Jembatan adalah sebuah jalan penghubung antara alam yang satu dengan alam yang lain.
Jembatan angker di sebuah kabupaten. Menghantui para pejalan kaki dan kendaraan yang lalu-lalang.
Tidak jarang juga memakan banyak korban.
Kisah petualangan manusia yang berani berkorban demi mewujudkan kebenaran.
Melawan para penjahat dari dunia kegelapan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Seorang Krutan
Tidak banyak manusia masa sekarang yang tahu dengan profesi ini.
Mereka disebut sebagai krutan.
Krutan adalah seorang perantara atau bisa juga dibilang calo dalam dunia perdukunan.
Seorang krutan bekerja kepada dukun atau paranormal. Dan juga bekerja kepada orang-orang yang ingin menggunakan jasa dukun atau paranormal.
Pekerjaan krutan adalah menyediakan bahan-bahan atau sarana yang diminta oleh seorang dukun untuk digunakan sebagai syarat ritual sesembahan.
Seperti mencarikan bunga tujuh rupa dan barang-barang aneh yang tidak mudah diperoleh.
Para dukun dan kliennya yang tidak mau bersusah payah untuk mendapatkan benda-benda tertentu memilih menyuruh seorang krutan.
Dari situlah seorang krutan mendapatkan upah berupa uang untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Semakin susah syarat barang untuk didapatkan. Maka krutan nya semakin hebat.
Mbah Dukun merekomendasikan seorang krutan yang pemberani dan tahan banting kepada detektif Samson.
Dia adalah seorang krutan yang bergelar nomor satu di tanah kepulauan ini.
Karena tidak mau main-main dengan tugas dan pekerjaannya. Detektif Samson dan Harun menginginkan nama yang disebutkan oleh Mbah dukun.
Meskipun tidak mudah untuk menemukan seorang krutan yang dimaksud.
"Bagaimana Run?",
"Nomor-nomor nya sudah tidak aktif detektif",
"Semua medsos nya juga sudah dihapus",
Detektif Samson dan Harun melanjutkan perjalanan untuk mencari seorang krutan yang akan memerankan lakon krusial dalam misi kali ini.
Mereka berdua berpencar supaya lebih efektif dan efisien.
Detektif Samson pergi ke rumah-rumah dukun dan paranormal.
Harun selaku asisten detektif pergi mencari informasi ke krutan yang lain.
Sudah tidak banyak manusia yang mau menjadi seorang krutan sejati belakangan ini.
Karena bukan hanya nyali dan modal nekat yang dibutuhkan. Tapi nyawa sendiri yang menjadi taruhan.
Detektif Samson bertemu dengan para dukun dan paranormal.
"Krutan itu sudah lama tidak terlihat",
"Terakhir kali dia bekerja untuk kami dia mendapatkan upah yang lumayan besar",
"Dia mungkin sekarang sedang bersenang-senang detektif",
"Dia suka bilang sedang pergi ke tempat yang paling jauh",
"Karena itulah mengapa dia susah ditemukan",
"Kemana tempat yang paling jauh?",
"Anda harus bertanya sendiri kepada nya jika bertemu detektif",
Harun menemui satu persatu teman-teman krutan yang masih tersisa.
"Jadi kamu mencari krutan itu detektif?",
"Dia memang susah ditemukan kalau sedang off bekerja",
"Kenapa kalian tidak mencoba krutan yang lain?",
Harun menjelaskan siapa lawan yang akan mereka hadapi.
Krutan yang lain pun menolak jika harus mencari masalah dengan penghuni jembatan angker.
"Memang benar kalian harus mencari dia detektif",
"Beberapa bulan yang lalu dia baru saja dapat job besar",
"Dia mendapatkan upah yang lumayan banyak",
"Sekarang pasti dia sedang bersenang-senang di suatu tempat",
"Kemana kira-kira perginya dia?",
"Dia suka bilang sedang pergi ke tempat yang paling jauh",
"Karena itulah mengapa dia susah ditemukan",
"Kemana tempat yang paling jauh?",
"Kamu harus bertanya sendiri kepada nya jika bertemu detektif",
Keesokan paginya di Kantor Badan Detektif Wilayah.
"Selamat pagi",
"Permisi mbak Diana",
"Aku mau bertemu dengan detektif Samson",
Diana sempat terkejut dengan penampakan orang tidak dikenal yang pagi-pagi kantor baru buka sudah datang bertamu.
Tubuhnya tinggi dan kurus. Memakai jaket dan celana yang kebesaran. Oversize
Seorang laki-laki dengan rambut yang panjang.
Separuh wajahnya yang sebelah kiri berkulit lebih hitam.
"Selamat pagi",
"Sudah membuat janji sebelum nya?",
"Belum mbak",
Bicara nya sangat lembut dan menghargai. Suaranya kecil dan tipis.
"Kalau begitu biar aku data dulu ya mas",
"Bisa lihat kartu identitas nya?",
"Silahkan mbak",
"Terimakasih... Mas Raul",
"Mas Raul ada keperluan apa mau bertemu dengan detektif Samson?",
Diana melayani dengan ramah dan selalu menyuguhkan senyuman yang manisnya pas.
"Aku dikasih tahu Mbah dukun",
"Kata Mbah dukun kemarin ada dua orang detektif mencari ku",
"Supaya lebih mudah bertemu aku saja yang datang kemari",
"Pekerjaan : BELUM/TIDAK BEKERJA",
"Mas Raul pengangguran?",
"Aku seorang krutan mbak",
"Krutan itu apa mas?",
"Krutan itu singkatan dari crew nya setan mbak",
"Baik kalau begitu",
"Ini KTP nya",
"Silahkan mas tunggu dulu di ruang tamu",
"Sebentar lagi detektif Samson dan detektif Harun datang",
"Terimakasih mbak",
