NovelToon NovelToon
Mencinta Suami Cacat

Mencinta Suami Cacat

Status: tamat
Genre:Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Menikah Karena Anak / Terpaksa Menikahi Suami Cacat / Tamat
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Triyani

Karena kelalaian nya dalam berkendara. Mobil yang dikendarai oleh Alina pun akhirnya mengalami kecelakaan hingga membuat sang kakak yang saat itu akan melahirkan meninggal dunia.

Dan suami dari sang kakak, yang merupakan kakak ipar Alina mengalami kelumpuhan. Beruntung, bayi yang tengah dikandung oleh Alisa masih bisa diselamatkan.

Karena hal itulah, Alina pun akhirnya terpaksa menikah dengan Pras, kakak iparnya sendiri demi mempertanggung jawabkan perbuatan nya. Meski itu tidaklah disengaja.

Lalu, akankah pernikahan mereka berjalan dengan baik ditengah kebencian Pras pada Alina karena sudah menghilangkan nyawa sang istri dan membuatnya lumpuh??

Akankah Pras lulus dan mau memaafkan Alin setelah melihat ketulusan Alina dalam menjaga dan merawat Alesya, putrinya.

yukk simak kisah mereka...
Jangan lupa tinggalkan jejak ya,like,komen dan subscribe.
Biar Othor lebih semangat saat menulis,terima kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part.10

***

Tok

Tok

"Masuk,"

"Bagaimana Alina? Apa masih demam?"

"Masih Ma, sudah aku bangunkan untuk minum obat dulu. Tapi dia tidak mau bangun, dia terus saja bergumam kedinginan dan menggigil tapi tidak mau bangun untuk minum obat,"

"Lakukan saja cara manual untuk menurunkan panasnya, bagaimana?"

"Bagaimana caranya?"

"Skin to skin, kamu pasti tahu cara itu kan?"

Deg...

Seketika Pras dibuat terkejut oleh saran yang diberikan oleh mama Widia untuk menurunkan demam pada tubuh Alina.

Namun sebisa mungkin Pras menunjukan ekspresi biasa saja didepan sang mama, meski jantung nya kini berdetak dengan cepat.

Sungguh, tidak pernah terpikirkan oleh Pras sebelumnya akan menyentuh tubuh gadis itu, meski mereka sudah sah menjadi suami istri beberapa bulan lalu.

Namun tentu saja hal itu akan terasa aneh disaat hubungan mereka saja tidak dalam keadaan baik baik saja.

"Kenapa diam, ayo buka baju mu Pras. Lalu naik dan peluklah Alina, Mama akan membantu membukakan baju Alina sementara kamu membuka baju kamu sendiri,"

"Tapi Ma, apa lebih baik kita panggil dokter saja? Setidaknya Alina akan mendapatkan obat yang tepat," jawab Pras mencoba menolak dengan cara sehalus mungkin agar sang mama tidak mencurigainya.

"Ini sudah malam Pras, lagi pula Dokter Nuri masih diluar kota. Lagi pula kalian kan suami istri, kenapa harus canggung begitu? Atau, jangan bilang kalau kalian belum menyatu, Pras?" tuduh mama Widia saat melihat gelagat aneh yang ditunjukan oleh Pras.

"Te_tentu saja kami sudah melakukan nya Ma. Kami ini kan sama sama normal, setelah mendapatkan petunjuk dokter, kami langsung mempraktekan nya kok," jawab Pras sedikit terbata karena tiba tiba saja merasa gugup.

"Sudah kalau begitu, lakukan saja. Kita lakukan dulu pertolongan pertama untuk Alina, besok jika demam nya masih belum turun, kita bawa dia ke rumah sakit," lanjut mama Widia tidak ingin ada lagi bantahan dari anak nya itu.

Dengan terpaksa, Pras pun akhirnya membuka kembali piyama yang baru saja dia pakai beberapa waktu lalu.

Setelah hanya menyisakan celana boxer nya saja, pras pun akhirnya mulai naik ke atas ranjang lalu membaringkan diri nya di samping Alina yang sudah dalam ke adaan polos dan hanya tertutupi selimut tebal.

Pras pun mendekatkan tubuhnya ke tubuh polos Alina lalu mengulurkan tangan nya untuk memeluk tubuh gadis itu yang terasa begitu panas.

Melihat Pras sudah memeluk Alina, mama Widia pun segera membenahi selimut yang menutupi tubuh keduanya agar menutupi tubuh mereka sepenuhnya.

Dengan begitu, suhu tubuh Alina yang tengah panas tinggi itu bisa beradu dengan suhu tubuh Pras yang normal hingga itu bisa membantu untuk menormalkan suhu tubuh Alina.

Deg...

Ada perasaan aneh yang dirasakan oleh Pras saat kulit tubuhnya bersentuhan langsung dengan kulit tubuh Alina.

