NovelToon NovelToon
Sah! Hutang Dibayar Menikah

Sah! Hutang Dibayar Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Pengantin Pengganti Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Cherryblessem

(Update setiap hari selama ongoing!)

Clara merasa kepalanya pusing tiba-tiba saat ia melihat kekasihnya bercinta dengan sahabatnya sendiri yang sudah ia anggap seperti saudara kandungnya. Mereka berdua tampak terkejut seperti melihat hantu setelah menyadari Clara muncul dari balik pintu kamar dengan cake bertuliskan 'Happy 6th anniversary' yang telah jatuh berantakan di bawah.

"Sa–sayang ...." Kris wang, kekasihnya tampak panik sambil berusaha memakai kembali dalaman miliknya.

Leah Ivanova juga tak kalah terkejut. Ia tampak berantakan dan berusaha menutupi tubuhnya dengan kain yang kini Tanpa busana.

"Ini bukan seperti yang kamu pikirkan, Clara!" Kris berusaha mengambil alih Clara.

Gadis itu tersenyum kecut. Berani sekali ia bicara begitu padahal segalanya telah keliatan jelas?

*

Baca kelanjutannya hanya di noveltoon! Gratis!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cherryblessem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SAH| 10

Saat hendak menghampiri Kris dan Leah, ponsel Clara berbunyi dan menunjukkan nama Julian sebagai penelpon. Tiba-tiba saja, helaan nafas Clara yang melihat nama Julian langsung mengusir pikirannya untuk melabrak dua orang gila dibelakangnya.

Clara langsung mengambil tasnya dan berjalan ke kasir sambil mengangkat telepon. Ia memutuskan untuk membalas mereka perlahan-lahan saja.

"Ada apa?" Clara langsung bertanya.

"Dimana kamu?" Julian terdengar dari balik telepon.

"Aku sedang di cafe." Clara tersenyum sambil membayar kasir yang ada.

"Pulanglah. Aku sudah bicara dengan orangtuamu dan mereka sedang dalam perjalanan ke rumah."

Clara melotot kaget. "Apa?!"

Tanpa menanggapi keterkejutan Clara, Julian segera mematikan telepon membuat Clara mendengus.

*

"Bagaimanapun, bapak dan ibu ingin melihat kalian berada di pelaminan." Irwan menatap Putrinya yang duduk bersebelahan dengan suaminya kini.

Clara melotot tidak terima. Mengapa ia harus melakukan pernikahan bohongan lagi dihadapan keluarganya?

"Ayah, tapi aku dan Julian sudah sepakat untuk menikah seperti ini." Clara segera menolak.

"Tidak bisa!" Irwan tampak kesal. Diah, istrinya menggenggam lengan suaminya itu untuk menenangkannya. "Kita ini dari keluarga baik-baik! Bapak tidak mau gara-gara kamu menikah diam-diam seperti ini, nama keluarga kita jadi tercoreng." Ia kemudian menjelaskan dengan emosi yang normal.

Clara menarik nafasnya berat sambil menggigit bibirnya. Oh, jangan ada pernikahan lain yang membuatnya harus berbohong lagi. Kenapa ia mau-mau saja menikah secara kontrak seperti ini? Ini bukanlah apa yang ia sukai.

"Tapi, ayah! Aku lebih suka pernikahan seperti ini! Lagipula, kita tak punya banyak uang untuk acara pernikahan. Mengapa harus buang-buang uang seperti itu? Kami kan harus menabung untuk kehidupan kami juga!" Clara berusaha menjelaskan logikanya secara logis.

"Kami sudah membahas soal itu. Kamu tak perlu memikirkan apapun soal keuangan." Irwan menanggapi putrinya.

"Tapi, ayah! Kita sangat miskin untuk sebuah pesta pernikahan! Aku tak mau melakukan pernikahan!" Clara tetap kukuh.

"Sebenarnya," Julian angkat bicara, membuat Clara menatapnya penuh harapan. Tak boleh kebohongan ini semakin melebar kemana-mana. Bisa kacau segalanya nanti. "Aku sudah setuju untuk membiayai semuanya. Orangtuamu tak perlu membayar apapun. Lagi pula, aku punya cukup banyak uang untuk itu. Dari rincian yang aku lihat, itu tak sebanyak pernikahan kita yang kemarin." Julian mengangkat sebuah kertas yang berisi catatan kotor yang ditulis tangan.

Clara menarik paksa catatan itu dan membacanya. Itu adalah tulisan ibunya dan kemudian ia memandang Julian dengan tatapan masam. Mengapa Julian malah mengiyakan permohonan kedua orangtuanya? Apakah Julian tak menyadari beban yang akan mereka tanggung?

"Apakah kamu sadar apa yang telah kamu lakukan?" Clara terdengar sinis sambil menatap Julian namun yang ditatap tampak tak peduli.

"Diamlah, Clara! Kamu tidak berhak membicarakan itu setelah menikah secara diam-diam." Irwan memarahi putrinya, menolak protes.

