NovelToon NovelToon
Resiko Menikah Dengan Nona Dingin

Resiko Menikah Dengan Nona Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Nikahmuda / Mafia / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: qyurezz

Cewek imut dan manis ketika dia sedang manja, dan berubah 180 derajat menjadi dingin dan menakutkan ketika dia sedang dalam mode gila ....
Dia adalah Avril, gadis yang susah ditebak isi hatinya dan gampang berubah haluan, melakukan sesuatu seenak jidat dan suka merepotkan orang-orang disekitarnya..
Bahkan ketika sudah menikah pun d
tidak jauh beda.. Yaa dia menikah dengan laki-laki yang sederhana bernama Asep..
Ehh bukan Asep namanya..😅
Laki-laki itu bernama Keinan
Enaknya dipanggil Ken apa Kei ya??

Ken dan Avril menjalani kehidupan rumah tangga dengan banyak rintangan.. mampukah mereka melabuhkan kapalnya dengan baik sampai tujuan...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qyurezz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ganti rugi

Li memasuki ruang rawat Avril, dengan raut wajah datar , ia tidak terkejut dengan apa yang tengah dilakukan Avril.

Lalu menghampirinya.

Kei yang menyadari ada Li dibelakangnya, nampak sedikit terkejut, ia hendak berdiri.

"Diam" Avril menahan lengan Kei.

"Aku belum selesai.." mengunyel-unyel kedua pipi Kei sampai merah. Gemas.

Kei meringis namun dibarengi tertawa. Membuat Avril makin gemas. Li hanya menggeleng melihat tingkah Avril.

Avril menghentikan aksinya setelah puas. Kei meraba kedua pipinya yang memerah. Namun dia nampak senang.

"Nona, berapa yang harus saya bayar untuk ganti rugi" tanya Kei

"Kamu lihat pakaianku, kotor kena tumpahan kopi, ini tidak bisa dipakai lagi"

Kei melihat pakaian Avril.

"Benar juga, berapa harganya?"

"Dua ratus juta lebih" ucap Avril santai.

Kei membelalakkan matanya. Terkejut

"Dua ratus juta?" Kei mengulang kata nya.

"Lebih" Avril tersenyum. "kamu sanggup mengganti?"

Perlu bertahun-tahun untuk mengumpulkan uang sebanyak itu. Batin Kei. "Saya tidak punya uang sebanyak itu" Kei lesu.

"Kalau begitu, kita bicarakan ini nanti. Aku mau mengundangmu makan malam di rumah "

Kei masih mematung, memikirkan dua ratus juta itu.

"Kau dengar?" Avril menepuk bahu Kei.

"Iya, iya nona?"

"Datang nanti malam kerumahku"

"Baik"Kei mengangguk dengan cepat. Pikirannya masih berkecamuk.

"Oke, kamu boleh pulang sekarang"

"Mmm iya baik nona, saya permisi" Kei bangkit dari duduk dan merunduk hormat. Avril mengangguk.

"Sekretaris Li" Avril mengisyaratkan dengan matanya, memerintah sesuatu.

"Baik nona" Li sudah paham.

"Silahkan tuan" pada Kei, Li menunjuk pintu dengan tangannya.

"Iya,Saya pulang dulu nona" tersenyum

pada Avril.

Avril melambaikan tangan membalas senyuman Kei.

Kei keluar disusul Li, sampai di balik pintu Li berbicara pada Kei.

"Tuan" Li

"Iya?"

"Ini kartu nama nona Avril" Li menyodorkan kartu berlogo khusus.

Kei menerimanya,hanya sekilas melirik kartu tersebut.

"Datang ke rumah nona pukul tujuh. jangan sampai telat"

"Baik, saya akan datang tuan"

"Panggil saya sekretaris Li"

"Oh,, iya, sekretaris Li" Kei mengangguk

"Ingat Tuan, jangan dibawa perasaan apapun yang dilakukan nona, dia hanya sedang main-main, kamu hanya harus menuruti keinginannya, jangan sampai mengecewakan dia"

"Baik sekretaris Li, saya akan ingat itu"

*Main-main? Memangnya apa yang aku harapkan? Jujur aku merasa tidak sebanding dengan dia, dia bukan orang sembarangan sepert*inya .

"Nona Avril masih seumuran denganmu, tapi kau harus lebih sopan menyapanya, jangan membuat dia tersinggung "

"Seumuran? Tapi dia terlihat sangat dewasa"

"Hanya penampilannya saja"

"Baik sekretaris Li, saya akan lebih hati-hati sesuai saran anda"

"Pergilah, mobil sudah saya pesankan untuk mengantar anda pulang"

"Terimakasih sekretaris Li atas kebaikannya, saya permisi " Kei merunduk hormat, berbalik badan meninggalkan Li.

Li hanya mengangguk pelan.

