NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Kinan

Takdir Cinta Kinan

Status: tamat
Genre:Romantis / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Selingkuh / Mengubah Takdir / Masalah Pertumbuhan / Chicklit / Tamat
Popularitas:558.3k
Nilai: 5
Nama Author: Titin Supriatin

follow igku @zariya_zaya

Bagaimana perasaanmu jika melihat calon suamimu berada di dalam kamar hotel dengan wanita lain dimalam pernikahanmu? Pasti nyesek senyesek-nyeseknya.

Itulah yang terjadi pada Kinan. Wanita malam itu dikhianati oleh calon suaminya sendiri dimalam sebelum acara pernikahan berlangsung. Alih-alih menadapat simpati karena tersakiti, Kinan malah di caci dan di cemooh karena bertubuh gendut dan berwajah pas-pasan.

Banyak hal yang tejadi dan Kinan hampir bunuh diri, tapi seorang pemuda desa menyelamatkannya dan membantu mengatasi maslahnya. Kinan mulai menjalani program pengurusan berat Badan dengan pemuda desa bernama Pram. Ia ingin membuktikan pada mantan yang mengkhianatinya, si Andra, kalau Kinan juga bisa berubah jadi cantik seperti wanita lainnya.

Apakah Kinan berhasil? Simak kisah Kinan dan ikuti terus ceritanya.

Seperti apa kisah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Titin Supriatin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 10 Pindah

Sebulan lebih telah berlalu semenjak meninggalnya almarhum ayah Kinan. Keadaan Kinan dan ibunya masih diselimuti duka yang mendalam, tapi mereka berdua berusaha untuk tetap kuat dan tegar. Selepas 40 hari almarhum ayah Kinan, gadis itu berjuang menjalani sisa hidupnya dengan baik. Kinan sudah tidak lagi bekerja di butik Riri lagi, sebaliknya dia bekerja di kafe milik salah satu teman sekolahnya dulu.

Beruntung, lokasi tempat Kinan bekerja yang sekarang tidak jauh dari rumah sehingga Kinan masih bisa menjaga ibunya yang sampai saat ini belum membaik. Setiap hari, gadis itu mencoba tersenyum dan tampak selalu bahagia seperti yang diinginkan ayah tercintanya. Meski kini, sosok ayah yang paling dikagumi Kinan tak ada lagi disisinya. Kinan sudah bertekad untuk terus semangat menjalani hidup demi ibunya.

Sayangnya, kesehatan ibu Kinan semakin lama semakin menurun, meski dihadapan semua orang ia terlihat baik, tetap saja hatinya masih terus dirundung kesedihan yang tak berkesudahan apalagi ia ditinggal suami tercinta tanpa bisa berpamitan apa-apa. Hal itu membuat hati ibu Kinan terasa berat seakan meninggalkan penyesalan begitu besar.

Belum lagi tetangga-tetangga Kinan yang suka mengungkit-ungkit masa lalu, semakin depresilah ibu Kinan bila mengingat sang suami tercinta, nyatanya kini tak ada lagi bersamanya. Kinan dan seluruh keluarganya ikut sedih juga, tapi tak ada yang bisa mereka lakukan untuk mengembalikan keadaan ibu Kinan seperti sedia kala.

"Kinan," ujar Cecyl ketika ia berkunjung ke rumah Kinan yang tak jadi dijual.

"Iya, Kak." Kinan yang baru selesai menyiram tanaman, langsung duduk di samping kakak sepupunya.

"Aku khawatir dengan kondisi Bibi, kalau begini terus, beliau bisa jatuh sakit. Bagaimana kalau kau bawa ibumu pergi ke suatu tempat yang baru, dimana ia tak terus teringat akan kenangannya bersama dengan almarhum paman. Rumah ini, semakin membuat Bibi tertekan karena ada begitu kenangan yang menghiasi separuh hidup mereka berdua."

