Permaisuri Idaman

Hari ini selir Yein berencana untuk menemui pangeran Jun di paviliun saga untuk menanyakan tentang persiapan nanti malam apalagi ia akanmenampilkan bakat menarinya yang banyak di puji orang, selir Yein ingin saat tampil nanti pangeran melihat penampilan yang akan ia bawakan karna itu ia persembahkan khusus untuk pangeran Jun agar terkesan padanya.

Sedang asiknya selir Yein melamunkan pangeran Jun yang akan terpesona padanya saat ia menunjukkan bakatnya,tiba-tiba ia mendengar beberapa pelayan sedang menceritakan bagaimana romantisnya pangeran Jun dan putri Lie saat berkuda keluar istana.

Selir Yein yang tidak percaya akan cerita tersebut memilih untuk mempercepat langkahnya menuju paviliun saga untuk memastikannya sendiri.Dengan hati yang penuh kecemburuan selir Yein masuk dan menerobos kedalam paviliun yang kosong.

Pandangan selir Yein menyusuri setiap sudut ruangan dan mencari di seluruh tempat di dalam paviliun,namun yang ia dapatkan hanya tempat yang kosong.Hanya beberapa pengawal yang berjaga di depan dan pelayan yang sibuk membersihkan tempat tersebut dengan menatapnya bingung.

Mengabaikan tatapan pelayan selir Yein memilih bertanya pada Mei pelayan pribadi putri Lie yang masuk karna ada seseorang yang masuk kedalam paviliun tanpa permisi.

"Dimana yang mulia pangeran dan si jelek Lie"tanya selir Yein galak

"Maaf selir Yein,yang mulia pangeran dan permaisuri Jun sedang tidak ada di paviliun"jawab Mei menunduk

"Kemana mereka pergi kenapa tidak bilang padaku!"teriak selir Yein

"Maaf selir Yein saya tidak tahu mereka pergi kemana"jawab Mei dongkol tapi memilih memendamnya

"Kau hanya bisa mengatakan maaf,sungguh tidak berguna untuk apa kau jadi pelayan jika tidak tahu kemana tuanmu pergi"teriak selir Yein emosi.

Para pelayan yang melihat selir Yein emosi hanya bisa diam karna mereka sudah tahu bagaimana sikap dari putri kasim Su tersebut yang semakin sombong sejak menjadi selir utama panheran Jun.Selir Yein tidak segan-segan menghukum siapa saja yang ia anggap tidak berguna baginya dengan sangat kejam dan menyakitkan karna sikapnya ini pula ratu Soe tidak menyetujui ia jadi permaisuri putranya.

Lelah marah-marah selir Yein memutuskan untuk duduk di halaman depan menunggu kepulangan pangeran.Tidak lama kemudian datanglah para selir lainnya ke paviliun tersebut dengan alasan memberi salam.

"Mau apa kalian kesini!"sinis selur Yein menatap selir lainnya yang berdiri di hadapannya

"Kami datang untuk memberi salam pada yang mulia pangeran"jawab selir Rou

"Tidak perlu pangeran tidak ada"kata selir Yein kembali emosi mengingat pangeran yang sedang bersama putri Lie

"Memangnya kemana yang mulia pangeran pergi?"tanya selir Ming

"Tidak tahu yang pasti saat ini yang mulia pangeran sedang bersama si jelek"sinisnya lagi.

"Meskipun jelek tetapi ia seorang permaisuri dan kita tidak berhak mengatakan itu pada permaisuri Jun"sahut selir Nan

"Diamlah selir Nan dan jangan membela si jelek di depanku"emosi selir Yein memuncak saat di ingatkan bahwa gadis yang ia hina adalah seorang permaisuri.

Selir Nan memilih diam dan duduk tanpa mau menanggapi lebih jauh ucapan selir Yein yang sedang emosi,sedangkan selir Rou dan selir Ming diam menahan cemburu pada putri Lie yang bisa pergi dengan pangeran Jun yang sangat mereka idamkan.

Hingga siang hari belum juga ada tanda-tanda kepulangan sang pangeran,meskipun sudah waktunya makan siang tettapi tidak menyurutkan niat mereka untuk tetap menunggu.Ketika hari mulai sore selir Nan memutuskan untuk pergi karna sudah sangat lapar dan tidak sanggup untuk menunggu lebih lama lagi.

