NovelToon NovelToon
Cinta Yang Bertemu Kembali

Cinta Yang Bertemu Kembali

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kehidupan di Kantor / Tamat
Popularitas:104.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rai Rai

Clara Andhira Hafsari terpaksa menjadi pacar bayaran seorang Reyhan Ananda Setya untuk membiayai operasi ibunya dan membalas dendam pada kekasih dan sahabatnya.

Karena sering bersama membuat mereka saling jatuh cinta, namun ego masing-masing membuat cinta mereka terpendam, sampai mereka berpisah karena kesalahpahaman yang fatal.

Setelah 5 tahun berpisah, mereka di pertemukan kembali di sebuah perusahaan. Siapa sangka Clara harus menjadi sekretaris Reyhan CEO Perusahaan Setya.

Hubungan CEO dan sekretaris itu tidak berjalan harmonis, karena Reyhan dan Clara masih terus mengingat kesalahpahaman yang membuat mereka saling membenci.

Apakah cinta akan membuat mereka bersatu kembali?
Apakah mereka bisa menyelesaikan kesalahpahaman yang dulu terjadi?
Ikuti terus cerita Reyhan dan Clara ji

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rai Rai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Setelah selesai dengan makanannya, Reyhan langsung membawa Clara keluar dengan menjinjing belanjaan di kedua tangannya.

"Hadehh, jadi kuli gue" Keluh Reyhan.

"Hehe, gak papa kak sesekali" Cengir Clara.

"Masa wajah genteng kek gini harus bawa belanjaan sih" Gerutu Reyhan.

"Gak papa kak, asal kakak tau ya, perempuan itu suka kalau belanjaan nya di bawa sama pasangan nya, keliatan lebih romantis gitu. Kakak liat kan kalau pengunjung lain itu menatap kakak kagum" Ucap Clara tersenyum bangga.

Reyhan mengedarkan pandangannya, benar juga yang di katakan Clara, tapi dia risih jadi pusat perhatian.

**Sampai di parkiran.

"Gue gak bisa ngantar Lo pulang soalnya gue gak bawa mobil, jadi Lo naik taksi aja ya"

Clara mengangguk, tak lama datang taksi yang langsung berhenti di depan mereka.

"Lo pulang aja, ongkos nya udah gue bayar"

Setelah memastikan Clara pergi dengan taksi, Reyhan langsung pergi dengan motornya.

Diperjalanan tiba tiba taksi yang di tumpangi Clara berhenti.

"Kenapa pak?"

"I_itu neng" Ucap sopir taksi dengan wajah pucat nya.

Clara langsung membulatkan matanya saat tahu penyebab kenapa taksinya berhenti.

"Yahh, bensinnya habis ya pak, Kenapa gak di cek dulu sih?" Ucap Clara kesal.

"Maaf neng, gak sempat tadi" pak supir itu hanya menggaruk kepalanya.

"Jadi turun ni pak?"

"Kalau eneng mau bantu bapak dorong taksinya gak papa"

"Hadehh, mending aku turun deh pak, tapi ini tempat sepi amat, kan jadi merinding, mana udah mau magrib lagi."

*Uuu uuu uuu

Suara burung hantu yang menyambut hari yang mulai gelap membuat Clara merinding.

Clara yang tadinya sudah membuka pintu mobil dan beranjak keluar kembali masuk saat mendengar suara burung itu. Apalagi situasi jalan yang sunyi menambah kengerian di petang itu.

"Aaaaa!!!!!"

"Haduh neng, jangan teriak teriak kalau Maghrib, pamali" ucap pak supir mengingatkan.

"Lagian bapak kenapa nakutin aku sih?"

Pak supir hanya cengengesan sambil mematikan senter yang menyinari wajahnya.

"Duh pak, kalau gini mending aku di sini aja nemenin bapak, takut kalau diluar. Kita tunggu sampai ada yang datang"

Clara menunggu beberapa saat, 1 menit bagaikan 1 jam baginya. Waktu terasa begitu lambat, terdengar samar samar suara adzan berkumandang.

Clara semakin ketakutan saat mendengar suara semak semak yang berbunyi.

"Apa tuh pak?"

"Paling kucing" Pak supir hanya santai sambil menghidupkan lagu raja dangdut di headset nya kemudian bernyanyi sambil berjoget.

"Mana ada kucing di sekitaran sini" Gerutu Clara yang tidak di dengar pak supir.

*Tiiiitt!!!!

"Eh monyet!!"