"Kau benar Kak, belum lagi gunjingan tetangga yang terus saja membicarakanku dan ibu tentang gagalnya pernikahanku. Dan sekarang, ibu masih belum bisa menerima sepenuhnya kepergian Ayah. Aku rasa, usulan Kakak benar, tapi ... ke mana aku harus pergi membawa ibu Kak?" Kinan jadi galau dan juga risau. Sebenarnya, ia tak begitu peduli dengan omongan tetangganya yang julid, tapi keadaan ibunya semakin mengkhawatirkan juga bila terus-terusan dibiarkan seperti ini.

"Pergi saja ke desa tempat nenekku dari keluarga ayahku dulu tinggal. Di sana ada bangunan rumah tua yang tak terpakai. Hanya saja kurang terurus kerena kami sudah lama menetap di sini. Tapi masih bisa di huni, kok. Bagaimana kalau untuk sementara, kau tinggal di sana dulu sampai keadaan ibumu membaik. Aku akan membantumu membersihkan rumah itu dan membantu mengurus kepindahan kalian. Mungkin dengan tinggal di desa, ibumu bisa tenang dan tak lagi tertekan dengan keadaan lingkungan disekitar sini." Cecyl memberikan usulan yang baik untuk Kinan.

Tanpa pikir panjang lagi, Kinan langsung menyetujui usulan kakaknya. Ia juga sudah muak tinggal di kota ini karena sewaktu-waktu, Kinan masih bisa melihat Riri dan Andra yang sekarang semakin dekat saja, bahkan kabar terakhir yang Kinan dengar dari mereka adalah keduanya sudah melangsungkan pertunangan. Benar-benar pasangan munafik yang sempurna.

Keputusan Kinan untuk meninggalkan kota ini dan memilih pindah ke desa sudah bulat. Syukurlah ibu Kinan juga tidak keberatan dan setuju ikut putrinya tinggal di desa kelahiran ayah Cecyl untuk sementara sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan. Tak perlu menunggu waktu lama, hari itu juga Kinan langsung resign dari pekerjaannya dan bersiap-siap untuk segera pindah ke desa.

***

Setelah segala urusan kepindahan Kinan dan ibunya selesai diurus, mereka berdua bersama dengan Cecyl langsung berangkat ke desa kelahiran ayah Cecyl. Sesampainya di sana, Cecyl membantu membersihkan dan merapikan rumah peninggalan neneknya yang sudah lama terbengkalai.

Bangunan rumah yang akan ditinggali Kinan dan ibunya memang tidak terlalu besar, tetapi memiliki halaman dan pekarangan yang sangat luas. Bahkan di belakang rumah Kinan ada sebuah lahan kosong yang dipenuhi dengan tumbuhan parit. Kinan berencana akan menanam banyak hasil kebun di sana untuk memenuhi kebutuhan hidup Kinan dan ibunya sehari-sehari nanti.

Tak jauh dari tempat tinggal Kinan, ada sebuah bangunan megah berlantai 2 dengan cat dinding benuansa putih. Dilihat dari luar, rumah itu sepertinya baru saja dibangun dan pemiliknya pastilah orang kaya. Sebab, desain rumahnya sangat berbeda dengan gaya khas bangunan rumah para penduduk desa di sini.

"Itu rumah siapa, Kak? Besar sekali, indah pula. Sepertinya, rumah itu paling megah di desa ini," tanya Kinan pada kakak sepupunya yang sedang menebas rerumputan liar di halaman rumahnya.

"Aku juga tidak tahu, terakhir aku datang kemari, rumah itu masih belum ada. Entah siapa pemiliknya. Nanti biar aku tanyakan penduduk disekitar sini."

Kinan terdiam mendengar penjelasan Cecyl dan terus mengamati bangunan mewah yang sepi bagai kuburan. Sama sekali tak ada tanda-tanda kehidupan di sana. Kinan mengira, mungkin itu adalah bangunan rumah yang sengaja didirikan oleh orang kaya sebagai tempat persinggahan saat berlibur saja, bukan untuk ditinggali sehari-hari.