Clara kemudian membuang kertas itu di meja sambil cemberut. Ia benar-benar merasa kesal namun tak punya kemampuan untuk protes sekarang ini. Oh, mengapa semuanya dibuat sulit begini?

"Kalian tetap akan menikah sesuai permintaan kami. Kami sudah membicarakannya dengan baik dan akan segera bertemu dengan keluarga Julian juga." Irwan memutuskan.

"Apa?!" Clara terkejut.

Baiklah, sekarang semua orang ikut dilibatkan. Ia mencubit lengan Julian membuat laki-laki itu mengaduh.

"Kenapa semuanya tiba-tiba?" Clara berbisik namun suaranya masih bisa didengarkan.

"Seharusnya, itulah pertanyaan kami pada kalian. Berhentilah mengelak." tegur Irwan.

Clara kemudian terdiam, membiarkan Julian dan orangtuanya bicara sendiri kemudian hingga mereka pulang. Clara merasa kesal sekali sampai-sampai ia tak ingin bicara dengan Julian. Ia mendiamkan laki-laki itu dan bertindak seolah dirinya tak ada. Sebuah protes yang terang-terangan.

Julian tak menanggapi. Ia membiarkan Clara tenggelam dan memproses emosinya sampai Clara mau bicara lagi padanya entah sampai kapan itu. Meskipun jauh dalam dirinya, Julian sedang menertawakan sikap Clara yang seperti anak kecil.

"Mau sampai kapan seperti itu?" Julian yang sedang menonton film menggoda Clara yang lewat dengan wajah cemberut.

Setiap kali Clara lewat, Julian pasti akan menggodanya seperti itu. Clara kesal setengah mati namun sudah membulatkan tekadnya dengan kuat. Pokoknya, Clara tak mau bicara sampai Julian sadar akan kesalahannya.

"Masih belum puas, ya, marahnya?" Julian tampak menggoda lagi.

Clara yang sedang membawa buku-bukunya lalu meletakkannya dengan kasar. "Kau! Orang gila bodoh yang mau menghancurkan hidup! Kuharap kamu melakukan itu sendiri dan tak menggunakanku dan orang tuaku!" Clara sudah tak tahan dan langsung mengamuk.

Jauh didalam hati, Julian sedang menertawakan Clara namun ia mengendalikan dirinya dan hanya membiarkan separuh senyumnya yang muncul.

"Aku sudah memikirkan semuanya dengan baik, Clara. Kau seharusnya cukup percaya padaku." Julian tenang menangani Clara.

"Percaya padamu?" Clara menatap tak percaya. "Hei! Kamu baru saja setuju membuat pernikahan lagi dan kini semua orang benar-benar akan tahu bahwa aku adalah istrimu, tahu!" Clara mulai kesal.

"Tapi kan, kamu memang istriku, Clara." ucap Julian santai.

Clara serasa ingin meledak karena kesal. "Ih! Pokoknya, aku tidak setuju sama sekali soal ini!" Ia melayangkan protes.

"Kamu bukan orang yang berhak untuk protes, Clara."

"Kenapa? Kenapa memangnya? Kamu kan menikahiku karena butuh bantuanku! Aku tak tahu akan sejauh ini?!" Ia murka.

"Kalau kamu tak suka, bisa kembalikan uangku, saja kan?" Julian menatap Clara, menantang.

Clara terdiam dan tersadar. Ah, sialan! Ini semua gara-gara pinjol sialan dan dua berandal itu! Clara menyesal tidak jadi meremukkan tulang belulang mereka berdua. Seharusnya, ia mematahkan saja tulang-tulang Leah dan Kris saat ia bertemu mereka waktu itu. Sungguh sialan!

"Tetap saja! Ini namanya eksploitasi!" Kesal Clara.

"Kamu sudah tanda tangan kontraknya dan itu sah secara hukum. Seharusnya, tidak ada protes kan?" Julian menanggapi dengan tenang.

Clara kesal sekali dan kini ia memilih kembali ke kamarnya sambil mengomel-ngomel sendiri. Ia menaiki tangga dan memaki-maki segala hal yang membuatnya emosi termasuk Julian. Laki-laki itu hanya menatap istri kontraknya sambil tertawa geli dalam hati. Sungguh, ia tak menyangka akan semenyenangkan ini menggoda Clara. Apakah gadis itu tahu betapa lucunya dirinya?

Ponsel Julian bergetar didalam sakunya dan membuatnya berhenti dari aktivitasnya menggoda Clara. Sebuah pesan dari Mr. Jhon membuat senyumnya yang menyenangkan berubah serius.

"Mereka sudah bergerak, Tuan. Harap berhati-hati dan memperhatikan nyonya dengan baik."

1
partini
menarik
Cherryblessem: terima kasih sudah mampir kakakk/Rose/
total 1 replies
Y. Kasanova
Semangat
Cherryblessem: aaa terima kasih kakak /Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!