NovelToon NovelToon
LUKA BUNGA (AKIBAT HAMIL DI LUAR NIKAH)

LUKA BUNGA (AKIBAT HAMIL DI LUAR NIKAH)

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Single Mom
Popularitas:1.6M
Nilai: 5
Nama Author: D'wie

Masa putih abu-abu adalah masa paling indah setiap remaja begitu pula yang dialami Bunga. Cinta yang membara dan menggebu serta pengaruh darah muda yang bergejolak membuatnya dan sang kekasih terhanyut dalam pusaran dosa manis yang akhirnya membuat hidupnya penuh luka.

Bunga hamil. Kekasihnya pergi. Keluarga kecewa dan membenci lalu mengusirnya. Terlunta-lunta di jalanan. Kelaparan. Dicaci maki. Semua duka dan luka ia hadapi seorang diri. Ingin menyerah, tapi ia sadar, dosanya sudah terlampau banyak. Ia tak mungkin mengabaikan permata indah yang telah tumbuh di rahimnya. Tapi sampai kapankah ia sanggup bertahan sedangkan semesta sepertinya telah terlampaui jijik kepadanya?

Inilah kisah Bunga dan lukanya.

Jangan lupa tap love, like, komen, vote, dan hadiahnya ya biar othor makin semangat update!

Bacanya jangan skip, please! Jangan boom like juga! soalnya bisa menurunkan kualitas karya di NT! Terima kasih. 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. X Keributan

Hari ini merupakan hari pertama Nathan bekerja di Mega Architecture. Di sana, anak-anak negeri berbakat di bidang arsitektur direkrut untuk membantu membangun negeri agar makin maju dan modern supaya tak kalah dengan negara-negara maju lainnya di dunia. Apalagi mereka memang lulusan universitas ternama dari beasiswa yang pastinya bakatnya takkan mungkin diragukan.

Job pertama Nathan sekembalinya ke Indonesia adalah membangun sebuah gedung sekolah bertaraf internasional mulai jenjang taman kanak-kanak hingga SMA. Karena itu, sebagai langkah pertama ia akan melakukan survei lokasi. Sebelum mendesain rumah, arsitek perlu melakukan survei lokasi. Hal ini berguna untuk memberikan gambaran deskriptif untuk rancangannya nanti. Survei tidak cukup hanya sekali, sehingga proses ini bisa berjalan lebih lama.

Selesai mensurvei lokasi barulah seorang arsitek bisa mengajukan proposal konsep desain beserta harga desainnya. Selama mengajukan konsep desain, akan dilakukan diskusi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan selera tentunya.

Nathan mengemudikan mobilnya dengan kecepatan standar menuju lokasi. Sepanjang perjalanan, mata Nathan tak berhenti mengawasi ke sekitar. Entah apa yang dicarinya, yang pasti ada binar harapan saat ia melihat ke setiap jalanan yang dilaluinya.

...***...

"Hei wanita murahan, pasti kamu sudah menggoda suami saya, iya kan!" bentak salah seorang ibu-ibu yang sudah menghadang Bunga yang sedang berjalan hendak mengantar Putri ke sekolah.

Bunga sontak saja berjengit kaget. Tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba saja ibu itu menghadang sambil memarahinya dan menuduhnya yang tida-tidak.

Melihat wajah ibu itu penuh emosi, Bunga segera menarik Putri agar berdiri di belakangnya. Ia khawatir ibu itu bersikap anarkis lalu menyakiti Putri.

"Apa maksud ibu? Menggoda suami ibu? Yang mana? Saya saja tidak mengenal suami ibu kenapa ibu seenaknya menuduh saya yang tidak-tidak!" desis Bunga berusaha menahan suaranya agar tidak melengking dan membuat Putri takut.

"Tidak usah banyak bacot loe jalaaang. Kamu pikir aku nggak tahu, kemarin kamu sudah menggoda suami saya. Suami saya mau beli pulsa malah kamu goda. Dasar jalaang nggak tahu diri. Jualan pulsa cuma buat tameng padahal open BO, " bentak ibu itu dengan kata-kata kasar dan tak berfilter sama sekali.

Mendengar pertengkaran di pagi hari, sontak saja mengundang beberapa tetangga dan pengguna jalan berkerumun seolah tak ingin melewatkan satu pun kesempatan mengumpulkan bahan ghibahan.

"Jangan asal bicara ya, Bu! Biarpun saya single mother, tapi saya masih punya harga diri. Jangan menyebar fitnah! Saya bisa saja melaporkan Anda ke pihak kepolisian karena telah mencemarkan nama baik saya!" balas Bunga yang sudah mulai tak bisa mengontrol emosinya. Belum lagi saat ini ia tengah mendapatkan tamu bulanannya membuat emosinya makin tak stabil.