"Mana monyet nya neng?" Tanya pak sopir celingukan.

"Bukan pak, aku cuma kaget. Mending kita lihat deh pak, siapa tau kita bisa minta bantuan sama pengemudi itu"

Clara keluar dan langsung menghampiri mobil yang berhenti di belakangnya.

Clara sangat senang saat mengetahui siapa pengemudi mobil itu.

"Devan, kok kamu di sini?" Tanya Clara sumringah.

"Kebetulan lewat, oh ya, kamu juga ngapain di sini?"

"Tadi aku naik taksi tapi bensinnya abis"

"Hm, aku antar pulang ya, gak mungkin kan kamu nunggu di sini semalaman" Tawar Devan.

"Ok deh, aku ambil belanjaan aku dulu ya"

Clara langsung mengambil belanjaannya dan memindahkannya ke mobil Devan.

"Banyak banget kamu belanjanya, Ra" Ucap Devan yang membantu Clara.

"Ada acara Dev, lagian ini juga di beliin temen"

"Ah gak mungkin temen mau beliin kamu sebanyak ini, pasti pacar ya"

"Gak tau juga Dev, di bilang pacar tapi bukan, di bilang temen tapi juga bukan. Yang jelas hubungan kami status nya gak jelas" Terang Clara.

Setelah selesai Devan langsung menyuruh Clara masuk "Kamu mau kemana Dev?"

"Sebentar doang mau nemuin pak supir itu, kasian kan kalau di tinggal sendirian. Lagian kamu bilang tadi bensinnya habis, kebetulan aku lagi bawa bensin tuh"

Devan langsung menghampiri pak sopir taksi itu, mereka berbincang sebentar dan Devan memberikan sejumlah uang ke pak sopir itu.

Clara tidak peduli, dia berpikir mungkin Devan kasian melihat sopir itu jadi dia memberinya uang.

Setelah selesai dengan urusannya, Devan langsung melajukan mobil nya menuju rumah Clara.

"Ra, besok ada waktu gak?" Tanya Devan mencoba mencairkan suasana.

"Kalau besok aku gak ada Dev, gimana kalau lusa?"

"Boleh"

"Oh ya, boleh nanya kan?" Clara melanjutkannya setelah mendapat anggukan dari Devan. "Apa alasan kamu bikin band itu?"

"Buat seneng seneng aja, lagian aku suka. Selain untuk menghibur orang aku juga dapat penghasilan kan. Itung-itung untuk mengurangi beban orang tua."

Clara semakin kagum pada Devan, keduanya terus berbincang selama perjalanan membuat mereka menjadi akrab. Clara suka sifat Devan yang supel dan sangat periang itu, berbeda dengan Reyhan yang kaku, dingin dan terkadang menyebalkan.

Ternyata Devan adalah anak tunggal dan ayahnya sudah tiada, dia hanya tinggal berdua dengan ibunya. Itulah yang di ceritakan Devan pada Clara.

"Makasih ya Devan" Clara segera turun dari mobil.

Devan tersenyum dan ikut keluar "Sama sama Ra, oh ya jangan lupa ya lusa nanti"

"Siipp" Clara memberi hormat pada Devan yang membuat pemuda itu tertawa.

"Belanjaan nya mau aku bawa masuk gak?" Tawar Devan.

"Makasih Dev, tapi gak papa kok, aku bisa bawa sendiri."

Clara masuk ke rumahnya sambil melambaikan tangan pada Devan.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam!" Jawab ibunya dari dapur.

Clara langsung masuk ke kamarnya dan meletakkan belanjaannya, kemudian dia keluar menuju ruang tamu.

"Laila lagi ngapain?"

"Lagi bikin bakso kak, udah tau ngerjain pr masih di tanya lagi" Jawab Laila kesal.

"Dih, kok galak gitu, lagi pms ya" Tebak Clara.

"Kok tau?"

"Iya soalnya bocor jadi baunya ke mana mana, hahaha" Kekeh Clara.

Laila langsung mengecek nya dan langsung mengejar kakaknya saat tahu di kerjain.

"Kakaaak!!!"

Clara tertawa "Ingat La, nanti kalau udah bersih dan mau mandi doanya di hapal, jangan tanya ibu mulu, ingat umur, La!"

"Serah aku dong"

"Bener kata kakakmu La, masa kalah sama anak kecil yang udah hapal doa wudhu" Ucap Bu Tari.

"Kan doa wudhu lain, Bu" Ucap Laila kesal.

