Menaklukkan Iblis

Menyerah pada permintaan putranya yang lucu dan menggemaskan, Richard berpamitan dengan Pak Tua Chad. Ia harus pulang bersama William karena bocah itu bersikeras ingin bertemu Nalyssa.

Menurut kepala pelayan, tamu mereka sudah bangun. Nalyssa saat itu sedang makan malam. Ia menelepon ke rumah hanya untuk memastikan apakah Nalyssa sudah bangun atau belum. Selain itu, ia juga meminta kepala pelayan untuk mengawasinya.

Richard masih curiga dengan identitasnya. Simon, asisten sekaligus tangan kanannya, masih menyelidiki identitas Nalyssa. Dia memberinya tugas untuk melakukan pemeriksaan latar belakang tentang wanita aneh ini.

Siapa tahu wanita ini mungkin mata-mata atau seseorang dari musuh mereka?

William dan pengasuhnya sudah berada di dalam mobil menunggu Richard. Anak laki-laki itu sangat gembira melihat Nalyssa. Suasana hatinya yang muram telah hilang dan dia kembali ceria.

Karena William sudah tidak ada lagi, Richard menelepon Simon untuk menanyakan kabarnya. Ia harus mengetahui identitas wanita itu sesegera mungkin.

Telepon berdering selama sepuluh detik sebelum dijawab oleh Simon.

"Simon, bagaimana? Apa tugasmu sudah selesai?" Suara Richard yang dalam dan dingin terdengar.

"Ya, Bos. Aku menemukannya... identitas aslinya." Simon menjawab dengan cemas. Dia menemukan sesuatu yang aneh pada wanita itu dan dia tidak tahu bagaimana reaksi Richard saat mengetahuinya.

"Temui aku di rumah. Bawakan berkas-berkasnya. Aku ingin tahu segalanya tentang wanita itu," perintahnya dengan suara tegas. Richard tak kuasa menahan diri untuk tidak mengerutkan wajahnya setiap kali ia memikirkan wanita itu.

"Dia mirip dengan wanita itu. Memikirkannya saja bisa membuat darahku mendidih meskipun dia tidak melakukan apa-apa," pikirnya dalam hati. Yang dia maksud adalah Rosemonde yang masih koma. Dia dirawat di fasilitas pribadi Scourge Dan sampai sekarang, tidak ada tanda-tanda dia akan bangun.

"Oke, Bos. Oke!" Suara Simon menyadarkannya kembali ke masa kini.

"Ayah! Ayo pulang! Cepat!" seru William kecil sambil memanggil ayahnya yang masih berdiri di pintu masuk hotel. Anak laki-laki itu mulai tidak sabar. Ia membuka jendela mobil dan melambaikan tangannya ke arah ayahnya, memberi isyarat agar ayahnya segera datang.

Richard menutup telepon dan berjalan menuju mobil. William kecil segera memerintahkan Sopir mereka untuk menjalankan mobil dan menambah kecepatan. Richard hanya bisa menggelengkan kepalanya tanpa daya.

Dua puluh menit kemudian, ayah dan anak itu tiba di rumah besar mereka. William bergegas keluar dari mobil dan memasuki rumah. Ia naik ke atas untuk menemui Nalyssa di kamar tamu sementara Richard menuju ruang kerjanya. Pada saat yang sama, Kepala Pelayan mengikuti Richard dari belakang.

"Paman Leo, apa yang dia lakukan setelah bangun tidur?" tanya Richard sambil melepas mantelnya. Ia menaruhnya. Kemudian, jari-jarinya mengendur dan melepas dasinya sebelum duduk di kursinya.

"Dia sangat pendiam saat makan. Tapi Tuan, saya mendengarnya berbicara dengan seseorang saat dia bangun. Dia aneh, Tuan. Dia berbicara tentang Iblis. Apakah dia gila?" Si Pelayan memberi tahu Richard tentang perilaku aneh Nalyssa.

