Novel ini kelanjutan dari Cinta di atas menara ( pencuri hati pria lumpuh)
Arabella adalah seorang gadis muda yang terpaksa menikahi seorang pria yang sangat membenci wanita.
Di matanya semua wanita adalah sumber penderitaan.
Tapi seiring berjalannya waktu pemikiran itupun berubah,dan semua sudah terlambat.
Perlakuan kasar dan tidak manusiawi yang Bella terima selama ini telah mengubah hatinya yang tak lagi menginginkan cinta dari suaminya. Bella pun memilih pergi meninggalkannya. Nah apa yang akan terjadi selanjutnya?
Dan siapakah Arabella? adakah hubungannya dengan Devan dan Andara? Bagaimana kisah selanjutnya..?
Yuk simak di karya terbaruku.
Jangan lupa like, subscribe dan komentar yang baik baik ya 😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewidewie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10
Setelah menikah, Saga dan Bella menempati apartemen mewah dan besar milik Saga Mahendra. Mereka tinggal berdua dan memilih untuk tidak menyewa jasa asisten rumah tangga, jadi Bella yang harus bekerja keras membersihkan dan menyiapkan semua kebutuhan suaminya.
Pagi itu, Bella sudah bergelut dengan masakan di dapur. Ia masak istimewa setelah mencari tahu makanan kesukaan Saga, dan hari ini Bella berusaha membuatnya seenak mungkin dengan harapan bisa menarik perhatian suaminya itu.
Sejak seminggu menikah, tak pernah sekalipun Saga melihatnya meskipun untuk beberapa menit saja. Tapi setidaknya itu lebih baik daripada disiksa dan sakiti.
Kehadiran Bella memang tak pernah dianggap, tapi mengingat pesan dari guru agamanya sewaktu di sekolah bahwa sebagai seorang istri mau bagaimanapun suaminya tetap dia adalah imam yang harus dihormati dan dibahagiakan. Karena itulah setiap hari Bella berdoa agar suaminya bisa berubah dan menerimanya sebagai istrinya.
Setelah selesai menyiapkan makanan di meja makan, Bella bergegas membersihkan tubuhnya dan memoleskan sedikit make up natural ke wajahnya serta mengganti bajunya yang berbau makanan dengan baju bersih serta wangi, dengan harapan hari ini suaminya mau melihatnya dan membuatnya dihargai sebagai seorang istri.
Bella membuka sedikit pintu kamarnya untuk melihat apakah suaminya sudah keluar dari dalam kamarnya atau belum.
( Semenjak mereka tinggal di apartemen, Saga dan Bella menempati kamar yang berbeda, sesuai perjanjian mereka untuk saling menjaga privasi dan tidak ikut campur masalah masing-masing ).
Ceklek
Tak lama kemudian Saga benar benar membuka pintu kamarnya dan sudah siap untuk berangkat kerja dengan mengenakan pakaian formal. Tampan, dingin, kejam dan tak banyak bicara, itulah karakter Saga yang membuat semua orang memilih untuk tidak berurusan dengannya.
Bella yang mengintipnya dari balik pintu kamarnya pun segera melangkahkan kakinya mendahului Saga dan menyiapkan piring serta tempat duduk untuk suaminya itu.
" Tuan, sebaiknya anda sarapan dulu. Saya sudah siapkan makanan kesukaan anda" Ucap Bella yang membuat Saga menoleh dan menatap berbagai hidangan yang sudah tertata rapi di meja makan.
Saga terdiam sejenak dan menatap hidangan itu sebentar kemudian menatap dingin wajah istrinya untuk beberapa detik, bukannya tatapan haru dan penuh cinta tapi masih sama yaitu tatapan dingin dan penuh kebencian.
Di pagi ini Saga tidak ingin moodnya berubah jadi memilih untuk tidak menghiraukan Bella dan kembali melanjutkan langkahnya menuju pintu keluar tanpa sepatah kata seolah olah tidak ada manusia lain selain dirinya yang berada di sana
" Tuan, setidaknya hargailah kerja kerasku yang sudah menyiapkan makanan ini dari subuh!" Ucap Bella dengan suara bergetar.