"Ya kan sama sama doa"

Laila hanya geleng-geleng kemudian kembali ke ruang tamu untuk menyelesaikan PRnya.

"Ra, ibu tadi lihat kamu bawa belanjaan, kamu baru gajian ya?" Tanya Bu Tari.

"Oh, i_itu dari teman Bu" Jawab Clara. Dia kemudian duduk dan makan malam.

"Dari teman? Itu banyak banget, Ra"

"Hehe, dia lagi ulang tahun Bu, jadi bajunya yang kekecilan di kasih ke aku" Jawab Clara.

"Ya udah, kamu makan yang banyak ya, ibu mau ke depan dulu"

...****************...

"Wiih, kakak cantik banget, kayak Cinderella di buku dongeng punyaku" Puji Laila terkesima melihat Clara.

Malam ini Clara akan menemui orang tua Reyhan. Dia gugup, takut jika dia tidak bisa berakting dengan baik.

Clara sedang menunjukkan dress yang di belikan Reyhan pada ibu dan adiknya.

"Masa sih La" Tanya Clara tak percaya.

Laila mengangguk kemudian mengacungkan dua jempolnya.

"Anak-anak ibu emang cantik, ibunya aja cantik masa anaknya engga" Jawab Bu tari.

"Diih, ibu narsis" Cibir Laila.

"Tapi Ra, kok kamu keringetan gitu, entar makeup kamu luntur lho" Ucap Bu Tari.

"Maklum Bu, lagi gugup hehe"

"Dih, masa cuma mau ke pesta doang sampai keringetan segala" Cibir Laila.

"Biarin wle"

*Tit tiiit

"Teman aku udah dateng Bu, Clara pergi dulu ya"

"Hati hati, jangan pulang larut malam ya nak"

"Iya Bu"

Clara masuk ke mobil, sebelum masuk dia melambaikan tangannya pada ibu dan adiknya.

Reyhan melesatkan mobilnya menuju restoran mewah.

Sebelum turun, Reyhan memperingatkan Clara "Ingat_

"Iya iya aku ingat, aktingku harus bagus dan jangan bicara jika tidak di perlukan"

"Good job girl"

Reyhan membuka pintu mobil untuk Clara, kemudian menggandeng nya menuju restoran.

Reyhan membawa Clara ke meja yang sudah ada kedua orang tua Reyhan.

Clara kemudian duduk, jelas terpancar di wajahnya kegugupan karena takut salah bicara.

"Ternyata yang ibu katakan benar ya pa, Clara itu gadis yang cantik" Puji mama Widya.

"Benar, Reyhan memang pintar memilih calon istri" Puji Papa Reza.

Clara melotot kebingungan 'Calon istri?' Clara memandang Reyhan, bingung. Reyhan yang sadar langsung memberi kode untuk diam.

"Doain aja ya ma, pa" Ucap Reyhan.

'Dih, amit amit punya suami kayak kak Reyhan' Batin Clara.

"Clara, sudah berapa lama kalian pacaran?" Tanya mama Widya.

"2 ming_"

"2 bulan, ma" Reyhan langsung memotong ucapan Clara.

"Eh, iya 2 bulan, Tante" Clara langsung meralat ucapannya.

"Ooh, di mana kalian pertama kali ketemu?" Tanya papa Reza.

Clara menatap Reyhan karena takut salah bicara lagi. Untungnya Reyhan segera menjawab "Di taman rumah sakit, ma"

Mereka makan sambil terus berbincang. Awalnya Clara pikir orang tua Reyhan pasti tidak menyukainya karena status sosialnya, dia takut kalau saja kedua orang tua Reyhan mengungkit keadaan keluarganya yang kurang mampu.

Clara bernafas lega karena apa yang dipikirkan nya tidak terjadi. Orang tua Reyhan ternyata sangat ramah dan sangat baik hingga membuat Clara nyaman.

Clara izin ke toilet untuk buang air kecil. Setelah selesai dengan hajatnya, Clara keluar dari toilet dan berjalan ke meja tadi, tapi menabrak seseorang.

"Maaf, saya tidak sengaja" Clara menunduk.

"Tidak apa"

Clara merasa familiar dengan suara itu, kemudian menatap wajah pemuda di depannya.

"Lho, Devan!"

"Eh, Clara, kok Lo di sini?"

"Ada acara Dev" Clara senang karena bisa bertemu dengan Devan.