"O iya tuan" Kei membalikkan badan melihat Li "Menyinggung masalah kemarin, anda menduga orang yang tengah memilah sampah di tempat saya itu pengemis, anda salah. Itu adalah ayah saya" Kei mengingat kejadian kemarin, merasa kesal.

"Saya sudah tau tuan, saya minta maaf untuk itu" Li merunduk.

Sudah tau rupanya?sejak kapan?. Batin Kei.

"Baik, saya maafkan" kesal dihatinya mulai memudar. Ia melanjutkan langkahnya meninggalkan rumah sakit.

Li kembali ke ruangan Avril.

"Nona" Li menyapa.

Avril melompat dari ranjangnya dengan perasaan senang.

"Anda terlihat sehat sekarang"

"Mmm,, iya, aku merasa enakan setelah dipijat Kei" Pipinya merona.

"Syukurlah, Mau lanjut ke kantor atau pulang?"

"Ke kantor, Li. Tapi aku mau ganti pakaian dulu"

"Baik nona, silahkan "

Li mempersilahkan Avril jalan duluan. Mereka meninggalkan rumah sakit dengan segera.

"Carikan sekalian pakaian untuk ku pakai nanti malam ya Li"

"Baik nona"

****

Kei sudah berada di dalam mobil yang Li pesankan untuknya. Kei terus memikirkan kejadian tadi, tentang ganti rugi dua ratus juta. Gelisah tampak diraut wajahnya.

Bagaimana aku bercerita pada ayah? Ah iya aku harus membawa belanjaan di supermarket, ayah pasti sudah menunggu.

Kei mengaktifkan ponselnya, karena ternyata sedari pagi tidak aktif.

Beberapa pesan dari ayah yang masuk, menanyakan keberadaan Kei.

Kei langsung menelpon.

"Halo ayah"

"Dimana kamu Kei?" terdengar panik.

"Aku sedang dalam perjalanan ayah"

"Kenapa lama sekali? Apa maksudnya ini?, Kenapa belanjaan bukan kamu yang antar ke kedai? Dan kenapa banyak sekali?"

"Apa?" Kei terkejut.

"Aku belum selesai belanja ayah"

"Belum selesai bagaimana? Memangnya mau seberapa banyak? Ini sudah melebihi daftar belanjaan"

"Ayah aku tidak paham, aku bahkan belum selesai tadi karena ada kejadian yang tidak terduga "

"Lho tadi ada orang yang mengirim barang belanjaan satu mobil boks penuh, katanya punya mu Kei, ayah terima saja"

"Siapa ayah? Aku tidak merasa melakukan itu"

"Lah, kau bertanya balik pada Ayah?"

"Sudah-sudah , tunggu aku dikedai, ada kesalah fahaman mungkin, jangan diapa apakan belanjaan itu"

"iya iya, cepat! Ayah tunggu"

Tut. panggilan selesai.

Siapa ya?. Apa jangan-jangan salah kirim?. Aaa aku tidak tau.. Kei pusing sendiri.

Sampailah ia di kedai, Kei langsung keluar dari mobil menghampiri kedainya, di halaman terlihat beberapa tumpukan dus berisi kebutuhan kedai. Ayah Kei keluar dari kedai, lelaki paruh baya itu terlihat bingung.

"Kemana saja kamu Kei?"

"Ayah" Kei memandang tumpukan dus itu

"Ini ulahmu Kei?" tunjuknya pada barang.

"Bukan, bukan ayah" Kei mengibas ngibaskan tangannya.

"Lalu siapa?" ayah makin bingung.

Derrtt derrtt.. ponsel Kei berbunyi. Dari nomor tidak dikenal, Kei mengangkatnya.

"Halo"

"Halo Kei ini aku Avril"

"Avril? Mmm nona Avril" Kei gelagapan.

"Iya, kau suka?"

"Suka? Suka apa?"

"Apa lagi?. Belanjaanmu sudah ada di tempatmu kan?"

"Oo ini? Iya sudah, jadi nona yang melakukannya?"

"Memangnya kapan aku melakukannya?, dari tadi kan aku bersamamu "

"Terus siapa?"

"Li yang melakukannya,dia menyuruh pegawai supermarket mengirimkan belanjaanmu"

"Apa?" terkejut setengah mati.

"Kau suka Kei?"

"Suka, nona.. Iya suka sekali" merasa tidak enak hati. Ia meraba tengkuknya.

"Baguslah"

"Terimakasih nona, tapi ini berlebihan"

"Tidak Kei, saya tulus melakukannya, itu hadiah untukmu yang sudah berlangganan di supermarket ku selama beberapa tahun ini"

"Apa?" Kei semakin terkejut. "Supermarket mu?"