Saga menghentikan langkahnya dan menoleh ke samping tanpa memutar tubuhnya " Aku tidak meminta kamu membuat hidangan untukku, jangan merusak moodku"
" Tapi aku istri anda! Aku ingin memasak untuk anda tuan, aku juga tidak ingin membuat masalah dengan anda, ijinkan aku berbakti kepada anda sebagai seorang istri" Bantah Bella dengan berani.
" Cukup! Hentikan omong kosongmu itu, aku peringatkan lagi siapa dirimu sebenarnya, kamu hanyalah budakku yang aku beli dari papamu jadi jaga batasanmu!" Ucap Saga kemudian melangkah pergi tanpa menunggu jawaban Bella ataupun sekedar menoleh apalagi berpamitan seperti pasangan suami istri yang lainnya.
Bella kembali menunduk dengan uraian air mata.
" Tapi tuan, apa salahku? Kalau anda tidak menginginkan aku lebih baik lepaskan saja aku" Dengan berani Bella mengucapkan kata kata itu yang membuat Saga semakin geram dan memutar badannya dengan mengerutkan rahangnya.
Saga berjalan cepat menuju istrinya dan menyeret lengannya dengan kasar menuju kamar mandi.
Bruaks
Saga melemparkan tubuh Bella ke dalam bathup yang belum terisi air.
" Ampun tuan, ampun tuan, aku mohon maafkan aku hiks hiks hiks" Bella pun menangis meminta ampun kepada suaminya. Tapi Saga yang sudah dikuasai amarah tidak lagi menghiraukan istrinya dan menyalakan kran air di atasnya.
" Ampun tuan" Bella terus merengek minta ampun tapi tidak dihiraukan oleh suaminya yang terus menyiksanya dengan kejam. Saga tidak segan segan menampar dan mendorong tubuh Bella hingga jidatnya memar dan sudut bibirnya mengeluarkan darah segar.
Saga seperti kesetanan dan terus menampar wajah Bella kemudian menjambak rambutnya sambil berbisik " Aku peringatkan nona Fernandez, lebih baik kamu diam dan tidak membantahku, jangan pernah berfikir untuk lepas dariku".
" Hiks hiks i- iya tuan maafkan aku "
Saga pun melepaskan cengkeramannya dari rambut panjang Arabella kemudian membenarkan posisi berdirinya sambil mengusap usap Jaz nya tapi Jaz mahal yang ia kenakan ternyata sudah basah semua.
Saga membalikkan badannya kemudian melangkah meninggalkan Bella yang masih menangis di dalam bathup.
Setelah mengganti bajunya, Saga pun bergegas berangkat ke kantor dan tidak memperdulikan keadaan Bella.
Bella hanya menunduk, tangisannya masih terdengar sesenggukan " Pa, kenapa papa tega menjualku pada laki laki monster itu, hiks hiks hiks" Gumamnya di sela sela Isak tangisnya.
...🧡🧡🧡...
Di Kantor Mahendra.
Saga berjalan memasuki ruangannya, dan tak lama kemudian Vincent datang untuk menemuinya.
" Permisi tuan maaf, sekarang sudah lewat jam 10, klien kita sudah lama menunggu" Ucapanya dengan santun dan sedikit membungkukkan badannya.
" Siapkan semua, kita berangkat sekarang" Jawab Saga tanpa menatap asistennya itu.
Mereka pun bergegas berangkat menuju sebuah restoran mewah untuk menemui klien dari luar negeri yang menginginkan bekerja sama dengan Mahendra.
Dan tidak butuh waktu lama Saga dan Vincent pun tiba di sana. Mereka disambut oleh manager restoran dengan baik dan diarahkan ke sebuah bangku kelas 1. Terlihat ada seseorang yang sudah menunggu di sana.
" Permisi, benarkah anda nona Monica" Ucap Vincent bermaksud menyapa seseorang yang sedang duduk sambil menikmati segelas jus buah segar.
Saga memicingkan matanya kemudian memasukkan kedua tangannya di kedua saku celananya " Monica" Batinnya.
Wanita itupun menoleh dan menatap keduanya dengan terkejut.
" Oh iya , Sa-Saga!" Ucap wanita itu kemudian beranjak dan maju selangkah agar lebih dekat.
Saga tersenyum menyeringai " Kenapa kamu di sini! "
" A-aku aku" Jawab gadis itu gugup.