NovelToon NovelToon
My Wife Drabia

My Wife Drabia

Status: tamat
Genre:Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Romansa / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:573k
Nilai: 4.7
Nama Author: Icha cute

Drabia tidak pernah di sentuh suaminya selama menikah. Karena sebelumnya Ansel mendengar gosib tentang dirinya yang pernah tidur dengan pria lain sebelum menikah.


Di saat Ansel akan menceraikannya, Drabia pun meminta satu hal pada Ansel sebagai syarat perceraian. Dan setelah itu jatuhlah talak Ansel.


Apakah yang di minta Drabia?, akan kah Ansel memenuhi permintaan Drabia?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Icha cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Merusak acara

Drabia yang sudah selesai membersihkan diri, membuka lemari pakaiannya, memilah milah baju yang mana yang cocok dipakainya untuk makan malam bersama Ansel. Drabia mendesah melihat baju bajunya tidak ada yang cocok dan bagus untuk di pakai malam ini.

'Apa iya, aku cocok pakai gamis malam ini' tanya Drabia dalam hati. Baju gamisnya pun tak seberapa di dalam lemari.

Semenjak menikah, Drabia belum pernah membeli pakaian. Ia terlalu sibuk mengambil hati Ansel, sehingga lupa untuk mengurus dirinya sendiri.

Tidak ada pilihan lain, Drabia pun memilih salah satu baju gamisnya. Drabia pikir baju gamis, cocok cocok aja di pakai untuk acara apapun, dan kemana pun.

Drabia segera merias sedikit wajahnya. Dia harus sudah cantik dan rapi saat Ansel pulang ke rumah. Malam ini malam spesial bagi Drabia. Untuk pertama kalinya Ansel menanggapinya dengan baik, mau menerima ajakannya. Semoga saja Ansel membuka perlahan hatinya, meski rasanya mustahil bagi Drabia.

Huh!

Jantung Drabia berdebar, gelisah sendiri menunggu kedatangan Ansel. Drabia terus mematut wajahnya di kaca cermin, dan berulang kali melihat jam yang menempel di dinding kamarnya.

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh lebih. Biasanya Ansel sebentar lagi akan pulang kerja.

Tak lama kemudian, suara deru mobil Ansel pun terdengar memasuki halaman rumah. Drabia mengulas senyumnya, lantas berdiri dari kursi meja rias yang di dudukinya dari tadi. Drabia berlari kecil ke arah kaca jendela kamarnya, menyibak horden mengintip Ansel yang baru keluar dari dalam mobilnya.

Lalu Drabia bergegas keluar dari dalam kamar untuk menyambut Ansel. Tak di sangka Ansel lebih memilih makan makam bersamanya.

"Ansel!" sambut Drabia dengan wajah berbinar saat membuka pintu untuk Ansel.

Ansel sempat membeku melihat kecantikan wajah Drabia. Drabia sangat cantik dan terlihat anggun dengan pakaian yang menutup auratnya. Tidak seperti Drabia dulu, yang selalu bangga memamerkan lekuk tubuhnya.

Namun setan merah di sebelah kiri Ansel pun berbisik untuk menyadarkannya. Mengingatkan Ansel kalau Drabia bukan wanita baik baik.

"Kamu kenapa?" tanya Ansel dengan alis terangkat sebelah. Lalu melangkahkan kakinya ke arah tangga rumah itu.

"Cepatlah mandi, aku sudah menyiapkan makan malam kita di pinggir kolam. Aku memasak makanan kesukaanmu!" seru Drabia tanpa bisa menyurutkan senyumnya, Drabia terlalu bahagia.

Langkah Ansel terhenti, ia pun membalik tubuhnya ke arah Drabia. Makan malam?, pikirnya.

Dia pulang ke rumah untuk membersihkan diri dan mengganti pakaian. Malam ini dia akan menemani Hafshah berkunjung ke Panti Asuhan. Di sana keluarga Hafshah menggelar pengajian dan memberi makan anak anak panti.

Ansel lupa kalau tadi pagi Drabia datang ke kantor, mengajaknya untuk makan bersama di rumah.

"Aku gak bisa, malam ini aku ada acara dengan Hafshah" ucap Ansel tanpa perasaan.

Senyum Drabia langsung hilang tanpa sisa. Wajahnya yang tadi berbinar berubah bersedih. Air matanya pun tak bisa dibendungnya lagi.

"Aku istrimu Ansel" geram Drabia dengan bibir bergetar.

"Aku tidak lupa itu. Sudah lah! aku buru buru" Ansel melanjutkan kembali langkahnya menuju kamarnya. Dia tidak punya banyak waktu. Jangan sampai sang calon istri idamannya kelamaan menunggu karena harus mengurus Drabia.

Drabia menangis terisak di tempatnya berdiri dengan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.Seharusnya Drabia sadar diri, jika Ansel tidak akan perduli dengan usahanya.

Drabia pun kembali masuk ke dalam kamarnya. Menjatuhkan tubuhnya ke lantai, menangis pilu. Ansel sungguh keterlaluan, tidak punya perasaan sama sekali.

Ansel yang sudah selesai membersihkan diri, dan sudah rapi dengan baju koko berwarna putih di padukan dengan celana longgar. Melangkahkan kakinya keluar kamar menuruni anak tangga dengan sedikit buru buru. Karena baru saja sang kekasih menelepon, menyuruh untuk segera menjemputnya ke rumah.

Tidak peduli sama sekali dengan apa yang sudah dilakukan istrinya. Padahal jika dia tidak menyetujui ajakan makan malam Drabia, Drabia tidak akan repot repot memasak tadi sore.

