Pembatalan perjodohan tiba-tiba oleh orang yang paling dicintainya, membuat dirinya sangat terguncang hingga sang ayah akhirnya memutuskan menjodohkannya dengan laki-laki yang pernah menolong dirinya. Yang tak tahunya laki-laki itu adalah teman semasa SMAnya. laki-laki konyol yang selalu mengganggu dirinya disekolah.
"Yang benar saja aku harus menikah dengan dia?" ucapnya dalam hati.
Bagaimana kelanjutan kisah mereka? akan kah cinta akan tumbuh dengan seiring nya waktu? ikuti kisahnya yuk...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Emak Aku
Bening langsung berlari ke ruang ICU ketika mendengar suaminya mendapatkan penyerangan diam-diam.
"Bintang bagaimana kondisi Awan?"tanya Bening panik.
"Tenang aku sedang berusaha menolongnya"ucap Bintang.
"Kau keluar lah banyak-banyak berdoa"ucap Bintang yang menyuruhnya keluar dari ruangan.
Bening pun keluar dari ruang ICU dan membiarkan Bintang menangani Awan.
Dia pun berdoa dengan sungguh-sungguh untuk keselamatan dan kesembuhan suaminya.
Mesin yang menunjukkan detak jantung terus berbunyi,dan menunjukkan jantung Awan sudah mulai melemah.
"Ayo Wan...elu bisa lawan,lawan rasa sakitnya"gumam Bintang.
"Plis Wan plis...elu nggak mau kan biarin Bening nangis dan jadiin dia janda "ucap Bintang sambil terus memberikan pertolongan pada Awan.
"dokter jantung pasien mulai normal kembali"ucap seorang perawat yang membantu Bintang.
"Benar kah Alhamdulillah"Bintang mengucapkan rasa syukur saat mengetahui hal tersebut.
Bintang pun mengambil sampel darah Awan untuk dibawanya ke lab,dia ingin tahu racun apa yang di berikan oleh penyusup itu kepada Awan.
Saat keluar dari ruang ICU wajah lega Bintang terlihat jelas di mata Bening.
"Alhamdulillah dia selamat,gue akan periksa darah dia di lab racun apa yang di berikan sama penyusup itu"ucap Bintang.
"Dan kita pasti akan tangkap penyusup itu,dan saat Awan sadar biar dia yang menghukum pengecut itu"jelas Bintang.
"Ya... terima kasih Bintang, boleh aku masuk untuk melihat kondisi nya?"tanya Bening.
"Masuklah,gue tinggal dulu ya"Bintang pun pamit pada Bening.
Sejak kejadian Awan diserang,tutur kata Bintang pada Bening sungguh berbeda dia lebih lembut saat berbicara dengan Bening tak seperti dulu, entah apa yang membuat nya berubah menjadi lembut seperti itu.
Dan setelah melewati masa kritisnya, Bening pun menunggui Awan di ruangannya,bahkan Bening sampai tertidur di samping brangkar Awan.
Saat Bening terlelap tidur, tiba-tiba dia merasakan ada yang bersuara di sampingnya, hingga dirinya akhirnya membuka matanya yang masih terasa lengket,namun matanya langsung terbelalak saat melihat apa yang ada di hadapannya saat ini.
Awan sudah terbangun dari tidurnya.
"Ya Habibi kau sadar? Alhamdulillah"Bening langsung beranjak dari posisinya.
Bening langsung menghubungi perawat yang berjaga dan juga Bintang.
Bintang yang mendengar Awan telah bangun dari komanya pun langsung berlari ke ruang ICU.
Dasar pria aneh kenapa baru bangun sekarang, kenapa tidak sejak kemarin bodoh.
Batin Bintang yang memaki tapi sebenarnya dia itu senang mendengar Awan telah sadar.
Bintang langsung memeriksa kondisi Awan ,sedangkan Awan terlihat seperti orang kebingungan melihat orang di sekitarnya sibuk.
"Awan...saat ini apa yang kamu rasakan?"tanya Bintang.
"Kepala ku pusing dok"ucap Awan sambil memegang kepalanya.
"Ya itu wajar karena kau tidur cukup lama"ucap Bintang pelan.
"Tapi aku berada dimana ya?dan kalian ini semuanya siapa?"tanya Awan bingung.
"Bintang "bisik Bening memanggil Bintang.
"Tenanglah dulu dia baru sadar "Bintang berusaha menenangkan Bening.