Di desa, jarak antara rumah yang satu dengan lainnya lumayan jauh. Setidaknya didekat rumah Kinan ini, masih ada bangunan rumah mewah sehingga ia tak merasa kesepian saat malam tiba walau ia tidak tahu rumah besar di samping rumahnya itu ada penghuninya atau tidak. Kinan sendiri juga tak terlalu kepo karena ia punya banyak sekali urusan yang harus diselesaikan ketimbang mencari tahu siapa pemilik rumah besar yang menjadi tetangga satu-satunya Kinan di desa ini dan yang paling dekat dengan rumahnya.

Selama seminggu penuh, Kinan dan Cecyl membersihkan rumah dan mengatur segala hal yang diperlukan selama Kinan dan ibunya tinggal di sini. Hasilnya, rumah yang tadinya tak terurus kini terlihat asri dan bersih serta sudah layak huni. Ibu Kinan sangat senang dengan keadaan lingkungan yang adem dan menyegarkan.

Secara tak langsung, ibu Kinan merasa rileks dan pikirannya langsung menjadi fresh. Apalagi pemandangan sekitar rumah Kinan masih penuh dengan tumbuhan liar dan padang ilalang. Sunyi tapi menenangkan hati. Tempat ini sangat cocok bagi orang yang ingin menghilangkan penat.

Karena tugas Cecyl sudah selesai, maka iapun pamit undur diri untuk melanjutkan aktivitasnya di kota. Ia tidak bisa mengambil cuti kerja berlama-lama. Cecyl berjanji akan sering-sering mengunjungi Kinan kemari agar Kinan dan ibunya tidak merasa kesepian.

"Baik-baiklah selama tinggal di sini. Desa ini aman dan tentram, penduduknya juga ramah. Aku yakin kau bakal mudah berbaur dengan mereka semua. Kalau butuh bantuan, kau tinggal hubungi temanku saja. Rumahnya ada di pojok ujung jalan ini. Dia sudah kuberitahu tentang siapa kau dan bibi. Nanti setelah dia pulang kerja, dia pasti akan mampir kemari untuk menemuimu."

"Ehm," Kinan mengangguk. Baru seminggu di desa ini, ia sudah merasa tenang karena jauh dari hiruk pikuk ramainya perkotaan.

BERSAMBUNG

***

1
Oka Mur
Lumayan
Oka Mur
Kecewa
Abinaya Albab
kayu jati kok dibilang Cuma sihhhhhh... itu kayu mahal lohhhh
Abinaya Albab
hahhhh sit up push up skot jump 100x bisa pingsan kinan /Facepalm/
Asngadah Baruharjo
di timex aja Andra nya hadeehhhhhhh
Asngadah Baruharjo
Kinan aku mendukungmu
Katarina Sutirah
Alur cerita menarik kemasan kalimat cukup baik
Cia Sanu
singkat padat dan keren
MarTy Ravi MisTry
Luar biasa
Halimah
Aku kok curiga kalo itu Andra ya...
Halimah
kinan beruntung msh punya sepupu sebaik cecyl
IndraAsya
jejak 🐾
Nur Ratna
bagus cerita nya
Reni Setia
makasih author
Nur Ratna
hiii rasa nya pengen ngulek model cowok seperti andra
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
keren sukses trus karya nya Mak ... semangat
Rynnn
akhirnya selesai bacanyaa🎉
ceritanya Keren👏aq suka..
pengajaran: jangan pernah memandang hanya berdasarkan luaran sahaja.. sebenarnya d novel ini tuu banyak pengajaran yg bisa d ambil...
Terima kasih author udah bikin novel yg bagus ini...yg paling bikin seneng itu, HAPPY ENDING 😍💖...
#SUKSES SELALU AUTHOR ✨🌹
Osie
kenapa pram disebut pangeran casanova..bkn itu identik dgn seorang player?pemain perempuan..suka gonta ganti pasangan
Abinaya Albab: bener tuh
total 1 replies
Luzi
Terim kasih Thor udh buat cerita yg bagus..simpel tapi penuh makna...Jangan pernah merendahkan org lain ketika kita di atas Krn qta tdk pernah tau saat posisi qta di bawah... Thank Thor 🌟🌟🌟🌟🌟
Delvia Delvia
Biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!