NovelToon NovelToon
Nona, Kau Hanya Milikku

Nona, Kau Hanya Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cintapertama
Popularitas:981
Nilai: 5
Nama Author: SiskaahmaristhaBie95

Terlahir dari keluarga yang kaya Raya, Justin Alexandre tidak kekurangan apapun dalam hidupnya, apapun yang Dia inginkan selalu terpenuhi. Namun kehidupan kelam menyelimuti perjalanan hidupnya sejak Dia berumur dua belas tahun, kedua orang tuanya bercerai dan sudah memiliki kehidupan masing-masing. Justin Hidup bersama Om dan Tante yang merawatnya sudah seperti anak sendiri. mereka hanya punya Justin jadi kasih sayangnya tidak terbagi sama sekali. walau demikian Justin masih tetap membutuhkan sosok orang Tua yang hilang sejak perceraian itu terjadi. Dia sangat membenci kedua orang tuanya, oleh sebab itu perubahan sikapnya menjadi Angkuh,sombong dan tidak berperasaan. hanya kepada Om dan Tantenya lah Dia bisa luluh dan kalah. Namun suatu Hari tanpa di sengaja, Dia bertemu dengan seorang Gadis sederhana dengan kehidupannya yang juga sederhana Cantik, berbakat, dan baru lulus kuliah. Akhirnya...Justin Jatuh cinta pada pandangan pertama, akankah Cinta Justin berbalas...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiskaahmaristhaBie95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Arena Harus Merelakan!

Chapter 10

Beberapa hari ini Arena benar-benar tidak napsu makan, masalah yang Dia hadapi benar-benar rumit dan penuh pemaksaan! kehidupannya akan berubah drastis. Cahya dan Sofia menyadari perubahan sikap adik bungsunya itu, semenjak menerima lamaran Tuan Muda itu Dia lebih banyak murung dan mengurung diri di kamar.

sepulang kerja, Sofia dan Cahya berusaha menghibur adiknya! karena sejak mereka berangkat kerja sampai sekarang Arena masih berbaring di kamar.

" Rena!" panggil lirih Kak Sofia

Rena bangun dari tidurnya sembari tersenyum kecil

" Kak Sofia, Kak Cahya!"

" Kamu kenapa?" tanya Sofia sembari mengelus rambut Arena

" Iya, kenapa sekarang begitu murung?" Sambung Cahya

" Lagi pusing aja kak!" Arena masih menyembunyikan masalahnya

" Kamu berubah drastis sekarang, semenjak menerima lamaran Tuan Muda waktu itu"

" Ada apa Ren? Apa... Kamu dipaksa?" Cahya sedikit mendesak

" Nggak kak, Aku baik-baik aja! jangan khawatir"

" Ren, kita sudah tidak punya Orang Tua, selain Kakak dan Kak Cahya siapa lagi yang Kamu punya? jadi kalau ada apa-apa kakak minta tolong Kamu jujur! Kakak khawatir" Sofia menasihati dengan lembut

" Iya Ren, Kak Sofia benar! Kak Cahya walau sering iseng sama Kamu tapi Kakak Sayang banget sama Kamu!" Cahya melempar senyum

" Iya, Aku tau Kak! kalian memang terhebat"

mereka saling berpelukan...

Tuk...Tuk... Tuk...

terdengar suara ketukan pintu

" Sepertinya ada Tamu, Cahya tolong lihat kedepan siapa yang datang?"

" Oke Kak!" Cahya keluar dari kamar Arena

selang beberapa menit Cahya kembali...

" Ren, di depan ada...Dikta! Dia mau ketemu Kamu"

" Mmm! (Arena mengangguk lalu melangkah keluar)"

Dikta menunggu di teras, setelah Arena keluar Pria itu langsung berdiri menyambutnya

" Arena!" Dikta melempar senyum manis

" Kak Dikta, Ada apa Kakak kesini?" Arena berusaha mengacuhkan Dikta

" Rena, tolong jangan acuh seperti ini! Aku sakit melihatnya"

" Kak, Aku sudah bilang stopi! jangan temui Aku lagi"

" Kenapa!apa...berteman pun harus kita putuskan?"

