NovelToon NovelToon
Light That Resides In Endless Darkness

Light That Resides In Endless Darkness

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Cintapertama / Poligami / Reinkarnasi / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:268
Nilai: 5
Nama Author: kuncoro agus

Semuanya dimulai dari 2 makhluk pertama di ketiadaan yang tiba-tiba muncul, mereka tidak bisa berbicara langsung, merasakan, atau makan-minum seperti makhluk hidup pada umumnya. Namun seiring berjalannya waktu dan tahu apa yang harus dilakukan, keduanya mulai menciptakan sesuatu di diri mereka, tubuh fisik, organ dalam, makhluk-makhluk lain yang nantinya berada dibawah perintah mereka, hingga nama-namanya.

Kedua makhluk pertama bernama Klaus dan Marcus, tetapi di situ mulai ada pertanyaan muncul dibenak mereka 'Apa arti hidup? Kenapa aku bisa berada disini?' Kenapa hanya ada kami berdua pada awalnya?'. Mereka beserta seluruh makhluk lainnya pun mulai mencari apa itu arti hidup, hingga Marcus sudah memiliki jawabannya sendiri yang membuat kehidupan Klaus berubah drastis...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kuncoro agus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Dia langsung berlari dengan cepat kedepannya sambil mengepalkan tangan kanannya.

Klaus yang melihat makhluk ciptaannya ingin meninjunya hanya terdiam melihat hal itu. Jingwei yang mulai panik karena melihat tuannya seperti pasrah ingin di tinju mulai mengeluarkan aura membunuhnya untuk mengintimidasi makhluk itu, namun hal itu langsung dihentikan Klaus sendiri dengan memandang jingwei lalu mengangguk seolah memberi tatapan bahwa Jingwei tidak perlu mengkhawatirkan tuannya.

Lalu dalam rentang waktu yang singkat, tinju makhluk itu pun langsung menghantam dengan keras kearah Klaus sampai mengeluarkan reaksi yang cukup kuat untuk mengguncang sebagian alam semesta. Namun serangan itu langsung ditahan dengan tangan kanannya Klaus, melihat serangannya langsung ditahan begitu saja membuatnya ketakutan dan mencoba untuk menjaga jarak dari Klaus.

Namun usahanya itu sia-sia karena setelah serangan itu ditahan, tinju si makhluk itu sudah di cengkram dengan sangat kuat, sampai-sampai dia kesulitan untuk mengatur kembali posturnya. Dia bahkan tidak menyadari hal itu sejak awal, yang membuat nya panik hingga tidak tahu harus berbuat apa lagi—namun tinju itu dibalas oleh Klaus dengan tanggapan lembut,

Kau, mahkluk yang dibawah tingkatannyak Jingwei yang akuk ciptakant yaa? Kau bertanya kepadak ku apa arti dari kita semua disinis kan? Kauk bahkant menanyakaann halp itu kepada ku, laluk aku harus bertanyak kepada siapa?. Tapi untuk menjawwab pertanyaan muk itu, jawabant ku hanya satu yaitu mencarik apa arti hidup itttu sendirii (kau, mahkluk yang dibawah tingkatannya Jingwei yang aku ciptakan ya? Kau bertanya kepada ku apa arti dari kita semua disini kan? Kau bahkan menanyakan hal itu kepada ku, lalu aku harus bertanya kepada siapa? Tapi untuk menjawab pertanyaan mu itu, jawaban ku hanya satu yaitu mencari apa arti hidup itu sendiri)

Setelah mendengar Klaus menjawab pertanyaannya, dia langsung terdiam sejenak lalu menatap ke bawahnya. Kemudian cengkraman keras itu pun Klaus lepaskan dengan perlahan, sambil terdiam Klaus berjalan pelan ke samping mahkluk itu.

"Ngomong-ngomong akut sudah memikirkan nama untukmu, bagaimanaak jikakt ku panggil kau Arta. Bagaimana menurutmu?" (Ngomong-ngomong aku sudah memikirkan nama untukmu, bagaimana jika ku panggil kau Arta.)

Mendengar makhluk yang menciptakannya adalah orang dihadapannya saat ini dan memberikan nama padanya, Arta tidak bisa menahan perasaan untuk bersikap hormat. Dia langsung jongkok dengan menghadap Klaus.

Baiklah t-tuaannt, jika anda memanggil sayaaa sepertik ituk saya akannt menerimaknya denganq sepenuhkt hatikt. Dant untuk sikappt saya sebelumnyaat saya benar-benar meminta maaafft dann memohoont pengampunan sebesark-besarnyak dari tuann (Baiklah t-tuan! Jika anda memanggil saya seperti itu, saya akan menerimanya dengan sepenuh hati. Dan untuk sikap saya sebelumnya saya benar-benar meminta maaf dan memohon pengampunan sebesar-besarnya dari tuan!) Dengan sedikit gugup

Jawaban bawahan barunya itu membuat sudut mulut Klaus terangkat. Lalu menjawab dengan lembut sambil ikut berjongkok juga meniru posisi Arta.