Setengah jam kemudian terdengarlah suara derap langkah kaki kuda yang di yakini milik rombongan pangeran Jun.Tidak berselang lama nampaklah pengawal Jei yang di susul pangeran Jun yang bersama dengan putri Lie dan di belakang mereka terdapat pengawal Jie dan Tei.

Melihat kedatangan pangeran Jun,ketiga selir yang sudah menunggu merasa sangat senang namun itu tidak berlangsung lama ketika mereka melihat putri Lie yang duduk satu kuda dengan pangeran seperti waktu mereka dalam perjalanan menuju ke istana.

Apalagi ketika mereka melihat bagaimana pangeran Jun membantu putri Lie turun dari kuda dengan memeluk dan menggendongnya sebelum akhirnya menurunkannya dengan selamat.Perlakuan manis pangeran Jun justru semakin membuat para selir terbakar cemburu.

Putri Lie berjalan mendului pangeran Jun tanpa memperdulikan tatapan benci para selir yang cemburu,kadar cinta berlebihan jadi bucin deh pikir putri Lie.Setelah tiba di kamarnya putri Lie meminta Mei menyiapkan air dan pakaian untuk ia kenakan di acara nanti malam.

Disisi lain pangeran Jun sedang berhadapan dengan selir-selirnya yang mengajukan protes karna mereka tidak mengetahui kepergian pangeran dan putri Lie.

"Yang mulia pangeran,kenapa yang mulia pergi tanpa saya,saya juga ingin ikut"seru selir Yein

"Iya pangeran saya juga ingin ikut"tambah selir Ming

"Mengapa hanya si jelek yang anda bawa yang mulia pangeran, sedangkan saya yang cantik dan lebih pantas ini tidak yang mulia"ucap selir Rou dengan percaya diri.

"Lebih cantik aku dari pada kau Selir Rou dan akulah yang pantas untuk mendampingi yang mulia pangeran dimanapun"sahut selir Yein

"Tidak akulah yang lebih pantas untuk mendampingi yang mulia pangeran"seru selir Ming

"Tidak aku"timpal selir Yein

"Aku"kata selir Rou

"Aku"kata selir Ming.

Pangeran Jun yang sudah lelah justru semakin lelah saat mendengar perdebatan yang sungguh tidak bermutu dari selir-selirnya.Apalagi saat mereka mengatakan bahwa putri Lie jelek dan tidak pantas untuknya,sungguh pangeran Jun marah dengan itu.

"Diam dan pergilah jangan muncul di hadapanku jika untuk mencari keributan,dan siapa yang pantas untukku hanya aku yang tahu"kata pangeran Jun dingin dan datar yang seketika membungkam selir-selirnya dengan rasa takut.

Setelah mengatakan hal tersebut pangeran Jun memilih masuk ke kamarnya untuk bersiap,sedangkan selir-selir pergi dengan rasa yang sangat kesal karna bukannya sikap lembut yang mereka dapat malainkan sikap acuh dan cuek yang sangat dingin.

Menjelang malam tiba,ruang aula istana sudah banyak di penuhi oleh para tokoh masyarakat sebagai perwakilan dari masing-masing daerah untuk acara penyambutan panen sebelum acara puncaknya esok harinya.

Paviliun saga, pangeran Jun sudah bersiap dan sedang berdiri di depan untuk menemui tiga pengawalnya atau trio macan kata putri Lie.Pangeran Jun meminta Jie untuk tetap di paviliun karna pangeran Jun merasa ada tang akan terjadi di paviliun jika di tinggal hanya dengan pengawal kerajaan saja.

Sedangkan Jei mendapat tugas seperti biasanya yaitu memantau keselamatan dan aktifitas putri Lie apalagi saat tidak ada di dekatnya,kalau Tei mengikuti pangeran Jun dan mengawasi sekitar pangeran karna segala kemungkinan bisa saja terjadi di acara nantinya meskipun di dalam kerajaan.

Tidak lama kemudian saat pangeran Jun berbalik badan, alangkah terkejutnya sang pangeran melihat sesuatu di hadapannya yang sangat memukau dan mempesona.Bahkan trio macannya juga ikut terpesona olehnya hingga tidak mampu beralih pandang pada yang lain lagi.