Mencintai setulus hati serta menyokong dana untuk seluruh keluarga sang suami. Siapa sangka hal itu tak bisa membuat Zeline mendapatkan balasan kebaikan. Wanita itu justru harus menerima kenyataan pahit bahwa Delon suaminya diam-diam berselingkuh. Dan parahnya lagi,mertua serta ipar-iparnya yang selama ini hidup bergantung dengannya bersekongkol untuk menutupi perselingkuhan sang suami.
Penasaran dengan isi ceritanya? yuk silahkan disimak kelanjutannya ...... happy reading 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinly Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10
"Bagaimana ? Suamimu nggak curiga kan sama kamu ?" Tanya Lindri ketika sudah bertemu Zeline di mal. Dua wanita itu janji bertemu sekaligus shoping bersama sambil melakukan perawatan agar terlihat lebih cantik. Apalagi selama ini Zeline terlalu sibuk dengan menyenangkan Delon dan keluarganya sehingga lupa untuk memperhatikan penampilannya. Kini saatnya dirinya untuk melupakan semua hal tak penting itu dan fokus pada dirinya.
"Tenang saja. Delon sama sekali nggak curiga. Apalagi sekarang dia bersama keluarganya sedang sibuk untuk acara nanti malam." Jawab Zeline dengan santai.
"Syukurlah. Acaranya paling malam udah mulai. Oh iya,salah satu karyawan ku tadi lagi ke rumah mertua mu buat ngantar pesanan baju. Kayaknya ibu mertua mu itu pesen baju buat ipar mu. Nah,karyawan ku itu sekaligus aku suruh buat jadi mata-mata jam berapa nanti mereka berangkat biar kita susul."
"Ah,ide yang bagus Lin. Lebih baik begitu daripada aku pura-pura hubungi Mas Delon buat cari tahu jam berapa mereka berangkat. Makasih ya ? Ugh... Kamu memang teman terbaik." Ucap Zeline sambil mencubit gemas tangan sahabatnya.
"Aku memang paling bersemangat buat memberantas para tukang selingkuh. Kamu tenang saja,aku selalu punya cara buat dapetin bukti yang kuat,biar nanti kamu punya kekuatan untuk hadapi keluarga toxic suamimu itu. Seandainya suami ku yang kayak gini udah ku bejek-bejek mukanya sampai hancur tak berbentuk." Ungkap Lindri penuh emosi.
Janu suami Lindri adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan swasta yang tak terlalu besar. Namun pria itu sering keluar kota mengikuti perintah sang bos pemimpin perusahaan tempat ia bekerja. Hal inilah yang membuat Lindri bebas melakukan aktivitasnya tanpa harus takut diijinkan atau tidak oleh sang suami. Apalagi Janu suaminya itu bisa berminggu-minggu tinggal di luar kota.
"Eh ngomong-ngomong suamimu kamu gimana Lind ? Kamu udah ijin nggak ?" Tiba-tiba saja Zeline teringat jika temannya itu perlu meminta ijin terlebih dulu pada pasangannya.
"Nggak usah dipikirin Zel. Suami ku itu masih lama di luar kota. Lagian dia nggak perduli setiap apa yang aku lakukan. Ia terlalu sibuk dengan pekerjaannya."
Mendengar perkataan temannya itu ada sesuatu hal aneh yang dirasakan oleh Zeline. Namun ia tak berani berkomentar dan hanya mengiyakan saja. Zeline tak ingin mengutarakan apa yang dirinya rasakan tanpa adanya bukti. Salah satu prinsip hidup yang selalu ia terapkan dari kecil. Tak ingin tergesa-gesa berkata atau mengungkapkan apa yang ia pikirkan sebelum adanya bukti yang kuat. Apalagi hal tersebut berkaitan dengan orang lain. Sungguh ia tak ingin mencari masalah.
"Lin,perawatan yuk ? Daripada stres mikirin pria gila itu,lebih baik kita memanjakan diri. Aku yang bayarin kamu sekarang." Tawar Zeline saat melewati sebuah salon kecantikan.
"Nah,gitu dong." Lindri mengacungi jempol atas ucapan Zeline.
"Ini ni yang paling aku suka. Wanita cerdas. pokonya kamu harus lebih cantik dari pelakor itu. By the way makasih ya traktirannya ?"
Zeline tersenyum melihat tingkah Lindri yang memandang kagum dirinya karena terlihat baik-baik saja serta justru berpikir untuk melakukan perawatan disaat sang suami sedang sibuk dengan wanita lain.