"Laporin kalau bisa! Saya nggak asal bicara ya! Semua di sini pun tahu, kamu itu jalaaang. Buktinya kamu punya anak haram. Bapaknya aja nggak ada dan nggak jelas siapa. Mungkin karena terlalu banyak laki-laki yang pake jasa dia jadi dia nggak tahu bapak biologis anaknya siapa," cemooh ibu-ibu yang mendampingi ibu tadi.

Putri yang bersembunyi di belakang Bunga tak bisa menahan air matanya. Ia terisak, bukan hanya karena takut, tapi juga karena banyak sekali orang yang mengatakannya anak haram. Pernah ia diejek anak haram oleh temannya. Putri yang memang tidak mengerti apa arti anak haram mencoba menanyakan pada ibunya, tapi Bunga tak mau menjelaskan. Hingga suatu hari ia bertanya pada seorang ibu-ibu yang terang-terangan memanggilnya anak haram. Putri pun memberanikan diri bertanya apa yang dimaksud anak haram lalu ibu itu menjelaskan kalau anak haram adalah anak yang tidak jelas siapa bapaknya. Tentu hal tersebut membuat Putri sedih karena ia memang tidak mengetahui siapa ayahnya selama ini.

"Tutup mulut kalian! Kalian tahu apa tentangku, hah? Tahu apa? Jangan hanya karena kalian melihat suami saya tidak ada jadi kalian bisa semena-mena memfitnah dan menghina anakku. Ayahnya ada. Ayahnya jelas, tidak seperti yang yang kalian pikirkan," teriak Bunga emosi.

"Cih, tidak usah bohong! Kalau memang ada, kemana dia selama ini? Sudah 2 tahun kamu menghuni kontrakan itu tapi tak pernah sekalipun suamimu datang. Oh, jangan-jangan benar kau sugar baby! Kamu simpanan laki-laki beristri kan? Karena itu ayah anakmu tidak berani menunjukkan dirinya, takut malu atau takut ketahuan istri tuanya,"ejek wanita yang tadi menghadangnya sambil berkacak pinggang.

Bunga menarik nafas panjang dan menghembuskannya pelan, ia tahu, percuma menjelaskan sesuatu pada perempuan-perempuan sok suci seperti mereka.

Ditatapnya 3 orang ibu-ibu yang tampak menatapnya sambil berkacak pinggang itu dengan tajam, "aku harap, apa yang menimpaku tak terjadi pada keluarga kalian sebab aku yakin kalian takkan pernah sanggup mengalami apa yang aku alami selama ini," tutur Bunga dengan tatapan penuh luka membuat beberapa ibu-ibu yang mendengarnya tertegun sendiri.

"Kau ... kau ingin menyumpahi keluargaku, hah! Dasar jalaang!" lalu wanita yang pertama memarahi Bunga meringsek maju dan mencengkram rambut Bunga dan menarik-nariknya dengan kencang membuat Bunga meringis kesakitan. Putri yang melihat ibunya disakiti hanya bisa menjerit sambil menangis kencang.

"Mama ... lepasin mama Putri! Lepasin!" pekik Putri.

"Bu, ibu apa-apaan sih? Lepasin rambut dek Bunga!" pekik seorang bapak-bapak yang ternyata suami dari ibu itu.

"Jadi bapak belain jalaang ini, hah!" pekik ibu itu.

"Bu, bukan begitu! Kan bapak sudah jelasin, dek Bunga nggak ada apa-apa sama bapak. Foto itu fitnah!" seru suaminya berusaha menjelaskan dengan sabar.

"Bapak nggak usah bohong! Aku tahu, bapak cuma mau belain dia kan!" desis ibu itu. Beberapa orang sudah maju membantu menarik ibu itu agar melepaskan cengkeramannya pada rambut Bunga.

"Ma, mama nggak papa kan!" tanya Putri tersedu saat rambut Bunga telah berhasil dilepaskan.

Bunga berusaha untuk tersenyum, "mama nggak papa, sayang. Kalau cuma gini mah nggak ada apa-apanya," ujar Bunga mencoba menenangkan putrinya yang bersedih.

"Jadi ibu menuduh Bunga karena bapak itu membeli pulsa di konter saya?" tiba-tiba suara seorang pemuda datang menginterupsi pertengkaran suami istri itu. "Baiklah, kita lihat, apa yang sebenarnya terjadi. Saya akan membuka rekaman CCTV di konter saya," imbuh pemuda yang ternyata Niko itu.

Lalu Niko tampak mengotak-atik ponselnya dan membuka rekaman CCTV yang memang terhubung ke ponselnya.

"Mbak, mbak ingat nggak kapan bapak itu membeli pulsa?" tanya Niko.

