Cora mengalami kecelakaan saat membantu wanita tua yang hendak menyeberang jalan. Saat sadar, jiwanya sudah berada dalam tubuh wanita yang memiliki nama yang sama dengannya.
"Nghh.." Cora memegang kepalanya yang terasa pusing.
"Jadi aku masih hidup?"
"Cora, akhirnya kamu sadar. Kamu harus memberi penjelasan padaku. Kenapa kamu meneguk racun itu untuk mengakhiri hidupmu?"
"Racun? bukankah aku mengalami kecelakaan? sejak kapan aku minum racun," batin Cora.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10: Cora Sudah Mati
Setelah keluar dari rumah Bibinya, Cora lalu masuk ke dalam mobil Violet.
"Untung saja kamu datang dengan cepat. Aku muak melihat kelurga itu," tukas Cora memasang sabuk pengamannya.
"Sudah tau begitu kamu masih mau diajak ke rumahnya," balas Violet mengemudikan mobilnya.
"Aku tidak tau jika Bibi Cora seperti mereka. Kalau aku tau dari awal, aku juga akan menolak," balas Cora. Violet mengerutkan alisnya. Apa Cora mulai bercanda lagi?.
"Cora, apa permainan semalam belum selesai. Kamu mulai bercanda lagi. Jelas-jelas kamu sudah tau seperti apa keluarga Bibimu itu. Si materialistik Lynda dan Brandon Si otak s*langkangan," ucap Violet.
"Huh... ya sudah bilang kalau kamu belum percaya," tukas Cora tidak ingin memaksakan Violet percaya dengannya. Tapi ia senang, setidaknya ada Violet yang baik padanya.
"Kita kemana sekarang?" tanya Violet.
"Antar aku ke apartemenku," balas Cora. Violet lalu mengangguk.
"Jadi apa pekerjaanmu sekarang?" tanya Cora penasaran. Violet menatap Cora dengan wajah kesalnya. Pasti ia mengira Cora bercanda lagi.
"Ah, seharusnya aku tidak bertanya, karena kamu pasti akan mengira aku bercanda lagi. Nanti aku akan mencari taunya sendiri," ujar Cora mengangkat bahunya. Ia lalu fokus melihat jalanan.
Violet melirik Cora sekilas, sebenarnya ia mulai ragu dengan keyakinannya. Apalagi Cora selalu membantah jika dia bukan Cora yang dikenalnya lagi. Ada jiwa lain yang masuk ke dalam tubuhnya. Apa kejadian seperti itu memang ada di dunia nyata? cerita tentang perpindahan jiwa itu hanya ada dalam dunia novel yang sering dibacanya. Memikirkan itu membuat kepalanya menjadi pusing.
Setibanya di apartemennya Cora masuk ke dalam bersama Violet. Cora melihat tempat itu sudah berantakan.
"Kemarin saat aku menemukanmu tidak sadarkan diri, kamarmu memang sudah berantakan," ujar Violet.
"Pelakunya Carlos dan selingkuhannya," kata Cora berjalan cepat menuju lemari. Ia ingin melihat tabungan milik Cora ada di sana melalui ingatannya.
Kosong, semua tabungannya kosong. Carlos sudah mengambilnya. Cora mengepalkan kedua tangannya. Pria itu sudah gila. Setelah memanfaatkan Cora, ia juga membunuhnya dan mengambil semua uang milik Cora.
"Pelakunya adalah Carlos. Dia yang sudah menaruh racun di dalam minuman Cora untuk membunuhnya dan mengambil harta milik Cora. Aku akan memberinya pelajaran," ucap Cora berjanji. Ia akan membalas perbuatan Carlos dan selingkuhannya itu. Ia juga akan menemukan siapa yang sudah menabrak Ivana adik Cora. Setidaknya itu yang bisa Cora lakukan karena sudah membiarkannya berada dalam tubuhnya dan bisa melanjutkan kehidupannya.
"Ca..Carlos," ucap Violet menutup mulutnya.
"Ya, dia yang sudah membunuh Cora."
"Tu..tunggu dulu. Ja..jadi kamu memang bukan Cora yang ku kenal?" tanya Violet mulai mempercayai kata-kata wanita di depannya. Fisiknya memang Cora temannya. tapi jiwanya berbeda. Itu artinya Cora sudah mati dan Cora yang sekarang adalah Cora yang lain.
"Ja..jadi Cora sudah mati," ujar Violet menangis. Temannya sudah pergi meninggalkannya. Kenapa begitu cepat sekali. Violet tidak terima Cora meninggalkannya. Dia tidak punya teman untuk mengadu dan berbagi cerita. Tidak ada yang mendukungnya lagi. Violet tidak menyangka jika Carlos ternyata bukan pria yang baik. Kebaikannya selama ini hanyalah topengnya saja. Violet sangat membenci pria itu.
Cora menatap sedih Violet. Ia tahu bagaimana perasaan Violet sekarang. Ia membayangkan jika teman dan kekasihnya mungkin mengalami hal yang sama seperti Violet.
Cora lalu memeluk Violet, "aku akan tetap menjadi Cora temanmu," kata Cora mengusap punggung Violet.