NovelToon NovelToon
Aku Kembali (Takdir Yang MenuntunKu)

Aku Kembali (Takdir Yang MenuntunKu)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Beda Usia
Popularitas:713
Nilai: 5
Nama Author: sriiwidiana

ketika kita ingin melupakan masa lalu namun itu sulit, padahal itu semua yang membuatnya sakit hati setelah 5 tahun dia menghindar dari segala urusannya dengan masa lalu apa jadinya jika takdir justru menuntunnya bertemu dengan org yang selama ini ingin dia hindari.

apa dia akan menemukan kebahagiaan atau akan terluka untuk yg kedua kalinya?

ini karya pertama ku mohon dukungannya teman-teman

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sriiwidiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

POV Ziah dan Andreas

  POV Ziah

Aku menatap langit malam lewat jendela kamar, dingin menyelimuti tubuh ini. Tapi aku nyaman saat terpaan angin menerpa wajah ku. Lamunan ku menerawang jauh, kenangan masa-masa remaja berlarian di ingatan ku. Saat aku bahagia karena kehadirannya di dalam hidup ku, hingga Akhirnya dia pergi meninggalkan aku tanpa penjelasan yang jelas. Setidaknya jelaskan dimana salah ku atau mengapa dia berbuat seperti itu.

Masih ingat jelas saat sebuah undangan pernikahan datang ke rumah yang ternyata undangan pernikahan nya tapi wanitanya bukan aku, dunia ku runtuh hatiku rasanya tertusuk ribuan jarum.

Aku ingin melupakan nyayang telah menggoreskan luka pada hati ini, aku juga ingin membenci nya tapi hatiku tidak bisa melakukan nya atau memang diriku yang tidak mau melakukannya. Kalian boleh mengatakan aku bodoh, tapi memang ini kenyataan nya aku sudah mencoba menjauh dari segala hal yang berhubungan dengan nya tapi apa 2 tahun yang lalu lowongan pekerjaan yang datang padaku seolah mengatakan bahwa aku tak akan bisa lari dari masalalu.

 Ingin ku tolak pekerjaan itu, tapi aku juga membutuhkan uang untuk membantu keluarga ku. Aku tersesat sesaat saat sahabat ku mengatakan belum tentu aku bertemu dengan nya jika aku bekerja di sana, tapi kejadian tadi siang seolah menampar ku.

 Ya Allah apa kurang serius ketika aku berdoa pada-Mu bahwa aku tidak ingin bertemu lagi dengannya. Aku tidak bisa menyalahkan siapa pun takdir seolah menarik ku untuk terus menerus berhubungan dengan masa lalu.

 Aku merebahkan tubuh pada kasur di kamar ini, menatap langit-langit kamar padahal otak ku menerawang jauh, aku tersenyum menangis bahkan marah tidak jelas. Apa aku sudah gila? Aku menangis sendirian di kamar ini, mereka tidak tau bagaimana perasaan ku sekarang.

 Aku masih ingat matanya saat memandang ku penuh cinta, Bibirnya saat mengatakan Neng Zizi. Yah semua itu masih tercetak jelas di ingatan ku.

 "Jangan jadi pelakor Ziah, ingat kamu juga wanita." Aku menggrutu dalam hati ketika bayangan wajahnya tiba-tiba muncul.

 Aku tidak bisa bercerita kepada sahabat ku, dia yang selama ini mendukung aku untuk melupakan nya. Tapi jika dia melihat aku seperti ini, aku takut dia pun kecewa. Karena semudah ini aku memantapkan hati pada seseorang meski telah di khianati.

"apa yang salah pada hati ini, ya Tuhan?" rutuk ku dalam hati sambil menangis.

POV Andreas

 Kau tahu sejauh apapun kau menghindar atau menjauh jiga takdir terus menuntun ku padamu, untuk apa lagi engkau berlari Karena sejauh apapun kamu pasti kembali padaku.

 Malam itu aku menelpon sahabat ku yang juga merupakan Guru di mana dulu aku mengajar.

"Hallo, Assalamualaikum ger." salam ku, saat sambungan telpon terhubung.

"Waalaikumsalam ada apa ndre tumben telpon?" Tanya Gery, salah satu guru yang menetap di SMK Negeri dari sewaktu Ziah masih sekolah.

"gua kan rencana mau ngajar lagi di sekolah sana, kemarin sempet ngurus2 dulu berkas pemindahan nya. Ya informasi aja takutnya ada yang kurang waktu gua pindah ke sana ato gak ternyata udah ada guru yang lain." jelas Andreas, karena waktu pengajuan pindah mengajarnya telat dari waktu yang di tentukan takutnya guru olah raga sudah terisi.