"Mbak kurang ingat jamnya, Ko. Yang mbak ingat kemarin siang," tukas Bunga sembari mengingat.

Lalu Niko pun mulai mencari rekaman mulai dari jam 12 hingga 5 sore.

"I got it!" seru Niko. "See! Mari kita lihat apa yang terjadi!"

Lalu Niko pun memutar rekaman berdurasi 5 menit itu, saat suami dari ibu itu membeli pulsa di konternya.

"Sekarang bagaimana? Masih mau menuduh Bunga menggoda suami ibu?" sinis Niko.

Wajah ibu itu merah padam karena malu sebab dalam video itu tak ada interaksi berlebihan. Suaminya datang mengatakan ingin membeli pulsa, menulis nomor, setelah pulsa diisi, dia pun membayar kemudian segera pergi. Bahkan mereka tak ada berbicara sama sekali selain saat mengatakan ingin membeli pulsa.

"Ibu sudah lihat kan! Dek Bunga nggak ada ngapa-ngapain sama bapak. Ck ... itu pasti ada yang mau fitnah dek Bunga saja. Jangan mudah percaya dengan foto kiriman orang nggak dikenal! Sebab apa yang kita lihat belum tentu sesuai kebenarannya!" pungkas suami wanita itu. Lalu bapak itu meminta istrinya segera meminta maaf pada Bunga. Tapi karena gengsi yang terlalu tinggi, wanita itu berlalu begitu saja.

"Saya mewakili istri saya meminta maaf sebesar-besarnya pada dek, Bunga atas kesalahpahaman ini," ucap bapak itu penuh penyesalan.

"Saya nggak papa kok, pak. Sudah biasa," jawab Bunga membuat ibu-ibu yang tadi ikut menghina Bunga merasa tak enak hati. Mereka pun diam-diam pergi dari sana.

"Terima kasih banyak dek, Bunga. Hatimu sungguh baik. Oh ya, bagaimana kepalanya? Perlukah kita periksa ke dokter, takutnya ada yang terluka?" tanya bapak itu.

"Ah, tidak perlu pak! Kalau begitu saya permisi dulu, pak!" pamit Bunga sebab ia harus segera mengantarkan Putri ke sekolahnya.

Tanpa banyak berkata-kata lagi, Bunga pun segera berlalu dari sana untuk mengantarkan Putri ke sekolah.

"Mbak, ayo naik, aku anterin!" ajak Niko yang sudah standby di atas motornya.

Bunga berpikir sejenak, sebenarnya waktunya memang sudah begitu mepet tapi ia enggan dibonceng Niko.

"Ko, tolong anterin Putri aja, bisa? Biar aku langsung ke konter aja," tukas Bunga.

Niko menimbang sejenak, lalu mengangguk. Ia sangat tahu, memang Bunga tak pernah mau dibonceng berdua saja. Walaupun ada Putri, tetap saja ia tak mau.

"Oke! Ayo Tuan Putri, buruan naik! Entar terlambat lho!" tukas Niko yang diangguki Putri.

Bunga pun membantu Putri naik ke atas motor. Setelah Putri duduk dengan nyaman, Niko pun segera melajukan motornya dengan kecepatan normal agar tidak terjadi sesuatu yang tak diinginkan pada Putri.

...***...

......Happy reading 🥰🥰🥰......

1
Nethy Sunny
dasar pa broto dosen kurang akhlak benci ke anak sendiri sampe segitunya itu takdir woy
Suryani
nyesek banget Thor😭😭😭😭😭😭😭
Anonymous
Menguras air mataku😭😭😭
Anonymous
Luar biasa
mbak mimin
pernah bc,😭😭😭😭ttp nangis
Nurhayati
Ya ALLah BeneR2 nie CeriTa Ampe MenYenTuh HaTi aqooh yg PaLing daLam😭😭😭
Nurhayati
PasTi TeMen2 na SMU na
Kenzi Kenzi
gmn klo misalkan obat e ki tali pusat baby sekandung... buruan nikah
Kenzi Kenzi
niko ma. kia
Kenzi Kenzi
kanker darah
Rahayu Dewihandayani
enak banget jadi laki2, udah gak nanggung beban selama bertahun2,, datang2 cuman bilang maaf doang,,
Kenzi Kenzi
papa nath
Ros Sita
masa masa suram yang harus di lalui hamil tanpa suami
Kenzi Kenzi
melahirkan kembar kah,
Kenzi Kenzi
tau2.....
Nofia
Luar biasa
Nanda Kitt
mewek kejer thor 😭😭😭
Djenab Purwaningsih
Luar biasa
Dyah Oktina
👏👏👏👏👏👏😍akhirnya happy end..
Dyah Oktina
ih.... gemesh deh sm author. .. 🤭🤗🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!