" Stop menyakiti diri sendiri Kak, jangan mempersulit Aku!" Arena memohon

Dikta langsung memeluk Gadis itu erat

" Ren, sedikit saja Kamu jujur dengan diri Kamu! apa...Aku tidak ada di hati Kamu sedikitpun?" Dikta berusaha membujuk Arena

" kalau Aku jawab, apa Kak Dikta bisa menerima?"

" Kalau Kamu jujur dari hati Aku terima Ren!"

" Baiklah! Kak, Aku sudah tidak menyukai Kamu. tolong terima kenyataan ini"

Dikta perlahan melepas pelukannya, ternyata jawaban Arena masih Sama! dan keputusannya juga tidak berubah

Dikta menyeka Airmatanya yang jatuh, bagaimana pun Dia tidak bisa merubah keputusan Arena! sepertinya Arena memang sudah tidak menginginkannya lagi.

" Baiklah!Aku tidak akan mengganggu Kamu lagi Ren, maaf! dan terimakasih atas waktunya, permisi!"

langkah Dikta semakin jauh, Arena tidak bisa berbuat apa-apa lagi. sepertinya hubungan mereka benar-benar berakhir. dan Arena harus menjalani takdir yang tidak seharusnya Dia temui.

(" Kak Dikta! jaga diri Kamu baik-baik, Aku akan selalu mencintai Kamu!di kehidupan selanjutnya Aku berharap Kamu orang yang Akan Aku nikahi!")

Arena berlari masuk kekamar, Cahya dan Sofia hanya bisa melihat tingkah Adiknya. entah apa yang terjadi di antara mereka Sofia dan Cahya hanya bisa melihat dan mendengar saja. adiknya saat ini benar-benar sedang tidak baik,-baik saja.

" Kak, menurut Kamu aneh nggak sih?" Cahya mulai menyadari keanehan Arena

" Maksud Kamu?"

" Ya... beberapa minggu lalu Arena masih sangat mengagumi Dikta, bahkan kekaguman itu melebihi dari rasa kagum biasa! dan sekarang tiba-tiba Dia nerima lamaran Bosnya tanpa alasan tanpa bercerita ke kita! aneh kan?"

" Kayak nya iya, Cahya kita harus bagaimana? apa...Arena sedang dalam ancaman?" Sofia menebak

" Nah itu dia Kak, tapi... siapa yang mengancam?"

" Entahlah, Kakak juga bingung!"

" Hmmm, ya sudah lah!besok kita tanya lagi sama Arena, apapun jawabannya ya...mungkin itu sudah keputusan terbaik"

" Ehem! ya udah lah Kak, Aku mau mandi!"

" Sama Kakak juga!"

mereka kembali ke kamar masing-masing

Arena menangis sesegukan, Dia benar-benar telah kehilangan cinta pertamanya! merelakan yang seharusnya Dia lepaskan.

Ting.... (Nada Whatsapp Arena)

" Besok jam sepuluh ikut saya memilih Cincin pertunangan!"

ternyata Justin, Arena hanya membuka namun tidak membalas pesan chat tersebut! Ponsel yang tadinya Ia genggam, kini di lempar jauh dari pandangannya.

***

Justin masih menunggu balasan Chat dari Arena, namun tidak kunjung ada! Dia pun menelpon Gadis itu namun masih tetap sama tidak ada jawaban sama sekali. (" Kemana Dia, kenapa satupun pesanku tidak di balas?!") Justin berpikir keras

tiba-tiba dari belakang Pak Agung menepuk bahu Justin

" Sedang melamun?"

" Eh Pa," Justin tersenyum

" Ada apa? apa...di kantor ada masalah?"

" tidak Pa, Emmm Pa! lusa Papa sama Mama maukan ikut Aku?" tanya Justin pelan

" kemana?"

" Melamar seorang Gadis!"

Uhuuuuk... (Pak Agung tersedak mendengar pernyataan Justin)

" Kamu serius Nak? "

" Iya Pa,!"

Nyonya Wanda datang dan ikut bergabung...

" Eh... ada apa ini? seru kayaknya?"

" Ma, Anak kita mau melamar Gadis!" pak Agung tersenyum

" Justin! Mama tidak salah dengar?"

Justin menggelengkan kepala...

