NovelToon NovelToon
Jadi Rebutan Cogan Tajir Melintir

Jadi Rebutan Cogan Tajir Melintir

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Harem / Romansa
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: bee aja

"hidup di dunia ini tidak semua bernasib beruntung, kadang aku sangat iri dengan kehidupan orang lain yang terlahir kaya, mereka tidak perlu bersusah payah untuk bekerja keras pagi, siang dan malam dengan upah yang tak seberapa, hidup di tengah kota seorang diri membuatku sedikit frustasi, beruntungnya aku masih punya seseorang yang ku kenal, orang yang selalu membantu dan menghiburku disaat semua tidak baik baik saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bee aja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ada yang buru buru pulang

Ceklek! suara pintu terbuka.

lea keluar dari kamar mandi menoleh ke arah mathias yang terlihat hawatir, lalu ia berjalan menuju tempat tidur, Mathias pun menghampiri lea untuk membantunya berjalan.

"kau sudah makan?" tanya mathias ketika lea sudah duduk di tempat tidur.

namun lea hanya menggeleng.

"aku pesankan bubur kesukaanmu sebentar" ucap Mathias.

beberapa saat kemudian, pesanan pun datang.

"terimakasih ya" ucap Mathias ketika mengambil pesanannya lalu segera kembali masuk kedalam.

mathias memindahkan bubur nya kedalam mangkok, lalu membawanya ke kamar lea.

"sini aku suapin" ucap mathias sambil mengaduk aduk buburnya.

Lea hanya mengangguk sambil menatap mathias.

Mathias mulai menyuapi lea dengan sabar, hingga buburnya habis.

"kau minum dulu ya?" ucap mathias lalu memberikan obat kepada lea.

lea dengan patuh segera meminum obatnya, sementara itu Mathias memeriksa beberapa luka yang ada di tubuh lea.

"mana yang sakit?" tanya mathias memastikan.

lea menunjuk kaki dan pergelangan tangannya, terlihat masih lecet belum kering, Mathias pun membersihkan luka di kaki lea lalu memberinya salep dari dokter, setelah itu menutupnya dengan perban begitupun selanjutnya di pergelangan tangan lea.

Mathias menatap bibir bawah lea bagian sudut yang sedikit terluka dan memar.

"aku akan beri salep yang sini juga" ucap mathias mendekatkan diri untuk mengoles salep di bagian bibir lea yang terluka

lea hanya diam saja sambil menatap Mathias yang begitu peduli dan perhatian kepadanya.

lea tau Mathias menyimpan banyak pertanyaan padanya, namun mathias memilih diam saat melihat kondisinya saat ini.

"Sudah selesai, kau baik baik saja sekarang?" tanya mathias.

bukanya menjawab lea malah memeluknya.

mathias membulatkan matanya karena lea tiba tiba memeluknya, ia menangis sesegukan di pelukan Mathias.

"mathias? aku takut! hiks..hikss" ucap lea sembari menangis.

"iyaa, sekarang aku disini, aku ga akan ninggalin kamu lagi" ucap Mathias mencoba menenangkan lea.

mathias tidak tau apa yang terjadi kepada lea, namun ia tau bukan saatnya untuk bertanya sekarang.

beberapa saat kemudian setelah lea selesai menangis, lea pun tertidur, mungkin karena pengaruh obat yang ia minum membuatnya mengantuk.

mathias mengelus rambut lea yang tengah tertidur.

"siapa yang melakukan ini padamu?" ucap mathias sambil menatap wajah lea.

entah kenapa hatinya sangat sakit melihat kondisi lea saat ini, tapi ia tidak tau apa yang sebenarnya terjadi, ia tau melihat dari lukanya lea mengalami pemukulan, apa lagi dokter mengatakan jika lea masih syok.

Mathias berbaring di samping lea, lama lama ia juga mengantuk dan ikut tertidur karena ia belum sempat istirahat sepulang dari jepang.

ke esokan harinya.

lea terbangun dari tidurnya melihat mathias tertidur pulas di sampingnya, kini lea sudah merasa lebih baik, demamnya sudah turun.

lea berjalan ke kamar mandi untuk bersih bersih, lalu mengganti baju, selesai mengganti baju lea berjalan menuju meja rias untuk menyisir rambutnya.

mendengar bising karena lea membuka laci meja riasnya membuat mathias terbangun.

"kau sudah bangun? kenapa tidak bangunkan aku?" tanya mathias tengah mengucek kedua matanya.

"ku pikir kau sangat lelah" ucap lea sambil tersenyum.

mathias menghampiri lea untuk mengecek suhu tubuh lea dengan menyentuh keningnya.

"bagaimana keadaanmu?" tanya mathias.

"udah enakan kok, kamu mandi dulu sana?" suruh lea.

"ya udah dehhh, aku mau mandi dulu" ucap mathias lalu pergi ke kamar mandi.

lea pergi ke dapur untuk membuat sarapan, ketika hendak berjalan menuju dapur, lea melewati ruang tamu, ia melihat sebuah koper.

