Pernikahan karna sebuah perjodohan membuat Aurora tak mengenal betul sosok sang suami yang menikahinya tersebut.
Pria yang di anggapnya baik itu memang terkesan dingin seakan menyembunyikan banyak hal, termasuk wanita lain yang baru di ketahui Aurora tanpa di sengaja.
Mampukah ia menerima nasibnya yang,
"Ternyata, bukan istri pertama?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Obrolan menyakitkan.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁
"Terimakasih sebelumnya"
"Sama-sama, Nyonya," sahut Indra, baru saja pria itu ingin pergi namun nyatanya ia di panggil kembali oleh Aurora hingga reflek menoleh.
"Ada pesanan lagi?"
"Tidak, aku hanya ingin bertanya apa hari ini suamiku akan pergi ke restonya yang diluar kota?" tanya Aurora dengan penuh rasa penasaran.
"Tuan hanya pergi ke luar kota 4 kali dalam seminggu dan hari ini bukan jadwalnya," jawab Indra.
Aurora akhirnya hanya mengangguk lalu membalikan badannya. Ia pergi meninggalkan Indra yang sepertinya sedang berpikir keras.
"Aku semakin tak paham, luar kota mana yang di maksud Indra saat di ruangan suamiku tadi?" gumam Aurora sambil terus melangkah kembali ke ruangan Leo.
Dan benar saja, lima belas menit kemudian seorang pelayan datang dengan nampan di tangannya benda itu berisi dua porsi makanan yang pasti itu adalah kesukaan suaminya.
"Terima kasih," ucap Aurora saat si nampan sudah berpindah ke tangannya.
"Mas, ayo makan dulu," ajak Aurora yang langsung berjalan kearah sofa, diletakkannya nampan tersebut diatas meja kaca depan TV.
"Kamu pesan ini?" tanya Leo yang sedikit terkejut saat melihat hidangan didepannya.
"Indra yang pilihkan, ia pasti tahu apa yang kamu mau. Bukankah semuanya kamu suka?" tanya Aurora, bingung.
Leo membuang napas kasar seolah sedang merasa sangat jengkel, tapi entah apa alasannya mau tak mau ia tetap menikmati meski dengan sangat-sangat terpaksa.
"Kenapa, Mas? Mas tak ingin makan ini? Biar ku pesankan yang lain," tawar Aurora yang peka dengan sikap suaminya.
"Tak perlu, aku hanya tak terlalu lapar saja" jawab Leo dengan senyum terpaksanya.
Setelah menghabiskan makanan mereka, Leo kembali melanjutkan pekerjaannya sedangkan Aurora meminta izin turun kebawah lagi untuk melihat lihat sekeliling Resto sekaligus mengusir rasa bosannya. Ia sengaja tak menggunakan lift karna ingin menikmati langkahnya disetiap anak tangga.
Resto ternyata tak seramai tadi, mungkin karna sudah lewat dari jam makan siang dan akan kembali ramai saat malam hari, itu tebakan Aurora yang juga orangtuanya memiliki bidang usaha yang sama. Ia mengedarkan pandangan matanya lagi kesegala sisi bangunan yang nampak mewah jika dari depan jalan raya utama pusat kota sebab bangun tersebut sengaja dibuat dengan full kaca sehingga terasa begitu sangat luas. Namun, ada satu sudut yang membuat Aurora tertarik dan sangat ingin ia hampiri.
"Lucu banget sih, buat apa Mas Leo bikin ayunan di sudut kaya gitu? Apa buat anak anak? Tapi kayanya ada arena main juga dioutdoor," gumam Aurora sambil terus melangkah kearah yang ia tuju saat ini.
Tapi, ia langsung buru-buru berhenti saat melihat Indra sedang berdiri dipaling sudut ruangan sambil memegang ponsel ditelinganya. Dan Aurora yakin pria itu kini sedang melakukan panggilan telepon.
"Kenapa harus sembunyi ditempat seperti ini? Bukankah jika telepon biasa ia bisa mengangkatnya dimana saja termasuk dalam ruangannya, " bathin Aurora lagi.
Biasanya wanita itu selalu cuek, tapi tidak kali ini yang seolah ada yang mendorongnya agar cepat mendekat untuk mendengar apa yang sedang di bicara kan pria itu. Suara gelak tawa terdengar begitu renyah ditelinga Aurora seperti orang yang sedang meledek.
"Hahaha, iya, iya! Sorry gue cuma iseng," ucap Indra yang entah meminta maaf pada siapa.
"Hem, Ok! Lo kaya gak kenal gue aja, semua rahasia lo kan selalu aman di gue, Leo"
Deg...
Aurora menutup mulutnya saat nama sang suami sebut oleh Indra barusan. Ia kaget, sungguh sangat sangat kaget.
"Harusnya lo bersuyukur gue kasih lo makanan tadi, kan setidaknya lo bisa mengurangi rasa kangen lo itu ke Ameena yang hari ini gak bisa lo temui gara-gara istri lo ikut"
Aurora yang mendengar semua itu langsung mundur beberapa langkah sampai tak sengaja ia menabrakkan sebuah guci kaca yang terpajang hingga jatuh dan pecah , suara bising itupun sontak membuat Indra menoleh kearah istri Sahabatnya tersebut.
.
.
Diam, jangan sebut namaku!
vote✌🏼
lanjut Thor 🙏🏼
Mang Udin nya ngadu tuh 🤣🤣