cerita ini mengisahkan tentang seorang pemuda yang sudah sukses hidup di rantau. saat dia akan menikahi pujaan hati nya,Bundo nya,kakak dari almarhumah ibu nya membukakan sebuah rahasia besar.
gadis yang akan di nikahi nya itu ternyata anak kandung dari ayah nya dengan wanita lain.
apa yang akan di lakukan oleh Farhani,nama pemuda itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Depi Delita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menyesal
Tubuh Sonia langsung mengeluarkan keringat dingin karena takut menghadapi kemarahan papa nya.
" Sekarang keluar lah. Temui papa" ucap Aurora.
" tapi aku takut kak" ucap Sonia.
" terlambat untuk takut. Apa waktu kamu melakukan hal hina itu kamu tidak memikirkan kalau itu bisa menghancurkan hidup mu. Sekarang hadapi saja semua nya" jawab Aurora.
" waktu itu aku khilaf kak" ucap Sonia.
Aurora langsung tersenyum sinis," sekarang bilang khilaf. Waktu dulu aku tegur karena kamu sering pulang malam,apa kamu mau mendengarkan ucapan kakak mu ini. Sekarang sebaik kamu cepat keluar. Jangan buat papa semakin marah " ucap Aurora.
Sonia kemudian berdiri dan berjalan di belakang kakak nya.
Melihat Sonia,pak Sudirman langsung berdiri dan " plaaakkk" beliau menampar Sonia.
Buk Silvi langsung berdiri," pa,jangan kasar sama anak" ucap buk Silvi.
" bela terus anak mu ini. Sudah nyata salah,masih juga kamu bela " ucap pak Sudirman marah.
Buk Silvi mendekati suami nya," semua sudah terlanjur pa. Mau papa bunuh pun Sonia, semuanya tidak akan bisa berubah. Sekarang kita pikirkan saja jalan keluar nya" ucap buk Silvi.
" jalan keluar nya cuma satu,kita nikahkan Sonia " ucap Bima.
Buk Silvi langsung menggeleng," ada cara lain. kita gugurkan saja " ucap buk Silvi yang membuat suami dan anak anak nya terkejut.
" Ma,jangan bikin dosa lagi. Mama pikir menggugurkan kandungan itu dosa nya tidak besar. Itu sama saja dengan membunuh ma" ucap Bima.
" Terus apa yang harus kita lakukan. Pacar nya Sonia juga belum bekerja. Kalau mereka nikah sekarang,hidup Sonia pasti akan menderita ,di tambah lagi dia masih muda,belum bisa ngurus anak " ucap buk Silvi.
Aurora langsung maju," aku tidak setuju dengan saran mama. Sonia itu sudah dewasa . Dia harus bertanggung jawab dengan apa yang sudah dia perbuat . nikahkan dia,tentang bagaimana hidup nya nanti,biar dia dan suami nya yang memikirkan nya. Mama jangan memanjakan dia lagi. Biarkan dia hidup mandiri dan tanggung jawab pada diri nya sendiri " ucap Aurora.
Buk Silvi terdiam sejenak, kemudian dia menatap Bima," begini saja Bim,kita bawa Sonia ke kampung. Biar dia melahirkan di sana. Nanti aku anak nya sudah lahir,kamu ambil anak itu. Katakan kalau itu anak mu dan Aini. Bagaimana " ucap buk Silvi.
bima terkejut mendengar ucapan mama nya," tidak,aku tidak mau. Apa mama lupa kalau istri ku sekarang juga sedang hamil. Mana mungkin dia bisa mengurus dua anak bayi sekaligus nanti. Jalan terbaik nya cuma dengan menikah kan Sonia dengan pacar nya" ucap Bima.
Buk Silvi langsung marah," kamu lebih memikirkan istri mu dari pada adik mu sendiri. Masa depan adik mu lebih berharga dari pada tenaga istri mu. Apa salah nya menjaga dua bayi,orang punya anak lembar aja tidak kesusahan" ucap buk Silvi.
bima langsung berdiri dari tempat duduk nya," pacar nya Sonia mau tanggung jawab,maka nikah kan mereka. Jangan libatkan Aini dalam masalah ini. Sonia yang berbuat,dia yang harus tanggung jawab. Kalau dia memikirkan masa depan nya,pasti dia tidak akan melakukan hal bejat ini. Dia saja tidak memikirkan efek samping dari pembuatan nya,kenapa harus Aini yang menanggung beban dari perbuatan nya" ucap Bima.