Mendengar mobil Ansel meninggalkan pekarangan rumah. Drabia berdiri dari lantai sambil menghapus air matanya. Bergegas Drabia keluar kamar dan meninggalkan rumah. Untung Drabia tadi pagi membawa mobilnya dari rumah orang tuanya. Jadi Ia tidak perlu harus memesan taxi atau ojol lagi.

Drabia pun mengendarai kenderaannya ke arah Panti Asuhan tempat acara ulang Tahun suaminya itu di gelar. Drabia ingin melihat, seperti apa reaksi Ansel dan Ibunya saat dia di undang di acara itu. Mengabaikan yang halal demi yang masih Haram.

Tiba di tempat tujuan, setelah memarkirkan mobilnya, Drabia turun dan langsung berjalan ke tempat dimana semua orang berkumpul. Dari kerumunan orang, Drabia melihat Ibu mertuanya bergabung bersama Hafshah dan Ibu Ibu yang tidak di kenal Drabia sama sekali. Mungkin pengurus Panti dan keluarga Hafshah. Sedangkan Ansel, dia bergabung dengan Bapak Bapak dan ada seorang ustad di sana.

Hati Drabia sakit, di acara suaminya dia menjadi tamu undangan.

Drabia menghela napasnya untuk menghilangkan sesak di dadanya. Seharusnya ia tidak memenuhi undangan Hafsha, apa lagi setelah acara yang ia buat untuk Ansel gagal. Tapi dia ingin memastikan apakah Ibu mertuanya benar datang atau tidak. Tapi kenyataannya Ibu mertuanya ada di acara itu.

Seharusnya dia dan Ibu mertuanya yang membuat acara itu untuk Ansel. Bukan malah Ibu mertuanya dan wanita lain.

Drabia pun melangkahkan kakinya ke arah kumpulan kaum hawa di acara itu. Meski hati perih, Drabia harus bisa tersenyum.

"Mbak Drabia, aku pikir kamu gak datang."

Drabia semakin mengulas senyumnya, lalu menyambut pelukan hangat Hafshah ke tubuhnya.

"Kan aku sudah bilang, pasti aku datang" balas Drabia setelah melepas pelukan mereka.

Jangan tanya lagi, Ibu Nimas begitu kaget melihat Drabia datang ke acara itu. Drabia mengulas senyumnya lalu menyalam Ibu mertuanya dengan penuh hormat.

"Assalamu alaikum Ma" sapa Drabia

"Wa- walaikum salam" gugub Nimas tersenyum hambar.

Bagaimana bisa Drabia dan Hafshah bisa saling kenal?, pikirnya. Dan itu artinya Drabia sudah tau hubungan Ansel dengan Hafshah. Melihat senyum Drabia, Nimas Ibunya Ansel jadi cemas. Bagaiman kalau kedatangan Drabia bertujuan merusak acara itu.

Drabia pun memeluk Ibu mertuanya itu, melakukan cipika cipiki, sambil berbisik." Ansel tidak akan bisa menikah tanpa ijin dariku Ma."

Ibu Nimas membeku sejenak.

Drabia pun melepas pelukannya dari Ibu mertuanya, lalu mengulas senyum manisnya. Drabia tidak boleh lemah, ia mantan anak nakal, bukan?. Anak nakal, jiwanya kuat kuat.

"Mbak Drabia, kenalkan, ini Umi aku, dan ini Kakakku" Hafshah mengenalkan Drabia kepada Ibu dan Kakaknya.

"Assalamu alaikum Tante!, aku Drabia" Drabia menyalam Ibunya Hafshah sembari tersenyum ramah. Kemudian berpindah memperkenalkan dirinya pada wanita yang masih mudah di sampingnya.

"Aku juga punya satu Kakak laki laki. Tuh! duduk di samping Ansel" tunjuk Hafshah.

Drabia pun mengarahkan pandangannya ke arah yang di tunjuk Hafshah. Melihat laki laki di samping Ansel, kening Drabia mengerut.

'Itu Pak Irham, bukan?' batin Drabia.

* Bersambung

1
Khusnul Khotimah
makanya,,,,,,,hijab itu perintah ,,,,,bukan pribadi,,,,,jadi TDK semua yg Islam dan melaksanakan kewajiban rukun Islam itu pasti pribadinya bagus,,,,,prilaku tetep tergantung individu masing org,,,,paham goblok,,,,makan tuh jilbab sholehah
Hera
👍🏻
murni l.toruan
Bu Nimas egois...apa dulu hidupmu lebih dari Pak Ilham? sadari bahwa kebahagiaan anakmu yang terpenting
murni l.toruan
Pasti provokator si Kevin cs termasuk tunangan yang tidak jadi
Safa Almira
bagus banget
Surati
bagus
Sri Tati
Luar biasa
Maurid Tambunan
drabia bodoh langsng mau rujuk aja
Maurid Tambunan
bagus drabia beri hukuman buat ansel
Vwxyzz: 👎👎👎👎👎👎👎👎👎👎👎👎👎
total 1 replies
Maurid Tambunan
semangat darbia
Maurid Tambunan
tinggalkan saya ansel, darbia
Sofia Gisheilla
semoga drabia tidak rujuk
Beauty JK
😍
@¢ᖱ'D⃤ re
Luar biasa
Icha Cute: makasih
total 1 replies
@¢ᖱ'D⃤ re
keren ka ku pikir datar aja gk taunya kejutan banyak bombastis... kusuka 😍😍😍😍
Soraya
mampir thor
Icha Cute: silahkan. makasih sudah mampir. semoga terhibur dengan karya otor
total 1 replies
MFay
Ansel, sdh lepaskan saja biar kamu tau bahagia mu tidak harus menoreh luka pada org lain termasuk istri yg tdk kamu cintai 😢
£rvina
Luar biasa
Kadek Bella
lanjut thoor,,,, party nya
Didah Rosidah
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!