta maaf... Gue gatau. Gue lupa. Dia ngeremehin gue tadi, makanya gue emosi” Jawab Gian dengan gemetaran.

“Kita liat apa yang tadi kak Gabby lakuin. Kalo sampe tadi lo ga hentiin dia, bisa-bisa kakek tau tentang ini!” Ujar Gabrian dengan ekspresi yang begitu tegang.

“Iya, gue minta maaf. Gue gaakan ngelakuin hal kayak gini lagi” Ucap Gian penuh penyesalan.

Gabriel dan Gabrian mengusap wajah nya gusar.

“Gian udah minta maaf, dia juga udah nyesel. Gue janji, hal kayak gini gaakan terjadi lagi” Ujar Gani mencoba membantu sang kembaran.

“Oke, gue harap ini yang terakhir” Ucap Gabriel mengakhiri pembicaraan.

Gabriel pun mengajak Gabrian untuk pergi dari ruang UKS.

“Lo liat? Gabriel dan Gabrian aja bisa tau. Lo harus hati-hati mulai sekarang. Inget, mengalah bukan artinya kita kalah. Ini juga buat kak Gabby. Lo sendiri yang bilang, kalo lo pengen kak Gabby balik kayak dulu lagi. Kita harus berusaha sama-sama kalo mau hal itu terjadi” Ucap Gani panjang lebar.

Gian menganggukan kepalanya dengan lemah. Ia memang mengakui dirinya ceroboh saat ini. Tapi tentu bukan hal seperti ini yang ia inginkan terjadi.

.

.

.

“Bang, cewek itu mukul gue! Lo harus kasih dia pelajaran, bang!”

“Bener tuh! Dia udah berani mukul Noel, itu berarti, mungkin aja dia bisa berani mukul lo nanti” Timpal Noah mengompori.

Nicholas menatap kedua adik sepupu kembarnya dengan serius dan wajah yang mengeras. Ia memang melihat bagaimana Gabby tadi memukul Noel di tengah lapangan. Tentu ia merasa sangat marah.

Nicholas mengangkat sebelah alisnya saat melihat Gabby yang baru saja kembali ke dalam kelas.

“Lo berdua tunggu di sini” Ucap Nicholas seraya melenggang pergi masuk ke dalam kelas.

Nicholas berjalan dengan wajah yang mengeras marah. Matanya terkunci pada Gabby yang saat ini sudah duduk di kursinya dan fokus pada bukunya.

Nicholas yang sampai di meja Gabby pun dengan cepat menarik tangan Gabby. Ia mencengkram nya dengan begitu kuat.

“Ikut, gue!” Desis nya berbisik di telinga Gabby.

Nicholas pun menyeret Gabby sampai ke depan kelas. Langkahnya terhenti saat jalannya terhalang oleh Samudra dkk yang baru saja masuk ke dalam kelas.

Samudra memicing samar saat melihat Nicholas yang menggenggam tangan Gabby di belakang nya.

“Minggir!”

Geram Nicholas yang langsung menubruk Samudra dan teman-temannya yang menghalangi pintu masuk.

Samudra dan teman-temannya hanya menatap kepergian Nicholas dengan bingung.

“Kita harus ikutin mereka! Nicholas pasti mau ngebales perbuatan Gabby tadi! Ayo Cleo! Gabby butuh kita!”

Lola berusaha mengajak Cleona untuk menolong Gabby. Namun Cleona terlihat duduk dengan wajah yang di tekuk.

“Cleo! Ayo! Gabby butuh kita!”

“Gabby ga butuh kita Lola! Dia ga butuh kita!” Sentak Cleona pada Lola dengan dada yang naik-turun karena menahan emosinya.

Lola terdiam dengan mata yang berkaca-kaca.

“Oke, kalo lo ga mau nolongin Gabby. Biar gue aja!”

Lola pun berlari pergi meninggalkan kelas hendak menyusul Gabby dan Nicholas.

Sementara Cleona kembali duduk di kursinya dengan perasaan campur aduk.

Samudra yang heran dan bingung pun mendekati Cleona.

“Sebenarnya, lo punya masalalu apa sama anak baru itu?” Tanya Samudra penasaran.

Cleona pun mendongak dan menatap Samudra dengan nanar.

.

.

.

.

TBC.

1
nonoyy
apa gabby punya alter ego 🤔
Ayudya
lanjut kak
Ayudya
mampir kak.kak maaf ya ceritanya seru dan enak tuk di baca.tapi tolong dong bahasa luarnya di ganti aja ma bahasa indonesia jujur aku ga ngerti.maaf ya kak thor/Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray/
Matchalatte: Baik, terimakasih sudah membaca😍 Author terima untuk saran nya😍
total 1 replies
Nuriati Mulian Ani26
aku mulai tertarik kekanjutanya
Zhunia Angel
Ngangenin ceritanya!
Matchalatte: Terimakasih 🤗
Dan selamat datang💕
total 1 replies
Libny Aylin Rodríguez
Aku bisa tunggu thor, tapi tolong update secepatnya.
Matchalatte: Baik🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!