"Pasti lagi dinner sama pacar ya. Karena kamu malam ini sangat cantik, secantik bulan purnama" Gombal Devan.

"Bisa aja Dev." Clara tersipu mendengarnya.

"Kamu kenapa di sini?" Tanya Clara.

"Lagi ada job manggung. Nanti aku nyanyiin lagu buat kamu deh" Devan mengerlingkan matanya, kemudian pergi sambil melambaikan tangannya.

Clara membalas lambaian tangan Devan. Saat akan berbalik, Clara malah menabrak dada bidang seseorang.

Harum parfum pemuda itu menusuk Indra penciuman Clara. Sangat wangi dan menenangkan.

Clara menatap wajah pemuda itu, wajahnya berubah pucat saat tau siapa pemuda itu.

"Kak Reyhan" Ucap Clara lirih.

"Ngapain Lo di sini? Pake godain cowok lain lagi. Ingat! Selama Lo masih sama gue, itu artinya perjanjian kita masih berlangsung, jadi Lo jangan godain atau dekat dengan cowok lain. Apa Lo ngerti?!" Mata Reyhan menajam, mengkilat kilat seperti akan keluar laser.

Clara menunduk ketakutan 'Kenapa kalau kak Reyhan marah matanya itu kayak mau keluar. Aku kan jadi takut kalau tiba tiba matanya copot kayak di film'

Reyhan menarik tangan Clara menuju meja tempat mereka duduk tadi, sedangkan Clara hanya ikut saja.

Mereka berdua duduk bersamaan dengan band Devan yang sedang beraksi.

Devan menatap Clara yang mejanya memang tak jauh dari panggung.

Alunan musik dan suara merdu Devan membuat suasana hening, semua pengunjung menikmati lagu yang di bawakan band itu.

Matamu melemahkan ku

Saat pertama kali kulihat mu

Dan jujur, ku tak pernah merasa

Ku tak pernah merasa begini

Matamu melemahkan ku

Saat pertama kali kulihat mu

Dan jujur, ku tak pernah merasa

Ku tak pernah merasa begini

Oh, mungkin inikah cinta pandangan yang pertama?

Kar'na apa yang kurasa ini tak biasa

Jika benar ini cinta, mulai dari mana? (Dari mana?)

Oh, dari mana?

Dari matamu, matamu, ku mulai jatuh cinta

Ku melihat-melihat ada bayangnya

Dari mata, kau buatku jatuh

Jatuh, terus jatuh ke hati (jatuh ke hati)

Dari matamu, matamu, ku mulai jatuh cinta

Ku melihat, melihat ada bayangnya

Dari mata, kau buatku jatuh

Jatuh, terus jatuh ke hati

Clara tersenyum, dia tahu kalau lagu itu untuknya karena Devan sudah mengatakan padanya tadi.

********

mohon dukungannya ya para reader's. Maaf kalau author ada salah dalam penulisan katanya, maupun alurnya yang gak jelas.

1
Intan Maretta
Luar biasa
Amira Jihan Nurfaiza
kenapa aku gak mampir dari kemaren2 ya,.,hehe,.,maaf baru mampir,.,
Amira Jihan Nurfaiza
amaging
Amira Jihan Nurfaiza
keren,.,.👍👍👍
Srifah Ifah
bagus ada lanjut
Amira Jihan Nurfaiza: woow keren,,😻😻
total 1 replies
Fidia K.R ✨
Aku jg udh hadir di karyanya ka thor😉 aku suka ceritanya yang ini...👍🏻
Uisie
Keren kak ceritanya;)
Sudah mampir ya kakak ku, semangat menulisnya😊
Bin's
kok gitu sih Wil...
𝕐𝕆𝕊ℍuaˢ
bawaaangnya sekebon bikin😭😭. icip dulu.ntar lanjut
Cokies🐇
aku mampir 😊
Eti Sumiati
💪💪💪
Zahra Putri Mandala
menarik
Zahra Putri Mandala
mampir kak
Eti Sumiati
keren aku suka
Riri_awrite
aku mampir juga di karyamu kak
mari saling memberi dukungan🙏
Nur Hasanah
akhir nya tamat juga
deput
kok tamat sih Thor lanjut donh
Nuhume
Ninggalin jejak dulu, saling dukung yuk kak🌻🌻
Hanna: iya kak
total 1 replies
AYNSARA
Oke, saya akan mampir thor. penasaran juga kenapa mereka bisa menikah
AYNSARA
Bagus banget novel mu, thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!