Untungnya, dia tidak mendengar dengan jelas apa yang sedang dibicarakan Nalyssa dan Bubba. Selain itu, hanya Nalyssa yang bisa melihat dan mendengar Bubba.

Richard menyipitkan matanya. Ada ekspresi bingung di wajahnya yang tegap saat mendengarkan ucapan Kepala pelayan. 'Berbicara dengan Iblis? Apakah itu nama samaran dari pemimpin organisasinya?'

Richard masih mencoba mencari tahu organisasi mafia atau sindikat mana yang pemimpinnya dijuluki Iblis ketika mereka mendengar ketukan di pintu. Simon angkat bicara, memberi tahu Richard bahwa dia telah tiba.

Richard memberi isyarat kepada kepala pelayan untuk membuka pintu dan pergi. Paman Leo menuruti perintahnya, memperbolehkan Simon memasuki ruang kerja.

Simon menyapa Richard dengan sopan sebelum menyerahkan berkas yang berisi latar belakang Nalyssa Helene Jacqueline! Karena Nalyssa adalah seorang aktris yang sedang naik daun dan sedang berada di puncak popularitasnya, Simon dapat menemukan identitasnya dengan sangat cepat.

Saat Richard mengambil map itu, Simon mulai memberikan informasi kepadanya terkait Nalyssa.

"Bos, nama lengkapnya Nalyssa Helene Jacqueline. Dia aktris baru Star Green Corp Entertainment. Setelah diselidiki, Nona Lyssa bertemu dengan Tuan Muda Kecil di mal pagi ini."

Richard tidak berkata apa-apa. Ia terus mendengarkan Simon sambil memindai dan membalik-balik dokumen yang berisi informasi latar belakang Nalyssa, keluarganya, dan kariernya.

"Bos, Nona Lyssa ternyata adalah penyelamat tuan muda. Kalau bukan karena dia, sesuatu yang buruk pasti terjadi pada Tuan Muda William. Sebuah vas antik yang jatuh hampir mengenai kepala tuan muda. Untungnya, Nona Lyssa bereaksi cepat dan menangkap vas itu!"

Jari Richard berhenti di tengah-tengah membalik halaman ketika mendengar itu. Ia menatap asistennya dengan bingung, tetapi ia mampu menyembunyikan emosinya dengan segera.

'Apakah benar-benar suatu kebetulan mereka bertemu di toko itu?'

Setelah membaca latar belakang Nalyssa, dia tidak melihat hal mencurigakan yang dapat menghubungkannya dengan organisasi dunia bawah tanah atau faksi musuhnya. Apakah dia salah menghakiminya? Richard seharusnya berterima kasih padanya karena telah melindungi putranya, William.

"Tapi bos… setelah menyelidiki lebih dalam, ada sesuatu yang sama sekali tidak masuk akal." Simon hendak mengungkapkan sebuah fenomena yang sangat aneh yang bahkan logika pun tidak dapat menjelaskannya.

"Ada apa?" tanya Richard, matanya penuh rasa ingin tahu.

"Saya baru tahu kalau Nona Nalyssa bunuh diri hari ini. Dia melompat dari lantai 9 Hotel Heaven. Bos, lihat foto-foto yang dimuat di artikel berita." Simon menunjukkan artikel berita tentang dugaan percobaan bunuh diri Nalyssa kepada Richard pagi ini.

"Agensinya sudah mengeluarkan pernyataan bahwa dia dalam kondisi kritis. Dia seharusnya berada di rumah sakit. Jadi bagaimana dia bisa berada di mal tiga jam setelah insiden bunuh diri? Bos... apakah menurutmu ada semacam konspirasi di sini?"

Richard mengernyitkan dahinya setelah membaca berita itu. Simon benar. Ini sama sekali tidak masuk akal.

"Apakah kau yakin bahwa wanita di rumahku sekarang adalah Nalyssa Jacqueline yang asli?"