"ini kopernya mathias? Jadi.. dia langsung datang kesini?" ucap lea sambil mengerutkan keningnya.

lea berjalan menuju dapur sambil berfikir, mungkin kalau tidak ada mathias entah bagaimana ia melanjutkan hidup, lea merasa sangat beruntung punya sahabat seperti mathias yang sangat baik dan peduli kepadanya, bahkan ia mau menampungnya dan juga memperlakukannya dengan baik.

"aku akan membuatkannya sarapan, kira kira dia suka ga ya?" ucap lea sambil membuka kulkasnya.

lea hanya bisa membuat sandwich untuk sarapan, ia juga menggoreng beberapa nuget.

setelah selesai lea menyajikannya di meja makan, sambil duduk menunggu mathias.

"lea?" panggil mathias.

"aku di dapur" jawab lea.

mathias menghampiri lea di dapur, terlihat lea duduk manis di meja makan sambil tersenyum.

"aku membuat sarapan, ayo kita makan?" ajak lea.

"ohhh ya? kau membuat apa?" tanya mathias.

"aku tidak tau kau menyukainya atau tidak, tapi coba saja dulu" ucap lea merasa tidak percaya diri dengan masakannya.

mathias menatap lea, ia tersenyum melihat wajah lea yang begitu gugup karena takut ia tidak menyukai sarapan yang lea buat.

Mathias mengambil sandwich di piring lalu memakannya sambil menatap lea.

terlihat dari ekpresi lea sangat menantikan tanggapan mathias.

"enakk kok" jawab mathias sambil mengunyah makanannya.

"ahhh..syukurlah" ucap lea senang lalu ikut makan bersama mathias.

"ohhh iya, aku membawakan sesuatu untukmu" ucap Mathias tiba tiba baru ingat.

"apa?" tanya lea.

"tunggu sebentar" ucap mathias pergi ke ruang tamu untuk mengambil kopernya.

lalu ia kembali dengan membawa beberapa kotak buah buahan.

"ini untukmu" ucap Mathias sambil menaruhnya di meja makan.

"wahhh kau ingat aku ya, ku pikir kau akan lupa" ucap lea senang ketika melihat buah anggur hijau dan stroberi berukuran besar.

"engga dong, masa lupa.. Kamu aja yang lupa" ucap Mathias.

"engga gitu, maaf ya aku ga angkat telfon dari kamu" ucap lea merasa bersalah.

"lain kalo kalo ada apa apa cepet kabarin aku" suruh mathias.

"iya iya, maksi banyak ya oleh olehnya" ucap lea

"iya sama sama"jawab mathias.

"aku akan menaruhnya di kulkas, ayo kita makan sambil nonton tv " ajak lea setelah menghabiskan sarapannya.

Mathias hanya mengangguk dan mengikuti lea.

Kini mereka duduk di sofa sambil menonton tv.

"sebenarnya apa yang terjadi padamu?" tanya mathias penasaran.

lea menoleh ke arah mathias.

"jadi.. gini, elsa ngilang, sampai akhirnya temenya ngasi tau kalau elsa ternyata dia di sekap sama daniel, dia hamil.. dan parahnya daniel bawa elsa ke klinik untuk gugurin kandungannya, jadi kita samperin ke klinik, daniel ga mau kita bawa elsa pergi, jadi kita berantem dan aku bawa elsa kabur dari sana, lalu kita di hadang sama temen temennya daniel, mereka mencoba bawa paksa elsa, aku coba ngehalangin mereka, sampai jadi begini" terang lea panjang lebar.

"terus sekarang gimana sama elsa?" tanya Mathias.

"elsa keguguran, dan keluarganya udah nyerahin masalah ini kepolisi, aku ga tau gimana keadaan elsa sekarang, aku sendiri jatuh sakit setelah kejadian itu" ungkap lea.

"lain kali jangan kaya gitu lagi ya? Kan kamu bisa hubungi polisi" ucap Mathias sambil mengelus wajah lea.

lea terdiam karena tiba tiba mathias terlalu dekat dengannya.

"aku cuman ga mau kamu kenapa kenapa? Bisa ga sih kamu jangan bikin aku khawatir terus" ucap mathias dengan serius.

"maaf ya.. aku ga sempet balas chat kamu, aku bener bener ga pegang ponsel sama sekali" ucap lea merasa bersalah.

"janji sama aku? kalo aku telfon itu di angkat jangan di diemin aja, aku jadi kepikiran" ucap Mathias.

"iyaa janji" jawab lea sambil menundukkan kepala.

"sini?" mathias menarik lea ke dalam pelukannya.

lea dengan patuh hanya pasrah menerima pelukan mathias.

"baru ku tinggal beberapa hari udah babak belur aja" ledek Mathias.

"ya gimana dong?" ucap lea sambil cemberut.

"aku ga mau kemana mana, aku pengen disini terus" ucap Mathias mengeratkan pelukannya.

"ini kan rumah kamu, ya terserah kamu" ucap lea.

"jadi aku boleh nginep lagi disini?" tanya Mathias

"i..yaa bolehhh" jawab lea sedikit gugup karena Mathias menatapnya dari dekat.

1
Hazel Nolasco
Jalan ceritanya keren abis.
bee saja: trimksi kk🥰
total 1 replies
Luke fon Fabre
Jangan berhenti menulis, thor! Suka banget sama style kamu!
bee saja: baik kk😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!