"Iya Kei, biasa aja jangan terkejut begitu"

"Iya, iya nona"

"Sudah dulu ya Kei, aku mau bekerja "

"Iya, silahkan nona" Kei sampai bingung harus mengucapkan apa lagi.

Bekerja?. Kalau seumuran denganku seharunya masih sekolah kan?. Kenapa bekerja?.

"Hei Kei, melamun!" Ayah menepuk bahu Kei. "Telepon dari siapa?"

"Nona Avril, aku baru mengenalnya tadi, tidak sengaja aku menabraknya di supermarket"

"Terus?"

"Ini juga dari dia ayah" tunjuknya pada tumpukan dus.

"Wahh baik sekali dia, tapi kenapa dia memberikan sebanyak ini"

"Dia pemilik supermarket Ghanassa grup ayah"

"Yang benar kamu Kei!?"

"Benar ayah, tapi sepertinya aku dalam masalah besar juga"

"Apa maksudnya Kei?"

"Ceritanya panjang, ayo aku ceritakan di dalam" Kei menarik lengan ayah masuk ke dalam kedai.

"Ayah sepertinya aku bolos dulu hari ini, sudah siang juga kalau mau sekolah"

"Gapapa nak, ayo cerita dulu ke ayah apa yang terjadi sama kamu hari ini"

Mereka melanjutkan langkahnya, duduk dikursi dan berbicara empat mata disana. Kei menjelaskan dengan detail apa yang terjadi padanya. Ayah mendengarkan dengan antusias.

"Kenapa kamu tidak hati-hati Kei!" ayah menepuk lengan Kei "Bagaimana kalau dia meminta ganti rugi yang diluar kemampuan kita?"

"Aku harus bagaimana ayah?"

"Kita kembalikan semua barang yang ia berikan, meminimalisir dia meminta ganti rugi yang banyak "

Kei berfikir. "Sepertinya mustahil ayah. Sekretarisnya memintaku jangan sampai mengecewakan nona Avril, aku tidak tau apa yang akan terjadi kalau sampai kita mengembalikan barang itu"

"Yasudah kalau begitu, anggap saja ini rejeki buat kita, ayah akan menyiapkan makanan untuk.. Siapa tadi?"

"Nona Avril"

"Ah iya, nona Avril, kamu nanti bawa makanan dari ayah saat kerumahnya ya, Ayah juga mau menitip salam"

"Iya ayah" Kei mengangguk.

"Ayah aku ada urusan dulu sebentar, boleh aku pulang?"

"Iya boleh nak, pulang saja, persiapkan dirimu ya, ayah yakin kamu bisa"

"Terimakasih ayah." Kei pamit dan segera meninggalkan ayahnya.

Tinggal ayah yang mulai mengangkut barang-barang tersebut sendirian. Gapapa dia faham dengan situasi anaknya. Namun kepikiran juga tentang ganti rugi Dua ratus juta lebih itu.

Semoga saja tidak sampai ganti rugi sebanyak itu. Batin ayah.

****

Kei sudah berada di kamarnya yang sederhana. Ia meraih laptopnya yang ada di meja, membawanya ke atas kasur. Membuka internet.

Avril, Avril...siapa dia?.

Kei mengetikkan nama Avril di layar pencarian dan ia menemukan berderet tentang Avril serta foto-foto nya. Terkejut kembali setelah membaca beberapa artikel disana. Ia memastikan juga dengan melihat kartu nama Avril yang diberikan Li.

"Presdir Ghanassa grup?" gumamnya pelan.dia menjatuhkan tubuhnya di kasur, untung empuk tuh kasur.

"Aku telah berurusan dengan bukan sembarang orang..Aaaa .." Berdebar jantungnya.

"Gila... Dia benar-benar seorang yang disegani ternyata" Kei melihat lagi beberapa artikel. Foto Avril bersama presiden, perdana Mentri hingga artis-artis terkenal tanah air. Namun tak banyak tentang kehidupan pribadi Avril, hanya sebagain kepopulerannya saja.

1
Dwi Winarni Wina
Ayahnya keyden dikira pengemis dan kau dengar sangat marah skl sm li...
Dwi Winarni Wina
mampir dan nyimak thor, Avriel sangat semangat skl makannya sambil melihat pria di kedai itu...

kayaknya avriel lg jatuh cinta pemuda di kedai itu sll membuat avriel semangat skl mendekatinya...
Milka Budi
Luar biasa
qyurezz: terimakasih kakak
total 1 replies
Milka Budi
Lumayan
ZiG Momen
/Heart/
qyurezz: thanks
total 1 replies
DonnJuan
emm... suka banget ceritanya
qyurezz: Aaa makasih..😊😊
total 1 replies
Gourry Gabriev
Bikin gak bisa berhenti
qyurezz
😅😅😉
Stella
Ngakak ampe terbahak-bahak. 🤣
qyurezz: hehe, hai ka salam kenal ya😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!