"Belum soalnya kan pihak sekolah juga sudah di kabarin kalo loe yang mau pindah lagi ke sini." terang Gery, sambil tersenyum jahil karena dia juga akan memberi tahukan kabar gembira yang lainnya.

" okeh terimakasih kalo gitu, Alhamdulillah berarti masih Rizkinya buat ngajar di sana lagi."ungkap Andre bahagia .

"loe udah nyari tau belum siapa aja guru-guru baru yang ada di sini?" Gery bertanya sambil menahan senyum nya.

"belum lagian entar pas masuk juga kan bisa sekalian kenalan." ucap Andreas karena menurut nya percuma juga mencari tahu toh bisa kenalan sekalian nanti.

" Gua kasih bocoran deh biar loe tambah semangat masuk buat ngajar lagi." terangnya.

"Apaan kok gua jadi penasaran?" tanya Andreas.

"kekasih hati loe, sekarang kerja di sini. Di bagian perpus. Seneng kan loe akhirnya bisa ketemu lagi?" tawa jahil Gery terdengar mengesalkan. Sialnya dia yang punya teman modelan Gery yang tau persis cerita dan rahasia nya. Andreas menutup teleponnya secara sepihak.

 Aku tertawa saat mengingat percakapan itu, yah jujur aku tambah bersemangat. Begitu upacara beres sebenarnya Aku melihatnya berjalan memasuki perpustakaan, Aku tidak sabar ingin melihat lagi wajahnya tapi ku tahan karena aku harus menyapa guru yang lain tak sopan rasanya hari pertama gak ada sapaan.

 Aku berjalan menyusuri koridor menuju perpustakaan, rasanya tak sabar aku ingin melihat wajah bukan hanya itu ingin ku lihat senyuman nya apakah masih sama.

 Aku mengetuk pintu sambil melihat seorang wanita sedang membereskan meja dan kursi, dia masih mungil apa tinggi badannya tidak bertambah? Tapi itu terlihat lebih menggemaskan di mataku. Ah aku jadi tertawa sendiri ingin aku langsung menghampiri nya dan memeluk dengan erat. Namun aku menghargai dirinya jika aku melakukan itu dia pasti akan kaget.

 Ku ucapkan salam sambil tersenyum, ku lihat dia berbalik dan terlihat t raut keterkejutan dari mukanya, bahkan dia tergagap saat menjawab salam ku. Iyah mungkin dia terkejut tidak menyangka akan bertemu dengan ku di sini.

 Ku akui dia tumbuh menjadi wanita dewasa yang cantik, Dia menghampiri ku sambil tersenyum. Senyum yang masih sama seperti dulu lesung pipi di sebelah kanan menambah kesan manis saat dia tersenyum. Aku duduk berhadap-hadapan dengannya hanya meja penghalang kamu tapi aku merasa jarak kami seakan terbentang.

 Cara bicara nya berbeda, dulu dia akan berbicara sambil tersenyum dan menatap ke arah ku tapi sekarang lihat dia hanya menunduk, seolah tak ingin menatap ku.

"apakah dia tidak merindukan aku?" ucap ku dalam hati

"atau jangan-jangan dia sudah punya kekasih." ucapku lagi. Ah aku tidak sanggup membayangkan hal itu.

 Setelah mengobrol basa basi aku pamit dan akan menyempatkan bertemu saat jam istirahat, namun saat menuju kantin 10menit menunggu tidak ada tanda-tanda dia akan datang.

  Aku melihat sekeliling kantin tempat dimana dulu aku menghabiskan waktu bersamanya di tempat ini, bahkan pak usep dan istrinya tau sejarahnya masa lalu kami.

"bi buatkan bakso ya kayak biasanya sama es jeruk." titahku pada bi Asih, yang sedang melayani pembeli.

"buat siapa pak? Buat neng Zizi?" tanya bi Asih sambil tersenyum usil.

"jangan bi, nanti pacarnya marah. Buat saya aja" jawabku sambil tersenyum.

"pacar siapa, Bu Hanna mah masih single gak punya pacar apalagi suami." jelas bi Asih.

 Aku sangat bahagia mendengar kabar itu, masih ada kesempatan untuk diri ku memperbaiki semuanya.

1
ndah_rmdhani0510
Gak espek banget Pak Andreas manggil Dek ke Ziah... Malah jadi ikutan senyum sendiri 😅
Aiko
Jleb banget emosinya!
Rukawasfound
Siapa bilang baca novel cuma buang-buang waktu? Ini me-time ku yang selalu bikin happy.
Sriiwidiana: terimakasih sudah memberikan komentar. jangan bosan ikuti kelanjutan ceritanya 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!