" Gadis mana yang berhasil meluluhkan hati Putra Mama yang ganteng ini?" goda nyonya Wanda

" Dia Gadis biasa Ma, Justin jatuh cinta pada pandangan pertama! Dia baik, lembut, ceria,"

" Mama jadi tidak sabar! kapan Kamu akan mengajak Mama dan Papa untuk melamar Dia"

" Lusa Ma, besok Aku mau pilih cincin dulu!"

" Baiklah, kabari Mama sama Papa ya kalau semua sudah Oke!"

" Ma, tolong siapkan gaun pengantin terbaik untuk calon istriku!" pinta Justin

" Pasti Sayang!" Nyonya Wanda menuruti

Justin hanya mengangguk, mereka kembali mengobrol tentang pekerjaan!Justin membangun karirnya sejak Dia berusia dua puluh empat tahun!kini usianya sudah tiga puluh empat tahun namun karena rajin berolahraga Dia tidak terlihat Tua sama sekali, masih Gagah seperti anak ABG ( Anak Baru Gede). perushaan peninggalan neneknya di serahkan kepada Justin, dan kedua orang Tua angkatnya begitu bijak, tidak mengambil yang menjadi hak Anak malang itu! justru Dia merawat dan membesarkan Justin dengan sepenuh hati. Pak Agung dan Nyonya Wanda juga punya perusahaan sendiri, selain perusahaan Dia juga memiliki toko Butik ternama. ("Simponi") Di ambil dari simbol cinta untuk anak-anak yang mereka besarkan agar kelak mereka penuh kasih dan saling melindungi.

***

Keesokan harinya waktu yang di tunggu sudah tiba...

Justin menunggu Arena di mobil, setelah Gadis itu keluar diapun langsung membukakan pintu mobil untuk calon istrinya itu.

" Sudah beberapa hari tidak bertemu, Saya merindukan Kamu Arena!" Justin menatap lekat wajah Arena yang muram

" Isss!( mendengus) Jangan membuat Saya jijik Tuan!"

Justin meminta Bagas untuk mengemudi ke tempat tujuan...

sepanjang perjalanan Gadis itu hanya diam, tatapan matanya kosong! Dia tidak peduli dengan orang di sekitar bahka tidak menganggap Justin ada.

" Tuan, apa... ke toko berlian ini dulu?"

" Sayang, Kamu mau melihat dulu ke toko ini?" Justin bertanya dengan lembutnya

" Terserah!"

" Baiklah,!"

Justin turun di susul Arena yang ikut turun...

" Ayo masuk!" Justin menggandeng tangan Arena, Gadis itu hanya bisa pasrah

setelah tiba di dalam, Justin meminta Arena memilih cincin yang paling Dia suka

" Kamu pilih saja, mana yang Kamu suka!"

" Terserah Tuan!"

" Bagaimana kalau ini?" Justin menunjuk ke batu permata yang cantik, sepasang dan elegan.

" Tuan, Saya sudah memakai cincin! untuk apa membeli lagi" Arena selalu kesal jika berhadapan dengan Justin

" cincin itu hadiah, sedangkan ini cincin pertunangan!"

" Tuan...!"

" Patuh, oke!" Justin mulai terpancing.

Terlihat keduanya berdebat, Bagas hanya bisa menggaruk kepala!bagaimana mungkin akan bahagia jika menikah tanpa dasar cinta? Tuan Muda, anda benar-benar di luar kendali. Bagas tak habis pikir dengan sikap Tuan Muda yang selalu memaksa kehendak, bagaimana mungkin Nona Arena akan menyukai Tuan Muda jika terus di paksa seperti ini.

setelah selesai memilih cincin, Justin mengajak Arena mencoba baju pengantin! benar-benar sudah di persiapkan! Tuan Muda mengajak Arena ke butik Nyonya Wanda, karena baju-baju di sana sudah terkenal dengan desain-desain ternama.

" Ke butik Nyonya Wanda Tuan?" tanya Bagas

" Emmm!"

Mereka pun berangkat...

" Kita kemana lagi Pak Bagas?" Arena bertanya pelan

" Nanti Kamu akan tau!" Justin memotong jawaban Bagas.

Setelah tiba di tempat tujuan...

Arena tercengang melihat butik megah dengan puluhan gaun pengantin terjejer rapi, dari lantai satu sampai lantai tiga semuanya Gaun mewah. namun seketika Gadis itu tersadar, harusnya Dia mengenakan Gaun pengantin bersama Dikta! bukan dengan CEO kejam.

sedang asik melamun, Justin menarik tangan Arena dan menggenggamnya, Dia langsung membawa masuk pujaan hatinya ke dalam.