"Yuk.." Ajak Zeline dan langsung menarik tangan Lindri masuk ke dalam salon.
...****************...
Sementara itu dikediaman Berti sedang sibuk mempersiapkan diri mereka untuk pertemuan nanti malam bersama keluarga Talita.
"Ranti,bantuin ibu bawain buah tangan ini." panggil Berti saat kewalahan mengangkat buah buahan serta beberapa makanan ke atas meja untuk dipacking sebagai buah tangan.
"Aduh Bu,kok banyak banget sih ? Mana buah buahan nya berat banget lagi. kenapa nggak Delon aja yang ngurusin semua ini ?" Omel Ranti.
"Kok Delon sih ? Kakak mu itu kan lagi sibuk." Ucap Berti yang tak ingin putranya melakukan pekerjaan lain selain mempersiapkan penampilannya agar terlihat menarik ketika bertemu besannya. Semua itu terbukti dari saat Delon tiba, Berti langsung menyuruh anaknya itu untuk mencoba baju yang akan mereka kenakan dan setelah itu menyuruh putranya untuk memotong rambut serta mencukur kumis di sebuah salon terdekat. Berti tak ingin orang tua Talita memiliki kesan buruk sedikitpun pada calon menantu mereka. Dan yang tak kalah pentingnya ia dan semua keluarganya harus terlihat seperti orang kaya pada umumnya.
Ranti menghentakkan kakinya kesal. wanita itu biasanya sangat malas dan tak ingin melakukan pekerjaan selain bermain handpone dan jalan-jalan bersama temannya. Hari ini demi acara sang kakak ia terpaksa harus meluangkan waktu yang banyak untuk membantu ibunya dan melupakan sejenak dari kebiasaan dirinya menonton Drakor atau sekedar menscrol media sosialnya.
"Permisi Bu,saya membawa pesanan baju yang baru saja ibu minta." Lapor seorang wanita yang baru saja tiba dan langsung menghampiri Berti dan Ranti yang sedang sibuk menata buah-buahan.
Berti terdiam dan tak langsung menyahut perkataan wanita tersebut. Ia justru memperhatikan wanita itu dari ujung kaki hingga kepala dan tiba-tiba langsung tersenyum.
"Nama mu siapa ?" Tanya Berti sambil tersenyum ramah. Sangat terlihat jika ia memiliki keinginan terselubung.
"Nama saya Wina Bu." jawab Wanita itu dengan sopan.
"Oh Wina ? Karyawan baru Lindri ?"
"Iya Bu."
"Ah,aku punya tawaran kerjaan buat kamu. Hanya untuk hari ini saja. Apa kamu bersedia ?" Tanya Berti sambil menatap Wina dengan angkuh khas orang kaya yang memiliki banyak uang.
"Mmm....tapi saya sedang bekerja dengan Bu Lindri Bu."Jawab Wina dengan kebingungan. Ia sebenarnya sungguh tak mengerti dengan permintaan Berti yang menurutnya tak masuk akal. Jelas-jelas wanita itu tahu bahwa dirinya sedang bekerja dengan Lindri,bisa-bisanya masih menawarkan pekerjaan.
"Hanya beberapa jam saja kok. Coba kamu hubungi Lindri. Aku yakin ia psti memberimu ijin." Bujuk Berti penuh keyakinan dan mengabaikan tatapan aneh bercampur kebingungan yang dilayangkan oleh Ranti putrinya.
"Nanti kerjaan ku apa Bu ?"
"Gampang. Nanti kamu cuma bantuin kami turunin barang bawaan kami dari mobil ketika sudah sampai di rumah calon menantu saya."
"Hanya itu ? Tanya Wina seolah tak percaya menurutnya pekerjaan itu tak perlu dilakukan oleh orang lain karena Berti dan Ranti bisa melakukannya sendiri.
"Ya,hanya itu. Mudah kan ? Aku akan membayar hasil jerih payah mu nanti.
"Tunggu sebentar. Aku akan menghubungi Bu Lindri." Kemudian Wina pun menelpon Lindri serta menjauh dari sana.
"Baiklah. Ikuti saja. Dan ingat,abadikan setiap momen yang kalian lewati nanti malam." Pesan Lindri pada Wina hingga membuat Wina semakin kebingungan.
"Baik Bu." jawab Wina mengiyakan perintah sang bos. Meskipun kebingungan,ia tak ingin membantah dan hanya bisa mewujudkan permintaan Lindri.
bukannya berterima ksih... ini mlah memusuhi zeline... bhkn mnghianatinya..../CoolGuy//CoolGuy/