" Bang Bima benar. Kota tidak boleh membebani kan kesalahan Sonia pada kak Aini. Sonia harus menanggung kesalahan nya itu. mudah mudahan setelah dia menikah nanti, sikap nya berubah. Lebih bertanggung jawab atas apapun yang dia lakukan " ucap Aurora.
Buk Silvi langsung kesal," kenapa kalian selalu saja membela wanita kampung itu. Dia itu sudah menjadi anggota keluarga ini,jadi wajar saja kalau dia ikut membantu kesusahan kita. Itu merupakan tanggung jawab nya juga" ucap buk Silvi.
Aurora langsung menggeleng," masalah yang di buat Sonia bukan tanggung jawab kak Aini. Mama jangan suka mencari cara untuk membebani kak Aini dengan sesuatu yang bukan kewajiban dia" ucap Aurora.
" kalau aku di posisi kak Aini,aku akan menjaga jarak dari mertua seperti mama" ucap Aurora. Mendengar pembelaan dari Aurora untuk istri nya, Bima langsung tersenyum senang.
" sudah lah,jangan libatkan Aini dalam masalah ini. Dia itu sedang hamil. Jangan bikin dia tertekan dengan beban pikiran dari masalah ini.Sonia akan aku nikah kan dengan pacar nya itu" ucap pak Sudirman.
" tapi bang" ucapan buk Silvi langsung terhenti karena mendapat tatapan tajam dari suaminya.
" Tidak ada tapi tapian lagi. Itu sudah keputusan ku" ucap pak Sudirman.
" Sonia,suruh pacar mu itu kerumah nanti malam. Papa mau bicara dengan dia" ucap pak Sudirman.
Sonia langsung mengangguk," baik pa" jawab nya.
Setelah bicara seperti itu,pak Sudirman langsung berjalan masuk ke dalam kamar nya. Buk Silvi langsung menyusul suaminya.
" bang, pikiran kembali baik baik. Sonia itu masih terlalu muda untuk menikah. Pacar nya juga belum bekerja . Akan makan apa nanti anak kita kalua dia di nikahkan sekarang " ucap buk Silvi.
" Sebaiknya ikuti saja saran ku tadi. abang bicara dengan Bima. Minta Bima nanti mengambil anak Sonia untuk di jadikan anak nya " ucap buk Silvi.
Pak Sudirman menatap istrinya," apa kamu sudah gila. Aini itu sekarang juga sedang hamil. mana mungkin dia mau mengambil anak Sonia untuk jadi anak nya. jangan pikirkan kebaikan untuk Sonia saja,tapi pikirkan juga kebaikan untuk anak mu yang lain" ucap pak Sudirman.
" nanti aku akan suruh suami Sonia bekerja di toko ku agar dia bisa punya uang untuk menghidupi Sonia sampai dia lulus kuliah dan dapat pekerjaan baru" ucap pak Sudirman lagi
" apa kata teman teman ku nanti kalau mereka tau Sonia menikah dengan pengangguran,bis tambah malu aku nanti " ucap buk Silvi.
Pak Sudirman langsung geleng geleng kepala," selalu mikirin gengsi. Maka nya jadi orang jangan suka merendahkan orang lain. Sekarang karma nya datang sendiri pada mu tanpa di undang" ucap pak Sudirman .
" terkadang aku heran,apa dulu yang membuat aku lebih memilih pergi dengan mu dan meninggalkan Hafizah. padahal dari segi apapun juga, Hafizah jauh lebih unggul dari pada kamu. Dia juga memiliki tata krama yang naik. Kalau bicara selalu sopan,tidak pernah meninggikan nada bicara nya di depan ku" ucap pak Sudirman yang tiba-tiba teringat dengan istri nya yang dulu dia tinggalkan begitu saja .
buk Silvi langsung marah mendengar ucapan suami nya," jadi sekarang kamu menyesal memilih aku dari pada Hafizah,iya" ucap buk Silvi.
Pak Sudirman menatap tajam istri nya itu," kalau waktu dapat aku putar kembali,maka aku tidak akan pernah mengkhianati Hafizah dengan pergi bersama mu" jawab pak Sudirman dengan tegas.