"Tidurlah, jangan pernah melepaskan pelukan ini sampai pagi ya pras, dengan begitu suhu tubuh ALina akan kembali normal," titah mama Widia sebelum akhirnya keluar dari kamar itu dan kembali ke kamar sang cucu untuk menemani balita itu tidur.

Setelah melihat pintu kamarnya tertutup, Pras langsung melepaskan pelukan itu dan berniat beranjak namun gerakan tubuhnya terhenti saat tangan mungil Alina mengunci tubuhnya.

Gadis itu memeluk erat tubuh kekar Pras dengann begitu posesif, mencari kehangatan di sana.

"Jangan pergi Ma, tetaplah disini. Peluk aku, aku kedinginan Ma," gumam gadis itu yang mengira jika orang yang ada disamping nya itu adalah mama nya.

Pras pun akhirnya mengurungkan niatnya untuk beranjak dan kemudian kembali memeluk tubuh ALina dengan begitu erat.

Ada rasa nyaman yang dirasakan oleh pria itu saat memeluk tubuh Alina. Hingga keduanya pun akhirnya terlelap dengan saling memeluk satu sama lain.

*

*

Alina mulai membuka matanya saat dirasa pagi sudah menyapa dengan hadirnya sinar matahari yang masuk lewat celah jendela yang tidak tertutup sempurna oleh gorden kamar.

Meski begitu, Alina masih enggan beranjak dari ranjang yang membuatnya nyaman untuk tidur itu. Bahkan, Alina begitu enggan lepas dari pelukan hangat yang tengah membelit tubuhnya saat ini.

Pelukan? Pelukan siapa ini? Gumam Alina dalam hati saat merasakan ada tangan memeluk erat tubuhnya dari arah belakang.

Alina pun mulai bergerak, membalikan tubuhnya agar bisa melihat siapa orang yang tengah memeluk tubuhnya itu.

Seketika, mata Alina dibuat membulat sempurna saat melihat siapa orang yang tengah memeluknya saat ini.

Belum lagi keadaan mereka yang ternyata sama sama dalam ke adaan polos, tidak tertutup sehelai benang pun.

Hingga membuat Alina memekik cukup keras saat menyadari apa yang terjadi saat ini. Namun hal itu disadari oleh Pras yang terbangun karena pergerakan yang dilakukan oleh Alina yang bangun lebih dulu.

"Aaaaa_mmmfffff,"

Set...

Bruukkk

Pras langsung membungkam mulut Alina dengan tangannya lalu mengurung tubuh polos Alina dalam kungkungannya.

"Sssttt, jangan berisik. Aku bisa jelaskan apa yang terjadi, diam lah. Diluar masih ada Mama," bisik Pras yang langsung di angguki oleh Alina.

"Berjanjilah, kamu tidak akan berteriak,"

Lagi lagi Alina hanya mampu menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan dari Pras.

Selain karena mulutnya masih dibungkam oleh tangan kekar Pras. Alina masih terlalu shock juga saat mendapati dirinya dalam keadaan polos bersama dengan Pras.

Pras pun mulai menarik tangan nya dari mulut Alina lalu menggulingkan kembali tubuhnya ke samping Alina.

"Semalam kamu demam tinggi, mama bilang dengan cara ini demam kamu akan turun. Aku sudah menyarankan untuk panggil dokter, tapi Mama tetap dengan pendirian nya. Jadi, jangan berpikir kalau aku mau menyentuhmu dengan suka rela, ya,"

*

***

1
Yulia
bagus👍👍
jen
pasti sedih Alina. duhhh gag kebayang pasti Pras bakal dendam
Nining Chili
👍
min hana
bagus
febry Asd
kata nya kamar nya tembus sama kamar anak nya
z u l a i k h a 🌹
memalukan sekali sikap si mala
fiza
Lumayan
Ryan Jacob
semangat Thor nulisnya
Hazelnutlatteice🪷
Ya ampun kedua besan ini heboh banget liat mantu y tekdung😅😁. Baby Alesya bakal punya dedek “ bayi punya dedek bayi ceritanya kan kak author “ ihiiil😊
Safa Almira
bagus
Healer
jgn2 Aina dan dodo punya suara misteri itu...bkn mama laras tapi mama Alina thor
guntur 1609
rasain kau orlakor
guntur 1609
kapok kau Pras. besarkan saja rasa gengsi mu tu
apajalah
🍁🍂🍂
Deni Supriadi
Luar biasa
Evy
Ada ya anak pembantu yang sungguh tak tau diri banget... ngelunjak...
Wida Ningsih: ada, malah banyak aku temui .
total 1 replies
Fajar Alfiyanshah
Luar biasa
Nani Te'ne
Saya suka ceritanya, lanjut
Oktavia Ratuliu
ooo Alina kau membawa pelakor dalam rumahmu
Oktavia Ratuliu
Dennis kau yang terbaik 🥰🥰 ku suka jawabanmu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!