Nyonya Wanda menyadari kedatangan Putranya dan langsung menyambutnya dengan hangat.

" Sayang, Kamu sudah datang!"

" Iya Ma, Oh ya kenalin Ini Arena! Gadis yang Aku ceritain ke Mama sama Papa!" Justin memperkenalkan.

" Cantik sekali Kamu Nak, pantas saja Justin begitu tergila-gila" puji Nyonya Wanda

" Hallo Tante," Arena bersalaman

" Arena, ini Mamaku! Nyonya Wanda"

" Jangan canggung, Ayo duduk!" ajak nyonya Wanda

mereka pun duduk di sofa tamu, Nyonya Wanda meminta Bagas untuk membeli makanan ringan di luar, sembari menunggu mereka mengobrol!.

" Salam kenal Tante!" Arena kembali menyapa

" Iya Sayang, Oh ya kalian kesini...mau nyoba gaun kan?"

" Iya Ma!"

" kebetulan sekali tadi baru masuk Gaun terbaru Mama sudah menyiapkan untuk menantu Mama ini" Nyonya Wanda terlihat bahagia

" Ma, Aku mau angkat telpon dulu sebentar!"

" Emmm!"

kini hanya tinggal mereka berdua di tempat

" Arena, Apa.. Kamu bahagia bersama anak Saya?" tiba-tiba nyonya wanda melempar pertanyaan

" Tante, Saya..."

" Ah, jangan salah paham! Tante hanya takut Kamu di repotkan oleh Justin,Hmmm ( Nyonya Wanda sedikit menghela napas) Justin wataknya keras kepala, apapun yang menjadi keputusannya tidak akan ada yang bisa merubah! Dia juga tidak pernah bercerita soal wanita, selama ini Dia hanya fokus bekerja! tapi... kali ini Bahkan Saya sendiri tidak percaya Dia begitu menyukai Kamu! Arena, di balik sifatnya yang terlihat kejam sebenarnya banyak luka yang Dia simpan, Tante hanya minta jangan sakiti Justin! Tante melihat ada kehidupan baru setelah Dia bertemu Kamu" Nyonya Wanda berharap Arena benar-benar setia kepada Justin

" Tante, jangan berpikir terlalu jauh!"

" Baiklah, Tante merasa lega sekarang! karena ada pengganti Tante yang akan menjaga Justin"

mereka asik mengobrol, Justin kembali bergabung setelah menutup telpon

" Ma, boleh Aku lihat gaunnya?" Justin mempertanyakan Gaun pengantin

" Ah sebentar! Selfi ( memanggil pekerja di butik Nyonya Wanda) tolong ambilkan dua gaun yang Saya simpan tadi.

pekerja datang membawa Gaun yang di minta...

" Ini gaunnya Nak, Arena! ayo Kamu coba dulu" pinta Nyonya Wanda

Arena hanya mengangguk, Dia pun mencoba gaunnya! setelah di kenakan Dia keluar dan menunjukkan gaun itu kepada Justin

" Sangat cantik!" puji Justin tanpa berkedip

" Menantuku seperti princess" puji Nyonya Wanda

" Baiklah, yang ini saja!" Justin memutuskan

Arena kembali ke ruang ganti...

setelah semua siap, Mereka hanya tinggal mengatur waktu bertemu! Nyonya Wanda juga tidak pilih-pilih soal kriteria, asal Justin bahagia Dia hanya tinggal mendukung saja. Justin tidak pernah seperti ini, sekalinya suka Dia tidak lagi mengulur waktu! Dia buktikan dengan keseriusan. meski dengan keterpaksaan, namun Arena melihat mama Justin begitu antusias dan bahagia menyambutnya, setidaknya saat ini Dia bisa menjaga perasaan wanita paruh baya itu agar tidak kecewa.

Bersambung.... 🤗🤗🤗

1
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
marmota_FEBB
Gila, endingnya bikin terharu.
Siskaahmaristha Luvbiee
waah terimakasih kakak masih pemula saling support ya 🤗🤗🤗
Coykusayang
hai, cerita kakak menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!