"Tidak apa-apa Arta, yanggt berlaluutk biarlahhk berlaluutk. Akuut sudah tidak memikirkan yang sebelumnya, suda lah tidak perlu gugp seprti itu" (tidak apa-apa Arta, yang berlalu biarlah berlalu. Aku sudah tidak memikirkan yang sebelumnya, sudah lah tidak perlu menahan gugup seperti itu)

Setelah mendengar jawaban tuannya itu, Arta menundukkan kepalanya lagi, lalu tubuhnya tergerak sedikit seperti baru ingat sesuatu, kemudian menatap tuannya lagi dan bertanya.

"Eemm, tuant maaf jika saya bertanya. Apakah anda dannk yangp lainnyaak memilikitk penutupqp di tubuh anda atau semacamnya?" (eemm, tuan maaf jika saya bertanya. Apakah anda dan yang lainnya memiliki penutup di tubuh anda atau semacamnya?)

Klaus yang mendengar pertanyaan aneh itu langsung menatap sekitarnya dan tahu apa maksudnya, ya mungkin sudah bisa ditebak kalau Klaus, Marcus, Jingwei, Arta dan semua mahkluk yang lainnya itu saat ini tidak memiliki penutup apa pun ditubuhnya atau bisa dibilang telanjang selama ini.

Saat Klaus dan Marcus yang baru menyadari hal itu pun mereka langsung menepuk dahinya bersamaan sambil menatap ke bawahnya. Arta dan Jingwei yang melihat itu hanya bisa saling menatap satu sama lain lalu menghela napas kecil sambil menggelengkan kepalanya. Lalu terdengar keluhan yang cukup keras yang berasal dari Marcus.

"AAHH!, sialan. Kenapatk kau atau pun aku tidak menyadarinyyak ya?, hei Kllaust pantas saja selama ini aku melihattk beberapa bawahan kita yang memiliki jenis berbeda dari kitaaw bersikapq anehk saat berbicara dengant kita bertdua. Apakahk kau menyadarinya?" (AAHH!, sialan. Kenapa kau atau pun aku tidak menyadarinya ya? hei Klaus pantas saja selama ini aku melihat beberapa bawahan kita yang memiliki jenis berbeda dari kita bersikap aneh saat berbicara dengan kita berdua. Apakah kau menyadarinya?)

"Tidak juga, aku sudah menyadari ini beberapa saat yang lalu. Baiklah karena ide yang bagus itu berasal dari bawahanku dan aku pun baru ingat detail kecil ini, bagaimana jika kita mulai percobaan seperti dulu lagi?" Klaus menjawab kemudian berdiri kembali.

"Yaaa tidak ada pilihan lagi kan? Lagipula kita berdua sudah mengalami hal seperti ini dulu." Marcus melanjutkan sambil menggerakkan kedua bahunya

Setelah percakapan singkat itu Klaus dan Marcus pun saling berhadapan lalu duduk sila bersama. Setelah menatap kedua tuannya duduk itu Jingwei dan Arta memerintahkan makhluk-mahkluk lain yang belum diberi nama itu untuk duduk seperti tuan mereka juga, setelah menuruti perintah Jingwei dan Arta itu ada salah satu Mahkluk yang bertanya kepada Jingwei.

"Eemm tuan, apakah proses ini akan memakan waktu yang lama?"

"Panggil aku tuan Jingwei saja, hal seperti ini tidak akan selama itu. Namun daripada membuang waktu bagaimana jika kita mulai mengatur barisan sesuai jenisnya? Baiklah semua yang laki-laki ke sebelah kananku lalu untuk perempuan ke sebelah kiri ku." Memberikan sedikit senyuman

Setelah mendengar perintah dari Jingwei itu, mahkluk yang tadi bertanya langsung mengangguk sopan lalu mengikuti kelompok perempuannya.

20 juta tahun sudah terlewat begitu saja. Klaus dan Marcus yang berhasil menciptakan pakaian pertama tersenyum puas. Melihat tuan dan teman tuannya sudah selesai dengan urusannya, Jingwei dan Arta memandang satu sama lain, lalu memberi tanda ke semua mahkluk baru itu dengan tangannya seperti memberi perintah untuk menunggu, kemudian mereka langsung menghampiri tuannya...

1
ahok wijaya
Seru banget nih cerita, aku gk bisa berhenti baca! 💥
Thảo nguyên đỏ
Wajib banget dibaca!
Yaky De la rosa
Wah, beneran seru nih cerita, pengen beli bukunya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!