"Kamu di rumah sakit,kamu mengalami koma setelah terkena racun yang di tembakan seseorang ke arah mu"jelas Bintang.
"Racun?koma? kenapa aku bisa terkena racun dan koma?"tanya Awan polos.
"Cerita nya panjang Awan"jelas Bintang.
"Tunggu om dokter bisa nggak jelasin sama aku sekarang?dan dimana emak bapak ku? kenapa cuma kalian yang ada disini?kalian penculik ya?"Awan nyerocos seperti anak kecil.
"Bintang..."Bening menarik pelan baju Bintang.
"Bintang jelaskan pada ku kenapa dia jadi lupa ingatan seperti ini?"Bening panik.
"Sepertinya ini efek racun yang masuk kedalam tubuhnya dan merusak beberapa syaraf dan mengakibatkan otak nya jadi bermasalah dalam artian dia malah mengingat masa kecilnya bukan masa dewasanya",jelas Bintang.
"Apa bisa di sembuhkan?"tanya Bening.
"Mungkin dengan operasi dan terapi dia bisa kembali seperti semula,tapi..."Bintang ragu menjelaskan kelanjutannya.
"Tapi apa lagi Bintang?"Bening lirih.
"Tapi di rumah sakit kita tidak ada dokter dan juga alat yang memadai itu semua ada di rumah sakit di luar negeri"jelas Bintang.
"Baiklah tolong usahakan yang terbaik untuk suami ku pinta Bening tulus.
"Om dokter kemana emak dan bapak ku?"tanya Awan lagi.
"Emak dan Bapak mu sedang pergi sebentar nanti om akan coba menghubungi mereka agar secepatnya kesini ya"ucap Bintang dengan sabar seolah berbicara dengan anak kecil.
"Ooo begitu tapi om bukan penculik kan?"tanya Awan polos.
"Bukan"jawab Bintang sambil tersenyum.
Awan lalu melihat kearah Bening yang matanya berkaca-kaca.
"Tante kenapa mau menangis seperti itu?apa om ini nakal ya sama Tante?"tanya Awan pada Bening.
"Eh... tidak om ini tidak nakal,mata Tante hanya kemasukan debu saja jadi perih "ucap Bening lirih.
"Tante jangan menangis,nanti cantiknya hilang"ucap Awan sambil tersenyum polos.
"Aku permisi dulu Bintang "Bening langsung berjalan cepat keluar dari ruang ICU.
Saat di luar ruangan tangis Bening akhirnya pecah,dia menangis tersedu melihat kondisi suaminya yang seperti itu,baru juga dia bahagia karena Awan sadar dari koma tapi sebuah kenyataan pahit harus di terimanya karena suaminya malah hilang ingatan,bahkan lebih parah dari itu memori suaminya malah kembali ke masa kanak-kanak nya.
Satu jam kemudian emak datang ke rumah sakit setelah di kabari oleh Bening,dan Bening pun menjelaskan kondisi Awan saat ini,hingga emak tidak terlalu kaget saat bertemu dengan anaknya nanti.
Emak masuk ke ruang ICU menemui anak sulung nya, melihat Awan yang terdiam di brangkar, membuat hati emak terenyuh, jujur saja sebenarnya selama beberapa bulan ini emak sering menangis saat memikirkan Awan,ibu mana yang tidak bersedih saat melihat anaknya sedang koma seperti itu,di tambah lagi saat mendengar anaknya sadar malah memori saat anak-anak saja yang di ingat Awan,hingga Awan menjadi seperti orang kurang waras saja.
"Awan..."panggil emak pelan hingga Awan pun menoleh saat mendengar suara emaknya.
"Emak"Awan tersenyum bahagia saat melihat ke hadiran emaknya.
"Kok emak lama banget jemput Awan?"tanya Awan polos.
"Emak tadi dagang kue dulu,terus emak baru kesini"jelas emak lembut.
"Ooo begitu, oiya bapak mana Mak?"tanya Awan saat melihat emaknya datang hanya sendirian.
"Bapak kan kerja di luar kota Wan"bohong emak mana mungkin emak bilang bapaknya sudah wafat,nanti Awan bisa sedih sedangkan anaknya ibu baru sadar dari koma setelah beberapa bulan koma.
Bening tiba-tiba muncul di belakang emak,Awan melihat kearah Bening dengan tatapan polosnya.
"Eh Tante cantik kenalin ini emak aku"ucap Awan sambil tersenyum polos.
Emak dan Bening hanya saling bertatapan saja.